Pada jurnal tersebut diberikan hasil dari proses perancangan, dimana hasil
tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk proses validasi. Apabila perbedaan
hasil tersebut kecil, maka paket program HTRI dikatakan valid.
Tabel 4.3 Hasil Proses Perancangan [13]
Masukan data yang diperlukan dalam paket program HTRI, diberikan pada
Gambar 4.1, dimana parameter proses dan perancangan digunakan menjadi
masukan data.
Kerja penukar panas yang terdapat pada jurnal teknik kimia adalah 0,46
MM Kcal/h, apabila dikonversikan menjadi 0,534 MW. Hasilnya sama dengan
keluaran dari paket program HTRI. Luas penampang perpindahan panas yang
dihasilkan dengan paket program HTRI adalah 69,69 m2, hampir sama dengan
data yang ada pada jurnal sebesar 70 m2. Untuk overdesign, data yang dihasilkan
berbeda dengan data pada jurnal, sehingga pada proses perancangan selanjutnya
akan diberikan nilai overdesign antara 15-20%.
Gambar 4.3 Diagram alir proses perancangan termal dengan paket program HTRI.
Dengan diagram alir proses perancangan yang telah ditunjukkan di atas,
dapat diketahui bahwa parameter proses didapatkan dari hasil simulasi paket
program HYSYS. Data yang digunakan adalah saat kondisi optimum yang dapat
menghasilkan daya netto maksimum pada paket program HYSYS. Kemudian data
tersebut digunakan sebagai masukan untuk menjalankan paket program HTRI.
Salah satu keluaran data dari paket program HTRI, yaitu penurunan tekanan pada
bagian shell & tube digunakan kembali sebagai masukan data untuk mengoreksi
nilai penurunan tekanan pada proses simulasi dengan paket program HYSYS.
Dengan dimasukkannya nilai penurunan tekanan yang baru, maka kondisi operasi
pada paket program HYSYS akan berubah. Diperlukan proses iterasi untuk
mendapatkan kondisi operasi yang konvergen (tidak berubah lagi dan
menunjukkan nilai yang tetap).
Pada proses perancangan termal evaporator dan preheater, fluida kerja
yang akan dikaji adalah i-pentana dan n-pentana. Dimana dari hasil perancangan
termal tersebut akan dipilih satu kondisi operasi yang paling optimum untuk
menghasilkan daya netto siklus yang paling maksimum. Sebelum masuk dalam
pembahasan tentang perancangan evaporator dan preheater, perlu diperhatikan
masalah pemilihan material. Pemilihan material merupakan proses yang penting
dalam tahap awal perancangan penukar panas.
Apabila nilai yang diinginkan digunakan berada di antara kedua nilai yang
telah ada, dapat dilakukan proses interpolasi linear. Dengan diketahuinya sifat
fisik dari material tube, maka proses perancangan termal dengan paket program
HTRI dapat dilakukan.
Tabel 4.7 Parameter Proses Perancangan Evaporator Untuk Fluida Kerja N-pentana
Aliran panas (tube) brine Aliran dingin (shell) n-pentana
Laju massa 106,72 kg/s Laju massa 25,99 kg/s
Fraksi uap masuk 0 Fraksi uap masuk 0
Temperatur masuk 151,85 oC Tekanan masuk 1180 kPa
Tekanan masuk 500 kPa Tahanan fouling 0,0003
Tahanan fouling 0,0002
Aliran panas (tube) brine Aliran dingin (shell) n-pentana
Fraksi uap keluar 0 Fraksi uap keluar 1
Temperatur keluar 138,30 oC ∆P diijinkan 50 kPa
∆P diijinkan 50 kPa
Gambar 4.5 Masukan data pada HTRI untuk perancangan evaporator dengan fluida kerja i-
pentana.
Gambar 4.6 Masukan data pada HTRI untuk perancangan evaporator dengan fluida kerja
n-pentana.
Setelah diberi masukan data seperti yang ditampilkan pada gambar di atas,
kemudian dilakukan proses pemilihan fluida kerja untuk aliran panas dan
dinginnya seperti yang tertera pada Gambar 4.7 untuk fluida kerja i-pentana dan
pada Gambar 4.8 untuk fluida kerja n-pentana.
Faktor yang perlu diperhatikan dari hasil perancangan HTRI adalah nilai
dari penurunan tekanan (∆P), luas penampang perpindahan panas (A), duty, nilai
overdesign, dan dimensi dasar yang dihasilkan (panjang tube, diameter shell,
diameter kettle, serta jumlah tube).
Dari kedua hasil perancangan dengan fluida kerja dan kondisi operasi yang
berbeda, maka dihasilkan juga dimensi yang berbeda.
Gambar 4.7 Hasil perancangan evaporator untuk fluida kerja i-pentana.
Gambar 4.8 Hasil perancangan evaporator untuk fluida kerja n-pentana.
Hasil dari proses perancangan dengan paket program HTRI didapatkan
nilai penurunan tekanan yang baru (∆P) pada bagian shell & tube. Nilai
penurunan tekanan yang baru ini dimasukkan kembali ke dalam proses simulasi
dengan paket program HYSYS, sehingga akan didapatkan kondisi operasi yang
baru. Proses ini dilakukan sampai didapatkan nilai yang konvergen dan stabil.
Dari kedua hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk fluida kerja i-
pentana memerlukan luas penampang perpindahan panas 983,93 m2, sedangkan
untuk fluida kerja n-pentana memerlukan luas penampang perpindahan panas
707,02 m2.
Tabel 4.9 Parameter Proses Perancangan Preheater Untuk Fluida Kerja I-pentana
Aliran panas (tube) brine Aliran dingin (shell) i-pentana
Laju massa 108,38 kg/s Laju massa 34,49 kg/s
Fraksi uap masuk 0 Fraksi uap masuk 0
Temperatur masuk 143,79 oC Temperatur masuk 41,19 oC
Tekanan masuk 600 kPa Tekanan masuk 1549,00 kPa
Tahanan fouling 0,0002 Tahanan fouling 0,0003
Tipe penukar panas yang digunakan untuk preheater adalah tipe AFT,
- Tipe A yang dipilih adalah tipe front end berupa channel and removable
cover. Brine berpotensi tinggi menyebabkan kerak sehingga harus mudah dibuka
sewaktu-waktu untuk proses pembersihan/perawatan.
- Tipe F yang dipilih adalah jenis two pass shell with longitudinal baffle.
Apabila hanya one pass shell yang dipilih maka proses perpindahan panas tidak
dapat berlangsung dengan baik.
- Tipe T yang dipilih adalah tipe pull through floating head.
head Fluida kerja
memiliki tekanan (P) dan temperatur (T) yang tinggi sehingga diperlukan untuk
menghindari
dari terjadinya ekspansi termal. Tube bundle juga lebih mudah
dibersihkan. Pada Gambar
mbar 4.9 akan diberikan
kan gambar penukar panas tipe AFT.
AF
Gambar 4.11 Masukan data pada HTRI untuk perancangan preheater dengan fluida kerja
n-pentana.
Langkah selanjutnya adalah melihat hasil dari proses perancangan dengan
paket program HTRI. Pada Gambar 4.12 akan ditampilkan hasil keluaran paket
program HTRI untuk perancangan preheater dengan fluida kerja i-pentana,
sedangkan pada Gambar 4.13 akan ditampilkan hasil perancangan preheater
untuk fluida kerja n-pentana.