Anda di halaman 1dari 15

PENGETAHUAN DAN

PENANGANAN BAHAN KIMIA

TIARA DINI HARLITA, SST, M.Si.


PENGGOLONGAN BAHAN KIMIA

1. Bentuk 3. Sifat kimia


 Padatan  Mudah teroksidasi
 Cairan  Reduktor
 Gas  Reaktif terhadap air
 Asam
2. Tingkat Kemurnian  Basa
 Teknis  Mudah terbakar
 Purified  Mudah meledak
 Pro Analysis
4. Bahaya dan Racun
 B3
 Non B3
JENIS BAHAN KIMIA

 Explosif (mudah meledak)


Contohnya: kalium klorat, Trinitrotaluen(TNT), natrium nitrat, gas
bertekanan tinggi, campuran belerang, karbon dan kalium klorat

 Flamable (mudah terbakar)


Contohnya: metanol, eter, aseton, heksana,benzena, uap ini dapat
bergerak menuju api sejauh 3 meter

 Oxidazing Agent (bahan oksidator)


Contohnya: natrium nitrit/nitrat, kalium klorat, kaporit, alkena,
alkilbenzena dan sebagainya.

 Bahan mudah terbakar oleh air


Contohnya : logam Na,K dan asam sulfat pekat
 Bahan mudah terbakar oleh asam,
Contohnya : logam paduan Na dan K, senyawa hidrida

 Gas bertekanan tinggi


Misalnya: gas-gas dalam tabung silinder dengan tekanan
tinggi

 Bahan-bahan beracun
Contohnya : CO2,CI2, benzena, kloroform, sianida

 Bahan korosif
Contohnya : anhidrida asam, alkali, asam sulfat, fenol
TEMPAT PENYIMPANAN
BAHAN KIMIA

 Wadah dan botol untuk penyimpanan bahan kimia harus dibuat


dari bahan yang kuat, biasanya sering digunakan wadah plastik
atau gelas.
 Untuk penyimpanan bahan kimia yang sangat sensitif seperti dietil
eter yang cenderung berubah membentuk peroksida yang
berbahaya maka gelas berwarna gelap harus digunakan.
 Jika botol plastik digunakan harus diperkirakan bahwa bahan
sangat mungkin akan rusak akibat pengaruh cahaya matahari.
Botol seperti ini harus berulang kali dicek dan bahan kimia
dipindahkan pada wadah yang lain, jika diperlukan. Perhatian
khusus harus dilakukan pada kemungkinan perpindahan pelarut
organik melalui dinding botol plastik.
 Wadah bahan kimia dan lokasi penyimpanan harus diberi label
yang jelas. Label wadah harus mencantumkan nama bahan, tingkat
bahaya, tanggal diterima dan dipakai. Alangkah baiknya jika
tempat penyimpanan masing-masing kelompok bahan tersebut
diberi label dengan warna berbeda.
 Misalnya warna merah untuk bahan flammable, kuning untuk
bahan oksidator, biru untuk bahan toksik, putih untuk bahan
korosif, dan hijau untuk bahan yang bahayanya rendah.
 Kondisi lingkungan tempat penyimpanan yang berpengaruh terhadap bahan kimia
diantaranya adalah:
 Panas atau api
Kenaikan suhu akan menyebabkan terjadinya reaksi atau perubahan kimia.
Disamping itu, percikan api memungkinkan terbakarnya bahan yang mudah
terbakar.
 Pengaruh kelembaban
Zat higrokopis mudah menyerap uap air dari udara dan reaksi hidrasi yang
eksotermis akan menimbulkan panas di dalam ruangan penyimpanan.
 Pencahayaan
Untuk mendapatkan cahaya matahari yang cukup disarankan laboratorium
menggunakan jendela kaca dengan luas sekitar satu pertiga (1/3) dari luas lantai
ruangan.
 Ventilasi
Ventilasi harus didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan kontaminasi
udara yang terjadi di ruang laboratorium yang disebabkan bahan kimia dapat
keluar dan digantikan dengan udara segar. Sistem ventilasi laboratorium dapat
dilakukan dengan menggunakan ventilasi alami dan buatan (AC).
PENANGANAN BAHAN KIMIA

 Bahan kimia padatan


 Padatan higroskopis ditempatkan dalam kaleng/botol tertutup
dengan sumbat diselimuti dengan plastik
 Padatan mudah menguap tempatkan dalam botol kaca atau
plastik, sisakan ruang ¼ nya.
 Padatan peka cahaya ditempatkan dalam botol gelap atau tak
tembus cahaya, tutup rapat-rapat.
 Padatan peka air harus disimpan dengan merendam dalam
minyak tanah.
 Padatan yang peka udara/oksigen disimpan dalam air.
 Jangan menyimpan campuran padatan seperti oksidator,
katalisator, dan bahan mudah terbakar. Contoh KClO3, MnO2,
Gula pasir.
 Bahan kimia cairan
 Simpan dalam botol tertutup rapat
 Untuk cairan yang mudah menguap sisakan ruang ¼ nya
 Untuk cairan yang mudah terbakar, jauhkan dari api
 Untuk cairan oksidator, simpan dalam ruang asam
 Gunakan APD yang sesuai bila akan mengambil cairan berbahaya
 Cairan yang berbahaya jangan disimpan di atas

 Bahan kimia gas


 Simpan dalam tabung gas yang aman
 Gunakan kran dengan spuyer yang terawat
 Simpan ditempat yang dingin (bila ada)
 Jauhkan dari api atau panas
 Jaga agar tabung stabil (tidak mudah jatuh)
 Bahan mudah terbakar
 Dapat berupa cairan, padatan, dan gas
 Tempat kerja dengan ventilasi yang baik
 Hindari bekerja dekat dengan sumber api
 Hindari kebocoran gas
 Perhatikan titik nyala bahan kimia
 Jangan buang pelarut ke saluran bak pencuci

 Bahan pengoksidasi
 Hindari campuran dengan bahan kimia yang mudah terbakar
 Memperbesar intensitas api
 Hindari sumber api
 Tutup botol bahan kimia dengan rapat
 Bahan beracun
 Gunakan alat pelindung diri yang sesuai
 Ruang kerja harus berventilasi baik
 Pelajari bahaya:
▪ Karsinogenik (contoh: benzen, arzen)
▪ Mutagenik (contoh: asetaldehid)
▪ Teratogenik (contoh: dimetil merkuri)
 Hindari tertelan, terhirup dan kontak dengan kulit dan mata
 Bahan Korosif
 Gunakan APD yang sesuai
 Ruang kerja harus mempunyai ventilasi yang baik
 Antisipasi tumpahan bahan kimia
 Siapkan peralatan keselamatan
 Lepas semua pakaian & sepatu yang terkontaminasi
 Cuci sarung tangan yang telah dipakai sebelum bekerja dengan
bahan kimia yang lain atau berikutnya
PROSEDUR PENANGANAN TUMPAHAN
BAHAN KIMIA

 Tumpahan Bahan Padatan


 Jangan panik
 Pakai APD yang sesuai MSDS
 Isolasi daerah tumpahan
▪ Beri peringatan “awas, ada tumpahan bahan kimia”
▪ Beri “tali pembatas” agar tidak ada yang melintas
 Tutup tumpahan dengan penjerap jenis matras atau disedot
dengan vakum khusus, jika perlu lakukan penetralan
 Perlakukan buangan tumpahan seperti tumpahan B3, jangan
dibuang langsung ke lingkungan
 Tumpahan Bahan Cairan
 Sama dengan prosedur penangan tumpahan padatan
 Serap tumpahan dengan bahan penyerap yang inert
 Jika perlu, lakukan netralisasi dan cek derajat keasaman pH
dengan pH indikator
 Perlakukan buangan tumpahan seperti tumpahan B3, jangan
dibuang langsung ke lingkungan.
BAHAN PENYERAP BAHAN PENETRALISIR

 Bahan Penyerap Organik  Natrium karbonat


 Serbuk gergaji tidak  Natrium bikarbonat
direkomendasikan utk zat  Kalsium hidroksida
pengoksidasi dan asam kuat  Kalsium karbonat
 Pasir kali murah, daya  Asam sitrat
jerapnya rendah  Kalsium hipoklorit
 Butiran arang kayu (karbon  Natrium metabisulfat
aktif) harus kering, tidak utk (natrium hidrogen sulfit)
zat pengoksidasi
 Bahan Penyerap Anorganik :
Silikat
 Bahan Penyerap
Sintetik :Copolimer inert

Anda mungkin juga menyukai