Anda di halaman 1dari 22

1 PENDAHULUAN

1.Dampak Pembangunan
2.Sejarah AMDAL
3.Pengertian AMDAL
4.Macam-macam Jenis AMDAL
DAMPAK PEMBANGUNAN
Pembangunan yang dilakukan secara intensif
dan ekstensif di berbagai sektor yang telah
dipercaya sebagai satu-satunya jalan ke luar
sekaligus tujuan dari suatu negara ternyata telah
menimbulkan krisis global. Beberapa bencana
dapat dikaitkan dengan proses pembangunan
dan kepentingan pembangunan negara maju
yang menuntut tingkat pembangunan yang lebih
cepat dan cenderung menguras sumber daya
alam
Fakta lainnya adalah bahwa pembangunan telah mendorong peningkatan penduduk yang demikian besar di dunia
sehingga diperkirakan bahwa sumber daya alam akan cepat habis jika konsumsi sumber daya tidak dikelola dengan
baik. Populasi manusia di bumi meningkat secara ekponensial dari 5 miliar pada tahun 1980-an menjadi 814 miliar
pada tahun 2050. Sayangnya peningkatan jumlah penduduk ini 90% terjadi di negara-negara termiskin dan 90% di
kota-kota metropolitan. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dunia meningkat 10 kali dari USD 13,000 miliar menjadi
USD 130,000 di tahun 2030, ini dapat menjadi indikasi tingginya tingkat eksploitasi oleh negara maju.
SEJARAH AMDAL
Berkembangnya Awalnya USA merupakan negara pertama yang memperkenalkan instrument
pembangunan dan pengendalian dampak segala macam kegiatan merusak kelestarian lingkungan. The
perindustrian dengan sangat National Enviromental Policy Act of 1969 (NEPA 1969). Instrument ini berbentuk
pesat dan eksponensial
menimbulkan kekhawatiran peraturan yang nantinya banyak diadopsi oleh berbagai negara di belahan dunia.
pada sektor lingkungan.
Atas usulan Swedia pada pertemuan PBB terakhir pada 1968, akhirnya PBB
melaksanakan konferensi tentang Lingkungan Manusia (United Nation Conference
on Human Environment) pada tanggal 5 Juni 1972 sampai 16 Juni 1972. Pertemuan
ini dilangsungkan di Stockholm, Swedia, sehingga pertemuan ini kerap disebut
sebagai Konferensi Stockholm.
• UU RI No. 4 Tahun 1982 tentang
Konferensi Stockholm ini merupakan tonggak awal dari nafas-nafas pelestarian Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan
dan pengendalian lingkungan di dunia, termasuk di Indonesia. Hasil perumusan Lingkungan Hidup
tersebut adalah: • UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang
 Deklarasi tentang Lingkungan Hidup Manusia Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Rencana Aksi Lingkungan Hidup Manusia, terdiri dari 109 rekomendasi • UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH
 Rekomendasi tentang kelembagaan dan keuangan yang terkait degan • UU RI No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Lingkungan Hidup Kerja
 Menetapkan Tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia
TEKNIS
Kelayakan dari
keamanan bangunan
KONSEP DASAR UU RI NO. 32 TAHUN 2009
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP meliputi:

PENCEGAHAN
PENANGGULANGAN
PEMULIHAN
(Ps. 13)

6 PENEGAKAN HUKUM

5 PENGAWASAN

4 PEMELIHARAAN

3 PENGENDALIAN

2 PEMANFAATAN

1 PERENCANAAN

Ps. 4
BANJIR BANDANG GARUT
A1 SEPTEMBER 2016
KERUSAKAN YANG ADA

A2
B1 BANJIR BANDANG WASIOR

Liputan6.tv -- Banjir Bandang di Waisor Terekam Kamera --.flv


B2
C1 LIKUIFAKSI Petobo
C2
D1
D2
APA BEDA ANTARA
A–B–C–D?
Relung Aplikasi Kajian Analisis Lingkungan

Kebijakan Rencana Program Proyek

KAJIAN ANALISIS LINGKUNGAN

Kajian Lingkungan Hidup Strategik (KLHS)

AMDAL
KLHS Kebijakan

KLHS Tata Ruang KLHS Sektor UKL-UPL


SPPL
KLHS Regional / Program
Partidario (2000, 2003)
DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP PADA INDONESIA
TAHAP PERENCANAAN SEJAK 1986

1 2 3 Surat Pernyataan Kesanggupan


ANALISIS MENGENAI UKL-UPL: Pengelolaan dan
DAMPAK adalah pengelolaan Pemantauan Lingkungan Hidup
LINGKUNGAN HIDUP dan pemantauan (SPPL):
(AMDAL): terhadap Usaha adalah pernyataan kesanggupan dari
adalah kajian dan/atau Kegiatan penanggung jawab usaha dan/atau
mengenai dampak yang tidak kegiatan untuk melakukan
penting suatu Usaha berdampak penting pengelolaan dan pemantauan
dan/atau Kegiatan terhadap lingkungan lingkungan hidup atas dampak
yang direncanakan hidup yang diperlukan lingkungan hidup dari usaha
pada lingkungan bagi proses dan/atau kegiatannya di luar Usaha
hidup yang diperlukan pengambilan dan/atau kegiatan yang wajib Amdal
bagi proses keputusan tentang atau UKL-UPL.
pengambilan penyelenggaraan
keputusan tentang Usaha dan/atau
penyelenggaraan Kegiatan.
Usaha dan/atau
Kegiatan.
MACAM DOKUMEN LINGKUNGAN
2 AMDAL

RENCANA USAHA
DAN/KEGIATAN
(BELUM ADA UKL-UPL
BANGUNAN)

SPPL

IZIN
LINGKUNGAN ADENDUM ANDAL
RKL – RPL
5
AMDAL BARU
TELAH TERDAPAT
KEGIATAN
(SETELAH ADA UKL-UPL BARU
BANGUNAN)
DELH

DPLH
PENGUATAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DALAM UU CK
Pengintegrasian kembali “Izin Lingkungan” kedalam Perizinan Berusaha,
memperkuat posisi perlindungan terhadap Lingkungan Hidup

UU 23 Tahun 1997 dg turunannya PP 27/1999


Persetujuan Lingkungan Dalam Implementasi di
lapangan Pejabat
SKKL/Rekomed penerbit Izin Usaha
asi UKL-UPL
Izin Usaha tidak memasukkan
Pejabat Penerbit Izin Usaha memasukkan
persyaratan Lingkungan dalam Izin Usaha Peryaratan Lingkungan
dalam Izin Usaha yang
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan tidak dapat di enforce (tidak masuk dalam Izin Usaha) diterbitkan

UU 32 Tahun 2009 dg turunannya PP 27/2012


Persetujuan Lingkungan
Izin Usaha tidak
SKKL/Rekomen Izin memasukkan
Izin Usaha
dasi UKL-UPL Lingkungan Peryaratan Lingkungan,
namun telah tercantum
dalam Izin Lingkungan
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan dapat di enforce (masuk dalam Izin Lingkungan)

UU Cipta Kerja / 2020


Persetujuan Lingkungan Perizinan Berusaha/ Izin
Perizinan Usaha/Persetujuan
Izin Pemerintah akan
SKKL/ PKPLH Berusaha/Persetujuan
Lingkungan Pemerintah
memuat Peryaratan
kewajiban dan aspek
Lingkungan yang
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan tetap dapat di enforce
dihasilkan dari proses
(karena termuat (terintegrasi) dalam Perizinan Berusaha)
dokumen lingkungan
18
A BAGI PEMERINTAH
1. Mencegah agar potensi SDA tidak rusak
2. Mencegah kerusakan lingkungan di dalam dan di luar lokasi proyek
3. Menghindarkan konflik yg mungkin timbul dgn masyarakat dan proyek lain
4. Sebagai alat pengambil keputusan

B BAGI PEMRAKARSA
1. Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran
2. Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa akan datang
3. Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan datang
4. Merupakan bahan evaluasi dalam pengelolaan lingkungan proyek
5. Menemukan sedini mungkin dan berusaha menanggulangi bencana yg akan
terjadi

C BAGI MASYARAKAT
1. Mengetahui proses dan dampak yang akan ditimbulkan dari proyek secara dini
2. Mengetahui perubahan rona lingkungan yang akan datang
3. Mengetahui hak dan kewajiban masyarakat dalam kaitannya dengan proyek
MACAM-MACAM AMDAL
P • Pemrakarsa merencanakan untuk melakukan 1 (satu) jenis Usaha dan/atau Kegiatan
E yang kewenangan pembinaan dan/atau pengawasannya berada di bawah 1 (satu)
AMDAL
N TUNGGAL kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, satuan kerja pemerintah provinsi,
D atau satuan kerja pemerintah kabupaten/kota.
E
K • Pemrakarsa merencanakan untuk melakukan lebih dari 1 (satu) jenis Usaha dan/atau
A Kegiatan yang perencanaan dan pengelolaannya saling terkait dalam satu kesatuan
T AMDAL hamparan ekosistem serta pembinaan dan/atau pengawasannya berada di bawah lebih
A TERPADU dari 1 (satu) kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, satuan kerja pemerintah
provinsi, atau satuan kerja pemerintah kabupaten/kota.
N

S
T • Pemrakarsa merencanakan untuk melakukan lebih dari 1 (satu) Usaha dan/atau
U AMDAL Kegiatan yang perencanaan dan pengelolaannya saling terkait, terletak dalam satu
D KAWASAN kesatuan zona rencana pengembangan kawasan, yang pengelolaannya dilakukan oleh
pengelola kawasan
I
METODE PENENTUAN
KATEGORI AMDAL
A B C
1. SKALA NILAI
2. PERTANYAAN BERJENJANG
 Waktu Penyusunan  Waktu Penyusunan
 Waktu Penyusunan
180 hr 120 hr
60 hr
 R/ U,sangat komplek  R/ U,cukup komplek
 R/U komplek
 Nilai Skor > 9  Nilai Skor 6 – 9
 Nilai Skor < 6
SEKIAN
TERIMA KASIH

MATERI SELANJUTNYA
PROSES PENAPISAN

Anda mungkin juga menyukai