Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ericka Putri Wijaya

NIM : 11180960000014

KIMIA 2A

KALIUM (K+)

SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA

Nomor atom: 19

Massa atom: 39,0983 g/mol

Elektronegativitas(menurut Pauling): 0,8

Densitas: 0.86 g/cm3 pada 0 °C

Titik lebur: 63,2 °C

Titik didih: 760 °C

Radius Vanderwaals: 0,235 nm

Radius ionik: 0.133 (+1)

Isotop: 5

Energi ionisasi pertama: 418,6 kJ/mol

Ditemukan oleh: Sir Davy pada tahun 1808

-Wujud : logam lunak

-Fase : padat

-Warna : putih keperakan

-Titik leleh : 63.2 °C

-Titik Didih : 760 °C (1032 K

-Titik lebur : 63,38 C (336,53K, 146,08 F)

-Kalor peleburan : 2,33kj/mol

- Kalor penguapan: 76,9 kj/mol

- Kapasitas Kalor molar: 29,6 J


•Informasi lain
-Kalium cukup ringan sehingga mengapung dalam air. Saat terkena air, unsur ini akan bereaksi
dengan melepaskan hidrogen disertai api berwarna ungu. Sebagian besar kalium terjadi pada
kerak bumi sebagai mineral, seperti feldspar dan tanah liat. Kalium dilepaskan dari mineral yang
lapuk sehingga menjelaskan mengapa terdapat cukup banyak kalium di laut (0,75 g/liter).

-Mineral yang ditambang untuk diambil kaliumnya adalah silvit, karnalit, dan alunit.

-Produksi bijih kalium dunia sekitar 50 juta ton dengan jumlah cadangan yang melimpah (lebih
dari 10 miliar ton).

•Penggunaan Kalium

Sebagian besar kalium (95%) digunakan sebagai pupuk dan sisanya digunakan untuk membuat
kalium karbonat (K2CO3) dan kalium hidroksida (KOH).

Kalium karbonat umum digunakan untuk membuat kaca terutama kaca televisi, sedangkan
kalium hidroksida digunakan untuk membuat sabun cair dan deterjen.

Senyawa lain, kalium klorida digunakan dalam obat-obatan serta cairan infus saline.

Garam kalium lain juga digunakan dalam pembuatan roti, fotografi, penyamakan kulit, serta
untuk membuat garam iodize.

•Efek Kesehatan Kalium

Kalium bisa ditemukan dalam sayuran, buah-buahan, kentang, daging, roti, susu, dan
kacang-kacangan.

Unsur ini memainkan peran penting dalam sistem cairan tubuh manusia dan membantu fungsi
saraf.
Kalium, sebagai ion K +, terdapat pada konsentrasi tinggi dalam sel tubuh.

Saat fungsi ginjal terganggu dan terjadi akumulasi kalium dalam tubuh, maka detak jantung
berpotensi terganggu.

Debu kalium mungkin saja terhirup dengan efek yang ditimbulkannya antara lain iritasi mata,
hidung, tenggorokan, paru-paru, batuk, dan sakit tenggorokan.

Eksposur yang lebih tinggi berpotensi menyebabkan terkumpulnya cairan di paru-paru yang bisa
menyebabkan kematian.

Kontak pada kulit dan mata dapat menyebabkan luka bakar parah sehingga menyebabkan cacat
permanen.

•Dampak Lingkungan Kalium

Bersama dengan nitrogen dan fosfor, kalium merupakan salah satu mineral penting untuk
kelangsungan hidup tanaman.

Keberadaan unsur ini sangat vital untuk kesuburan tanah, pertumbuhan tanaman, dan gizi
hewan.

Fungsi utama kalium pada tumbuhan adalah perannya dalam memelihara tekanan osmotik dan
ukuran sel, sehingga memperlancar proses fotosintesis dan produksi energi serta pembukaan
stomata dan pasokan karbon dioksida.

Kadar kalium rendah akan memicu berbagai gangguan pada tanaman seperti terhambatnya
pertumbuhan, bunga yang tidak tumbuh sempurna, serta penurunan poduksi secara
keseluruhan.[]
REAKSI IDENTIFIKASI

• Identifikasi Kation Kalium (K+)


Filtrat ditambahkan dengan sedikit larutan natrium heksanitritokobaltat
(III) atau kira-kira 4 mg zat padatnya dan beberapa tetes asam asetat encer.
Aduk-aduk, dan jika perlu diasamkan selama 1-2 menit. Adanya endapan kuning
K3[Co(NO2)6] menandakan adanya K.
3K+ + [Co(NO2)6]3- → K3[Co(NO2)6] ↓
Endapan tak larut dalam asam asetat encer. Jika ada natrium dalam
jumlah yang lebih banyak (atau jika reagensia ditambahkan berlebihan) terbentuk
suatu garam campuran, K2Na[Co(NO2)6]. Endapan terbentuk dengan segera dalam
larutan-larutan pekat, dan lambat dalam larutan encer, pengendapan dapat
dipercepat dengan pemanasan.
Pastikan dengan uji nyala dan lihat melalui dua lapisan kaca kobalt
warna merah (biasanya tidak tetap (transien)). Sebaiknya kaca kobalt itu diuji
dengan garam kalium untuk memastikan bahwa kaca itu baik kondisinya. Pada
beberapa contoh kaca kobalt menyerap sama sekali garis-garis merah kalium.
Oleh karena itu dianjurkan untuk memakai spektroskop sederhana bila tersedia.

GARAM ATAU SENYAWA DARI KALIUM

Reaksi-reaksi logam alkali sebagai berikut.

a. Reaksi Logam Alkali dengan Halogen

Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat,

membentuk halida logam.

Reaksi: 2 M(s) + X2

2 MX(s)

dengan: M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)

X = halogen (F, Cl, Br, I)

Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya

semakin berkurang, sehingga Cs > Rb > K > Na > Li (Mc. Murry dan
Fay, 2000: 218).

b. Reaksi Logam Alkali dengan Hidrogen dan Nitrogen

Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa putih

berbentuk kristal yang disebut hidrida, MH. Reaksi terjadi dengan lambat

pada suhu kamar dan membutuhkan pemanasan untuk melelehkan logam

alkali (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).

Reaksi: 2 M(s) + H2

(g)

2 MH(s)

Tidak semua logam alkali bereaksi dengan nitrogen, hanya litium yang

membentuk litium nitrit (Li3

N) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).

Reaksi: 6 Li(s) + N2

(g)

2 Li3

N(s)

c. Reaksi Logam Alkali dengan Oksigen

Reaksi antara logam alkali dengan oksigen berlangsung sangat cepat.

Produk yang dihasilkan berbeda, tergantung pada kondisi reaksi dan

berapa banyak oksigen yang ada, seperti oksida (bilangan oksidasi O =

–2), peroksida (bilangan oksidasi O = –1), dan superoksida (bilangan

oksidasi O = –½) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).

Reaksi: 4 Li(s) + O2

(g)

2 Li2
O(s) ——— Oksida, O = –2

2 Na(s) + O2

(g)

Na2

O2

(s) ——— Peroksida, O = –1

K(s) + O2

(g)

KO2

(s) ——— Superoksida, O = –½

d. Reaksi Logam Alkali dengan Air

Logam alkali bereaksi dengan air membentuk gas hidrogen dan

hidroksida logam alkali, MOH.

Reaksi: 2 M(s) + 2 H2

O(l)

2 M+

(aq) + 2 OH–

(aq) + H2

(g)

dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs

Reaksi logam alkali dengan oksigen merupakan reaksi redoks, di mana

logam (M) kehilangan elektron dan hidrogen dari air memperoleh elektron

(Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).

e. Reaksi Logam Alkali dengan Amonia

Logam alkali bereaksi dengan amonia membentuk gas H2


dan logam

amida (MNH2

). Reaksi ini sama dengan reaksi logam alkali dengan air

(Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).

Reaksi: 2 M(s) + 2 NH3

(l)

2 M+

(s) + 2 NH2

(s) + H2

(g)

dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs

SENYAWA SENYAWA /GARAM KALIUM DAN KEGUNAANNYA

Nama/Rumus
Manfaat/Kegunaannya
Kimia Senyawa
KO2 Sebagai bahan cadangan oksigen dalam tabung bawah tanah,
kapal selam dan memulihkan seseorangn yang kercaunan gas.

Karena KO2 dapat bereaksi dengan H2O menghasilakan gas


O2reaksinya :

4KO2(s) + H2O(l) →4KOH(aq) + 3O2(g)


KOH Sebagai bahan pengisi pada pembuatan sabun lunak/lembek
KCl Bersama-sama dengan K2SO4 digunakan sebagai bahan untuk
pupuk pada tanaman
K2SO4 Bersama-sama dengan KCldigunakan sebagai bahan untuk pupuk
pada tanaman
KNO3 Sebagai bahan peledak, petasan dan kembang api
KClO3 Sebagai bahan peledak, pembuatan korek apidan mercon dan
sebagai bahan untuk pembuatan gas Cl2pada saat direaksikan
dengan larutan HCl.
K2Cr2O7 Sebagai bahan pengoksidasi
KMnO4 Sebagai bahan pengoksidasi dan zat desinfektan

HAZARDS

Penggunaan yang relevan dari zat atau campuran yang diidentifikasi dan penggunaan yang disarankan
Penggunaan yang Dianjurkan: Gunakan sebagai reagen laboratorium
Penggunaan disarankan untuk : Tidak Ada Informasi tersedia

Identifikasi bahaya
Dapat merusak kesuburan atau anak yang belum lahir.
Dapat menyebabkan kerusakan organ melalui pemaparan yang berkepanjangan atau berulang

Pernyataan Kehati-hatian
Jangan menangani sampai semua informasi keselamatan telah dibaca dan dipahami.

Pencegahan
Dapatkan instruksi khusus sebelum digunakan.
Jangan menangani sampai semua tindakan pencegahan keselamatan telah dibaca dan dipahami.
Gunakan peralatan pelindung pribadi sesuai kebutuhan.
Jangan menghirup debu / asap / gas / kabut / uap / semprotan.

Tindakan pertolongan pertama


Saran UmumGunakan perawatan pertolongan pertama sesuai dengan
sifat cedera. Dapatkan perhatian medis segera jika gejala terjadi.
Perlihatkan lembar data keselamatan ini kepada dokter yang hadir.

Kontak Mata Bilas sepenuhnya dengan banyak air, juga di bawah


kelopak mata. Dapatkan bantuan medis.

Kontak KulitCuci segera dengan sabun dan banyak air selama


setidaknya 15 menit sambil melepaskan semua pakaian dan sepatu
yang terkontaminasi. Jika reaksi kulit terjadi, hubungi dokter.

Terhirup Pindahkan ke udara segar. Jika sulit bernafas, berikan


oksigen. Jika gejalanya menetap, dapatkan perhatian medis.

Tertelan Bersihkan mulut dengan air dan setelah itu minum


dengan banyak air. Jangan dimuntahkan. Segera hubungi aphysician
atau Poison Control Center.

Perlindungan P3K Gunakan peralatan pelindung pribadi. Jangan


menggunakan metode mulut ke mulut jika korban menelan atau
menghirup zat tersebut; menginduksi pernapasan buatan dengan
bantuan topeng saku yang dilengkapi dengan katup satu arah atau
perangkat medis pernapasan yang tepat lainnya.

Penanganan dan Penyimpanan

Tindakan Pencegahan untuk Penanganan yang Aman


PenangananUntuk menghindari risiko terhadap kesehatan manusia
dan lingkungan, patuhi instruksi untuk menggunakanPakai alat
pelindung diri Hindari debu pernapasan / asap / gas / kabut / uap /
semprotan Pastikan ventilasi yang memadai, terutama di daerah
terbatas.

Kondisi untuk Penyimpanan yang Aman, Termasuk segala Ketidaksesuaian


Penyimpanan Jaga wadah tertutup rapat di tempat yang kering dan
berventilasi baik. Simpan pada suhu kamar dalam wadah aslinya.
Jauhkan dari sinar matahari langsung

o Tindakan perkindungan pribadi, seperti peralatan pelindung pribadi

Perlindungan Mata / WajahPakai kacamata percikan kimia.


Jika percikan mungkin terjadi, kenakan Pelindung wajah.
Perlindungan kulit / tubuhGunakan sarung tangan dan pakaian
yang aman
Perlindungan pernapasanTidak diperlukan dalam penggunaan
normal. Dalam kasus ventilasi yang tidak memadai gunakan
perlindungan respirator.
Tindakan KebersihanMenangani sesuai dengan praktik
kebersihan dan keselamatan industri yang baik.

Tindakan pemadaman kebakaran


1. Memadamkan media
Media pemadam yang cocok
Bubuk kering
2.Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran
Karbon oksida, Kalium oksida
3. Saran untuk petugas pemadam kebakaran
Pakailah alat bantu pernapasan mandiri untuk pemadam kebakaran jika perlu.

Tindakan pencegahan lingkungan


Cegah kebocoran atau tumpahan lebih lanjut jika aman untuk melakukannya. Jangan
biarkan produk masuk ke saluran pembuangan.

Metode dan bahan untuk penahanan dan pembersihan


Sapu dan sekop. 20 Mengandung tumpahan, dan kemudian kumpulkan dengan vakum
yang dilindungi secara listrik

bersih atau dengan menyikat basah dan tempatkan dalam wadah untuk pembuangan
sesuai dengan peraturan setempat. Jangan siram dengan air. Simpan dalam wadah
tertutup yang sesuai untuk dibuag

Perhatian untuk penanganan yang aman


Hindari pembentukan debu dan aerosol.
Berikan ventilasi pembuangan yang tepat di tempat-tempat di mana debu terbentuk.
Jauhkan dari sumber api - Dilarang merokok.
Untuk tindakan pencegahan, lihat bagian .Condisi untuk penyimpanan yang aman,
termasuk segala ketidaksesuaian
Simpan di tempat yang dingin. Simpan wadah tertutup rapat di tempat yang kering
dan berventilasi baik. Jangan biarkan produk menyentuh air selama penyimpanan.
Tangani dan simpan di bawah gas lembam.
Kelas penyimpanan (TRGS 510): Bahan berbahaya, yang mengatur gas yang mudah
terbakar saat kontak dengan air.

Anda mungkin juga menyukai