Anda di halaman 1dari 24

Tanggap Darurat

Pengelolaan Limbah B3
Training Environment Development Program
15—18 Juli 2019
Disampaikan oleh: Dr. I Made Wahyu Widyarsana, S.T, M.T
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup:

Pasal 13 ayat (1), (2) dan (3):


1 Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian
fungsi lingkungan hidup, yang meliputi:
a) pencegahan;
b) penanggulangan; dan
c) pemulihan.
2 Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup dilaksanakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan sesuai dengan kewenangan, peran,
dan tanggung jawab masing-masing.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3)

Pasal 232
Penanggulangan kedaruratan dalam PLB3 paling Pasal 233:
sedikit meliputi kegiatan:
 Identifikasi keadaan darurat dalam Pengelolaan Setiap Orang yang menghasilkan Limbah
Limbah B3; B3, Pengangkut Limbah B3, Pemanfaat
 Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup Limbah B3, Pengolah Limbah B3,
dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup dan/atau Penimbun Limbah B3
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200 sampai berdasarkan program
dengan Pasal 202; dan kedaruratan sesuai dengan kegiatan
 Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup sebagaimana Pengelolaan Limbah B3 yang
dimaksud dalam Pasal 203 sampai dengan Pasal dilakukannya wajib melaksanakan
216. kegiatan penanggulangan kedaruratan
Dalam melaksanakan penanggulangan wajib jika terjadi keadaan darurat dalam
mengutamakan keselamatan jiwa manusia. Pengelolaan Limbah B3 yang
Penanggulangan dilaksanakan sesuai dengan program dilakukannya.
kedaruratan Limbah B3
Skala Kedaruratan Pengelolaan
KEADAAN DARURAT
Limbah B3
PP 101/2014 Pasal 219

Keadaan darurat pada kegiatan


Pengelolaan Limbah B3 Suatu keadaan dinyatakan menjadi keadaan
kedaruratan Pengelolaan B3 dan
Keadaan darurat Pengelolaan Limbah B3 jika:
Limbah B3 skala • sumber/bahan penyebab terjadinya
kabupaten/kota kedaruratan merupakan B3 atau Limbah B3;
dan
Keadaan darurat Pengelolaan • terjadi kecelakaan dalam pengelolaan B3 dan
Limbah B3 skala provinsi Limbah B3 berupa kebocoran, tumpahan,
ledakan dan kebakaran.
Keadaan darurat Pengelolaan PENDEKATAN WILAYAH KERJA
Limbah B3 skala nasional
Keadaan kedaruratan ditetapkan skala
CATATAN: kedaruratannya berdasarkan:
Biasanya di dalam wilayah perusahaan • ancaman terhadap keselamatan jiwa manusia;
berlaku leveling kedaruratan.
Contoh: • ancaman gangguan terhadap fungsi lingkungan
• Level 1: ditangani oleh pekerja di satu divisi
• Level 2 : membutuhkan tim ERT hidup
• Level 3 : membutuhkan pihak luar perusahaan

(KLHK, 2015)
Penanggulangan kedaruratan
pengelolaan limbah B3

Penanggulangan kedaruratan dalam pengelolaan


limbah B3 paling sedikit meliputi kegiatan:
• Identifikasi keadaan darurat dalam
pengelolaan limbah B3
• Penanggulangan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup
• Pemulihan fungsi lingkungan hidup
Ketentuan penanggulangan kedaruratan
pengelolaan limbah B3
 Pelaksanaan harus mengutamakan keselamatan jiwa
manusia
 Penanggulangan harus dilakukan sesuai program
kedaruratan limbah B3
 Wajib dilaporkan secara tertulis dan berkala setiap hari
kepada menteri, gubernur, dan bupati/wali kota
 Setiap koordinator dalam program kedaruratan dalam hal
ini Kepala BPBD kabupaten/kota, Kepala BPBD provinsi dan
Kepala BNPB wajib menginisiasi dan memimpin
pelaksanaan penanggulangan kedaruratan jika terkadi
kedaruratan disetiap daerah kewenangannya.
Tindakan Perlindungan Segera
• Segera dilaksanakan untuk:
• menjamin keselamatan jiwa manusia; dan
• perlindungan terhadap kinerja layanan ekosistem dan
makhluk hidup di sekitar terjadinya kecelakaan
Pengelolaan Limbah B3.

• Melalui:
• penyelamatan jiwa;
• penyediaan tempat berlindung bagi jiwa manusia;
• tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan;
• perlindungan terhadap kinerja layanan ekosistem dan
makhluk hidup di sekitar terjadinya kecelakaan limbah B3;
dan
• tindakan evakuasi jika diperlukan.
Rencana Tanggap Darurat Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Plan) merujuk
kepada OSHAS yang perlu disusun meliputi:

1. Pembentukan unit tanggap darurat, pembagian tugas personil,


dan mekanisme tahapan penanggulangan darurat (mandiri,
gabungan dan nasional)
2. Melakukan identifikasi tempat atau jalur rawan keadaan
darurat
3. Melakukan identifikasi pos polisi, regu pemadam kebakaran
dan pos kesehatan/RS terdekat.
4. Prosedur pengumuman atau tanda terjadi keadaan darurat
5. Menentukan jarak aman, lokasi evakuasi dan jalur evakuasi
6. Prosedur pengamanan lokasi
7. Prosedur handling B3 sesuai dengan karakteristiknya
8. Prosedur pembersihan lokasi/area terpapar dari kontaminasi
lepasan dan emisi B3
9. Prosedur pertolongan pertama
10. Kompetensi Personil
11. Sarana dan prasarana STD
12. Training
Alur Langkah Informasi Kejadian
Penanggulangan
Pengaktifan Tim Tanggap Darurat

Pengamanan Lokasi Kejadian Informasi awal kepada masyarakat mengenai kejadian kecelakaan

Identifikasi Kejadian Kecelakaan/Rapid Assessment

Tindakan Penanggulangan sesuai dengan karakteristik bahan B3/LB3


Tindakan perlindungan 1. Pemberian Informasi mengenai peringatan adanya kedaruratan PLB3 Tindakan perlindungan
segera (di lokasi 2. Pengisolasian pencemaran LH/sumber kedaruratan (evakuasi sumber daya, segera bagi pekerja,
kejadian) penggunaan alat pengendalian pencemaran, identifikasi dan penetapan daerah masyarakat, petugas, dan
berbahaya lingkungan hidup
3. Penghentian sumber pencemaran LH/kedaruratan PLB3 (penghentian proses
produksi, penghentian kegiatan pada fasilitas terkait dengan sumber
pencemaran LH, tindakan tertentu untuk meniadakan pencemaran LH,
penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan penghentian pencemaran)
4. Cara lain sesuai perkembangan IPTEK

Keterangan:
Tidak • Jika diperlukan pemulihan fungsi LH
Notifikasi Permintaan Penentuan Kedaruratan Berakhir mengikuti Permen LH 33/2009
Bantuan • Garis dapat parerel dilakukan
Ya
• Garis dilakukan berurutan
Laporan Kedaruratan

Penentuan Pemulihan Fungsi LH (Sumber: KLHK, 2018)


Penanggulangan Keadaan Darurat

1. Petugas yang pertama mengetahui terjadi kecelakaan B3


melakukan upaya penghentian sumber lepasan dan emisi B3
2. Komunikasikan kepada Unit Tanggap Darurat internal
perusahaan (pemadaman mandiri)/In Plant
3. Jika tidak mampu, segera hubungi Pos Polisi terdekat, regu
pemadam kebakaran, pos kesehatan untuk dilakukan
pemadaman gabungan.
4. Jika tidak mampu, laporkan kepada BNPB untuk dilakukan
pengerahan sumber daya nasional.
Penanggulangan Keadaan Darurat
5. Menunjuk insident commander di lokasi yang bertugas:
 Melakukan kajian cepat penyebab, kelas hazard, dan luasan area terpapar
 Menugaskan Tim untuk melakukan pengukuran lepasan dan atau emisi B3
 Menugaskan Tim yg terlibat langsung di lokasi (dibagi dalam zona area
terpapar: panas, sedang dan dingin)
 Melakukan penanganan terhadap B3 sesuai dengan karakteristik
 Menugaskan Tim pendukung peralatan penanggulangan, pengoperasian
peralatan teknis di sekitar lokasi kecelakaan dan medis
 Menyampaikan informasi kepada publik.
6. Penggunaan jenis APD yang sesuai kelas hazard
Tindakan perlindungan terhadap Petugas, Pekerja, Masyarakat dan
Lingkungan Hidup

 Bertujuan untuk menjamin keselamatan jiwa manusia dan


lingkungan hidup dari paparan dampak kecelakaan
Pengelolaan Limbah B3.

 Untuk petugas dilakukan melalui:


 penyediaan alat pelindung diri bagi petugas
 penyediaan informasi mengenai potensi bahaya limbah
B3
 Mengamankan wilayah kerja guna kelancaran
pelaksanaan penanggulangan kedaruratan PLB3
Tindakan perlindungan terhadap Petugas, Pekerja, Masyarakat dan
Lingkungan Hidup

untuk pekerja dan masyarakat dilakukan melalui


kegiatan:
 menyediakan alat pelindung diri bagi pekerja dan
masyarakat yang terkena dampak
 menjauhkan pekerja dan masyarakat dari daerah
berbahaya;
 menyediakan tempat berlindung
Tindakan perlindungan terhadap Petugas, Pekerja, Masyarakat dan
Lingkungan Hidup

untuk lingkungan hidup dilakukan melalui kegiatan:


 mengisolasi area kecelakaan agar sebaran dampak
tidak sampai pada layanan ekosistem dan makhluk
hidup lainnya;
 mencegah terjadinya kontaminasi limbah B3 pada
media lingkungan hidup dan makhluk hidup lainnya;
 melakukan tindakan penanggulangan sesuai dengan
jenis, karakteristik dan kategori limbah B3 serta jenis
kecelakaan Pengelolaan Limbah B3.
Kedaruratan dapat ditanggulangi

 Dalam hal Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 sudah ditanggulangi:


 dilakukan uji sampel untuk menentukan terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup akibat kecelakaan Pengelolaan Limbah B3; dan
 dilakukan pemulihan.
 Tata cara pelaksanaan pemulihan mengikuti peraturan tentang pemulihan kualitas lingkungan hidup.
 Informasi kedaruratan dapat ditanggulangi harus disampaikan kepada masyarakat dan pekerja (oleh
Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan melalui Komandan Tim)
Format Laporan (1)
Format Laporan (2)
ORGANISASI KEDARURATAN
TIM KEDARURATAN PLB3 Penerapan Sistem Tanggap Darurat Pengelolaan B3
terdiri atas: dan Limbah B3 didukung oleh Tim Kedaruratan
• koordinator; Pengelolaan B3 dan Limbah B3.
• wakil koordinator;
• sekretaris; Tim Kedaruratan Pengelolaan B3 dan Limbah B3
• tim kaji cepat; dibentuk oleh:
• Pimpinan tertinggi Perusahaan;
• tim tanggap darurat;
• Bupati untuk tingkat kabupaten/kota;
• tim pelayanan kesehatan;
• Gubernur untuk tingkat provinsi; atau
• tim logistik; • Menteri/Kepala BNPB untuk tingkat nasional
• tim evakuasi; dan/atau
• tim keamanan. Tugas terdiri atas:
• menyusun dan mengevaluasi program kedaruratan
Struktur organisasi Pengelolaan B3 dan Limbah B3 sesuai kedudukannya
Tim Kedaruratan Pengelolaan B3 • menyelenggarakan pelatihan dan geladi kedaruratan
dan Limbah B3 dapat Pengelolaan B3 dan Limbah B3 sesuai kedudukannya
disesuaikan dengan kegiatan • melaksanakan penanggulangan kedaruratan
yang dilakukan di perusahaan Pengelolaan B3 dan Limbah B3 sesuai skala kedaruratan.
Wilayah Kabupaten/Kota

Kondisi Kedaaruratan Pelapor Wilayah Perusahaan


PLB3 (masyarakat atau pihak yang
melaporkan kejadian kedaruratan)

Layanan
Informasi

Contoh Alur BPBD


Ex-officio oleh Sekda
Komunikasi
Perusahaan
Komandan Tim Kedaruratan PLB3:
Alur komunikasi antar BPBD
pihak pada saat
kedaruratan Tim Operasional Kedaruratan PLB3
1. Seksi Kaji Cepat
2. Seksi Tanggap Darurat
3. Seksi Pelayanan Kesehatan
4. Seksi Logistik
5. Seksi Evakuasi
6. Seksi Keamanan

Pasca Kedaruratan PLB3


Kedaruratan
dapat
ditanggulangi

Y
a

Tidak Laporan Kedaruratan


PLB3

Wilayah Provinsi Laporan ke Tim Kedaruratan PLB3 Provinsi


FASILITAS DAN PERALATAN

• Alat yang digunakan untuk Peringatan dini dan alarm mengenai


melaporkan kejadian (misal alat terjadinya keadaan darurat dapat
komunikasi pusat layanan berupa:
informasi, dst); • pengumuman; dan/atau
• Alat peringatan dini; • bentuk lain yang mudah dipahami
• Alat deteksi dini; oleh pekerja dan masyarakat.
• Alat pelindung diri;
• Alat yang digunakan untuk
penanggulangan kedaruratan
seperti alat penanggulangan
kebakaran, tumpahan, kebocoran
dan/atau ledakan; Peralatan disesuaikan dengan:
• Petunjuk arah angin; • jenis, karakteristik dan jumlah B3
• Alat komunikasi; dan dan LimbahB3; dan
• Peralatan yang dibutuhkan untuk • risiko kecelakaan B3 dan Limbah B3
penyelamatan korban;
• Fasilitas dan peralatan harus dicek secara berkala dan dipelihara dengan baik.
• Peralatan untuk kebutuhan isolasi • Jadwal serta petugas penanggung jawab peralatan harus ditentukan.
area • Pengecekan dan perawatan secara berkala ini bertujuan agar pada saat
• Peralatan untuk evakuasi (jika terjadi kedaruratan, seluruh peralatan dapat berfungsi dengan baik dan tidak
diperlukan) lewat masa kadaluwarsanya.
(KLHK, 2015)
Penggunaan Aplikasi Darurat Limbah B3

UNTUK MENGETAHUI CARA


PENANGGULANGAN BERDASARKANJENIS B3 DAN
LIMBAH B3

MELIHAT BERDASARKAN:

1. NAMA MATERIAL
2. ALAT ANGKUT
3. SIMBOL DAN LABEL

DILIHAT BERDASARKAN
KARAKTERISTIK LIMBAH B3 DAN BAHAYA B3
PELATIHAN DAN GELADI
KEDARURATAN

Tujuan Pelatihan dan Geladi Kedaruratan:


• Menyiapkan personil tanggap darurat yang
kompeten
Simple Portfolio • Melatih ketrampilan dan kesiapsiagaan personil
• Uji coba peralatan dan tim

Presentation • Uji coba SOP

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam


penyelenggaraan pelatihan dan geladi
kedaruratan:
• Kebutuhan perusahaan atau wilayah
kabupaten/kota
• Potensi bahaya yang dihadapi
• Peta kompetensi SDM
• Fasilitas dan Peralatan yang dimiliki
CONTOH PELATIHAN DAN GELADI KEDARURATAN PLB3

(KLHK, 2015)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai