Anda di halaman 1dari 2

HSE INFO

MEREKA MENGINTAI DIBALIK CORONA YANG SEDANG NAIK DAUN

Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 17.820 kasus penularan demam berdarah dengue (DBD) di
seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers Kemenkes yang digelar pada Rabu
(11/3/2020). Jumlah ini tercatat jauh lebih banyak jika dibandingkan kasus positif virus corona (Covid-19)
di Indonesia yang berjumlah 34 kasus hingga 11 Maret 2020. Penularan secara cepat Siti juga mengatakan,
penularan DBD terjadi secara cepat. Hal ini menjadi penyebab tingginya kasus penularan DBD di Indonesia
pada awal 2020. DBD merupakan penyakit
yang berpotensi menjadi wabah dan
kejadian luar biasa (KLB) dikarenakan
kecepatan penularannya.

Ada dua kondisi yang menjadi pemicu


penularan DBD menurut Kementrian
Kesehatan, yakni iklim tropis Indonesia
dan keberadaan nyamuk Aedes aegypti.
"Individu butuh waktu 5-7 hari setelah
tergigit nyamuk Aedes aegypti, lalu baru
muncul gejala klinis DBD. Tetapi, bisa jadi
orang tidak merasakan gejala klinis,
padahal dia sudah positif tertular DBD.

Berikut yang bisa Anda lakukan sebagai antisipasi dirangkum dari pelbagai sumber:

1. Pastikan kebersihan kamar dan rumah


Pencegahan sebaiknya dimulai dari diri sendiri, tempat tinggal, lantas lingkungan sekitar. Hindari
menumpuk barang-barang tak perlu. Sebab kondisi tersebut akan berpotensi memungkinkan nyamuk
Aedes aegypti bersarang atau berkembang. Hindari pula menggantung terlalu banyak pakaian bekas pakai
karena nyamuk menyukai aroma keringat manusia.

2. Batasi kembang-biak nyamuk


Jangan biarkan ada air tergenang di sekitar Anda. Gemburkan tanah pada pot untuk mencegah
tergenangnya air. Kubur barang-barang yang dapat menampung air seperti plastik, ban bekas, drum,
batok kelapa, pot, kaleng atau botol bekas yang sudah tak terpakai. Tutup seluruh wadah atau apapun
yang bisa mengakibatkan genangan air seperti ember buangan AC, penadah hujan. Untuk bak mandi,
kuras setidaknya seminggu sekali untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk di dalam rumah.

1 HSEINFO – GEO - 05
HSE INFO
3. Siapkan lotion antinyamuk
Usapkan lotion antinyamuk pada kulit dan bagian tubuh untuk mencegah gigitan nyamuk. Waktu rawan
nyamuk menyerang sekitar pukul 16.00 - 19.00.
Namun ingat, tak perlu mengoleskan lotion anti nyamuk pada kulit yang luka, dekat mata atau mulut. Dan
setelah itu jangan lupa mencuci tangan.

4. Lindungi tubuh dari gigitan nyamuk


Kenakan celana panjang dan baju lengan panjang untuk menutupi kulit Anda. Bila perlu, pasang kelambu
atau kasa nyamuk di tempat tidur, terutama untuk bayi.

5. Semprotan pembunuh serangga


Untuk berjaga, semprotkan obat pembunuh serangga di sudut-sudut gelap dalam rumah seperti di kolong
tempat tidur, sofa, maupun di balik tirai.

6. Jangan biarkan tumbuhan padat


Pangkas pohon yang terlalu rimbun, buang seluruh daun yang berguguran dan sampah yang menumpuk,
serta bersihkan kotoran yang menyumbat di talang atap.

Agar lebih yakin, Anda juga bisa menaburkan insektisida pembunuh serangga di selokan dan talang atap.

Saat musim hujan atau banjir, segera bersihkan rumah setelah air surut. Langkah ini perlu guna
menghindari kondisi lembap, tumbuhnya jamur, dan bersarangnya nyamuk.

Sumber:
kompas.com; "Jangan Hanya Corona, Waspadai Juga Penularan DBD yang Menyebabkan 104 Orang Meninggal".
cnnindonesia.com; “100 Meninggal dalam 3 Bulan, Kenali Gejala dan Pencegahan DBD”.

2 HSEINFO – GEO - 05

Anda mungkin juga menyukai