Anda di halaman 1dari 5

Alat Perlindungan Diri dan Peralatan Keselamatan Kerja

Di Laboratorium

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar Kerja Laboratorium
dengan Dosen Pengampu Petrus Darmawan. ST.,MT

Oleh:
Citra Dewi

25.12.1120F

Ulfa Falahiyati

25.12.1115F

D3 ANALIS KIMIA
FAKULTAS TEKNIK

Universitas Setia Budi


Jalan Letj.Sutoyo, Mojosongo, Surakarta
2012

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi, peralatan kerja di laboratorium sebagai
sarana research and development-pun juga semakin berkembang. Artinya kita
harus semakin hati-hati bekerja di laboratorium, termasuk selalu memperhatikan
keselamatan bagi diri kita dan orang lain yang bekerja di laboratorium. Dengan
keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat
melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.
B. Tujuan
1. Mengetahui macam alat perlindungan diri dan peralatan keselamatan kerja di
laboratorium.
2. Mengetahui syarat alat perlindungan diri dan peralatan keselamatan kerja di
laboratorium yang baik.

II.

PEMBAHASAN
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan kerja yang
memadai

untuk

dapat

melindungi

dan

menjamin

keselamatan

pekerja.

Fasilitas alat untuk melengkapi ruang kerja di laboratorium antara lain :

Fire extinguisher

Hidrant

Eye washer

Water shower

Sedang peralatan darurat dan pendukung yang harus tersedia di laboratorium antara
lain:
1. Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
2. Tandu
3. Spill Kits
4. Pakaian pelindung and Respirators
5. Peralatan dekontaminasi
6. Disinfektan and peralatan pembersih
7. Peralatan lain (palu, obeng, tali, dll)

8. Pita demarkasi, tanda peringatan


Untuk kotak PPPK bisa dilengkapi dengan :
1. Obat luar
Salep levertran (untuk luka bakar), Revano, Betadin, Handyplash
2. Obat ringan
Obat-obat anti histamin, Norit
3. Plester Pembalut
Ukuran kecil, sedang, besar
4. Kapas, kasa steril

Ada beberapa simbol sebagai tanda peringatan dan label harus terpasang pada botol
karena sangat penting untuk untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Contoh simbol
seperti ini :

Alat keselamatan kerja yang lain alat pelindung diri (APD) yang biasa disebut juga
dengan PPE (Personal Protective Equipment) yaitu alat yang memberikan
perlindungan terhadap bahaya yang mungkin timbul. PPE merupakan peralatan
ataupun pakaian yang didesain untuk mengendalikan resiko terhadap keselamatan dan
kesehatan di tempat kerja. PPE harus dipilih dengan seksama sesuai tingkat resiko
tempat kerja.

Berdasarkan ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri (APD)


adalah :

1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang
spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh pekerja.
2. Bobot seringan mungkin dan tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang
berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibe.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
6. Alat tidak menimbulkan bahaya tambahan bagi pemakainya karena bentuk atau
karena salah dalam menggunakannya.
7. Sudah sesuai dengan standar yang telah ada.
8. Alat tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
9. Suku cadang mudah didapat untuk mempermudah pemeliharaannya.
Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :

Jas Laboratorium

Sepatu pelindung (safety shoes) = Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit
dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah
kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat,
benda panas, cairan kimia, dsb.

Sarung Tangan = Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di
tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk
sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff) = Berfungsi sebagai pelindung telinga pada
saat bekerja di tempat yang bising.

Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) = Berfungsi sebagai pelindung mata ketika
bekerja (misalnya mengelas).

Masker

(Respirator)

Berfungsi

sebagai

penyaring udara yang dihirup saat bekerja di

tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).


Adapun jenis resiko kecelakaan di laboratorium misalnya :

III.

Luka goresan, injeksi, dll.

Pemaparan aerosol (biasanya diluar Biosafety Cabinet/BSC)

Tumpahan atau pecahan wadah biakan.

Kecelakaan sentrifus

Bencana alam, kebakaran dan banjir

Luka gigitan dan cakaran hewan coba

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

IV.

DAFTAR PUSTAKA
http://lansida.blogspot.com/2011/03/alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium.html
http://retnet-nganjuk.blogspot.com/2009/10/alat-keselamatan-perlindungankerja.html

Anda mungkin juga menyukai