Peroksida organik - Benzil peroksida - Asetil peroksida - Eter oksida - Asam perasetat PENANGANAN OKSIDATOR
Bahan oksidator umumnya inkompatibel
dengan bahan reduktor dan bila terjadi reaksi tak terkontrol akan menimbulkan energi atau panas bahkan mungkin ledakan. Hindari kontak dengan bahan pembesih, bahan bakar (fuel), pelumas, grease dan minyak (oils). Bahan oksidator umumnya kaya oksigen sehingga tidak stabil dan sensitive terhadap panas. Metalik Hypoklorit, Klorit, Klorat & Perklorat Ada 4 senyawa asam oksiklorinated yang bersifat oksidator kuat yang umum di gunakan di lab, yaitu : Asam hipoklorat, HClO Na-hipoklorit, NaClO Asam klorit, HClO2 Na-klorit, NaClO2 Asam klorat, HClO3 Na-klorat, NaClO3 Asam perklorat, HClO4 Na-perklorat NaClO4
Zat oksidator tersembunyi, seperti peroksida dalam
pelarut organik, seperti etil eter, isopropil eter, dioksan, tetrahidrofuran dan eter alifatik lainnya. Pelarut tersebut akan meledak hebat bila pada proses distilasi atau diuapkan Proses eksplosif selalu disertai dengan kebakaran, maka percobaan-percobaan dengan senyawa-senyawa eksplosif sebaiknya dilakukan dalam almari asam, memakai alat pelindung diri dan siapkan alat pemadam kebakaran