Anda di halaman 1dari 6

SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI

BAHAN- BAHAN KIMIA MENURUT EROPA


(EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY-EEC)

KESELAMATAN KESEHATAN KERJA


DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN
OLEH :
Kelompok 2 (I KC)

1. Julian Irawan (NIM 061430401226)

2. Liza Novriani (NIM 061430401227)

3. Melia (NIM 061430401228)

4. Melva M.Pardede (NIM 061430401229)

5. Rally Artindah (NIM 061430401233)

6. Ria Afriany (NIM 061430401234)

7. Fikyh Hariansyah (NIM 061430401990)

Dosen Pembimbing : Adi Syakdani, S.T, M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2014
1. Explosive (bersifat mudah meledak)

Sifatnya dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau
gesekan.). Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi
dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko
ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan
dalam Law for Explosive Substances.Di laboratorium,
campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan
mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat
meledak.Sebagai Produksi atau bekerja dengan bahan
mudah meledak memerlukan pengetahuan dan
pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan
tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun
persediaan/cadangan.
Sebagai contoh Asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan
beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Contoh yang lain KClO 3, NH4NO3,
C6H2(N
O )H
C 3. Untuk keamanan hindari pukulan/ benturan, gesekan, pemanasan, api
2 3

dan sumber nyala lain. Frase-R untuk bahan mudah meledak :


R1 : Mudah meledak bila kering
R2 : Berisiko meledak jika ada guncangan, gesekan, api atau sumber api lain.
R3 : Berisiko sangat tinggi meledak oleh guncangan, gesekan, api, atau sumber api
lain.

2. Oxidizing (pengoksidasi)

Bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas


saat
kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, dll. Bahan-bahan dan formulasi yang
ditandai dengan notasi bahaya OXIDIZING biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila
kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat
meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan.Dalam berbagai hal mereka adalah
bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-
peroksida organik.
Contoh bahan atass simbol ini adalah Kalium klorat
( KCLO3), Kalium permanganat (KMnO4), Hidrogen
peroksida (H 2O2), Asam nitrat (HNO 3) pekat, dan K 2Cr2O7.
Pencegahan yang dilakukan hindari panas serta bahan mudah
terbakar dan reduktor.
Frase-R untuk bahan pengoksidasi :
R7 : Dapat menyebabkan kebakaran
R8 : Kontak dengan bahan mudah terbakar memungkinkan terjadinya kebakaran
R9 : Mudah meledak jika bercampur dengan bahan yang mudah terbakar

3. Highly flammable (sangat mudah terbakar)

Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya


HIGHLY FLAMMABLE adalah subyek untuk self-
heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik
biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di
bawah 21 0C).Beberapa bahan sangat mudah terbakar
menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar
di bawah pengaruh kelembaban.Bahan-bahan yang
dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan
akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable. Contoh bahan dengan sifat
tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium
sebagai solven dan agen pengering.pencegahannya yaitu hindari dari sumber api, api
terbuka dan loncatan api, serTa hindari pengaruh pada kelembaban tertentu. Frase-R
untuk bahan sangat mudah terbakar : R11

4. Extremely Flammable

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “extremely


flammable “ merupakan likuid yang memiliki titik nyala
sangat rendah (di bawah 0 oC) dan titik didih rendah dengan
titik didih awal (di bawah +35 oC). Bahan amat sangat mudah
terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu
campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar : R12
Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)

5. Very toxic (sangat beracun)

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya VERY TOXIC dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan
bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika
masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion),atau kontak dengan kulit.Suatu bahan
dikategorikan sangat beracun jika memenuhi kriteria
berikut: LD50dermal (tikus atau kelinci) ≤ 50
mg/kg berat badan
LC50pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu ≤ 0,25 mg/L
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida,
nitrobenzene dan atripin. Frase-R untuk bahan sangat beracun :
R26 : Sangat beracun jika terhirup
R27 : Sangat beracun jika terkena kulit
R28 : Sangat beracun jika tertelan

6. Toxic (beracun)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya TOXIC dapat menyebabkan
kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat
rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak
dengan kulit.
Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika
masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-
solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik,
karsinogenik). karbon tetraklorida (CCl 4), Hidrogen
sulfida (H 2S), Benzena (C 6H6). Pencegahan dengan
menghindari kontak atau masuk kedalam tubuh, segera berobat kedokter bila
kemungkinan keracunan. Frase-R untuk bahan beracun :
R23 : Beracun jika terhirup
R24 : Beracun jika terkena kulit
R25 : Beracun jika tertelan

7. Harmful (berbahaya)
Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu
sistem pernafasan bila kontak dengan kulit, dihirup atau
ditelan. Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya HARMFUL memiliki resiko merusak kesehatan
sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion), atau kontak dengan kulit. Contoh bahan yang
memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol
atau etilen glikol (berbahaya), diklorometan (berbahaya,
dicurigai karsinogenik).NaOH, C 6H5OH, Cl 2. Pencegahan dengan menghindari kontak
dengan tubuh atau hindari penghirupan, segera berobat jika terkena bahan. Frase-R untuk
bahan berbahaya :
R20 : Berbahaya jika terhirup
R21 : Berbahaya jika terkena kulit
R22 : Berbahaya jika tertelan

8. Corrosive (korosif)
Bahan dan formulasi dengan notasi CORROSIVE adalah
merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan
dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena
karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa
(pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Contoh bahan
dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan
H2SO4maupun basa seperti larutan NaOH (>2%). Pencegahan dengan cara menghindari
kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata. Frase-R untuk bahan korosif :
R34 : Menyebabkan luka bakar
R35 : Menyebabkan luka bakar yang parah
9. Nature Polluting (Bahan berbahaya bagi lingkungan)

Bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam


lingkungan kehidupan. Bahan dan formulasi dengan notasi
DANGEROUS FOR ENVIRONMENT adalah dapat
menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada
satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara,
tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan gangguan ekologi. Contoh bahan yang
memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum
hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin, serta AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2.
Pencegahan yaitu dengan menghindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang
dapat membahayakan makhluk hidup, limbah dijauhkan dari lingkungan. Frase-R untuk
bahan berbahaya bagi lingkungan :
R50 : Sangat beracun bagi organisme akuatik
R51 : Beracun bagi organisme akuatik
R52 : Berbahaya bagi organisme akuatik
R53 : Dapat menyebabkan efek kerusakan jangka panjang pada lingkungan akuatik

10. Irritant (menyebabkan iritasi)

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat
menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Frase-R untuk bahan irritant :
R36 : Iritasi terhadap mata
R37 : Iritasi terhadap sistem pernapasan
R38 : Iritasi terhap kulit
R41 : Risiko kerusakan parah pada mata
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina,
kalsium klorida dan asam dan basa encer.

Anda mungkin juga menyukai