Anda di halaman 1dari 5

MATERIAL SAFETY DATA SHEETS (MSDS)

Asam Klorida (HCL)

A. Pengertian MSDS
Laboratorium kimia adalah tempat dilaksanakannya berbagai aktivitas
yang melibatkan pemakaian bahan kimia tertentu. Informasi atau pengetahuan
yang harus diketahui pelaksana di laboratorium kimia salah satunya adalah
tentang Material Safety Data Sheet (MSDS). Informasi MSDS umum digunakan
di laboratorium baik di industri maupun di perguruan tinggi di luar negeri.
MSDS adalah dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia
mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan,
pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. Berdasarkan
isi dari MSDS maka dokumen tersebut sebenarnya harus diketahui dan digunakan
oleh para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen,
pengangkut, penyimpan, pengguna dan pembuang bahan kimia.
Secara garis besar, MSDS mengandung informasi tentang uraian umum
bahan kimia, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan, dan
pengelolaan bahan buangan. MSDS dibuat oleh berbagai pihak seperti produsen
bahan, institusi yang bergerak dan terkait dengan kesehatan dan keselamatan
kerja, industri atau perguruan tinggi.
Pada MSDS tanda bahaya dikelompokkan menjadi 4 hal yakni
1. Arti simbol tersebut adalah : Bagian sebelah kiri berwarna biru menunjukkan
skala bahaya kesehatan.
2. Bagian sebelah atas berwarna merah menunjukkan skala bahaya kemudahan
terbakar.
3. Bagian sebelah kanan berwarna kuning menunjukkan skala bahaya
reaktivitas.
4. Bagian sebelah bawah berwarna putih menunjukkan skala bahaya khusus
lainnya.

Masing-masing bagian akan terisi dengan angka skore tertentu dengan nilai 0, 1,
2, 3 atau 4 tergantung dari tingkat bahaya bahan kimia. Skore 0 mengindikasikan
bahan kimia tidak berbahaya, sedangkan skore 1 menunjukkan bahaya pada level
rendah dan skore 4 menunjukkan bahan tersebut termasuk sangat berbahaya.

B. IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAAN


1. Nama Produk : Asam Hidroksida
2. Rumus Kimia : HCL

C. KOMOPOSISI BAHAN
1. Bahan 36% berat CAS No. 7647-01-10
2. Batas Pemaparan : 5 ppm (7.5mg/m3) (TLV-C)
D. IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan terhadap yang penting : Asam chloride sangat korosif dan
toksik serta iritatif bila kontak dengan kulit. Akibat terhadap kesehatan :
1. Mata : Menyebabkan iritasi bahkan kebutaan.
2. Kulit : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis.
3. Tertelan : Menyebabkan luka bakar pada membram mukosa dimulut,
dan esofagus.
4. Terhirup : Menyebabkan bronchitis kronis.

E. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


1. Mata : Bilas dengan air selama 15 menit
2. Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya dan lepas pakaian yang
terkontaminasi
3. Tertelan : Bila sadar, beri minum 1-2 gelas air, hindari pemanis buatan
4. Terhirup : Pindahkan korban ketempat yang cukup udara dan bawa
kedokter

F. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN


1. Bahaya khusus : Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas
hydrogen yang mudah terbakar.
2. Instruksi pemadaman api : dapat dilakukan dengan pemadam api biasa,
wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan air agar dingin, tetapi
air tidak boleh masuk kewadah.

G. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN


1. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar tutup
dengan tanah kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar
diikuti dengan lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau
kontak dengan air hujan.
2. Tumpahan dan kebocoran besar : Harus memakai alat pelindung diri
terutama masker dan pelindung badan.
3. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL, kacamata, sarung
tangan.

H. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN


1. Penanganan bahan : Bekerja dengan gas/uap HCL harus dalam lemari
asam. Waspada terhadap kebocoran gas.
2. Pencegahan terhadap pemaparan : Gunakan pelindung tubuh.
3. Penyimpanan : Simpan ditempat dingin, berventilasi dan lantai gedung
harus tahan asam.
4. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan
bahan alkali serta sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan
amonium hidroksida.

I. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI


1. Pengendalian teknis : Gunakan ventilasi umum yang mencakup untuk
menjaga debu ketingkat serendah mungkin
2. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL, kacamata, jas
lab, pelindung muka, dan sarung tangan.

J. SIFAT FISIKA DAN KIMIA


1. Bentuk : Cair.
2. Bau : Menyengat.
3. Warna : Bening – agak kekuningan
4. Massa jenis : 2,13
5. Titik didih : 85 C
6. Titik lebur : -20 C
7. Tekanan uap : 20 mbar
8. Kelarutan dalam air : terlarut 82,3 g/100m
9. pH : 1
K. REAKTIFITAS DAN STABILITAS
1. Sifat reaktifitas : senyawa HCL stabil pada suhu kamar. Oleh pengaruh
panas akan terurai menjadi hydrogen dan klor. Larutan dalam air sangat
reaktif dengan logam dan menghasilkan gas hydrogen yang eksplosif.
2. Sifat stabilitas : stabil pada tekanan dan temperatur normal
3. Kondisi yang harus dihindari : panas dan lembab
4. Bahan yang harus dihindari : aluminium, amines, karbit, fluor, logam
alkali, basa kuat, H2SO4, dll.
5. Bahan dekomposisi : Hydrochloric acid chlorine

L. INFORMASI TOKSIOLOGI
1. Nilai ambang batas : 5 ppm
2. Terkena mata : iritasi dan kebutaan
3. Tertelan LD 50 : 000 mg/kg
4. Terhirup LC 50 : 3124 ppm/1jam
5. Terkena kulit : luka bakar

M. INFORMASI EKOLOGI
Dampak terhadap lingkungan : menyebabkan ikan mati apabila air
terkontaminasi dan menyebabkan perubahan pH.

N. PEMBUANGAN LIMBAH
Sebelum dibuang harus dinetralkan dengan alkasi Ph = 9

O. PENGANGKUTAN
1. Peraturan internasional : Peraturan DOT
2. Peraturan darat : truk tanki
3. Peraturan laut : kapal laut
4. Peraturan udara : tidak ada

Anda mungkin juga menyukai