Anda di halaman 1dari 11

Istilah Dalam

Kimia Analitik
Oleh: Nikko Juniarto
1. Analisis
Aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan
seperti mengurai, membedakan, memilah
sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan
kembali menurut kriteria tertentu kemudian
dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya.
2.Kuantitatif
Sebuah penilaian yang dilakukan berdasarkan
jumlah sesuatu, yang mana dalam hal ini
kualitas bukanlah faktor utama yang menjadi
dasar penilaian.
Di dalam kuantitatif semua aspek mutu akan
dikesampingkan dan lebih di utamakan faktor
jumlah yang menjadi dasar penilaian
3. Analisis Klasik
Analisis klasik berdasarkan pada reaksi kimia
dengan stoikiometri yang telah diketahui
dengan pasti. Cara ini disebut juga cara
absolut karena penentuan suatu komponen di
dalam suatu sampel diperhitungkan
berdasarkan perhitungan kimia pada reaksi
yang digunakan. Contoh analisis klasik yaitu
volumetri dan gravimetri. Pada volumetri,
besaran volume zat-zat yang bereaksi
meupakan besaran yang diukur, sedangkan
pada gravimetri, massa dari zat-zat merupakan
besaran yang diukur.
4. Analisis Instrumental
Analisis instrumental berdasarkan sifat fisiko-
kimia zat untuk keperluan analisisnya. Misalnya
interaksi radiasi elektromagnetik dengan zat
menimbulkan fenomena absorpsi, emisi,
hamburan yang kemudian dimanfaatkan untuk
teknik analisis spektroskopi. Sifat fisikokimia
lain seperti pemutaran rotasi optik, hantaran
listrik dan panas, beda partisi dan absorpsi
diantara dua fase dan resonansi magnet inti
melahirkan teknik analisis modern yang lain.
Dalam analisisnya teknik ini menggunakan alat-
alat yang modern sehingga disebut juga dengan
analisis modern.
5. Volumetri
Analisa yang didasarkan pada pengukuran
volume dalam pelaksanaan analisanya. Analisa
volumetri biasa disebut juga sebagai analisis
titirimetri atau titrasi yaitu yang diukur
adalahvolume larutan yang diketahui
konsentrasinya dengan pasti yang disebut
sebagai titran, dan diperlukanuntuk bereaksi
sempurna dengan sejumlah tepat volume titrat
(analit) atau sejumlah berat zat yang
akanditentukkan.
6. Gravimetri
Untuk menentukan kuantitas suatu zat atau
komponen yang telah diketahui dengan cara
mengukur berat komponen dalam keadaan
murni setelah melalui proses pemisahan.
Analisis gravimetri melibatkan proses isolasi
dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Metode gravimetri memakan
waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-
faktor koreksi dapat digunakan.
7. Analisis Spektroskopi
Ilmu yang mempelajari materi dan atributnya
berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang
dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh
materi tersebut. Spektroskopi juga dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
interaksi antara cahaya dan materi.
8. Normalitas
Satuan konsentrasi yang sudah
memperhitungkan kation atau anion yang
dikandung sebuah larutan. Normalitas
didefinisikan banyaknya zat dalam gram
ekivalen dalam satu liter larutan. Secara
sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram
zat untuk mendapat satu muatan.
9. Asidimetri
Merupakan penetapan kadar secara kuantitatif
terhadap senyawa-senyawa yang bersifat basa
dengan menggunakan penitraan asam.
10. Alkalimetri
Penetapan kadar senyawa-senyawa yang
bersifat asam dengan menggunakan penitraan
basa.

Anda mungkin juga menyukai