Berupa zat yang mudah menghasilkan O2 yg dapat mengakibatkan kebakaran atau bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik. Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat. Oxidizing substance dibagi kedalam 2 sub divisi yaitu : Oxidizer, Organic peroxides Sub divisi • divisi 5.1 – Oxidizer ( zat yang mudah beroksidasi dengan zat lain) Contoh : amonium nitrat, dinitrogen oksida,hidrogen peroksida,asam sulfat,kalium klorat • divisi 5.2- Organic peroxides ( zat yang mudah berorganic dengan zat lain) Contoh : Benzoyl peroxide, Hydrogen peroxide, Mtehyl ethyl ketome peroxide, dan paracetic acid Oxidizer • Oksidator adalah spesies kimia yang memindahkan atom elektronegatif, biasanya oksigen, ke dalam substrat. Pembakaran, ledakan pada umumnya, dan reaksi redoks organik melibatkan reaksi perpindahan atom contoh dari oxidzer adalah : amonium nitrat,dinitrogen Oksida ,hidrogen peroksida,asam sulfat,kalium klorat POTENSI BAHAYA YANG DAPAT DITIMBULKAN Amonium Nitrat • Amonium nitrat jika terurai menjadi gas nitrogen dan uap air bila dipanaskan dapat diinduksi dapat menjadi eksplosif dan stok bahan yang besar bisa menjadi risiko kebakaran utama karena oksidasi pendukungnya, dan mungkin meledak, seperti yang terjadi pada bencana di Texas City pada tahun 1947, yang menyebabkan perubahan besar dalam peraturan untuk penyimpanan dan penanganannya. Amonium Nitrat Hidrogen Peroksida • Menelan produk dengan kadar hidrogen peroksida yang tinggi dapat menyebabkan iritasi atau tukak lambung dengan gejala seperti mual, muntah, serta muntah darah (hematemesis), pemberian melalui infus dapat menyebabkan peradangan pembuluh darah di tempat suntikan, dan reaksi alergi yang berpotensi mengancam nyawa. • Zat ini dapat menimbulkan kebakaran dan ledakan karena gesekan, panas, atau kontaminasi. Zat ini akan mempercepat pembakaran saat terlibat dalam kebakaran. • Menelan hidrogen peroksida dapat menyebabkan produksi busa yang dapat menghalangi saluran pernapasan dan mengakibatkan kerusakan di paru-paru. Menelan kandungan ini juga bisa menyebabkan kelesuan, kebingungan, kejang hingga koma Hidrogen Peroksida Kalium klorat • Kalium klorat harus ditangani dengan hati-hati. Ia bereaksi hebat, dan dalam beberapa kasus dapat menyala atau meledak spontan, bila dicampur dengan bahan-bahan yang mudah terbakar. Ia membakar dengan hebat jika bercampur dengan hampir setiap bahan yang mudah terbakar, meskipun bahan tersebut normalnya hanya sedikit (agak) mudah terbakar (termasuk debu dan serat biasa). Campuran kalium klorat dan bahan bakar dapat terbakar jika terkena asam sulfat, sehingga harus dijauhkan. Kalium klorat Asam Sulfat • Sifat-sifat asam sulfat yang korosif diperburuk dengan reaksinya dengan air.Luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air. Asam Sulfat Dinitrogen Oksida • Dinitrogen Oksida adalah senyawa kimia dengan rumus N2Opada suhu ruang, ia berwujud gas tak berwarna dan tidak mudah terbakar. Apabila dihirup atau dicecap terasa sedikit aroma dan rasa manis.Dinitrogen oksida juga dipakai dalam mobilbalapyang dikenal sebagai NOS (Nitrous Oxide System). Dalam NOS, dinitrogen oksida dapat mempercepat kecepatan mobil dan mendorong proses pembakaran pada mesin.Sebagai salah satu gas rumah kaca dan pencemar udara, N2O termasuk gas yang berbahaya karena memiliki 298 kali pengaruh yang lebih kuat per satuan berat daripada CO2 dalam rentang waktu 100 tahun. Di udara, N2O bereaksi dengan atom oksigen membentuk NO, dan NO kemudian akan memecah ozon. Dinitrogen Oksida Organic Peroxides • Peroksida organik adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsional peroksida dengan demikian, peroksida organik berguna sebagai inisiator untuk beberapa jenis polimerisasi, seperti resin epoksi yang digunakan dalam plastik yang diperkuat kaca. Namun, sifat yang sama juga berarti bahwa peroksida organik dapat secara sengaja atau tidak sengaja memulai polimerisasi peledak dalam bahan dengan ikatan kimia tak jenuh , dan proses ini telah digunakan dalam bahan peledak. Peroksida organik, adalah zat pemutih yang kuat. Benzoyl peroxide • Pada keadaan kering Benzoyl peroxide merupakan bahan yang sangat berbahaya dan beracun, apabila terkena kulit atau mata dapat mengiritasi dan menyebabkan luka bakar pada kulit • Benzoyl peroxide dapat bereaksi dengan bahan absorben ( ion, alkali, alcohol,dimetil sulfide, zat anilik, dan bahan organic reaktif lainnya) dapat terbakar dengan reaksi kimia spontan • Jika terjadi kebakaran atau ledakan oleh bahan ini gunakan air untuk proses pemadamannya paracetic acid • paracetic acid merupakan agen reaktif yang dapat menghasilkan eksplosif/pembakaran dengan ( acetic anhydride, logam, ion alkali, alcohol,kromium, kobalt) • Kontak langsung dengan kulit atau mata dapat menyebabkan iritasi , dan sangat merusak jaringan selaput lendir • Jika terjadi kebakaran atau ledakan oleh bahan ini gunakan air untuk proses pemadamannya Mtehyl ethyl ketome peroxide • Mtehyl ethyl ketome peroxide adalah zat pengoksidasi kuat yang dapat tersulut oleh panas, percikan api, bahkan panas matahari. • Bereaksi dengan aktif dengan senyawa oraganik seperti: (aluminium, alkali, tembaga, aluminium, besi, dan klorin) • Kontak langsung dengan kulit atau mata dapat menyebabkan iritasi , dan sangat merusak jaringan selaput lender • Jika terjadi kebakaran atau ledakan oleh bahan ini gunakan air untuk proses pemadamannya Hydrogen peroxide • Merupakan senyawa kimia yang sangat reaktif yang mana jika kontak dengan bahan organic lain dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan (contoh: ion, alkali, zat perduksi, alcohol, dan jat organic lain) • Jika terjadi kebakaran atau ledakan oleh bahan ini gunakan air untuk proses pemadamannya • Kontak langsung dengan kulit atau mata dapat menyebabkan iritasi. Note
Explosive mudah terbakar pengoksidasi gas terkompresi
merusak lingkungan korosif beracun bahaya bagi kesehatan Refrensi • Keputusan Kementrian Perhubungan No : Km 17 Tahun 2000 • Dangerous Goods Regulations 56th Edition Halaman 488