Anda di halaman 1dari 4

1 penggolongan bahan kimia

Aktivitas seorang laboratorium seringkali terpapar dengan bahan kimia yang mencakup jenis atau
sifat yang beragam. Karena itu penggolongan bahan kimia berbahaya untuk memudahkan dalam
pengenalan, penanganan dan pengirimannya. Bahan kimia berbahaya dibagi menjadi beberapa
golongan :

a. Bahan kimia beracun


b. Bahan korosif
c. Bahan mudah terbakar (flemmable)
d. Bahan kimia oksidator (oxidation)
e. Bahan kimia reaktif terhadap air
f. Bahan kimia reaktif terhadap asam
g. Gas bertekanan
h. Bahan radio aktif

2.Identifikasi Bahan-Bahan Kimia “Incompatibel”

Bahan kimia yang tidak boleh di campur dalam penyimpanannya seperti asam dengan bahan
yang beracu, bahan mudah terbakar dengan oksidator, dan sebagainya. Bahan-bahan demikian
disebut “incompatible” dan harus di simpan secara terpisah.

 Bahan-Bahan Kimia “Incompatibel” dan menghasilkan Racun bila dicampur


Kolom A Kolom B Senyawa Berbahaya yang
timbul dicampur (Kolom
C)
Sianida Asam Asam sianida
Nitrat Asam sulfat Nitrogen dioksida
Asam nitrat Tembaga, logam berat Nitrogen dioksida
Nitrit Asam Asam nitrogen oksida
Senyawa arsenic Reduktor Arsin
Sulfida Asam Hidrogen sulfida

Bahan-Bahan reaktifyang bila bercampur menimbulkan reaksi hebat, kebakaran dan


atau ledakan
Bahan Kimia Hindarkan Kontak dengan
Asam asetat Asam kromat, asam nitrat, perklorat dan peroksida
Karbon aktif Osidator (klorat, perklorat, hipoklorit)
Asam kromat Asam asetat, gliserin, alcohol, dan bahan kimia
mudah terbakar
Cairan mudah terbakar Ammonium nitrat, asam kromat, hidrogen
peroksida, dan asam nitrat
Hidrokarbon ( butana, benzene, Flour, klor, asam kromat, dan peroksida
benzin, terpentin)
Kalium permanganate Gliserin, etilen glikol, dan asam sulfat

3.efek toksi bahan kimia


Efek yang membahayakan kesehatan tubuh jika tersentuh kulit, terhirup dan tertelan menimbulkan
efek yang beragam mengenai sistem pernafasan, darah,paru-paru, ginjal, hati, dan organ tubuh
maupun jaringan tubuh lainnya. Beberapa bahan kimia bersifat karsinogeik (dapat menimbulkan
kanker) atau teratogenik (menimbulkan cacat pada janin), paparan terhadap bahan kimia dapat
mempengaruhi kondisi kesehatan yang tidak langsung terlihat. Gangguan kesehatan ini dapat
meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium.

4 gas bertekanan dan gas dalam bentuk cair

a. Ruang laboratorium
b. Tabung yang berisi gas mudah terbakar
c. Hindari penempatan lebih dari satu tabung gas mudah terbakar dalam satu ruang yang sama
d. Tabung gas cadangan harus di simpan dalam jarak yang cukup jauh
e. Ruangan harus di kunci dan diberi tanda pada pintu
f. Tabung gas bertekanan harus diikat dengan kokoh pada inding atau meja agar tidak mudah
terlepas
g. Jangan letakan tabung gas bertekanan dan gas dalam bentuk cair dekat radiator, sumber api,
dan peralatan listrik.
h. Katup tekana tinggi harus dimatikan jika tabung gas tidak digunakan
i. Tabung gas bertekanan tinggi harus diangkat menngunakan trolly dan dilengkap penutup
pada saat dibawa
j. Setiap tabung gas di tandai dengan warna tersendiri
k. Reservoar dan instalasi untuk masing-masing gas harus memiliki warna yang sama.

5. penyimpanan bahan kimia

a. Sediakan lah bahan kimia dalam jumlah secukupnya


b. stok bahan kimia harus di simpan dalam ruangan khusus berlantai beton
c. bahan kimia yang bersifat flammable disimpan dalam ruangan terpisah
d. mencegah timbulnya kebakaran dan ledakan yang disebabkan api dari alat listrik tombol
lampu untuk ruangan penyimpanan harus berada diluar ruangan.
e. Jangan menyimpan bahan kimia berdasarkan urutab abjad.

Mengabaikan sifat fisik dan kimia menimbulkan bahaya :


 Kebakaran
 Ledakan
 keluarnya gas beracun,uap, atau debu
 kombinasi

untuk menghindari hal tersebut maka penyimpanan bahan kimia perlu memperhatikan hal-hal ini :

 pengaruh panas/api
kenaikan suhu dapat menyebabkan reaksi. Memungkinkan terbakarnya bahan.
 pengaruh kelembaban
zat hiroskopis mudah menyerap uap air dari udara dan reaksi hidrasi yang eksotermis akan
menimbulakan panas dalam ruang penyimpanan.
 interksi dengan wadah
dapat berinteraksi dengan dengan wadahnya dan akan menimbulkan kebocoran/kerusakan
 interaksi antar bahan
berinterksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, atau timbulnya gas
berbahaya

Maka penyimpanan bahan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Bahan Beracun
Contoh : arsenida dan sianida
a. Ruangannya dingin dan berventilasi
b. Jauhakan dari bahaya kebakaran
c. Jauhkan dari bahan mudah bereaksi
2. Bahan Korosif
a. Ruangannya dingin dan berventilasi
b. Wadah tertutup dan berlebel
c. Jauhkan dari bahan beracun
3. Bahan Mudah Terbakar
a. Ruangannya dingin dan berventilasi
b. Jauhkan darii bahaya kebakaran
c. Tersedia alat pemadam kebakaran
d. Jauhkan dari bahan oksidator
4. Bahan Mudah Meledak
a. Ruangannya dingin dan berventilasi
b. Jauhkan dari panas, api, dan bahan yang mudah terbakar
c. Hindari dari gesekan
5. Bahan Oksidator
a. Ruangannya dingin dan berventilasi
b. Jauhkan dari sumbernyala api dan mudah terbakar
6. Bahan Reaktif Terhadap Air
a. Ruangannya dingin, kering, dan berventilasi
b. Jauhkan dari sumber nyala api
c. Wadahnya kedap air
d. Tersedia pemadam kebakaran tanpa air (CO2)
7. Reaktif Terhadap Asam
a. Ruangan nya dingin dan berventilasi
b. Jauhkan dari sumber nyala api, panas, dan asam
c. Ruang penyimpanan perlu dirancang agar tidak memungkinkan terbentuknya kantung
hidrogen
d. Tersedia APD yang lengkap
8. Gas Bertekanan
a. Disimpan dalam keadaan tegak dan terikat
b. Ruangan nya dingin dan tidak terkena sinar matahari langsung
c. Jauhkan dari api dan panas
d. Jauhkan dari bahan korosif
e. Pisahkan gas mudah terbakar darigas bersifat oksidator

Anda mungkin juga menyukai