Anda di halaman 1dari 34

Penyimpanan

Bahan Kimia

3/26/2019 1
Bahan Kimia
di tempat kita bekerja
1. Bahan beracun (toxic agent)
2. Bahan mudah terbakar (flammable materials)
3. Bahan mudah meledak (explosives)
4. Bahan pengoksidasi (oxidizing agents)
5. Bahan reaktif terhadap air
6. Bahan reaktif terhadap asam
7. Bahan korosif (corrosives)
8. Bahan bertekanan (compressed gases)
9. Bahan radioaktif.

3/26/2019 2
1. Bahan Beracun (Toxic Agents)

Bahan yang karena sifatnya dapat mengganggu kesehatan,


menimbulkan penyakit kronis atau keracunan akut atau kematian:
 Asam sianida
 Senyawa arsen
 Logam berat (Hg, Cd, Pb)
 Benzena, kloroform, metanol
 Fenol, fosfor
 Pestisida, dll.

Disimpan dalam wadah tertutup,


dalam lemari berlabel dan dikunci.
Ruangannya bersuhu dingin dan berventilasi.

3/26/2019 3
2. Bahan Mudah Terbakar
 Mudah terbakar pada suhu kamar (flammable):
 eter,
 benzena,
 heksana,
 propana,
 aseton
 karbon disulfida.
 Titik nyala dibawah suhu kamar.
 Paling sering menyebabkan kebakaran dalam gudang.
 Mudah terbakar setelah dipanaskan (combustible):
 gliserol,
 furfural.
3/26/2019 4
Bahan Mudah Terbakar
 Disimpan dalam lemari tahan api, jauh oksidator dan nyala api,
bara rokok, loncatan bunga api, loncatan listrik.
 Drum pelarut organik sebaiknya diletakkan diatas rak dari
logam yang di”ground”kan.
 Wadah pelarut lebih dari 1L disimpan dalam lemari tahan api.
 Jenis bahan ini tidak boleh disimpan
berdekatan dengan oksidator.

3/26/2019 5
3. Bahan Mudah Meledak
Bahan yang sangat reaktif, mudah meledak oleh
pengaruh suhu atau panas:
 Ammonium nitrat
 Trinitro toluene.

Tidak sepatutnya disimpan di Laboratorium.

3/26/2019 6
4. Bahan Pengoksidasi/Oksidator
Bahan yang dalam stukturnya mempunyai kelebihan oksigen
dibandingkan dengan senyawa normal, sehingga
dapat mengoksidasi atau membakar bahan organik (reduktor)
secara eksotermik.

Reaksi redoks dapat menimbulkan peledakan dan kebakaran.


Contoh:
 Hidrogen peroksida (H2O2)
 Kalium klorat (KClO3)
 Kaporit (NaOCl)
 Kalium kromat (K2CrO4).

3/26/2019 7
Bahan Oksidator

 Asam perklorat, asam nitrat, asam kromat ; gas oksigen, klor,


NOx, ozon, etoks (etilen oksida) sangat reaktif dengan semua
zat organik (termasuk pelarut organik).

 Disimpan terpisah dari bahan lain


dengan rak-rak tahan korosi dan
kebakaran.

3/26/2019 8
5. Reaktif terhadap Air

Logam alkali/logam tanah


(Na, K, Li, Ca, Mg)
mudah beraksi dengan air atau uap air.
Menghasilkan gas yang mudah terbakar dan
panas sehingga menimbulkan
kebakaran atau ledakan.
Bahan higroskopis :
H2SO4 pekat, Al2(SO4)3, NaOH,
KOH padat reaksinya dengan air bersifat eksotermis.

3/26/2019 9
6. Reaktif terhadap Asam

Bahan yang dapat bereaksi hebat dengan asam dan dapat


menghasilkan gas yang mudah terbakar atau gas beracun atau
korosif:
 Garam (NaCN, PbS) + HCl
 Logam (Zn, Cu) + HCl
 FeS, NaF menghasilkan gas beracun
 Oksidator (KClO3, K2S2O8) + H2SO4
 Basa mudah bereaksi dengan asam secara eksotermik.
Kelompok bahan diatas incompatible dengan asam.

3/26/2019 10
Asam vs Logam

Asam non-oksidator: HCl, H2SO4 (encer),


H3PO4, asam asetat dapat bereaksi dengan
logam Fe, Zn, Al, Mg mengeluarkan gas H2
yang eksplosif dan mudah terbakar.

Asam oksidator: HNO3, H2SO4 (pekat)


bereaksi dengan logam dapat menghasilkan
gas beracun (NO2, SO2).
3/26/2019 11
Bahan Reaktif Lainnya

 Reaktif terhadap oksigen (bahan piroforik): bubuk logam,


logam alkali, logam karbonil. Disimpan dibawah gas inert (N2)
dan wadah tertutup rapat.
 Asam organik (asam asetat, formiat, oksalat) mudah bereaksi
dengan asam oksidator (asam perklorat, hipoklorit).

3/26/2019 12
7. Bahan Korosif
Bereaksi dengan jaringan tubuh (kulit, mata, saluran pernafasan),
menyebabkan iritasi, luka:
 asam sulfat (H2SO4),
 asam klorida (HCl),
 asam posfat (H3PO4),
 Natrium hidroksida (NaOH)
 Kalium hidroksida (KOH)
 Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
 Gas klor (Cl2)
 Belerang dioksida (SO2)
 Nitrogen oksida (Nox)
 Nitrat.

Disimpan dalam wadah (bila perlu ganda) yang tahan korosi,


berjauhan dari bahan reakif yang bersifat basa (kaustik).

3/26/2019 13
8. Gas Bertekanan

Gas
 yang mudah terbakar dan disimpan di bawah tekanan
tinggi
(hidrogen, etilen, gas alam)
 yang dicairkan
(etilen oksida, amonia, klor)
 larut dalam aseton
(asetilen)

dikemas dalam silinder.

3/26/2019 14
Gas bertekanan

 Silinder dikelopokkan sesuai dengan jenisnya: gas oksidator


(O2, O3, etoks) terpisah dari silinder mudah terbakar
(asetilena, LPG, butana).
 Detektor dipasang di ruang penyimpanan untuk mendeteksi
kebocoran.
 Silinder gas klor disimpan tersendiri; valve mudah terkorosi
dan bocor akibat kelembaban tinggi.

3/26/2019 15
Gas Bertekanan - di dalam Lab

 Berbagai jenis gas


 Volume penggunaan
rendah
 Kencangan penutup
silinder
 Ikatkan ke
tembok/tiang dengan
rantai
 Simpan di tempat
ber-ventilasi baik.

3/26/2019
16
Gas Bertekanan
Simpan tangki gas di luar
bangunan dan alirkan
isinya melalui pipa ke
dalam Lab:
 Gas yang sering
digunakan
 Gas yang sangat
berbahaya.

3/26/2019
17
Gudang Gas Bertekanan
(Gas disimpan dibawah tekanan tinggi dalam silinder)
 Terletak di luar gedung utama, bila memungkinkan
 Berventilasi, sejuk, jauh dari nyala/loncatan api , panas dan sinar
matahari
 Kelompokan sesuai dengan jenisnya. Gas yang mudah terbakar
(asetilena, butana, LPG) pisahkan dari gas reaktif/ oksidator (O2,
O3)
 Gas Klor (korosif) simpan tersendiri. Tingkat kelembaban tinggi
memperpepat valve penutup terkorosi dan mudah bocor
 Lengkapi dengan alat pendeteksi kebocoran
 Akses dibatasi pada personel yang berwenang
 Label silinder yang kosong dan simpan secara terpisah
 Pengangkutan ketempat lain dilakukan dengan trolly dalam
keadaan terikat.

3/26/2019 18
9. Radioaktif

Bahan yang memancarkan sinar radioaktif:


 α (alpha)
 β (beta)
 γ (gamma).

Radiasi sinar2 tersebut (khususnya γ),


lebih kuat dari sinar X;
dapat merusak atau mematikan jaringan tubuh.

3/26/2019 19
Campuran Inkompatibel –
mengakibatkan kebakaran atau ledakan
Nama Bahan Hindari kontak dengan:
Amonium nitrat Pelarut organik mudah terbakar, asam klorat, nitrat, debu
organik, bubuk logam

Asam asetat Asam kromat, nitrat, perklorat, hipoklorit

Asam kromat Asam asetat, gliserin, alkohol, bahan mudah terbakar


lainnya

Cairan mudah terbakar Asam nitrat, senyawa kromat, hidrogen peroksida, asam
perklorat, amonium nitrat

Hidrokarbon (benzena, Fluor, klor, asam kromat, peroksida dan oksidator lainnya
tolena, terpentin)

3/26/2019 20
Campuran Inkompatibel –
mengakibatkan kebakaran atau ledakan
Bahan Bahan Inkompatibel Hasil Reaksi
Sianida Asam HCN (racun)

Hipoklorit Asam Cl2 (racun, korosif)

Florida Asam HF (racun, korosif)

Sulfida Asam H2S (racun)

Garam arsenik Reduktor AsH3/Arsin (racun)

3/26/2019 21
Bahaya Penyimpanan Kelompok Asam
Ledakan
Asam An-organik Asam Organik
Oksidator Reduktor
Asam perklorat (HClO4) Asam formiat (HCOOH)

Asam sulfat pekat (H2SO4) Asam asetat (CH3COOH)

Asam kromat (H2CrO4) Asam oksalat (COOH)2

Asam nitrat (HNO3) Asam benzoat (C6H5COOH)

3/26/2019 22
Bahaya Penataan menurut Abjad

Bahan Berdekatan Raeksi dan Akibatnya


Asam asetat - Asetaldehida Polimerisasi asetaldehida, mengeluarkan panas

Bubuk aluminium – Amonium nitrat Reaksi hebat, ledakan

Karbon (aktif) - Klorat Reaksi redoks, ledakan

Heksana – Hidrogen peroksida Reaksi redoks, ledakan

Asam nitrit – Asam oksalat Reaksi redoks, ledakan

Asam nitrit - Fosfor Fosfor terbakar, kebakaran

3/26/2019 23
Campuran Bahan Hipergolik
Komponen 1 Komponen 2 Keterangan
Asam perklorat Tepung Mg Nyala, dalam tempo
detik
Asam nitrat Fenol Nyala

Asam nitrat 85% Aseton Nyala

Asam nitrat perklorat Trietil amonia Nyala

Asam nitrat berasap Amonia aromatik Nyala, sangat cepat

KMnO4 padat Keton, eter, alkohol Nyala

Fluor (F2) H2, senyawa mengandung hidrogen, Ledakan


bensin, bahan bakar

3/26/2019 24
An-organik
Disimpan dalam lemari menurut abjad
 Logam: natrium (Na), seng Zn), air raksa (Hg)
 Oksida logam: kalsium oksida (CaO), aluminium oksida (Al2O3)
 Non-logam: Nitrogen (N2), Klor (Cl2), Oksigen (O2)
 Oksida non-logam: nitrogen oksida (NO), belerang oksida
(SO2)
 Basa: kalium hidroksida (KOH), krom hidroksida (Cr(OH)3),
amonia (NH4OH)
 Asam: asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3)
 Garam: natrium klorida (NaCl), kalium nitrat (KNO3).

3/26/2019 25
Organik
Disimpan dalam lemari menurut abjad
 Asam: asetat, oksalat, benzoat, formiat
 Alkohol: metanol, etanol, propanol, butanol
 Aldehida: formaldehida (formalin), butiraldehida,
asetaldehida
 Ester: etil asetat, butil asetat, propil asetat
 Hidrokarbon (jenis alkana): metana, butana
 Hidrokarbon berhalogen: kloroform, karbon-tetra klorida,
diklorometana
 Hidrokarbon aromatik: benzena, toluena
 Keton: aseton, metil isobutil keton (MIBK), metil etil keton
(MEK)

3/26/2019 26
Bahan An-organik Kompatibel
 Berbagai asam kecuali HNO3
 Amida, azida, nitrat (kecuali NH4NO3), nitrit, HNO3
 Arsenat dan sianida
 Bromat, kromat, manganat, permanganat
 Karbida, nitrida, pospida, selenida, sulfida
 Karbonat, silikat
 Klorat, klorit, hipoklorit, perklorat, asam perklorat
 Halida, halogen
 Posfat, sulfat, sulfit, tiosulfat
 Logam, hidrida
 Posfor, posfor pentoksida, belerang.
3/26/2019 27
Bahan Organik Kompatibel

 Asam, anhidrida, perasid


 Alkohol, glikol
 Aldehida, ester
 Amina, amida, imina, imida
 Azida, hidroperoksida, peroksida
 Kresol, fenol
 Eter, ketona, keton
 Senyawa epoksi, isosianat
 Hidrokarbon, hidrokarbon terhalogeniasi
 Nitrit, sulfida, sulfoksida.

3/26/2019 28
Sistim Penyimpanan (1)

 Paket pesanan hanya boleh dibuka dan ditangani oleh


personel berwenang dan terlatih
 Simpan bahan kimia berbahaya atau yang mudah rusak
secukupnya saja
 Bahan mudah terbakar tidak boleh disimpan diluar lemari,
kecuali dalam wadah khusus yang menjamin keselamatannya
 Bila mungkin, simpan bahan yang mudah rusak atau
berbahaya dalam wadah transportasinya. Contoh: asam dan
basa dalam kotak khusus dibuat dari styrofoam.
 Hindari menyimpan bahan kimia pada rak diatas garis mata.

3/26/2019 29
Penyimpanan Bahan Kimia (2)
Do not!

 di atas kabinet
 di atas lantai
 di dalam lemari asam
 bersama makanan/minuman (di dalam lemari es)
 lindungi jika ada variasi yang besar dalam suhu, kelembaban
atau sinar matahari
 mengunakan wadah kimia untuk menyimpan makanan dan
sebaliknya

3/26/2019 30
Sistim Penyimpanan (3)

 Lebih sedikit lebih baik! Simpan bahan kimia curah di ruang


penyimpanan – bukan di Lab
 Lebih Aman! Mungkin lebih murah kita memesan eter dietil
dalam kontainer besar. Namun, jika telah lama dibuka —
dapat membentuk peroksida!
 Sebagian bahan kimia mengalami penurunan mutu karena
waktu
 Simpan botol/wadah besar di rak bagian dasar
 Terapkan prinsip: first in, first out
 Bahan kimia sebaiknya disimpan dalam wadah aslinya ,
posisinya tidak terbalik dan ditempat yang seharusnya.

3/26/2019 31
Sistim Penyimpanan (4)
 Baca informasi pada label, khususnya sifat yang membahayakan
yang dimikinya dan dapatkan informasi lebih lanjut dari SDS, untuk
menentukan dimana tempat penyimpanan yang terbaik. Apabila
bahan kimia ini memiliki beberapa sifat bahaya, pilih yang paling
membahayakan.
 Pisahkan bahan kimia yang sifatnya berlawanan
 Jauhkan bahan kimia yang mudah terbakar/meledak dari sumber api
 Gunakan lemari tahan api untuk menyimpan solven yang mudah
terbakar dalam jumlah besar
 Pisahkan logam alkali dari air
 Pisahkan asam dan basa
 Simpan asam nitrat secara terpisah.

3/26/2019 32
Sistim Penyimpanan (5)
 Pastikan semua wadah tertutup dengan baik
 Bersihkan bagian luar wadah sebelum dikembalikan ke tempat
penyimpanan
 Lakukan pemindahan bahan kimia dengan aman, gunakan
wadah berpelindung luar.
 Beri label semua wadah larutan bahan kimia:
 nama,
 konsentrasi,
 Tanggal pembelian, pembuatan,
 Sifat bahayanya,
 (Personel yang menyiapkannya).

3/26/2019 33
Pustaka

Soemanto Imamkhasani. 2008.


Keselamatan dalam Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya.
Penerbit Binalab, Bandung.

3/26/2019 34

Anda mungkin juga menyukai