Anda di halaman 1dari 32

PEMBUANGAN DAN PEMUSNAHAN BAHAN

KIMIA SISA PAKAI

Dalam melaksanakan pekerjaan dan


percobaan laboratorium kimia seperti
titrasi, sintesis, destilasi dan ekstraksi
selalu menghasilkan bahan kimia sisa
pakai yang perlu dibuang. Demikian pula
kadang kala terdapat baha kimia yang
sudah tidak terpakai atau bahan kimia
yang telah rusak atau bahan kimia yang
Tertumpah yang harus pula dibuang untuk
meringankan beban Laboratorium. Mengingat
bahwa bahan kimia dari laboratorium kebanyakan
beracun, maka pembuangan bahan kimia tersebut
haruslah memikirkan pula kepentingan masyarakat
dan lingkungan. Lebih-lebih bagi laboratorium
yang terletak di tengah-tengah masyarakat
berpenduduk padat. Air buangan dari laboratorium
amat mungkin masuk dalam kali atau parit dimana
air tersebut masih dipakai penduduk untuk mandi,
mencuci, memelihara ikan dan sebagainya.
Apabila bahan yang akan dibuang terlalu
banyak dan atau amat beracun, maka bahan-
bahan tesebut haruslah dimusnahkan.

METODE UMUM PEMBUANGAN

Secara umum pembuangan bahan kimia sisa


pakai dapat dibagi dalam beberapa cara, yakni :

Pembuangan Langsung dari Laboratorium


Bahan-bahan kimia yang larut dalam air dapat
Dibuang langsung melalui bak pembuangan dari
laboratorium setelah :

• Penetralan, untuk zat-zat bersifat asam atau


basa
• Pengendapan untuk zat-zat logam berat
beracun seperti Pb, Hg, Cd, dan sebagainya.
Setelah endapan dipisahkan
Pembakaran Terbuka
Bahan-bahan kimia organik seperti pelarut-
pelarutorganik yang tidak begitu beracun dapat
dibakar ditempat terbuka tetapi aman. Perlu
Bahwa hasil pembakaran dapat bersifat toksik
atau iritant (korosif) yang dapat menggangu
masyarakat.

Pembakaran dalam Insenerator

Untuk zat-zat yang toksik atau zat-zat yang


apabila dibakar di tempat terbuka dapat
menghasilkan zat-zat toksik, maka pembakaran
akan lebih aman apabila dibakar dalam
insenerator. Peralatan tersebut secara otomatis
dapat membakar pada suhu ±1000 oC sehingga
pembakaran sempurna.
Zat-zat Buangan Padat yang reaktif atau
Beracun

Dapat dikubur dalam tanah dengan perlindungan


tertentu. Perlindungan dimaksudkan agar zat-zat
beracun tidak merembes ke dalam sumur atau
mata air, dan zat-zat eksplosif tidak menimbulkan
bahaya pada penggalian tanah di masa datang

PROSEDUR PEMBUANGAN

Di bawah ini diberikan contoh prosedur untuk


mengatasi tumpahan bahan kimia atau cara
pembuangannya yang aman.
Tumpahan-tumpahan kimia (spills) pada kulit
harus segera dicuci dengan sabun dan dibilas
dengan banyak air. Apabila tumpahan tersebut
mengenai pakaian atau sepatu, maka cuci dengan
sabun atau musnahkan dengan dibakar. Juga
tumpahan dapat terjadi pada meja atau lantai.
Pemusnahan bahan kimia jumlah banyak
(package lots) memerlukan cara penanganan
tersendiri. Pembuangan langsung akan merusak
lingkungan. Dalam hal ini menangani pembuangan
atau pemusnahan bahan kimia perlu memakai alat
pelindung diri seperti sarung tangan, masker,
pakaian laboratorium, atau pelindung mata.
Untuk ringkasnya prosedur, di bawah ini akan
membahas penanganan tumpahan pada meja
atau lantai dan pembuangan/ pemusnahan bahan
kimia jumlah banyak.

Asam Inorganik

Penanganan Bahan Tumpahan


Tutup permukaan yang terkontaminasi dengan
NaHCO3 atau campuran NaOH dan Ca(OH)2 (1:1).
Campur dan bila perlu tambah air agar
membentuk slurry. Buang slurry tersebut ke dalam
bak pembuangan air.
Pembuangan / pemusnahan Bahan
Tambahkan pada asam sejumlah besar campuran
NaOH dan Ca(OH)2 agar netral. Buang campuran
tersebut ke dalam air yang sedang mengalir.
Contoh : asam klorida, asam fluorida, asam nitrat,
asam pospat dan asam sulfat.

Basa Alkali dan Amonia

Penanganan Bahan Tumpahan


Encerkan dengan air dan netralkan dengan 6 M
HCl, serap dengan kain atau pindahkan pada
suatu wadah untuk dibuang.
Pembuangan / Pemusnahan Bahan
Tuangkan dalam bak dan encerkan dengan air
serta netralkan. Buang dalam pembuangan air
biasa.
Contoh : Amonia anhidrat, kalsium hidroksida, dan
Natrium Hidroksida.

Bahan Kimia Oksidator

Penanganan Bahan Tumpahan


Tumpahan zat padat atau cairan ditutup atau
dicampur dengan reduktor seperti garam hipo,
bisulfit dan ferosulfat yang ditambah sedikit 3M
asam Sulfat. Pindahkan dalam suatu wadah dan
Netralkan sebelum dibuang lewat bak air

Pembuangan / Pemusnahan Bahan


Tambah sejumlah larutan pereduksi (hipo,bisulfit,
atau ferosulfat yang ditambah H2SO4). Biarkan
reaksi selesai dan netralkan dengan NaOH atau
HCl. Buang dengan banyak air
Contoh : amonium dikromat, amonium perklorat,
amonium persulfat dan asam perklorat.

Bahan Kimia Reduktor

Penanganan Bahan Tumpahan


Tutup atau campur dengan NaHCO3. Biarkan
reaksi selesai dan pindahkan ke dalam suatu
Wadah. Tambahkan kalsium hipoklorit, Ca(OCl)2
perlahan-lahan. Tambah air dan biarkan reaksi
selesai. Encerkan dan netralkan sebelum dibuang
ke dalam air.

Pembuangan / Pemusnahan Bahan


Gas (seperti SO2): alirkan ke dalam larutan NaOH
atau larutan Kalsium hipoklorit.

Padat : Campur dengan NaOH (1:1), tambah air


sampai membentuk slurr. Tambahkan kalsium
hipoklorit dan air serta biarkan selama 2 jam.
Netralkan sebelum dibuang ke dalam
pembuangan air.
Contoh : natrium bisulfit, natrium nitrit, natrium
sulfit, dan belerang oksida.

Sianida dan Nitril

Penanganan Bahan Tumpahan


Sianida :
serap cairan pada kertas bekas/tisue. Uapkan
dalam almari asam atau bakar atau: pindahkan ke
dalam wadah gelas dan basakan dengan NaOH
dan aduk. Ke dalam slurry tambahkan ferosulfat
berlebih. Setelah 1 jam, dibuang ke dalam
pembuangan air
Nitril :
Tambah NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 untuk
membentuk sianat. Pindahkan ke wadah gelas
dan buang ke dalam pembuangan air setelah 1
jam reaksi. Cuci bekas wadah dengan larutan
hipoklorit.

Pembuangan/Pemusnahan Bahan
Sianida :
Tambahkan bahan ke dalam larutan basa dan
kalsium hipoklorit berlebih. Biarkan 24 jam dan
buang ke dalam pembuangan air.
Nitril :
Tambahkan ke dalam NaOH-alkohol untuk
membentuk sianat, setelah 1 jam, uapkan alkohol.
Tambah ke dalam residu sianat sejumlah larutan
basa kalsium hipoklorit berlebih. Setelah 24 jam
buang ke dalam pembuangan air.

Asam Organik

Penanganan Bahan Tumpahan


Tutup permukaan yang terkontaminasi dengan
NaOH atau NaHCO3. Campur dan tambah air bila
perlu. Pindahkan slurry untuk dinetralkan dan
Dan dibuang dalam bak pembuangan air.

Pembuangan / Pemusnahan Bahan


Bahan berupa cair atau padat dilarutkan ke dalam
pelarut organik yang mudah terbakar. Bakar dalam
insenator.
Contoh : asam asetat, asam benzoat, asam sitrat
asam formiat, asam oksalat dan asam
stearat.

Halida Asam Organik

Pembuangan Bahan Tumpahan


Tutup dengan NaHCO3 dan pindahkan ke dalam
Beaker serta tambah dengan air. Biarka sebentar
dan buang bersama dengan sejumlah air.

Pembuangan/Pemusnahan Bahan
Campurkan dengan NaHCO3 dalam wadah gelas
atau plastik and tambahkan air dalam jumlah
banyak sambil diaduk. Buang ke dalam bak air
diikuti dengan banyak air.
Contoh : asetil bromida, asetil klorida dan benzoil
klorida

Aldehida

Penanganan Bahan Tumpahan


Sedikit :
Serap pada kertas tisue dan uapkan dalam almari
asam serta bakar.
Banyak :
Tutup dengan NaHSO3, tambah air dan aduk.
Pindahkan ke dalam beaker dan biarkan selama 1
jam. Buang dengan air dalam jumlah banyak.

Pembuangan / Pemusnahan Bahan

• Serap ke dalam adsorbent, bakar secara


terbuka atau dalam insenator
• Larutkan dalam aseton atau benzena, bakar
dalam insenerator.
Contoh : Asetaldehida, akrolein, benzaldehida,
kloral, formaldehida, furfural dan paraldehida.

Halida Organik dan Senyawanya.

Penanganan Bahan Tumpahan


Hindarkan sumber api. Absorpsi ke dalam kertas
tisue. Masukkan
ke dalam wadah gelas atau besi. Uapkan dalam
almari asam dan bakar. Cuci wadahnya dgn sabun
Pembuangan / pemusnahan Bahan

• Tuangkan ke dalam NaHCO3 atau campuran


pasir dengan NaOH (90:10) aduk baik-baik dan
pindahka ke dalam insenator.
• Larutkan ke dalam pelarut organik mudah
terbakar (aseton, benzena). Bakar dalam
insenator.
Contoh :
Aldrin, Klordan, dieldrin, lindane, tetraetilead, dan
vinilklorida.
Asam Organik Tersubstitusi

Penanganan Bahan Tumpahan


Tutup tumpahan bahan dengan NaHCO3,
pindahkan ke dalam beaker dan tambah air.
Biarkan reaksi selesai dan buang ke dalam bak
air.

Pembuangan /pemusnahan Bahan


(1) Tuangkan ke dalam NaHCO3 berlebihan.
Campur dan tambahkan air. Biarkan 24 jam
setelah itu secara perlahan-lahan buang
bersama sejumlah air, atau
(2) Tuangkan ke dalam absorbent. Tutup dengan
sisa kayu atau kertas, siram dengan alkohol
bekas dan bakar, atau
(3) Larutkan dalam pelarut mudah terbakar atau
sisa alkohol. Bakar dalam insenator.
Contoh : asam benzena sulfonat,asam kloroasetat,
asam trikloroasetat dan asam fluoroasetat

Amin Aromatik Terhalogenasi dan Senyawa Nitro

Penanganan Bahan Tumpahan

Serap dengan kertas tisue. Uapkan dalam almari


asam dan bekar. Tumpahan banyak dapat diserap
Dengan pasir + NaHCO3. Campur dengan
potongan kertas dan bakar dalam insenator.

Pembuangan / Pemusnahan Bahan


(1) Seperti pada tumpahan banyak, atau
(2) Dibakar langsung dalam insenator dengan
scrbber, atau
(3) Campur dengan pelarut mudah terbakar
(alkohol, benzena) dan bakar dalam insenator.
Contoh : dinitroanilin, endrin, metil isosianat,
nitrobenzena, dan nitrofenol.
Senyawa Amin Aromatik

Penanganan Bahan Tumpahan


Sedikit : Serap dalam kertas tisue atau kertas bekas
Biarkan menguap dalam almari asam,
sisanya dibakar.
Banyak: Tutup dengan campuran pasir dan NaOH
(90 : 10). Aduk dan campur dengan
potongan-potongan kertas dan bakar
dalam insenator.

Pembuangan / Pemusnahan Bahan


(1) dapat dilakukan seperti pada tumpahan minyak
(2) Dilarutkan dalam pelarut mudah terbakar (alko-
hol, benzena) dan bakar dalam insenator.
Contoh : anilin, benzildine, (karsinogenik) dan
pyridine.

Posfat Organik dan Senyawa Sejenis

Penanganan Bahan Tumpahan


Absorp dalam kertas tisue atau kertas bekas dan
bakar.

Pembuangan / Pemusnahan Bahan


(1) Bakar langsung ke dalam insenator setelah
dicampurkan dengan pasir dan dibasahi
dengan pelarut organik yang mudah terbakar
(2) Campur dengan kertas bekas dan bakar dalam
insenator dengan scrubber alkali.
Contoh : malation, metil paration, paration, dan
tributilposfat.

Eter

Penanganan Bahan Tumpahan


Hilangkan semua sumber api. Serap eter ke dalam
kertas tisue/bekas. Uapkan sampai kering di
dalam almari asam. Setelah uap hilang semua,
kertas dibakar26
Pembuangan / Pemusnahan Bahan
(1) Siram ke atas tanah yang terbuka. Biarkan
proses penguapan dan bakar dari jarak jauh,
dengan amat hati-hati, atau
(2) Larutkan dalam alkohol lebih tinggi (butil alko-
hol), benzena atau petroleom eter. Bakar dalam
insenator.

Perhatian

Eter yang telah lama dapat mengandung


peroksida yang dapat meledak. Oleh karena itu
dalam penanganannya botol-botol tersebut harus
dimasukkan dalam silinder pelindung yang dapat
Menahan bila terladi peledakan.
Contoh : anilose, etil eter dan metil Eter.

Hidrokarbon, Alkohol dan Eter

Penanganan Bahan Tumpahan


Bahan cairan diserap ke dalam kertas. Uapkan
dalam almari asam. Dan bakar kertasnya. Bahan
padatan ditaruh di atas kertas. Bakar dalam almari
asam.

Pembuangan / Pemusnahan Bahan


Campurkan bahan berupa cairan dengan pelarut
yang lebih mudah terbakar. Dan bakar dalam
Insenator. Atau bahan padat dilarutkan dalam
pelarut mudah terbakar dan dibakar dalam
insenator.
Contoh : antrasene, benzena, crude oil (minyak
mentah), sikloheksan, fenol, toluena dan
metil akrilat.

Catatan
Cara-cara penanganan bahan tertumpah dan
pembuangan atau pemusnahan bahan di atas,
hanya meliputi bahan-bahan kimia yang sering
dipakai dalam laboratorium. Masih banyak bahan
yang lain yang belum dibahas.
Cara-cara pemakaian kembali atau recovery
merupakan cara yang terbaik di Indonesia, dimana
bahan-bahan kimia cukup mahal.

Anda mungkin juga menyukai