Anda di halaman 1dari 32

OLEH

Ir. AGUS WINARTO, MSi.


I. BAHAN KIMIA
1. BAHAN KIMIA ANORGANIK
a. Logam-logam berat : Cu, Pb, Cr, Zn, Hg , dll
b. Logam alkali dan alkali tanah : Na, K, Mg, Ca, dll
c. Oksida Logam : CaO, MgO, Al2O3, CrO3, dll
d. Basa : KOH, NaOH, NH4OH, dll
e. Asam : HCN, HCl, H2SO4, HNO3, dll
f. Unsur non logam : S, P, F, Cl, Cl2, N2, O2, dll
g. Oksida non logam : NO, NO2, CO, SO2, dll
h. Garam : KCN, NaCN, KNO3, dll
2. SENYAWA ORGANIK

a. HK. Jenis Alkana : metana, butana, dll.


b. HK. Aromatik : benzene, toluene, propene,
asetilene, dll.
c. Eter : etil asetat, butil asetat, dll.
d. Keton atau Alkanon : Aseton, metil isobutil keton
(MIBK), metil etil keton (MEK), dll.
e. HK terhalogenasi : kloroform, karbon tetraklorida,
diklorometana, dll.
f. Alkohol atau alkanol
g. Aldehid : formaldehida (formalin), asetaldehide, dll.
h. Asam Karboksilat : asam asetat, asam oksalat, dll.
i. Amina : dietil amina, etil aminclorida, dll.
II. BAHAN-BAHAN KIMIA BERBAHAYA
1. Bahan Kimia Beracun
● Logam /Metaloid
 Timbal (Pb) : TEL, Uap Pb
 Air raksa (Hg) : unsur uap (Hg),
Senyawanya
 Kadmium (Cd) : unsur & senyawa
 Krom (Cr) : Cr2O7-2
 Arsen (As) : AsH3
 Posfor (P) : PH3, P2O5
● Pelarut Organik
 Alkohol : metanol, etanol
 Hidrokarbon Alifatik : heksana,heptana
 HK- terhalogenasi : kloroform ( CHCl3) CCl4
 HK- aromatik : benzena & toluena
● Gas beracun
:
 Aspiksian : N2, CO2, Ar, He
 Toksik : HCN, AsH3
 Aspiksian & toksik : H2S

Karsinogenik :

● Asbes ● Akrilonitril
● Benzena ● 4-Aminodophenyl
● Vinil ● Beryllium
● Krom (VI) ● Ni –karbonil
Bersifat karsinogenik pada binatang
● Asetaldehida ● 1,4, Dioxan
● Benzyl chloride ● O-Toluidine
● Formaldehyde ● Trichloroethylene

Pestisida :
Organoklorin : Organoposfat : Karbamat :
● Endrin ● Parathion ● Temik
● Aldrin ● Diazinon ● Baygon
● Thiodan ● Thimet ● Furadan
● Dieldrin ● Malathion ● Sevin
2. Bahan Kimia Korosif
● Sifat :
Bereaksi dengan jaringan tubuh seperti kulit, mata
dan saluran pernafasan
● Jenis :
Padat
 Anorganik : NaOH, KOH, CaO, Ca(OH)2
 Organik : Fenol, TCA (tricloroacetic acid)
Bahaya terhadap : kulit dan mata
Cair
 Anorganik : H2SO4, HNO3, HCl, H3PO4)
 Organik : Asam formiat, Asam asetat, Asam
oksalat
Bahaya terhadap : kulit dan mata

Gas dan uap :


 Cl2, HCl, Br2, SO2, NH3 NOx
 Paling berbahaya bergantung pada kelarutan
dalam air
 Sifat bahaya bergantung pada kelarutan
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar
● Istilah :
Flammable atau Inflammable  “Flammable”

● Jenis :
Zat Padat :
Gas :
 Posfor
 Rayon  Gas alam
 Hidrida logam  Asetilen
 Bubuk halus  Hidrogen
Zat Cair :
 Pabrik cat :  Pengolahan minyak : - Benzena,
– Petroleum eter Toluena, Silene, Bensin
– Aseton, ester,  Pabrik obat-obatan : - Aseton,
MIBK Eter, Alkohol
– Heksan, toluen  Laboratorium : hampir semua
 Pabrik kertas : - pelarut
Karbon disulfida
 Sifat kemudahan terbakar
a. Flash Point (titik nyala)
- Flammable (mudah terbakar)
mempunyai titik nyala dibawah suhu kamar
- Combustible (dapat dibakar)
mempunyai titik nyala di atas suhu kamar
b. Konsentrasi mudah terbakar (flammable range)
Daerah konsetrasi dimana uap dapat terbakar
(LFL dan UFL). Sebagai batas aman dipakai
konsentrasi 10 % dibawah LFL
c. Sifat-sifat fisika
- berat jenis uap ( vs udara)
- berat jenis cairan (vs air)
- tekanan uap
- titik didih
4. Bahan Kimia Eksplosif
● Struktur Bahan Tidak Stabil
Ikatan Rangkap :
 C C  C  C -; C  C Ikatan Nitrogen - oksigen :
I I I I I
NO : nitrogen - unsur
Ikatan Karbon - Nitrogen lain
I I H2 NOH : hydroxylamine
 C  N  N  C  : AZO Ikatan Nitrogen - unsur
I I

CN 2 : DIAZO lain :
N-X : N - halogen
Ikatan Karbon - Oksigen : peroksida N - logam : derivat logam
I N-S : nitrogen -
 C  O  O  H : Alkyl hydroperok sida
I sulfur

Ikatan Karbon - nitrogen -


oksigen :
C – N = O : Nitroso
C – O – NO2 : Alkyl nitrate
5. Bahan Kimia Oksidator
● Sifat :
- menghasilkan oksigen yang reaktif
- membakar / mengoksidasi bahan lain
(reduktor)
● Contoh :
- Anorganik : KMnO4 H2O2
KClO3 K2S2O8
K2Cr2O7 KlO3
- Organik : - Benzil peroksida
- Asetilen peroksida
- Eter oksida
- Asam perasetat
● Prinsip reaksi :
1. Oksidator  produk + On
2. Reduktor + On  produk + E* (Energi)
Bahan Reduktor :
- bahan organik mudah terbakar : HK, pelarut
6. Bahan Reaktif Terhadap Air
Bahan + Air  produk + H2 + energi Contoh :
Contoh : • Akali (logam) : K, Ca
• Oksida logam atau
1
Na + H 2O  NaOH + H 2 + panas non logam
2

Eksplosif

7. Bahan Reaktif Terhadap Asam


● Bahan + Air  produk + H2 + energi
● Oksidator :
KClO3 + H+  K+ + HClO3
KMnO4 + H+  K+ HMnO4
● Logam :
Logam + asam oksidator  gas toksik
(H2SO4 pkt, HNO3)
8. Bahan Reaktif Terhadap Udara
 Bahan piroforik
Bahan pirophorik adalah bahan yang akan
terbakar dengan sendirinya jika kontak dengan
udara
Contoh :
- Pospor putih, selain bersifat piroforik juga
sangat beracun
- LiH akan terbakar dengan sendirinya jika
kontak dengan udara pada suhu kamar
- NaH
- Plutonium, Uranium
Bahan-bahan ini penyimpanannya harus
dilakukan dalam tabung/wadah yang berisi gas
inert
8. Gas Bertekanan
● Penyebab Bahaya :
- Tekanan tinggi
- Sifat Gas :
Aspiksian
Toksik ● Contoh :
Korosif Gas Penggunaan Bahaya
Flamabel Asetilen ● Gas bakar ● Aspiksian
● AAS ● Flamabel
● Hidrogenasi
Hidrogen ● Flamabel
● GC
Klor ● Klorinasi ● Toksik
Nitrogen ● Peng - inert ● Aspiksian
Etoksi ● Sterilisasi ● Flamabel
● Bahan baku ● Toksik
Amonia
● Pendingin ● Toksik
KELARUTAN GAS DALAM AIR
1) Amat larut  saluran pernafasan bagian atas
Contoh :
● Amoniak
● Asam klorida
● Asam Fluorida, HF
● Formaldehida
2) Sedang  saluran pernafasan bagian atas dan
bagian dalam
Contoh :
● Belerang dioksida, SO2
● Klor, Cl2
● Brom, Br2
3) Kecil  saluran pernafasan bagian dalam
Contoh :
● Ozon, O3
● Fosgen
● NOx
III. REAKSI KIMIA BERBAHAYA
1. REAKSI ASAM – BASA
2 NaOH + H2SO4 Na2SO4 + 2 H2O + panas
CaO + 2 HCl CaCl2 + H2O + panas
2 NaOH + SO2 Na2SO3 + H2O + panas
2. REAKSI REDOKS
H2O2 + Na2SO3 Na2SO4 + panas
3. REAKSI KEBAKARAN/PEMBAKARAN
- Pada hakekatnya adalah reaksi redoks
- Panas yang timbul menyebabkan kebakaran atau
peledakan
- Reaksi pembakaran yang tidak sempurna akan
menghasilkan gas CO yang sangat beracun
C + O2 CO2 + panas
2 C + O2 2 CO + panas
4. REAKSI HIDROLISA
- Reaksi senyawa kimia dengan air
- Bersifat eksotermis
- Kadang mengeluarkan gas yang bersifat eksplosif
- Senyawa-senyawa yang reaktif dengan air dan bersifat
higroskopis : asam-asam kuat pekat , basa-basa kuat
- Senyawa-senyawa yang reaktif dengan air dan
menghasilkan panas yang sangat tinggi dan gas yang
mudah meledak : CaO, CaC2, logam alkali (Na. K, Li)
- Reaksi dehidrolisa juga bersifat eksotermis
Contoh :
C6H12O6 (gula) + H2SO4 6 C + H2SO4 (6 H2O) +
panas
5. REAKSI DENGAN ASAM
> logam-logam bereaksi dengan HCl akan mengeluarkan
gas H2 yang ekplosif. Jika bereaksi dengan HNO3 atau
H2SO4 akan mengeluarkan gas NO2 atau SO2 yang
beracun
> Asam-asam kuat pekat jika bereaksi dengan air (HO2)
akan mengeluarkan panas
6. REAKSI PENGURAIAN
> Terjadi pada senyawa kimia yang tidak stabil seperti
oksidator-oksidator, senyawa-senyawa HK aromatik.
> Reaksi terjadi oleh adanya panas atau kontak dengan
katalisator
2H2O2 2 H2O + O2
NH4OH NH3 + H2O
7. REAKSI POLIMERISASI
> Penggabungan molekul-molekul dari senyawa yang
sama menjadi molekul yang lebih besar
> Merupakan reaksi yang eksotermis
> Terjadi karena adanya katalisator
Contoh :
n C2H2 (C2H2)n + panas
n C3H6 (C3H5)n + panas
PENGARUH SUHU TERHADAP REAKSI KIMIA

Suhu mempunyai dua peranan penting dalam reaksi kimia yaitu


:
1. Memulai terjadinya reaksi kimia (reaksi inisiasi)
> Reaksi inisiasi membutuhkan energi
> Energi diambil dari panas di sekeliling
> Sumber panas dapat berasal dari : cuaca panas, sinar
matahari, api, bara, gesekan-besekan/goncangan,
benturan.
2. Mempercepat reaksi kimia
> semakin tinggi suhu di sekeliling semakin cepat reksi
kimia terjadi
IV. KLASIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA
( Kepmenaker No. 187 /Men/1999 )
1. BAHAN BERACUN
a. Bahan Beracun
- Melalui mulut : LD 50 (> 25 atau < 200) mg/kg brt badan
- Melalui Kulit : LD 50 (> 25 atau < 400) mg/kg brt badan
b. Bahan Sangat Beracun
- Melalui mulut : LD 50 ≤ 25 mg/kg brt badan
- Melalui Kulit : LD 50 ≤ 25 mg/kg brt badan
2. CAIRAN MUDAH TERBAKAR
mempunyai titik nyala > 21oC dan 55 0C pada 1 atm
3. CAIRAN SANGAT MUDAH TERBAKAR
mempinyai titik nyala < 21 oC dan titik didih > 20 oC pada
1 atm
4. GAS MUDAH TERBAKAR
mempunyai titik nyala < 20 oC
5. BAHAN MUDAH MELEDAK
> Menghasilkan gas dalam jml yang besar dan tekanan
yang tinggi dalam reaksinya
> Sensitif terhadap panas, dan goncangan
> Sifatnya tidak stabil
> Contoh : amonium nitrat, nitro gliserin, TNT, campuran
antara oksidator dan reduktor

6. BAHAN REAKTIF
Apabila :
a. Bereaksi dengan air, mengeluarkan panas dan gas yang
mudah terbakar, atau
b. Bereaksi dengan asam, mengeluarkan panas dan gas
yang mudah terbakar, beracun, atau korosif
contoh : Logam alkali dan alkali tanah, CaO, CaC2,
oksida-oksida logam dan lain-lain
7. BAHAN OKSIDATOR
 Menghasilkan oksigen dalam reaksinya atau
penguraiannya
 Harus dipisahkan dari bahan reduktor atau bahan
mudah terbakar
 Contoh oksidator :
hidrogen peroksida (H2O2),
kalium permanganat (KMnO4),
kalium bikromat (K2Cr2O7), dll.

Sifat bahaya bahan kimia dapat dipelajari dari :


 MSDS/LDKB
 Label
 NAB/TLV
 Klasifikasi bahan
NILAI AMBANG BATAS (NAB) BKB
Nilai Ambang Batas Kimia (NAB) bahan kimia adalah
batas kadar tertinggi bahan kimia di udara tempat
kerja yang diperkenankan unutk 8 jam sehari dan 40
jam seminggu tanpa mengganggu kesehatan tenaga
kerja

Kadar Tertinggi yang Diperkenankan (KTD) atau Max


Allowable Concentration (MAC) adalah kadar tetinggi
dari bahan kimia di udara tempat kerja yang
diperkenankan tanpa mengganggu kesehatan tenaga
kerja.

Suatu NAB bahan kimia yang nilainya masih di


bawah KTD sewaktu-waktu dapat dilampaui menurut
faktor ekskursi
NILAI AMBANG……
 Short Term Exposure Limit (STEL) adalah kadar
tertinggi suatu bahan kimia di udara tempat kerja
yang diperkenan untuk pemaparan dalam singkat
(< 15 menit )
 Suatu bahan kimia yang ditandai huruf C dalam
daftar NAB, maka nilai tersebut merupakan nilai
tertinggi (Ceiling Value) yang diperkenankan dari
bahan kimia tersebut.
 Suatu bahn kimia ditandai dengan huruf C jika
dalam waktu 15 menit terjadi :
a) Perangsangan yang tidak tertahankan
b) Perubahan jaringan kronis yang tidak dapat
sembuh kembali
c) Efek narkotis yang dapat berakibat terjadinya
kecelakaan
NILAI AMBANG……
KEGUNAAN NAB
a) Sebagai kadar standar untuk pembanding
b) Pedoman untuk perencanaan alat pengendali
c) Sebagai bahan acuan untuk bahan substitusi
d) Membantu dalam penentuan PAK

Menentukan NAB campuran bahan kimia di


udara tempat kerja :
NABC = C1/NAB1 + C2/NAB2 + ……..
Jika NAB campuran > 1 maka konsentrasi
campuran beberapa bahan kimia lebih besar
daripada NAB nya
V. PENYIMPANAN BAHAN KIMIA
A. PRINSIP UMUM
1. Hindarkan dari suhu yang tinggi
2. Hindarkan nyala api, bara, bunga api listrik
3. Hindarkan dari air, uap air atau kelembaban yang tinggi
4. Pisahkankan bahan-bahan yang bersifat piroforik atau
hidrida dengan bahan-bahan yang bersifat oksidator
5. Pisahkan bahan-bahan yang bersifat oksidator dengan
senyawa organik atau bahan yang bersifat reduktor
6. Pisahkan asam dengan basa
7. Pisahkan asam karboksilat dengan asam oksidator
8. Pisahkan logam-logam dengan asam
9. Ventilasi gudang harus cukup baik
10. Pemesan bahan seseuai dengan kebutuhan
11. Bangunan gedung terpisah dari bangunan yang lain
12 . Bangunan paling sedikit harus punya dua pintu
13. Harus ada LDKB atau MSDS
4. BAHAN BERACUN
Bahan beracun atau toksik harus :
 Disimpan dalam wadah yang tertutup rapat
 Pada ruang yang dingin dan mempunyai ventilasi yg baik
 Label bahan harus tetap menempel pada wadah
 Khusus bhn yang amat beracun harus disimpan pada wadah amat
kuat, than korosi dan tidak mudah pecah
 Ruang penyimpanan harus dipasang eye washer dan shower
 Ruang penyimpanan harus dipasang gas detektor

5. BAHAN KOROSIF
 Bahan korosif harus disimpan pada wadah yg kuat dan tahan korosi
 Asam dan basa harus dipisahkan. Demikian juga asam oksidator dan
asam organik juga harus dipisah
 Pada ruang penyimpanan harus disediakan bahan penetral untuk
mengatasi tumpahan, bahan inert seperti pasir, bubuk bata merah dan
tanah kering untuk menyerap tumpahan
 Dekat ruang penyimpanan harus disediakan eye washer dan shower
6. GAS BERTEKANAN
Dalam penyimpanan gas bertekanan tinggi perlu diperhatikan
 Tabung gas harus disimpan dlm posisis tegak dan terikat
kuat
 Harus ditempatkan pada tempat yang mempunyai ventilasi
baik atau pada udara bebas
 Ruang penyimpanan harus bebas dari sumber panas,
nyala api, bara, serta tanda dilarang merokok
 Harus dipasang gas detektor pada ruang penyimpanan
 Pengangkutan tabung gas harus menggunakan troli dan
terikat
 Khusus untuk penyimpanan tabung gas Khlorin (Cl2) harus
dipisahkan dari yang lain karena amat beracun dan korosif
 Tabung harus diuji secara berkala
C. GUDANG PENYIMPANAN BAHAN
1. LOKASI GUDANG
 Gudang sebaiknya jauh dari bangunan utama dan jalan raya
 Akses ke lokasi harus mudah lakukan
 Lokasi gudang sebaiknya tidak di lantai atas
 Gudang harus terhindar dari bahaya banjir
 Lokasi gudang harus jauh dari sumber panas

2. RUANG GUDANG
 Gudang harus mempunyai puntu darurat untuk jalan keluar
 Bangunan gudang harus tahan api min 2 jam
 Gudang harus mempunyai ventilasi yang cukup baik
 Peralatan listrik harus ditanahkan
 Ruangan gudang harus terhindar sinar matahari
 Suhu ruangan gudang harus dingin dan kering
3. PENATAAN BAHAN
 Bahan oksidator jangan disimpan bersama-sama
dengan bahan yang bersifat reduktor
 Garam-garam beracun jangan disimpan dengan bahan
yang bersifat asam
 Bahan yang bersifat asam jangan disimpan bersama-
sama dengan logam-logam, dan bahan yang bersifat
basa
 Asam-asam oksidator jangan disimpan bersama dengan
asam orgnik
 Bahan yang reaktif dengan air harus disimpan pada
tempat yang dingin dan kering. Khusus untuk logam-
logam alakli dan alkali tanah harus disimpan dalam
minyak tanah
 Bahan yang reaktif dengan oksigen dalam udara harus
disimpan dalam gas inert (N2)

Anda mungkin juga menyukai