Anda di halaman 1dari 40

PENYIMPANAN BAHAN – BAHAN

KIMIA BERBAHAYA
KLASIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA

United Nation :
1. Kelas 1 : Mudah meledak
2. Kelas 2 : Gas
3. Kelas 3 : Cairan mudah terbakar
4. Kelas 4 : Padatan mudah terbakar
5. Kelas 5 : Bahan oksidator dan peroksida organic
6. Kelas 6 : Bahan Beracun dan menular
7. Kelas 7 : Bahan Radioaktif
8. Kelas 8 : Korosif
9. Kelas 9 : Serbaneka ()
Menurut NFPA (National Fire Protection Association)
1. Bahan Berbahaya terhadap Kesehatan (Health Hazard)
● Toksik
● Toksik karena pemanasan
● Korosif dan iritan
2. Bahaya terhadap Kebakaran (Fire Hazards)
2
● Bahan mudah terbakar
● Bahan dapat terbakar   3 1
3. Bahaya karena Reaktivitas (Reactivity Hazards)
● Eksplosif W
● Reaktif

Tingkat Bahaya

Bahaya Ranking
 Kesehatan 0 1 2 3 4
 Kebakaran 0 1 2 3 4
 Reaktivitas 0 1 2 3 4
DIAGRAM BAHAYA MENURUT NFPA

H = bahaya kesehatan; skala 0 - 4


F = bahaya kebakaran; skala 0 - 4
F
R = bahaya reaktifitas; skala 0 - 4
H R
S S = bahaya khusus
Mis. W : bereaksi hebat dgn air
OXY : oksidator
Simbol radiasi : jika bersifat radioaktif

Arti notasi :
4 = deadly hazard
3 = severe hazard
2 = moderate hazard
1 = slight hazard
O = no hazard
Rangking & Simbol Bahaya
Bahan Kimia Menurut NFPA
- Amerika

NFPA
KLASIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Kepmenaker No.187/1999:
1. Bahan Beracun
2. Bahan Sangat Beracun
3. Cairan Mudah Terbakar
4. Cairan sangat mudah terbakar
5. Gas mudah terbakar
6. Bahan Mudah meledak
7. Bahan Reaktif
8. Bahan Oksidatro
KRITERIA BAHAN BERACUN

 Ditetapkan dengan memperhatikan sifat kimia, fisika dan


toksik sbb. :
 Mulut :
LD 50 > 25 atau < 200 mg/kg berat badan
 Kulit :
LD 50 > 25 atau < 400 mg/kg berat badan
 Pernafasan :
LC 50 > 0.5 atau < 2 mg/l
KRITERIA SANGAT BERACUN

 Ditetapkan dengan memperhatikan sifat kimia, fisika dan


toksik sbb. :
 Mulut :
 LD 50 < 25 mg/kg berat badan

 Kulit :
 LD 50 < 25 mg/kg berat badan

 Pernafasan :
 LC 50 < 0.5 mg/l
 Lethal Dose 50 (LD 50) adalah dosis
yang menyebabkan kematian pada
50% binatang percobaan.
 Lethal Concentration 50 (LC 50)
adalah konsentrasi yang
menyebabkan kematian pada 50%
binatang percobaan.
KRITERIA
Cairan Mudah Terbakar, Cairan Sangat Mudah Terbakar
dan Gas Mudah Terbakar

Cairan Mudah Cairan Sangat Gas Mudah


Terbakar : Mudah Terbakar : Terbakar :
 Berdasarkan sifat Berdasarkan sifat Berdasarkan sifat
kimia dan fisika : kimia dan fisika : kimia dan fisika :
 Titik nyala: Titik nyala :
 Titik didih :
>21* C dan < 55* C < 21* C < 20 * C
Pada tek. 1 atm  Titik didih : > 20*C
Pada tek. 1 atm
Pada tek. 1atm
POTENSI BAHAYA DLM
PENANGANAN BHN KIMIA
1. KEBAKARAN
2. PELEDAKAN
3. KERACUNAN
4. KERUSAKAN LINGKUNGAN
Definisi penanganan

 Merupakan pekerjaan yg meliputi apa saja :

1. Pencampuran
2. Pengadukan
3. Pemanasan
4. Pemindahan
Penyimpanan meliputi

 Penyimpanan bahan baku


 Penyimpanan produk kimia
PENANGANAN BKB
 THINK BEFORE DOING

Maksudnya :
Sebelum mencampurkan, mereaksikan
atau memindahkan suatu bahan perlu
dipikirkan kemungkinan apa yg terjadi
akibat tindakan tersebut.
Informasi :
1.Nama bahan
2.Bentuk Fisik
3.Sifat Fisik
4.Bahaya
Fungsi Gudang :
• Menyimpan bahan : pasif
• Memasok kebutuhan : aktif
Gudang Kimia :
• Terdapat berbagai bahan berbahaya
• Dapat terurai atau terpolimerisasi
• Dapat saling berinteraksi
• Interaksi bahan dengan lingkungan
• Lokasi : sedikit perhatian

Gudang : sumber
kebakaran atau eksplosi

Fokus Perhatian :
• Interaksi
Interaksi
Bahan

Bahan Wadah Lingkungan


• Terurai • Korosi • Uap air
• Logam-asam • Kebocoran • Oksigen
• Redoks • Interaksi • Panas/api

Kecelakaan
• Eksplosi  Kebakaran  Emisi gas racun

Pencegahan
• Syarat Ruangan  Penataan Bahan
PENYIMPANAN BAHAN
Bahan Mudah Terbakar :
• Contoh :
- Gas : asetilen, hidrogen, elpiji
- Pelarut organik : eter, benzen, heksana
- Piroforik : logam bubuk halus, posfor

• Interaksi dengan :
- Oksidator
- Panas & Api

• Ruang Penyimpanan :
- Berventilasi
- Jauh dari panas atau api
- Jauh dari oksidator
- Dingin

• Khusus Laboratorium :
- Simpan dalam almari tahan api
- Diluar almari : kurang 1 (satu) Liter

• Poster :
- Awas Api
- Dilarang Merokok
Bahan Beracun
• Contoh Bahan :
- Pestisida
- Na - sianida
- Benzena, metanol
- Logam berat : kromat, air raksa

• Interaksi :
- Panas
- Bergantung pada reaktivitas

• Penyimpanan :
- Berventilasi, dingin
- Beretiket / berlabel
- Jauh dari makanan / minuman

• Khusus dalam Laboratorium :


- Tidak disimpan dalam almari pendingin beserta makanan
dan minuman
- Penanganan dengan memakai gloves & masker
Bahan Korosif

• Contoh Bahan :
- Asam : H2SO4, HNO3 HCl
- Basa : NaOH, KOH, Ca(OH)2
- Garam : Al2 (SO4)3
• Interaksi dengan :
- Wadah  kebocoran
- Lantai  kerusakan
- Bahan lain  eksotermik
• Syarat Penyimpanan :
- Berventilasi, dingin
- Tertutup, beretiket
- Wadah tahan korosi (PP)
• Khusus :
- Kebanyakan bahan higroskopis
- Tidak diletakkan di tempat tinggi
- Penanganan dengan memakai gloves
Bahan Mudah Terbakar

• Contoh Bahan :
- Benzene, aseton, eter, heksan

• Syarat Penyimpanan :
- Berventilasi, dingin
- Jauhkan dari sumber api, terutama loncatan api listrik dan
Api rokok
- Wadah tahan korosi (PP)
Bahan Oksidator
• Contoh :
- Oksidator Anorganik : H O , K CrO
2 2 2 4
- Peroksida Organik
- Nitrat Organik

• Interaksi dengan :
- Pelarut Organik
- Reduktor
- Panas

• Ruang Penyimpanan :
- Berventilasi
- Dingin

• Bahan Inkompatibel :
- Bahan mudah terbakar
- Bahan dapat dibakar
- Reduktor dan organik lain
- Bahan reaktif

• Khusus dalam Laboratorium :


- Simpan dalam almari tahan api
Bahan Reaktif terhadap Air
• Contoh Bahan :
- Logam Alkali : Natrium
- Hidrida : AlH
3
- Sulfida : FeS, Na S
2
- Karbit : CaC
2
- Asam kuat : asam sulfat
- Basa kuat : NaOH, KOH

• Interaksi dengan Air :


- Reaksi eksotermik
- Mengeluarkan gas mudah terbakar

• Syarat Penyimpanan :
- Berventilasi dingin
- Kering, kelembaban rendah

• Perhatian :
- Kelembaban tinggi di waktu / setelah hujan
- Jangan membuang wadah Na ke dalam air
PENYIMPANAN ZAT REAKTIF TERHADAP ASAM
Bahan :
• Termasuk zat reaktif terhadap air
• Zat bereaksi hebat dengan asam

- Garam beracun :
NaCN + HCl  NaCl + HCN (racun)
- Logam :
Fe + HCl  FeCl2 + H2 Flamabel
- Logam + as. oksidator
M + H2SO4  SO2
M + HNO3  NOX
Syarat Penyimpanan :
• Pisahkan dari asam
• Dingin
• Jauh dari api (gas flamabel)
• Ventilasi
Bahan Reaktif dengan Asam
• Contoh Bahan :
- Garam : NaCN, FeS
- Logam : Fe, Zn, Cd
• Interaksi dengan :
- Asam non – oksidator : HCl, H3PO4
- Asam oksidator : HNO3, H2SO4
• Reaksi :
- NaCN + HCl  NaCl + HCN (racun)
- Fe + 2 HCl  FeCl2 + H2 (eksplosif)
- Fe + HNO3  Fe(NO3)3 + NOX (racun)
• Syarat Penyimpanan :
- Berventilasi, dingin
- Bebas kantong gas eksplosif
- Jauh dari panas api
- Jauh dari asam
Penyimpanan Gas Bertekanan
• Contoh Bahan :
 Oksigen : dapat membakar
 Nitrogen : aspiksian
 Hidrogen : flamabel
 Klor :
- toksik
- korosif
 NO / N O : flamabel
2 2 5
 Udara : tekanan tinggi
• Syarat penyimpanan :
 Tegak berdiri
 Terikat
 Dingin
 Bebas panas
 Berventilasi

• Pisahkan :
 Gas flamabel
 Botol / silinder kosong & berisi
• Khusus : Gas klor
 Korosif
 Beracun
Syarat Penyimpanan

Jauh
No. Bahan Ventilasi Dingin Kering Perhatian khusus
sbr api
1. Mudah terbakar  Jauh dari oksidan
     Apar !
 Placard !
2. Eksplosif  Tumbukan
   
 Panas, matahari
3. Oksidator  Jauh dari bahan
   
flamabel
4. Reaktif terhadap  Air, uap air
   
air  Hujan
5. Reaktif terhadap  Uap, gas racun !
asam    
 H2, flamabel !
6. Korosif  Kebocoran
-   
 Masker, gloves
7. Beracun  Kebocoran
   
 Masker, gloves
8. Gas bertekanan  Terikat
   -
 Berdiri
Campuran inkompatibel :
reaksi hebat, kebakaran & eksplosi
Bahan Hindari kontak dengan :
 Amonium nitrat  Asam klorat, nitrat, debu organik, pelarut
organik mudah terbakar, bubuk logam.
 Asam asetat  Asam kromat, nitrat, perklorat, peroksida,
permanganat.
 Karbon aktif • Oksidator : klorat, perklorat, hipoklorit
 Asam kromat  Asam asetat, gliserin, alkohol, & bahan mudah
terbakar lain.
 Cairan mudah  Asam nitrat, kromat, hidrogen peroksida,
terbakar asam perklorat, amonium nitrat
 Hidrokarbon  Flour, klor, asam kromat, peroksida &
(butan, benzena, oksidator lain.
bensin, terpenten)
Campuran “incompatible” :  toksik

No. Bahan A Bahan B A + B  Bahan racun


H+ + CN-  HCN (Asam
1. Sianida Asam
sianida)
OCl- + H+  HOCL
2. Hipoklorit Asam (asam hipoklorit)
HOCL  Cl2 (klor)
Asam Logam : Cu, Fe, Zn, H+ + NO-3 + Cu  NO2
3.
nitrat Ni
H+ + NO-3  HNO3 (asam
4. Nitrat Asam sulfat
nitrat)
Arsenik  Arsin
5. Arsenik Reduktor
(racun mematikan)
S= + 2H+  H2S
6. Sulfida Asam Hidrogen sulfida : beracun &
aspiksian.
Batas waktu penyimpanan

 Misal eter, olefin akan membentuk peroksida jika kontak


dengan udara dan cahaya.
 Semakin lama disimpan semakin besar jumlah peroksida.
Jenis Pekerjaan Resiko Bahaya
Safety Spectacles

Goggles Face Shield


 Melindungi Pernafasan Dari Partikel Debu
dan Uap berbahaya

 Menjaga agar tidak kekurangan Oxigen


Half Face Mask

Full Face Mask


KESIMPULAN
Bahan – bahan dalam gudang :
• Tidak “tidur” : dapat berinteraksi
• Berpotensi bahaya

Interaksi dengan :
• Bahan lain atau terurai dan terpolimerisasi
• Wadah, lantai gudang
• Lingkungan : panas, uap air, oksigen

Syarat Penyimpanan :
• Syarat ruangan (Gudang)
- Ventilasi
- Jauh dari api/panas
- Dingin
- Kering
Juga :
- Gudang jauh dari kegiatan lain
- Gudang : pintu-pintu “exit”
Syarat Penataan :
• Pemisahan bahan inkompatibel
• Menurut Abjat

Syarat Lainnya :
• Inspeksi periodik
• Poster : Larangan Merokok !

Sarana :
• Alat Pemadaman Api Ringan (APAR)
• Alat Pelindung Diri (APD)
• Perangkat P3K
• Informasi : MSDS
(Lembar Data Keselamatan Bahan)

Anda mungkin juga menyukai