Anda di halaman 1dari 22

DG Class 5 - Oxidizing Substances

• Kelas 5 Oxidizing Substances


Berupa zat yang mudah menghasilkan O2 yg dapat mengakibatkan
kebakaran atau bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan
mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat
meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal
mereka adalah bahan anorganik seperti garam dengan sifat pengoksidasi
kuat dan peroksida-peroksida organik. Contoh bahan tersebut adalah
kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat. Oxidizing
substance dibagi kedalam 2 sub divisi yaitu : Oxidizer, Organic peroxides
Sub divisi
• divisi 5.1 – Oxidizer ( zat yang mudah beroksidasi dengan zat lain)
Contoh : amonium nitrat, dinitrogen oksida,hidrogen peroksida,asam
sulfat,kalium klorat
• divisi 5.2- Organic peroxides ( zat yang mudah berorganic dengan zat lain)
Contoh : Benzoyl peroxide, Hydrogen peroxide, Mtehyl ethyl ketome peroxide,
dan paracetic acid
Oxidizer
• Oksidator adalah spesies kimia yang memindahkan atom elektronegatif,
biasanya oksigen, ke dalam substrat. Pembakaran, ledakan pada
umumnya, dan reaksi redoks organik melibatkan reaksi perpindahan atom
contoh dari oxidzer adalah : amonium nitrat,dinitrogen Oksida ,hidrogen
peroksida,asam sulfat,kalium klorat
POTENSI BAHAYA YANG DAPAT
DITIMBULKAN
Amonium Nitrat
• Amonium nitrat jika terurai menjadi gas nitrogen dan uap air
bila dipanaskan dapat diinduksi dapat menjadi eksplosif dan
stok bahan yang besar bisa menjadi risiko kebakaran utama
karena oksidasi pendukungnya, dan mungkin meledak, seperti
yang terjadi pada bencana di Texas City pada tahun 1947, yang
menyebabkan perubahan besar dalam peraturan untuk
penyimpanan dan penanganannya.
Amonium Nitrat
Hidrogen Peroksida
• Menelan produk dengan kadar hidrogen peroksida yang tinggi dapat menyebabkan
iritasi atau tukak lambung dengan gejala seperti mual, muntah, serta muntah darah
(hematemesis), pemberian melalui infus dapat menyebabkan peradangan pembuluh
darah di tempat suntikan, dan reaksi alergi yang berpotensi mengancam nyawa.
• Zat ini dapat menimbulkan kebakaran dan ledakan karena gesekan, panas, atau
kontaminasi. Zat ini akan mempercepat pembakaran saat terlibat dalam kebakaran.
• Menelan hidrogen peroksida dapat menyebabkan produksi busa yang dapat
menghalangi saluran pernapasan dan mengakibatkan kerusakan di paru-paru. Menelan
kandungan ini juga bisa menyebabkan kelesuan, kebingungan, kejang hingga koma
Hidrogen Peroksida
Kalium klorat
• Kalium klorat harus ditangani dengan hati-hati. Ia bereaksi hebat, dan dalam
beberapa kasus dapat menyala atau meledak spontan, bila dicampur dengan
bahan-bahan yang mudah terbakar. Ia membakar dengan hebat jika bercampur
dengan hampir setiap bahan yang mudah terbakar, meskipun bahan tersebut
normalnya hanya sedikit (agak) mudah terbakar (termasuk debu dan serat biasa).
Campuran kalium klorat dan bahan bakar dapat terbakar jika terkena asam sulfat,
sehingga harus dijauhkan.
Kalium klorat
Asam Sulfat
• Sifat-sifat asam sulfat yang korosif diperburuk dengan reaksinya
dengan air.Luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk daripada
luka bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini dikarenakan adanya tambahan
kerusakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan kerusakan termal sekunder
akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air.
Asam Sulfat
Dinitrogen Oksida
• Dinitrogen Oksida adalah senyawa kimia dengan rumus N2Opada suhu
ruang, ia berwujud gas tak berwarna dan tidak mudah terbakar. Apabila
dihirup atau dicecap terasa sedikit aroma dan rasa manis.Dinitrogen
oksida juga dipakai dalam mobilbalapyang dikenal sebagai NOS (Nitrous
Oxide System). Dalam NOS, dinitrogen oksida dapat mempercepat
kecepatan mobil dan mendorong proses pembakaran pada mesin.Sebagai
salah satu gas rumah kaca dan pencemar udara, N2O termasuk gas yang
berbahaya karena memiliki 298 kali pengaruh yang lebih kuat per satuan
berat daripada CO2 dalam rentang waktu 100 tahun. Di udara, N2O
bereaksi dengan atom oksigen membentuk NO, dan NO kemudian akan
memecah ozon.
Dinitrogen Oksida
Organic Peroxides
• Peroksida organik adalah senyawa organik yang mengandung gugus
fungsional peroksida dengan demikian, peroksida organik berguna sebagai inisiator
untuk beberapa jenis polimerisasi, seperti resin epoksi yang digunakan
dalam plastik yang diperkuat kaca. Namun, sifat yang sama juga berarti bahwa
peroksida organik dapat secara sengaja atau tidak sengaja memulai polimerisasi
peledak dalam bahan dengan ikatan kimia tak jenuh , dan proses ini telah
digunakan dalam bahan peledak. Peroksida organik, adalah zat pemutih yang kuat.
Benzoyl peroxide
• Pada keadaan kering Benzoyl peroxide merupakan bahan yang sangat
berbahaya dan beracun, apabila terkena kulit atau mata dapat mengiritasi
dan menyebabkan luka bakar pada kulit
• Benzoyl peroxide dapat bereaksi dengan bahan absorben ( ion, alkali,
alcohol,dimetil sulfide, zat anilik, dan bahan organic reaktif lainnya) dapat
terbakar dengan reaksi kimia spontan
• Jika terjadi kebakaran atau ledakan oleh bahan ini gunakan air untuk
proses pemadamannya
paracetic acid
• paracetic acid merupakan agen reaktif yang dapat menghasilkan
eksplosif/pembakaran dengan ( acetic anhydride, logam, ion alkali,
alcohol,kromium, kobalt)
• Kontak langsung dengan kulit atau mata dapat menyebabkan iritasi , dan
sangat merusak jaringan selaput lendir
• Jika terjadi kebakaran atau ledakan oleh bahan ini gunakan air untuk
proses pemadamannya
Mtehyl ethyl ketome peroxide
• Mtehyl ethyl ketome peroxide adalah zat pengoksidasi kuat yang dapat
tersulut oleh panas, percikan api, bahkan panas matahari.
• Bereaksi dengan aktif dengan senyawa oraganik seperti: (aluminium,
alkali, tembaga, aluminium, besi, dan klorin)
• Kontak langsung dengan kulit atau mata dapat menyebabkan iritasi , dan
sangat merusak jaringan selaput lender
• Jika terjadi kebakaran atau ledakan oleh bahan ini gunakan air untuk
proses pemadamannya
Hydrogen peroxide
• Merupakan senyawa kimia yang sangat reaktif yang mana jika kontak
dengan bahan organic lain dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan
(contoh: ion, alkali, zat perduksi, alcohol, dan jat organic lain)
• Jika terjadi kebakaran atau ledakan oleh bahan ini gunakan air untuk
proses pemadamannya
• Kontak langsung dengan kulit atau mata dapat menyebabkan iritasi.
Note

Explosive mudah terbakar pengoksidasi gas terkompresi

merusak
lingkungan korosif beracun bahaya bagi kesehatan
Refrensi
• Keputusan Kementrian Perhubungan No : Km 17 Tahun 2000
• Dangerous Goods Regulations 56th Edition Halaman 488

Anda mungkin juga menyukai