Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dasar Bahan Baku, Bahan Penunjang, dan Produk

2.1.1 Pengertian Dasar Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi Natrium


Hidroksida adalah sebagai berikut:

1. Natrium Sulfat (Na2SO4)


Natrium sulfat adalah garam natrium dari asam sulfur. Dalam
bentuk anhidratnya, senyawa ini berbentuk padatan kristal putih dengan
rumus kimia Na2SO4, atau lebih dikenal dengan mineral tenardit,
sedangkan bentuk dekahidratnya mempunyai rumus kimia
Na2SO4·10H2O yang lebih dikenal dengan nama garam Glauber atau sal
mirabilis. Bentuk heptahidratnya juga berbentuk padatan, yang akan
berubah menjadi mirabilit ketika didinginkan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_sulfat)

2.1.2 Pengertian Dasar Bahan Penunjang

Adapun bahan penunjang yang digunakan dalam memproduksi


Natrium Hidroksida adalah sebagai berikut:

1. Ammonium Bikarbonat (NH4HCO3)


Amonium karbonat adalah senyawa dengan rumus (NH4)2CO3.
Amonium karbonat dapat dengan mudah berubah menjadi gas amonia
dan karbon dioksida jika dipanaskan, sehingga senyawa ini digunakan
sebagai bahan pengembang dan juga sebagai garam untuk
membangkitkan kesadaran. Senyawa ini dibuat dengan menggabungkan
karbon dioksida dengan amonia cair. Amonium karbonat dapat
berdekomposisi menjadi ammonium bikarbonat dan ammonia :
(NH4)2CO3 → NH4HCO3 + NH3

(https://id.wikipedia.org/wiki/Amonium_karbonat)

2. Kalsium Oksida (CaO)


Kapur tohor, atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium oksida
(CaO), adalah hasil pembakaran kapur mentah (kalsium karbonat atau
CaCO3) pada suhu kurang lebih 90 derajat Celcius. Jika disiram dengan air,
maka kapur tohor akan menghasilkan panas dan berubah menjadi kapur
padam (kalsium hidroksida, CaOH), Saat kapur tohor disiram dengan air,
terjadi reaksi sebagai berikut:
CaO (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (aq) (ΔHr = −63.7 kJ/mol of CaO
Reaksi kapur tohor dengan air yang memberikan energi berupa
panas, telah lama diketahui dan dimanfaatkan untuk memasak dengan
biaya yang murah.
( https://id.wikipedia.org/wiki/Kapur_tohor )

3. Air (H2O)
Air adalah senyawa yang penting bagi semua
bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi tetapi tidak di
planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4
triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Rumus kimianya
adalah H2O, yang setiap molekulnya mengandung satu oksigen dan
dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan kovalen. Air sebagian
besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan
puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir
sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan
es. Air dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air,
yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah
(runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting
bagi kehidupan manusia.
Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan
cara osmosis terbalik, yaitu suatu proses penyaringan air laut dengan
menggunakan tekanan dialirkan melalui suatu membran saring. Sistem
ini disebut SWRO (Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan
pada kapal laut atau instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air
laut.
Cara lain adalah dengan menggunakan pesawat Fresh Water
Generator (FWG). Fresh Water Generator (FWG) adalah pesawat
pembuat air tawar dengan jalan menguapkan air laut didalam penguap
(Evaporator) dan uap air laut tersebut didinginkan dengan cara
kondensasi di dalam pesawat Destilasi/kondensor (pengembun), sehingga
menghasilkan air kondensasi yang disebut kondensat. Fresh water
generator, merupakan salah satu pesawat bantu yang penting di atas kapal.
Hal ini di karenakan dengan menggunanaka FWG (Fresh water generator)
dapat menghasilkan air tawar yang dapat digunakan untuk minum,
memasak, mencuci dan bahkan menjalankan mesin penting lainnya yang
menggunakan air tawar sebagai media pendingin.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Air)
2.1.3 Pengertian Dasar Produk

Proses pembuatan Natrium Hidroksida ini menghasilkan produk utama


dan produk samping yaitu sebagai berikut :

a. Produk Utama
1. Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium Hidroksida merupakan salah satu senyawa ion yang
bersifat basa kuat, kaustik dan memiliki sifat korosif dan higroskopik
(suka menyerap air). Dalam kehidupan kita sehari-hari, senyawa ini
biasa kita sebut dengan nama “soda api” atau “kaustik soda”, namun
untuk nama resmi atau nama perdagangannya senyawa ini biasa disebut
dengan nama “sodium hidroksida”. Tingkat kelarutan natrium
hidroksida di dalam air cukup tinggi. Pada suhu 0◦C, kelarutan natrium
hidroksida berada pada kisaran 1150 g/l. Senyawa ini memiliki tingkat
kelarutan yang tinggi.
(Panduankimia.net)

b. Produk Samping
1. Amonium Sulfat (NH4)2SO4
Amonium sulfat atau (NH4)2SO4 adalah garam anorganik yang
memiliki beberapa kegunaan, seperti sebagai pupuk pengaya hara tanah
atau sebagai bahan tambahan makanan. Amonium sulfat mengandung
21% unsur nitrogen dan 24% unsur belerang. Amonium sulfat akan
mengalami penguraian bila dipanaskan hingga suhu 250 °C, dan
pertama-tama membentuk ammonium bisulfat. Jika dipanaskan pada
suhu yang lebih tinggi, amonium sulfat akan terurai
menjadi amonia. nitrogen, sulfur dioksida, dan air.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Amonium_sulfat)
2.2 Spesifikasi Bahan Baku dan Penunjang

Spesifikasi bahan baku dan penunjang yang digunakan untuk pembuatan


Natrium Hidroksida antara lain sebagai berikut :

1. Natrium Sulfat (Na2SO4)


a. Sifat Kimia
 Reaktifitas Na2SO4 cukup rendah pada suhu kamar dan sebaliknya
sangat reaktif pada suhu tinggi.
 Kristal Na2SO4 peka terhadap besi, senyawa besi dan beberapa
senyawa organic.
b. Sifat Fisika
No Sifat Fisika Keterangan
1. Rumus Molekul Na2SO4
2. Bentuk Kristal
3. Warna Putih
4. Titik leleh 500ºC
5. BM 142,05
6. Densitas 2,165 g/Ml
7. Specific gravity 2,698
8. Kelarutan pada 30ºC 40,8 g /100g air

(Sumber : Perry, 2008)

c. MSDS
 Kontak Mata
Jika terjadi kontak, segera basuh mata dengan banyak air
setidaknya selama 15 menit. Dapatkan bantuan medis.
 Kulit
Jika terkena, bilas kulit dengan banyak air. Lepaskan pakaian
dan sepatu yang terkontaminasi. Dapatkan bantuan medis jika iritasi
berkembang dan berlanjut. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
 Tertelan
Jika tertelan, jangan dimuntahkan kecuali diarahkan untuk
melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun
melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. Dapatkan bantuan medis.
 Penghirupan
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen.
Dapatkan bantuan medis.

(https://fscimage.fishersci.com/msds/21630.htm)

2. Ammonium Bikarbonat (NH4HCO3)


a. Sifat Kimia
 Stabil pada temperature ruang
 Terdekomposisi pada suhu 40 oC
 Mudah larut dalam air hangat
b. Sifat Fisika
No Sifat Fisika Keteramgan
1. Rumus molekul NH4HCO3
2. Bentuk Kristal
6. Titik leleh 107-108 oC
7. Berat Molekul 79,0554 g/mol
8. pH 7,8
9. Specific gravity 1,59
c. MSDS
 Kontak Mata
Segera bilas mata dengan banyak air selama sedikitnya 15 menit.
Siram secara menyeluruh dengan air selama minimal 15 menit, Cari
pertolongan dokter. Jika pertolongan dokter tidak segera diperoleh,
lakukan tambahan penyiraman selama 15 menit. Jika mudah dilakukan,
lepaskan lensa kontak. Cabut lensa kontak, jika ada dan mudah dilakukan.
Teruskan pembilasan. Segera panggil Dokter atau pusat kontrol racun.
 Terhirup
Pindah ke udara yang segar dan tetap dalam posisi istirahat yang
nyaman untuk bernapas. Beri Oksigen atau pernapasan buatan jika
diperlukan. Jangan menggunakan cara mulut-ke-mulut bila korban
menghirup bahan. Lakukan pernapasan buatan dengan bantuan topeng
saku yang dilengkapi katup satu-arah atau alat bantu pernapasan medis
lainnya yang sesuai. Segera panggil dokter/tenaga medis.
 Kontak Kulit
Segera melepaskan semua baju yang terkontaminasi. Cari
pertolongan medis. Basuh kulit dengan air/shower. Segera panggil Dokter
atau pusat kontrol racun. Luka bakar akibat bahan kimia harus ditangani
oleh dokter. Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum dipakai kembali.
 Tertelan
Jangan melakukan rangsang muntah. Jangan memberikan sesuatu
melalui mulut kepada orang yang tidak sadarkan diri. Cari pertolongan
medis.

3. Kalsium Oksida (CaO)


a. Sifat Kimia
 Tidak mudah terbakar
 Tidak mudah meledak
b. Sifat Fisika
No Sifat Fisika Keteramgan
1. Rumus Molekul CaO
2. Fase Padat
3. Warna Putih
4. Titik didih 2.850oC
5. Titik Lebur 2.572oC
6. Densitas 3,34 g/cm3
7. Kelarutan 1,19 g/L

(Sumber : perry,1955 )
c. MSDS
 Kontak Mata
Periksa dan lepaskan lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak,
segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit. Air
dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
 Kontak Kulit
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak
air selama minimal 15 menit, melepaskan pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi . Tutupi kulit yang teriritasi dengan yang melunakkan.
Air dingin mungkin dapat digunakan. Cuci sebelum digunakan kembali.
Benar-benar bersih sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan
perawatan medis dengan segera.
 Kulit Serius
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Carilah bantuan medis segera.
 Terhirup
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen.
Dapatkan perawatan medis segera.
 Serius Terhirup
Evakuasi korban ke daerah yang aman segera mungkin.
Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, dan ikat pinggang. Jika sulit
bernafas, berikan oksigen. Jika korban tidK bernafas, melakukan mulut
ke mulut resusitasi.
 Tertelan
Jangan memancing muntah kecuali diarahkan untuk
melakukannya oleh tenaga medis. Dilarang memberikan apapun melalui
mulut kepada orang sadar. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan, panggil
dokter segera. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang
atau pinggang.
(http://infocendekia-ff.blogspot.com/2014/12/msds-kalsium-oksida)
4. Air (H2O)
a. Sifat Kimia
 Tidak bersifat korosif
 pH netral
b. Sifat Fisika
No Sifat Fisika Keteramgan
1. Rumus Molekul H2O
2. Fase Cair
3. Warna Tidak berwarna
4. Titik didih 100oC
5. Densitas 997 Kg/m3
2.3 Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang dihasilkan dalam pembuatan Natrium Hidroksida


adalah sebagai berikut :

1. Natrium Hidroksida (NaOH)


Natrium Hidroksida ini merupakan produk utama yang dihasilkan dari
pembuatan perancangan pabrik yang kami buat.
a. Sifat Kimia
 Bersifat Higroskopis.
 Mudah reaktif dengan oksidator dan logam.
 Larut dalam pelarut air.
 Memiliki sifat tidak mudah terbakar.

b. Sifat Fisika
No Sifat Fisika Keterangan
1. Rumus Molekul NaOh
2. Fase Zat Padat (30ºC)
3. Warna Putih
4. Titik lebur 318 ºC
5. Titik didih 1390 ºC
6. Densitas 2,1 g/cm3
7. Spesifik gravity 2,130 (20ºC)
8. Kelarutan dalam air 111 g/100 ml (20 ºC)
9. Massa Molar 39,9971 g/mol

(Sumber : Material Safety Data Sheet Natrium Hidroksida (NaOH)).


c. MSDS
 Inhalasi
Pindah ketempat yang terdapat udara segar. Jika tidak bernapas,
berikanpernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Telepon
dokter.
 Tertelan
Tidak menyebabkan muntah! Berikan sejumlah besar air atau
susu jikatersedia. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut kepada orang yangtidak sadar. Dapatkan perawatan medis dengan
segera.
 Kontak langsung dengan Kulit
Segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit
saatmengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Segera
panggil dokter.Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
 Kontak langsung denga Mata
Segera siram mata dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit, mengangkatkelopak mata bawah dan atas sesekali. Dapatkan
perawatan medis dengan segera.
(Lembar Data Keselamatan Bahan, MSDS Natrium hidroksida)

2. Amonium Sulfat (NH4)2SO4


Amonium Sulfat ini merupakan produk samping yang dihasilkan dari
pembuatan perancangan pabrik yang kami buat.
a. Sifat kimia
• Tidak larut dalam alkohol, aseton, dan ammonia
5. Higroskopis
6. Secara spontan menyerap air dari udara pada kelembaban relative > 81%
b. Sifat Fisika
No Sifat Fisika Keterangan
1. Rumus Molekul (NH4)2SO4
2. Fase Padat
3. Warna Putih
4. Titik Lebur 235oc
5. Titik Didih 330 oc
6. Densitas 1,769 g/cm3 (20 oc)
7. Massa Molar 132,14 g/mol

(https://wawasanilmukimia.wordpress.com/ammonium-sulfat)
c. MSDS
 Terhirup
Segera pindahkan pasien dari tempat paparan ke udara terbuka.
Jika pasien tidak bernafas, berikan pernafasan buatan. Jika mengalami
kesulitan bernafas, berikan oksigen. Cari pertolongan medis.
 Kontak dengan kulit
Segera basuh kulit dengan air yang banyak atau sekurangnya
selama 15 menit. Lepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Cari
pertolongan medis. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Bersihkan
sepatu sebelum digunakan kembali.
 Kontak dengan mata
Segera basuh mata dengan air yang banyak minimal selama 15
menit dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah. Cari
pertolongan medis.
 Tertelan
Jangan melakukan rangsang muntah. Jangan memberikan
sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak sadarkan diri. Cari
pertolongan medis.
(http://ik.pom.go.id/v2016/katalog/AmoniumSulfat)

2.4 Perbandingan Teknologi

Macam-macam proses pembuatan Natrium Hidroksida di industry kimia


dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

a. Proses Castner-Kellener (Electrolisys Cell)


b. Pembuatan Natrium Hidroksida menggunakan Natrium Sulfat

2.4.1 Proses Castner-Kellener


Prinsip dari metode Castner-Kellener adalah pembuatan Natrium
Hidrolsida dengan proses elektrolisis Natrium Klorida dari garam brine.

Gambar 2.4.1 Proses pembuatan NaOH metode Caster-Kellener


Sel Castner-Kellner ini adalah tangki baja segi empat, di dalam tangka
tersebut dilapisi dengan “ebonit”. Anoda yang terbuat dari titanium dan
katoda pada lapisan bawah tangki berupa merkuri (Hg)

 Reaksi ionisasi
2 NaCl 2 Na+ + Cl-

Ketika arus listrik dilewatkan melalui air garam, ion ve dan-ve berpindah
ke elektroda masing-masing. Ion Na+ yang dilepaskan pada sel elektrolisis
ditangkap oleh katoda merkuri. Natrium yang terendapkan pada merkuri
akan membentuk Natrium Amalgam sedangkan klorin yang terbentuk di
anoda dikeluarkan dari atas sel

 Reaksi pada katoda


2Na+ +2e 2Na

(Na membentuk amalgam)

Na + Hg NaHg

 Reaksi pada anoda


2Cl- Cl2 + 2e-

Pembuatan Natrium Hidroksida

Amalgam dipindahkan ke tangka lain dan direaksikandengan air


untuk menghasilkan NaOH dalam fase cair, NaOH padat dapat
dihasilkan dengan proses penguapan larutan ini.

2NaHg + 2H2O 2NaOH + H2 + 2Hg


2.4.2 Pembuatan NaOH Metode W.P. Dooley
Proses pembuatan produk Natrium Hidroksida dengan bahan baku
Natrium Sulfat (Na2So4.10H2O). Metode ini mengubah atau mereaksikan
Natrium Sulfat dengan karbon dioksida dan ammonia sehingga
menghasilkan natrium bikarbonat yang kemudian direaksikan dengan
kalsium oksida sehingga mengahasilkan produk utama NaOH dan
produk samping kalsium karbonat. Natrium Hidroksida kemudian
dipekatkan dengan proses penguapan agar membentuk kristal Natrium
Hidroksida yang relatif murni.

 Reaksi
Na2SO4 + 2NH4HCO3 2NaHCO3 + (NH4)2SO4

NaHCO3 + CaO NaOH + CaCO3

2.4.3 Seleksi proses


Tabel 2.4.3 Seleksi Proses
Parameter W.P. Dooley Elektrolisis sel

Tekanan = 1 atm Suhu Suhu 80 - 90 ºC dan


Kondisi operasi
270⁰C - 350⁰C Tegangan Sell 2.5 kA

Tipe Reaktor CSTR Ion exchange Membrane


Sesuai dengan Tegangan
Konversi 95-97% listrik
Fase Reaksi Solid - Cair Solid - Cair
Produk Samping CaCO3 Gas H2 dan Cl
Energi Sedang Besar
Dari data tabel diatas untuk menentukan teknologi proses pembuatan
Natrium hidroksida yang akan digunakan yaitu menggunakan W.P.
Dooley Karena ada beberapa pertimbangan yaitu, konversi yang diperoleh
besar 97%, Energi yang dipakai pun tidak begitu besar dibandingkan
dengan Elektrolisis sel

Anda mungkin juga menyukai