Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL RENCANA USAHA

USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR

Diusulkan oleh:

NAMA : WA ODE SALMI


NIM : L1A120230
MATA KULIAH/KELAS : KEWIRAUSAHAAN / E
FAKULTAS : PETERNAKAN
JURUSAN/PS : PETERNAKAN
DOSEN : MUSRAM ABADI, S.Pt., M.Si

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR

1. Bidang usaha : (centang pada kolom yang sesuai)

 Kuliner Berbahan Baku Ternak


 Ayam Kampus Super/Broiler/Petelur
 Sapi Potong
 Kambing
 Teknologi Hasil Ternak
 Pemasaran

2. Judul Rencana Bisnis : Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur


3. Alamat Usaha  : Desa Lakawoghe, Kec. Kusambi, Kab.
Muna Barat
4. Pelaksana
Nama : Wa Ode Salmi
NIM : L1A120230
Jurusan/Fakultas : Peternakan/Peternakan
Alamat/No. Telpon/Hp : Desa Lakawoghe/085242533061

5. Modal Kerja : Rp. 50.000.000.00


6. Jangka waktu pelaksanaan : 1 Tahun

Kendari, 01 Oktober 2021

Mahasiswa

Wa Ode Salmi

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan proposal usaha ini.

Saya sangat berharap proposal ini dapat berguna dan bermanfaat. Saya
menyadari bahwa di dalam proposal ini masih terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik,
dan saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada semua
pihak-pihak terkait yang telah membantu dan memberikan idenya sehingga saya
dapat menyelesaikan proposal usaha peternakan ayam ras petelur ini.

Kendari, 01 Oktober 2021

Wa Ode Salmi

3
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... 2
KATA PENGANTAR .................................................................................. 3
DAFTAR ISI.................................................................................................. 4
BAB I. PENDAHULUAAN.......................................................................... 5
BAB II. TARGET LUARAN ...................................................................... 6
BAB III. METODE PELAKSANAAN....................................................... 7
3.1. Bahan Baku ....................................................................................7
3.2. Proses Produksi ............................................................................... 8
3.3. Manajemen....................................................................................... 8
3.4. Pasar dan Pemasaran ....................................................................... 9
3.5. Fasilitas ........................................................................................... 9
3.6. Finansial.......................................................................................... 10
3.6.1 Biaya Tetap............................................................................10
3.6.2 Biaya Tidak Tetap/Varabel.....................................................10
3.6.3 Biaya Total............................................................................ 11
3.6.4. Proyeksi Penerimaan............................................................ 11
3.6.5. Proyeksi Pendapatan............................................................ 12
BAB IV. PENUTUP..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14

4
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan konsumsi protein hewani masyarakat dengan seiring
berjalannyawaktu semakin meningkat. Salah satu hasil ternak yang memiliki
tingkat konsumsiyang tinggi adalah telur ayam ras. Kebutuhan pasar yang
semakin meningkat denganharga pasar yang stabil membuat usaha ini terlihat
memiliki potensi yang baik.
Untuk menghasilkan produksi yang baik maka diperlukanmanajemen yang
baik pula. Faktor manajemen sangat berpengaruh terhadap hasil produksi dan
keberlangsungan usaha. Beberapa kasus yang terjadi dilapangan, tidaksedikit
peternak yang menginvestasikan uangnya untuk usaha ayam petelur yang
berujung gulung tikar. Hal tersebut dikarenakan manajemen produksi yang
tidakdijalankan dengan baik. Upaya untuk meningkatkan manajemen produksi
adalahdengan meningkatkan kualitas SDM (peternak). Pengalaman adalah guru
terbaik,akan tetapi untuk mencapai hasil produksi yang baik, dibutuhkan juga
mental sertaketerbukaan presepsi terhadap segala saran untuk perubahan yang
positif untukmeningkatkan usaha.
Oleh karena itu, usaha peternakan ayam petelur ini sangat berpotensi jika
melihat peluang pasar yang ada. Teknis pemeliharaan dan manajemen usaha yang
tidak akan terlihat rumit membuat usaha tersebut terlihat menjanjikan sebagai
salah satu usaha peternakan unggas.

5
BAB II
TARGET LUARAN
Target luaran yang ingin dicapai dalam usaha peternakan ayam ras petelur
ini adalah :
1. Dapat memberikan manfaat dan membuka lapangan kerja baru bagimasyarakat.
2. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan telur sebagai salah satu
sumber protein hewani khususnya yang berasal dari ternak ayam ras petelur.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Bahan Baku
Kebutuhan bahan baku utama produksi ayam ras petelur yaitu ayam yang
memiliki kualitas bagus agar mendapatkan hasil produksi telur yang berkualitas.
Cara memilih ayam petelur yang bagus antara lain : ayam harus sehat & tidak
cacat, bulu menutup rata, pertumbuhannya normal. ayam yang dibutuhkan dalam
usaha peternakan ayam ras petelur yaitu 200 ekor.
Selain itu kebutuhan bahan baku produksi ayam ras petelur yaitu pakan,
air minum dan kebutuhan oksigen agar metabolisme dalam tubuh ayam dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Bagi seorang nutritionis, kebutuhan pakan ayam
dijabarkan ke dalam komponen zat gizi seperti energi, asam amino, asam lemak,
mineral dan vitamin, sehingga ada lebih dari 30 jenis zat gizi yang harus
diperhitungkan sebagai bahan baku produksi. Jadi gizi yang diperhitungkan bukan
protein atau energi metabolis saja. Zat-zat gizi ini harus dihitung berapa banyak
dibutuhkan untuk menghasilkan 1 gram telur. Apabila zat gizi tersebut
kekurangan maka hasil produksi tidak dapat dicapai, tetapi di lain pihak jika
berlebihan, zat gizi akan dibuang melalui kotoran atau air kencing ayam. Oleh
karena itu, harus dihitung secara seksama agar zat gizi yang diberikan kepada
ayam harus seimbang (balance).
Disamping bahan baku produksi berupa pakan, ayam juga membutuhkan
air minum karena proses pencernaan dan metabolisme dalam tubuh ayam terjadi
dalam bentuk cairan dan air merupakan komponen penting dalam prose produksi.
Bila air yang tidak mencukupi atau ayam kekurangan air minum maka produksi
akan tidak maksimal.
Salah satu “input” produksi lainnya yang penting adalah oksigen. Dalam proses
metabolisme, proses oksidasi dan reduksi terjadi dalam sel tubuh ayam. Apabila
oksigen yang tersedia dalam udara kurang karena ventilasi kandang yang buruk
atau terdesak oleh amonia atau CO2, maka ayam dapat kekurangan oksigen dan

7
metabolisme terganggu. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan
pertukaran udara dalam kandang agar metabolisme ayam berjalan normal.
3.2 Proses Produksi
Proses produksi dimulai dari proses pemeliharaan pullet (bibit ayam yang
siap bertelur) hingga ternak berproduksi. Proses pemeliharaan meliputi pemberian
pakan, minum serta sanitasi kandang sesuai dengan standar manajemen. Pullet
yang baik memiliki ciri : sehat dan aktif bergerak, nafsu makan baik, jengger
merah terang, bobot badan sesuai standar. Pakan untuk ayam ras petelur
ditentukan berdasarkan kebutuhan ternak yang mengacu pada standar manajemen.
Jumlah pakan yang diberikan yaitu 110-115 gram/ekor untuk yang sudah
produktif sedangkan air minum diberikan secara adlibitum (selalu tersedia) dan
pada tahap-tahap yang telah ditentukan perlu dicampur dengan vitamin dan
antibiotik.
3.3 Manajemen
Tatalaksana pemeliharaan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pemeliharaan. Penggunaan bibit dan pakan yang berkualitas jika tidak disertai
manajemen pemeliharaan yang baik maka tidak akan mencapai suatu keberhasilan
produksi, maka perlu dilakukan pemeliharaan yang tepat dalam usaha
pemeliharaan ayam ras petelur. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam
manajemen pemeliharaan ayam ras petelur :
1. Sanitasi dan tindakan preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada proses, kebersihan lingkungan
kandang dan vaksinasi terhadap ayam perlu dilakukan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
2. Kontrol bobot badan
Pengontrolan bobot badan dilakukan setiap minggu dan apabila ada ayam
yang memiliki bobot di bawah standar maka harus segera dipisahkan dan diberi
perlakuan berbeda agar dapat mengejar ayam yang memiliki bobot normal.
Pertambahan bobot yang tidak maksimal akan berpengaruh terhadap produksi
telur.
3. Pemberian pakan

8
Pakan yang diberikan untuk ternak harus terjaga kualitasnya, komposisi
dan kandungan pakan harus dapat memenuhi kebutuhan metabolisme dan
produksi ternak. Untuk pakan ayam ras telur terdapat beberapa jenis, yaitu :
bentuk pellet, crumble (butiran), dan mash (tepung). Akan diberikan dua kali
sehari pagi dan siang.
4. Pemberian vaksinasi dan obat
Vaksinasi dilakukan secara berkala, dari umur 14 minggu - 21 minggu.
Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler), air minum (peroral), atau
injeksi (intramuskular). Pemberian obat dilakukan sesuai jadwal yang telah
ditentukan sebagai upaya pencegahan dari penyakit. Sedangkan vitamin diberikan
4 kali untuk setiap minggunya.
3.4 Pasar dan Pemasaran
pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan para pembeli.
Pemasaran bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar disekitar wilayah Muna
Barat. Produk yang nantinya dihasilkan kapan dipasarkan kepada para pengepul,
penjual eceran, pasar-pasar, rumah makan ataupun secara langsung kepada
konsumen yang ingin membeli.
3.5 Fasilitas
Fasilitas dalam usaha ini terdiri dari perkandangan, pemeliharaan,
operasional dan sarana transportasi.
1. Kandang yang digunakan dalam usaha peternakan ayam ras petelur adalah
kandang battery (lantai ceplos). Kandang yang akan digunakan merupakan
kandang yang dibuat sendiri dengan lahan milik pribadi. Kandang tersebut terbuat
dari bambu, kayu/kawat, pipa paralon, dll. Lokasi kandang diusahakan jauh dari
pemukiman penduduk, dan pembangunan kandang harus disetujui oleh
masyarakat sekitar.
2. Peralatan kandang
Peralatan yang digunakan pada usaha pemeliharaan ayam ras petelur
adalah cepat pakan, tempat minum, semprotan kandang. Tempat pakan yang

9
digunakan adalah pipa paralon yang dibuat sedemikian rupa yang berbentuk
palungan kecil memanjang. Sedangkan tempat minum yang menggunakan paralon
dengan ukuran setengah dari tempat pakan. Alat-alat lain yang digunakan adalah
alat-alat untuk sanitasi untuk menjaga kebersihan kandang.
3.5 Finansial
3.5.1 Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh peternak yang tidak
berubah-ubah dalam periode tertentu yang jumlahnya tetap, tidak tergantung pada
jumlah produksi (Mulyadi. 1998). Biaya ini sifatnya tetap hanya sampai periode
tertentu atau batas produksi tertentu tetapi akan berubah jika batas itu dilewati.
Penyusutan (deprecation) merupakan cadangan yang nantinya digunakan untuk
membeli aktiva baru untuk menggantikan aktiva lama yang sudah tidak produktif
lagi.
No Uraian Nilai (Rp)
1. Penyusutan peralatan 1.500.000.00
2. Penyusutan kandang 2.000.000.00

Total 3.500.000.00

3.5.2 Biaya tidak tetap/Variabel


Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh peternak ayam ras
petelur selama masa pemeliharaan yang besarnya tergantung pada jumlah ternak
ayam ras petelur yang dipelihara, atau dengan kata lain biaya variabel dapat
berubah-ubah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh jumlah produksi (Sari,
2014). Sedangkan menurut Achmad dan Amir (2006) menyatakan bahwa biaya
variabel ialah biaya yang dikeluarkan tergantung pada jumlah besar kecilnya
volume usaha. Semakin besar skala usaha, maka semakin besar pula biaya yang
harus dikeluarkan untuk membiayai usaha ayam ras petelur tersebut. Yang
termaksud kedalam biaya variabel usaha peternakan ayam ras petelur adalah biaya
bibit, pakan, obat-obatan, vaksin, tenaga kerja, dan biaya listrik.
No Uraian Nilai (Rp)

10
1. Bibit ayam 3.000.000.00
2. Pakan ayam 525.000.00
3. Tenaga kerja 800.000.00
4. Listrik 170.000.00
5. Vaksinasi dan obat-obatan 500.000.00
Total 4.995.000.00

3.5.3 Biaya Total


Biaya total merupakan seluruh biaya yang dikorbankan atau yang
dikeluarkan oleh pemilik usaha peternakan ayam ras petelur yang merupakan
totalitas biaya tetap ditambah biaya variabel.
No Uraian Nilai (Rp)
1. Biaya tetap 3.500.000.00
2. Biaya variabel 4.995.000.00
Total 8.495.000.00

3.5.4 Proyeksi Penerimaan


Penerimaan adalah hasil dari penjualan suatu usaha. Penerimaan dalam
usaha peternakan ayam ras petelur adalah perkalian antara jumlah produksi
dengan harga jual produk atau hasil penjualan seluruh produk oleh pemilik usaha
peternakan ayam ras petelur. Untuk menghitung pendapatan usaha dapat dihitung
dengan menggunakan rumus yang digunakan oleh dumairy (2004) yaitu :
TR=PxQ.
Hasil penjualan telur ayam ras ( 1 ayam dalam sehari menghasilkan 1 telur ) :
1 butir = Rp.2000.00
Maka 200 ayam= 200 x Rp. 2000.00
= Rp. 400.000.00
Jadi, total penerimaan dalam 1 bulan yaitu 30 x 400.000 = Rp. 12.000.000.00

3.5.5 Proyeksi Pendapatan


Di dalam tujuan usaha pada umumnya untuk memperoleh jumlah produksi
dan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang seminimal mungkin.
pendapatan juga dapat menjadi tolak ukur keberhasilan usaha dan

11
menggambarkan hasil usaha. Pendapatan usaha dapat dinilai dari penerimaan dan
pengeluaran selama jangka waktu yang telah ditentukan. dengan demikian
pendapatan dapat memberikan bantuan informasi untuk mengukur apakah
kegiatan usaha pada saat itu berhasil atau tidak. dalam arti khusus pendapatan
diartikan sebagai titik tolak penerimaan produksi setelah dikurangi pengeluaran.
setelah diketahui total penerimaan yang diperoleh pemilik usaha peternakan ayam
ras petelur, selanjutnya menganalisis pendapatan berdasarkan komponen biaya
total serta total penerimaan.
Hasil pendapatan penjualan produksi ayam ras petelur yaitu :
Rp.12.000.000.00 - 8.495.000.00 = Rp. 3.505.000.00

BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal ini saya buat, semoga dapat memberikan gambaran
yang jelas tentang usaha peternakan ayam ras petelur yang akan dirintis. Terima

12
kasih atas perhatiannya besar harapan, semoga usaha ini dapat berjalan baik
dengan lancar serta berkelanjutan untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad Gusasi dan Muh. Amir saade. 2006. Analisis Pendapatan dan Efisiensi
Usaha Ternak Ayam Potong pada Skala Usaha Kecil.
Dumairy. 2004. Perekonomian Indonesia. Cetakan ke-5. Jakarta: Erlangga.

13
Mulyadi. 1998. Auditing Buku Satu. Edisi ke-5. Jakarta: Penerbit Sulemba.

14

Anda mungkin juga menyukai