Anda di halaman 1dari 33

PENANGANAN DAN PENYIMPANAN

BAHAN-BAHAN KIMIA BERBAHAYA

EDM
Bahan Kimia Berbahaya (BKB) : Bahan kimia dalam bentuk
tunggal/campuran yang bverdasarkan sifat fisika, kimia dan toksikologi
berbhaya terhadap TK, intalasi dan lingkungan

Klasifikasi Bahan Berbahaya


* Uniterd Nation Number
Kelas 1 : bahan mudah meledak
Kelas 2 : Gas (mudah terbakar, tidak mudah terbakar, beracun)
Kelas 3 : cairan mudah terbkar
Kelas 4 : Padatan mudah terbakar
Kelas 5 : Bahan oksidator dan peroksida organic
Kelas 6 : Bahan beracun dan menular
Kelas 7 : Bahan Radioaktif
* Nation Fire Protection Association (NFPA)
Kesehatan (warna biru)
Mudah terbakara (warna merah)
Reaktivitas (warna kuning)
Definisi penanganan
”Think Before Doing”
Merupakan pekerjaan yang
meliputi :
•Pembuatan

•Penggunaan

•Pencampuran

•Pemanasan

•Pemindahan

•Penyimpanan
Potensi bahaya dalam penanganan bahan kimia,
meliputi :

* Tekanan
* Kebakaran
* Peledakan
* Keracunan
* Kerusakan lingkungan

Penyimpanan meliputi:
 Penyimpanan bahan baku
 Penyimpanan produk kimia
Prinsip / Pengetahuan dasar apa yang
diperlukan untuk menangani bahan kimia
dengan baik :

 Nama bahan dan pembuatnya


 Bentuk fisik : (padat, cair, gas)
 Sifat fisik : Tidik didih, titik lebur, tekanan uap, berat jenis dll
 Bahaya : (toxic, mudah terbakar, mudah meledak)
Prinsip utama dalam menangani
bahan-bahan kimia

“Think before doing”

Maksudnya : sebelum mencampur,


mereaksikan atau memindahkan suatu
bahan kimia perlu dipikirkan kemungkinan
apa yang terjadi akibat tindakan tersebut.
Informasi yang diperlukan dalam
penanganan bahan-bahan kimia

Nama dan Sifat fisik Wujud fisik Sifat kimia Sifat bahaya
formula
bahan

TL Gas
TD Cair Reaktivitas Toksik
Tekanan Uap Padat Flammable
Suhu, Berat Eksplosif
jenis
Bahan Kimia Mudah Terbakar

adalah bahan-bahan kimia yang titik nyalanya


rendah, sehingga mudah menimbulkan bahaya
kebakaran.
Bahaya kebakaran timbul disebabkan terjadinya proses-
proses antara lain reaksi dengan bahan kimia
lainnnya, kenaikan temperature, kenaikan tekanan,.
terjadinya gesekan, terkena api, bahkan ada yang terkena
air/basah justru terjadi ledakan dan kebakaran.
kebakaran
Bahan kimia mudah terbakar dibagi menjadi tiga
golongan :

Bahan padat, antara lain aluminium, magnesium, hafnium,


bahan plastic ( acetates dan acrylates ), ammonium
dichromate, hypophosphite, stearate, sulfides, sulfo cyanates,
sulfur, dan sebagainya.

Bahan cair, antara lain liquid hydrocarbon, alcohol, asam


organik, acetals, acetates, organic chlorides, esters, ethers,
hydrosulfides, dan sebagainya.

Bahan gas, antara lain hydrogen, propane, cyclopropane,


butane, methane, ethylens, natural gas, dan sebagainya.
BAGAIMANA??
Penanganan bahan mudah terbakar
 Pisahkantiga unsur : bahan mudah terbakar, O2,
dan Sumber Panas
Dalam penyimpanan bahan kimia yang mudah terbakar harus diperhatikan
sebagai berikut :
a. Disimpan pada tempat yang cukup dingin untuk mencegah penyalaan tidak
sengaja pada waktu ada uap dari bahan bakar dan udara
b. Tempat penyimpanan mempunyai peredaran hawa yang cukup, sehingga
bocoran uap akan diencerkan konsentrasinya oleh udara untuk mencegah
percikan api
c. Lokasi penyimpanan agak dijauhkan dari daerah yang ada bahaya
kebakarannya
d. Tempat penyimpanan harus terpisah dari bahan oksidator kuat, bahan yang
mudah menjadi panas dengan sendirinya atau bahan yang bereaksi dengan
udara atau uap air yang lambat laun menjadi panas
e. Di tempat penyimpanan tersedia alat-alat pemadam api dan mudah dicapai
f. Singkirkan semua sumber api dari tempat penyimpanan
g. Di daerah penyimpanan dipasang tanda dilarang merokok
h. Pada daerah penyimpanan dipasang sambungan tanah/arde serta dilengkapi
alat deteksi asap atau api otomatis dan diperiksa secara periodik
Pengertian
1.Peledakan Fisika (Expanse)
Pelepasan tekanan uap/gas
seperti : Ketel Uap, bejana tekan, compressor
2.Peledakan Kimia (Explosive)
Pelepasan energy potensial dari reaksi bahan kimia yang disertai
pelepasan energy panas yang tinggi dalam waktu yang cepat
BAGAIMANA
PENANGANAN BAHAN kimia reaktif..?

* Jauh dari sumber panas atau sinar matahari.

* Hindarkan dari pengadukan yang menimbulkan panas.

* Hindari Pengangkutan yang menimbulkan benturan.

* Penanganan harus memakai alat pelindung:


kaca mata, pelindung muka dan badan, sarung
tangan.
* Harus ada alat pemadam kebakaran.
PENYIMPANAN BAHAN

Cara penyimpanan didasarkan atas:


 Sifat-sifat dari bahan-bahan kimia.
 Reaksiakibat INTERAKSI bahan kimia dalam
penyimpanan.
Interaksi selama penyimpanan

Interaksi antara Interaksi antara Interaksi antara


bahan -lingkungan bahan -wadah bahan -bahan
Interaksi antara
bahan -lingkungan

Bahan-sumber panas Bahan-uap air/air


Mengapa bahaya? Mengapa bahaya?

Contoh: pelarut organik Contoh: senyawa hidrida,


dan peroksida logam alkali, sulfat pekat

Upaya apa yang harus dilakukan???


Sumber panas berbahaya:
karena panas dapat menginisiasi terjadinya kebakaran yaitu
mengaktifkan oksigen ( membuat oksigen jadi radikal sehingga reaktif)

Air/uap air bahaya karena:


air dapat diserap oleh bahan-bahan kimia dimana reaksi
penyerapan atau hidrasi bersifat eksotermis atau
menghasilkan panas, selanjutnya panas tersebut akan
menginisiasi dan atau dapat mempercepat reaksi.
Interaksi antara
bahan-wadah

Mengapa berbahaya? Apa bahayanya?

Apa contohnya?
Upaya apa agar tidak terjadi
interaksi antara bahan dan wadah?
Bisa Bahaya karena :
bila terjadi interaksi antara bahan dan wadah sehingga wadah
dapat mengalami kerusakan yang akhirnya akan terjadi interaksi
antar bahan yang satu dengan yang lain, interaksi dapat
menimbulkan bahaya.

Bahaya yang mungkin:


senyawa beracun atau bahan mudah terbakar.
Contoh Bahan:
bahan kimia sangat korosif: asam sulfat, asam
klorida, asam asetat, Natrium hidroksida.
Upaya yang dilakukan:
Pilih wadah yang tepat.
Contoh air raja:
air raja itu apa?
Wadahnya terbuat dari bahan apa? Kaca atau plastik?
Interaksi antar bahan

Bahan yang bagaimana yang berinterkasi


dan menimbulkan bahaya?
 Zat oksidator dengan reduktor dapat menimbulkan ledakan
dan kebakaran.
 Asam dengan garam dapat menimbulkan gas beracun.

Contoh : H+ + NaCN ?
SYARAT PENYIMPANAN
Bahan mudah terbakar
Syarat penyimpanan:
• Suhu dingin

• Jauhkan dari sumber api

•Tersedia alat pemadam kebakaran


Bahan mudah meledak
Syarat penyimpanan:

Ruang dingin dan berventilasi

Jauhkan dari sumber panas

Hindarkan dari gesekan atau


tumbukan mekanis
Bahan oksidator
Syarat penyimpanan

•Ruang dingin dan berventilasi

•Jauhkan dari sumber panas

•Jauhkan dari bahan mudah


terbakar atau reduktor.
Bahan reaktif terhadap air
syarat penyimpanan

•Ruang dingin dan berventilasi

•Jauhkan dari sumber panas

•Bangunan kedap air


•Tersediapemadam
kebakaran tanpa air (CO2,
Halon, Dry powder)
Bahan reaktif terhadap asam
syarat penyimpanan

•Ruang dingin dan berventilasi

•Jauhkan dari sumber panas

•Tersediapemadam
kebakaran tanpa air (CO2,
Halon, Dry powder)
Gas bertekanan

•Disimpan tegak dan


terikat
•Ruangan dingin
dan tidak terkena
sinar matahari
langsung
•Jauh dari
sumber panas
•Jauh dari bahan
korosif yang dapat
merusak kran
Bahan-bahan Kimia
“Incompatible”

Yaitu bahan-bahan yang dalam penyimpanannya


tidak boleh bercampur seperti asam dengan basa
atau zat beracun dan bahan mudah terbakar dengan
oksidator
Tabel bahan – bahan reaktif bila tercampur
menghasilkan reaksi hebat yang berupa
kebakaran / ledakan
Bahan kimia Hindarkan kontak dengan

1. Ammonium nitrat 1. Bubuk logam, asam, klorat, nitrat, debu


organik
2. Asam asetat 2. Asam kromat, asam nitrat, perklorat,
peroksida, permanganat
3. Karbon aktif 3. Oksidator ( klorat, perklorat, hipoklorit )
4. Asan kromat 4. Asam asetat, gliserin, alkhohol, bahan
kimia, mudah terbakar
5. Cairan mudah terbakar 5. Ammonium nitrat, asam kromat, hidrogen
peroksida, asam nitrat
6. Hidrokarbon ( butana, 6. Fluor, klor, asam kromat, peroksida
benzena, bensin ) 7. Asam sulfat dan asam lainnnya
7. Kalium klorat,
perklorat
8. Kalium permanganat 8. gliserin, etilen glikol, asam sulfat
Batas waktu penyimpanan

Untuk zat-zat tertentu seperti eter, parafin cair, olefin waktu


harus diperhatikan, karena senyawa-senyawa tersebut mudah
membentuk peroksida.

contoh eter : tidak boleh disimpan lebih dari 1


tahun (harus habis dalam 6 bulan setelah
dibuka)

maka ANGKA PEROKSIDA harus dicek


sebelum bahan digunakan
Explosive (bersifat mudah meledak)

Oxidizing (pengoksidasi)

Extremely flammable (amat sangat


mudah terbakar)
Highly flammable (sangat mudah
terbakar

Flammable (mudah terbakar)

Flammable Solid ( padatan mudah


terbakar)
Flammable Liquid
(cairan mudah terbakar)
Flammable Gas
(Gas mudah terbakar )
Spontaneously Combustible (Secara
spontan mudah terbakar )
Non flammable gas
(Non mudah terbakar gas

Anda mungkin juga menyukai