Anda di halaman 1dari 29

EVIDENCE BASED NURSING (EBN)

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF DALAM MENINGKATKAN RASA


PERCAYA DIRI PADA WANITA DENGAN RIWAYAT
KANKER PAYUDARA ATAU GINEKOLOGI
DI RUMAH SAKIT
TAHUN 2020

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evidence Based Nursing (EBN) dengan
pembimbing Suci Noor, Ners., M. Kep.

Disusun Oleh :
Ahmad Faozi
Dea Nanda Arshani Maryadi
Dian Langgeng Sawitri
Marice Eva Silaban
Samsudin

PENDIDIKAN PROFESI NERS NON REGULAR


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...……………………………………………………………………………… 2


BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 3
1. Latar Belakang …………………………………………………………………….… 3
1.1 Fenomena……………………………………………………………...……….. 3
1.2 Prevalensi… ………………………………………………………………….. 3
1.3 Gambaran Kasus……………………………………………………………… 4
2. Tujuan ……………………………………………………………………….............. 4
BAB II PELAKSANAAN EBN…………………………………………………………… 6
1. Tahap 1..………………………………………...…………………………………… 6
2. Tahap 2...…………………………………………..………………………………… 6
3. Tahap 3…...…………………………………………..……………………………… 6
4. Tahap 4……………………………………………….……………………………… 8
5. Tahap 5………………………………………………………………………………. 17
6. Implementasi…… ……………………………………...…………………………… 22
7. Evaluasi……………………………………………………………………………… 22
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….. 23
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………… 23
B. Saran ………………………………………………………………………………… 23
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………... 24

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
1.1 Fenomena
Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang
tidak terkendali dan kemampuan sel-sel untuk menyerang jaringan biologis lainnya,
baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan atau dengan
migrasi sel ke tempat yang jauh. Kanker payudara adalah keganasan yang berasal
dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tetapi tidak
temasuk kulit payudara.

Kanker payudara umumnya menyerang wanita yang telah berumur lebih dari 40
tahun, namun wanita muda pun bisa terserang kanker payudara. Kanker payudara
merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh wanita meskipun kaum pria pun
dapat terkena. Kanker payudara merupakan penyebab kematian nomor satu dari
seluruh jenis kanker yang terjadi pada wanita.

1.2 Prevalensi
Penyakit kanker menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia, berdasarkan
estimasi Globocan International Agency Research on Cancer (IARC) tahun 2012,
insiden kanker payudara yaitu 40 per 100.000 perempuan Di Indonesia, penyakit
kanker menduduki peringkat ketiga sebagai penyebab kematian, 64% penderitanya
adalah perempuan, yaitu menderita kanker leher rahim dan kanker payudara (Anita,
2000). Intervensi yang dilakukan kepada penderita kanker payudara dapat
dilakukan dengan cara mengeliminasi atau menghilangkan kankernya, yaitu dengan
kemoterapi, radiasi dan operasi.

Jenis operasi yang dilakukan antara lain lumpectomy, yaitu pengambilan sebagian
kecil payudara sehingga payudara masih utuh dan hanya sedikit meninggalkan

3
bekas; segmetectomy, yaitu pengambilan payudara sepertiga sampai setengah dari
payudara sehingga meninggalkan kesan tidak utuh atau tidak sempurna dan
meninggalkan bekas buruk; dan mastectomy yaitu pengambilan seluruh payudara
sehingga akan membuat dada pada bagian yang dioperasi menjadi rata dan
meninggalkan bekas yang sangat besar.

1.3 Gambaran Kasus


Kehilangan anggota tubuh dapat mempengaruhi pandangan diri seseorang
tentang citra tubuhnya. Hilangnya payudara merupakan hal yang paling berat
bagi wanita yang masih muda atau masuk dalam usia reproduktif, yang
mempengaruhi citra dirinya dimana mereka merasa kehilangan kecantikan fisik.
Wanita yang memiliki pasangan dan masih aktif secara seksual mengalami masalah
dalam citra tubuh lebih berat dari pada yang tidak. Dimana mereka akan
memikirkan pasangan mereka dan pandangan pasangan mereka.

Menurut Kocan dan Gursoy (2016), pasien kanker payudara dapat mengalami
perubahan citra tubuh, konsep diri, emosi, perilaku, dinamika keluarga, dan
peran pasien dan keluarganya. Pengangkatan payudara juga berdampak pada
kondisi emosional wanita dan menimbulkan berbagai masalah psikososial.

2. Tujuan
Adapun tujuan penulisan Evidenced Based Nursing (EBN) ini adalah sebagai berikut.
1.1 Mengetahui perbandingan terapi relaksasi otot progresif dan hipnosis dalam
meningkatkan rasa percaya diri pada wanita dengan riwayat kanker payudara atau
ginekologi.
1.2 Mengetahui rumusan PICOT dengan keefektifan pengaruh terapi relaksasi otot
progresif dan hipnosis dalam meningkatkan rasa percaya diri pada wanita dengan
riwayat kanker payudara atau ginekologi yang digunakan untuk membantu
mengidentifikasi masalah serta intervensi yang akan dilakukan sehingga proses
pencarian bukti/ hasil penelitian lebih spesifik berdasarkan tujuan yang akan
dicapai.

4
1.3 Mengetahui evidence atau artikel yang tepat akan dijadikan ilmiah pelaksanaan
EBN terkait keefektifan pengaruh terapi relaksasi otot progresif dan hipnosis dalam
meningkatkan rasa percaya diri pada wanita dengan riwayat kanker payudara atau
ginekologi.
1.4 Mengetahui quality assessment/ appraisal atau nilai hasil penelitian/bukti yang
didapat untuk menentukan hasil penelitian terbaik yang tidak menimbulkan bahaya
jika diterapkan di lapangan tempat bekerja atau praktik.
1.5 Mengintegrasikan hasil penelitian terbaik (jurnal) mengenai keefektifan pengaruh
terapi relaksasi otot progresif dan hipnosis dalam meningkatkan rasa percaya diri
pada wanita dengan riwayat kanker payudara atau ginekologi.

5
BAB II
PELAKSANAAN EVIDENCED BASED NUTRSING (EBN)

1. Tahap 1
Setelah dilakukan pencarian masalah didapatkan adanya perbedaan pengaruh yang
signifikan terhadap intervensi terapi relaksasi otot progresif dan hipnosis dalam
meningkatkan rasa percaya diri pada wanita dengan riwayat kanker payudara atau
ginekologi.

2. Tahap 2
P : Wanita dengan riwayat kanker payudara atau ginekologi.
I : Relaksasi otot progresif.
C : Hipnosis.
O : Peningkatan rasa percaya diri.
T : Clinical trial.

3. Tahap 3
Berdasarkan hasil pencarian yang dilakukan di Pubmed sebanyak 274 artikel telah
diperoleh dengan rincian menggunakan kombinasi kata kunci hypnosis and progressive
muscle relaxation for body image after breast or gynecologic cancer, dengan kriteria
artikel minimal tahun 2015-2020 dan metode penelitian clinical trial. Akan tetapi hanya
1 artikel yang memenuhi kriteria pencarian sesuai kriteria inklusi untuk dianalisis, yaitu
artikel yang memperlihatkan perbandingan dua intervensi dalam meningkatkan rasa
percaya diri pada wanita dengan riwayat kanker payudara atau ginekologi.

6
Jumlah artikel yang didapat :

-Pubmed (n=274)

Tipe artikel pubmed :

-Full text

-5 tahun terakhir (2015-2020)

Jumlah artikel yang layak :

-Pubmed (n=48)

Kriteria inklusi :

-hypnosis and progressive


muscle relaxation for body
image after breast or
gynecologic cancer.

-Clinical trial method.

Jumlah artikel yang masuk


Diagram 1. Diagram Flow untuk dianalisis :
Proses Pencarian. -Pubmed (n=1)

7
4. Tahap 4
a. CASP Checklist
No. Pertanyaan Fokus Respon Komentar
Iya Tidak Tidak
dilaporkan
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1. Apakah studi tersebut  Studi populasi √  Sampel penelitian adalah 87
menjelaskan masalahnya  Intervensi √ wanita yang didiagnosa kanker
secara fokus yang payudara dan gynecologic pada
diberikan setiap tahap menjalani atau
 Kelompok √ menyelesaikan pengobatan; 59
control/ sampel untuk intervensi hipnosis
komparasi dan 28 untuk intervensi relaksasi
 Hasil/ √ otot progresif.
outcome  Pengambilan data dilakukan
dengan intervensi terdiri dari tiga
sesi yang disampaikan secara
tatap muka oleh terapis, satu sesi
setiap 2 minggu masing-masing
berlangsung sekitar 60 menit
dengan 15-20 menit melibatkan

8
latihan hipnosis/ PMR. Peserta
berlatih di rumah setidaknya 3x
seminggu dengan menggunakan
rekaman audio. Instrumen yang
digunakan adalah PANAS
(mood : Positive/ Negative
Afect Scale).
 Terdapat 59 sampel yang
dijadikan komparasi antar
intervensi yang dilakukan, yaitu
intervensi hypnosis.
 Hasil penelitian ini menjelaskan
bahwa terdapat perbedaan
pengaruh yang signifikan
terhadap intervensi relaksasi otot
progresif untuk pengaruh positif
pada peningkatan rasa percaya
diri.
2. Apakah pembagian pasien  Bagaimana √  Populasi penelitian ini adalah
ke dalam kelompok ini dilakukan? wanita yang didiagnosa kanker
intervensi dan control  Apakah √ payudara dan gynecologic pada
dilakukan secara acak alokasi pasien setiap tahap menjalani atau

9
dilakukan menyelesaikan pengobatan
secara dengan teknik sampling pada
tersembunyi penelitian ini adalah randomized
dari peneliti sampling.
dan pasien?  Sampel kelompok intervensi 28
responden dan kelompok
komparasi 59 responden.
3. Apakah semua pasien  Apakah √  Pengambilan data dilakukan
yang terlibat dalam dihentikan sebelum dan sesudah diberikan
penelitian lebih awal? intervensi hypnosis dan relaksasi
dicatat dengan benar di  Apakah √ otot progresif.
kesimpulannya? pasien  Analisa data pada penelitian ini
dianalisis adalah menggunakan analisa
dalam ANNACOVA kovarian
kelompok menggunakan independent tes.
untuk yang
mereka acak?
4. Apakah pasien, petugas √ Dalam jurnal tersebut dijelaskan
kesehatan oleh peneliti secara lengkap
dan responden pada bagaimana cara melakukan
penelitian ini intervensi hypnosis dan relaksasi
‘Blind’ terhadap intervensi otot progresif beserta waktu yang

10
yang dilaksanakan? diberikan untuk melakukan kedua
intervensi tersebut, yaitu dilakukan
dengan intervensi terdiri dari tiga
sesi yang disampaikan secara tatap
muka oleh terapis, satu sesi setiap 2
minggu masing-masing berlangsung
sekitar 60 menit dengan 15-20 menit
melibatkan latihan hipnosis/ PMR.
Peserta berlatih di rumah setidaknya
3x seminggu dengan menggunakan
rekaman audio.
5. Apakah waktu pelaksanaan √ Waktu pelaksanaan untuk setiap
untuk setiap grup sama? grup sama, dilakukan dengan
intervensi terdiri dari tiga sesi; satu
sesi setiap 2 minggu masing-masing
berlangsung sekitar 60 menit dengan
15-20 menit melibatkan latihan
hipnosis/ PMR. Peserta berlatih di
rumah setidaknya 3x seminggu.
6. Selain intervensi yang √ -
dilaksanakan, apakah
setiap grup dipelakukan

11
sama/ adil?
Seciton B: Apa hasilnya?
7. Seberasa besar efek dari  Apa outcome √  Mengukur afek positif atau
intervensi tersebut yang diukur? tingkat rasa percaya diri
 Apakah hasil √ menggunakan instrumen
dijelaskan PANAS.
secara spesifik?  Hasil dijelaskan secara spesifik
 Apa hasil dari √ dengan menggunakan analisa
setiap outcome ANNACOVA kovarian
yang diukur? independent tes.
 Hasil yang diperoleh terdapat
perubahan dari baseline untuk
pengaruh positif (PANAS)
adalah 1,7 pada kelompok
hipnosis dan 3,8 pada kelompok
PMR; perubahan pengaruh
negatif sekitar 2,8 pada kedua
kelompok. Sehingga dapat
disimpulkan terdapat pengaruh
yang signifikan pada pemberian
intervensi relaksasi otot
progresif untuk pengaruh afek

12
positif pada peningkatan rasa
percaya diri.
8. Seberapa tepat dan akurat  Berapa √ Hasil yang diperoleh rata-rata
efek intervensi? confidence setelah intervensi relaksasi otot
limitnya? progresif adalah 3.8. Sedangkan
hasil yang diperoleh rata-rata setelah
dilakukan hipnosis sebesar 1,7.
Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?
9. Bisakah hasilnya  Apakah √ Intervensi ini bisa diterapkan oleh
diterapkan karakteristik perawat di tempat bekerja atau
populasi lokal, atau di pasien sama tempat praktik saat ini pada ruangan
konteks saat ini di dengan tempat gynecologic dimana terdapat pasien-
lingkungan sekarang? bekerja/ pasien dengan masalah riwayat
populasi anda? kanker payudara atau kasus
 Jika berbeda, gynecologic lainnya.
apa
perbedaannya?
10. Apakah hasil penelitian ini  Apakah √ Penting di pertimbangkan untuk
penting secara klinis untuk infomasi yang menggunakan relaksasi otot
dipertimbangkan? anda inginkan progresif sebagai terapi non-
sudah terdapat farmakologis guna menurunkan
dalam kecemasan, membangun afek

13
penelitian? positif, dan rasa percaya diri pada
 Jika tidak, wanita yang memiliki riwayat
apakah akan kanker payudara atau kasus
berpengaruh gynecologic lainnya baik yang
terhadap akan, sedang, atau telah menjalani
pengambilan pengobatan.
keputusan?
11. Apakah manfaatnya Meskipun tidak √ Manfaat dari terapi ini untuk
sepadan dengan bahaya tercantum dalam mengurangi efek samping yang
dan biaya yang penelitian, buruk bagi pasien akibat penderitaan
dibutuhkan? bagaimana yang diakibatkan oleh adanya
menurut anda? kanker payudara dan kasus
gynecologic lainnya terutama dalam
peningkatan rasa percaya diri, terapi
ini mudah dilakukan serta tidak
membutuhkan biaya.

b. Hasil Analisis Jurnal


No. Penulis, Tujuan Penelitian Partisipan Jenis Penelitian Intervensi Hasil Score
Tahun CASP
1. Phase II Tujuan penelitian ini Sampel  Desain Pengambilan  Analisa data 9

14
Randomized adalah untuk penelitian penelitian data dilakukan pada penelitian
Controlled mengetahui adanya adalah 87 clinical trial dengan ini adalah
Trial of perbedaan yang wanita yang randomized intervensi menggunakan
Hypnosis signifikan antara didiagnosa experiment. terdiri dari tiga analisa
versus pemberian hipnosis kanker  Pengambilan sesi yang ANNACOVA
Progressive versus relaksasi otot payudara dan sampel disampaikan kovarian
Muscle progresif dalam gynecologic menggunakan secara tatap menggunakan
Relaxation for peningkatan rasa pada setiap randomized muka oleh independent
Body Image percaya diri pada tahap sampling. terapis, satu sesi tes.
after Breast wanita dengan menjalani setiap 2 minggu  Hasil yang
or riwayat kanker atau masing-masing diperoleh
Gynecologic payudara dan menyelesaika berlangsung terdapat
Cancer. gynecologic. n pengobatan; sekitar 60 menit perubahan dari
59 sampel dengan 15-20 baseline untuk
Debra L. untuk menit pengaruh
Barton, intervensi melibatkan positif
Trevor M. hipnosis dan latihan hipnosis/ (PANAS)
Brooks, 28 untuk PMR. Peserta adalah 1,7 pada
Alison intervensi berlatih di kelompok
Cieslak, Gary relaksasi otot rumah hipnosis dan
R. Elkins, progresif. setidaknya 3x 3,8 pada
Patricia M. seminggu kelompok

15
Clark dengan PMR;
Mohamad menggunakan perubahan
Baydoun, Asa rekaman audio. pengaruh
B. Smith, Instrumen yang negatif sekitar
Catherine H. digunakan 2,8 pada kedua
Van Poznak. adalah PANAS kelompok.
(2019). (mood : Sehingga dapat
Positive/ disimpulkan
Negative Afect terdapat
Scale). pengaruh yang
signifikan pada
pemberian
intervensi
relaksasi otot
progresif untuk
pengaruh
positif pada
peningkatan
rasa percaya
diri.

16
5. Tahap 5
Pada tahap ini hasil penelitian yang paling efektif digunakan untuk meningkatkan rasa
percaya diri pada pasien riwayat kanker payudara dan gynecologic diintegrasikan dalam
bentuk standar operasional prosedur. Berikut adalah standar operasional prosedur
tindakan relaksasi otot progresif.

Pengertian Terapi dengan cara peregangan otot kemudian dilakukan


relaksasi otot yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan, atau
sugesti.
Tujuan 1. Tujuan Umum : Meningkatkan relaksasi atau rasa
nyaman dan membangun emosi positif.
2. Tujuan Khusus :
1) Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri
leher, dan punggung.
2) Mengurangi disritmia jantung.
3) Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi
ketika klien sadar dan tidak memfokus perhatian
seperti relaks.
4) Meningkatkan rasa kebugaran dan konsentrasi.
5) Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress.
6) Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan,
iritabilitas, spasme otot, fobia ringan, gagap
ringan.
7) Membangun emosi positif.
Indikasi 1. Klien yang mengalami insomnia.
2. Klien yang mengalami ansietas.
3. Klien yang mengalami stress.
4. Klien yang mengalami kecemasan.
5. Klien yang mengalami depresi.
6. Klien yang mengalami nyeri pada gangguan fisik.
Kontraindikasi Klien dengan cedera akut atau ketidaknyamanan

17
musculoskeletal, infeksi, inflamasi, dan penyakit berat atau akut.
PMR tidak dilakukan pada otot yang sakit.
Prosedur Peralatan :
1. APD sesuai kebutuhan.
2. Skerem bila perlu untuk menjaga privacy pasien.
3. Musik terapi.
4. Tempat duduk atau tempat tidur.
5. Leaflet.

Langkah Kerja :
Fase Persiapan :
1. Cuci tangan.
2. Gunakan APD sesuai kebutuhan.
3. Jaga privacy pasien, tutup skerem bila perlu.
Fase Orientasi :
1. Salam terapeutik.
2. Perkenalan diri dengan menyebutkan nama lengkap dan
nama panggilan.
3. Tanya perasaan reponden dan kesiapan reponden
mengikuti terapi.
4. Tanyakan ketegangan otot yang dirasakan oleh reponden.
5. Jelaskan jumlah sesi pertemuan yang harus diikuti yaitu 4
kali pertemuan dilakukan 2 hari setiap hari. Waktu : 30-
45 menit. Tempat: Ruangan yang tenang. Tujuan
pertemuan : reponden mampu melakukan gerakan PMR
yang terdiri dari 14 gerakan dengan bimbingan.
Fase Kerja :
1. Minta klien untuk melepaskan kaca mata dan jam tangan,
melonggarkan ikat pinggang dan pakaian yang ketat.
2. Mempersilahkan klien duduk dan tenang pada posisi
berbaring di tempat tidur pada posisi yang nyaman.

18
3. Mejelaskan PMR mulai dari pengertian, tujuan dan
proses pelaksanaan yang terdiri dari prosedur umum dan
gerakan inti.
4. Meminta reponden untuk mempertahankan mata terbuka
selama beberapa menit. Kemudian secara berlahan
menutup mata dan mempertahankannya tetap tertutup.
5. Meminta reponden untuk tarik napas dalam, dalam
beberapa kali sebelum memulai latihan dengan cara nafas
dalam secara perlahan-lahan melalui hidung dan
hembuskan keluar melalui mulut 1 kali.
6. Melanjutkan dengan 14 gerakan inti mulai dari otot
tangan belakang, otot bisep, otot bahu, otot dahi, otot
mata, otot rahang, otot mulut, otot leher depan, dan
belakang, otot punggung, otot dada, otot perut, otot kaki
dan paha :
1) Perawat mendemonstrasikan gerakan ke-1, yaitu
genggam tangan dengan membuat kepalan selama
5-7 detik, dan rasakan ketegangan yang terjadi
kemudian dilepaskan sleama 10 detik. Melakukan
gerakan sebanyak 2 kali.
2) Perawat mendemonstrasikan gerakan ke-2, yaitu
menekuk ke belakang pergelangan tangan
sehingga otot-otot di tangan bagian belakang dan
bagian bawah menegang ke langit-langit selama 5
detik, dan dilepaskan selama 10 detik. Kemudian
ulangi sekali lagi.
3) Perawat mendemonstrasikan gerakan ke-3, yaitu
menggenggam tangan sehingga menjadi kepalan
ke pundak selama 5 detik. Rasakan kepalannya
kemudian lepaskan selama 10 detik. Ulangi sekali
lagi.

19
4) Melatih gerakan ke-4, yaitu mengangkat kedua
bahu setinggi-tingginya seakan-akan bahu akan
dibawa hingga menyentuh kedua telinga selama 5
detik, kemudian lepaskan selama 10 detik. Ulangi
sekali lagi.
5) Melakukan gerakan ke-5 sampai dengan ke-8,
yaitu gerakan yang ditujukan untuk melemaskan
otot-otot di wajah (dahi, mata, rahang, dan
mulut), pertama kerutkan dahi dan alis sampai
otot-ototnya terasa dan kulitnya keriput. Lakukan
selama 5 detik kemudian lepaskan selama 10
detik. Ulangi sekali lagi.
6) Tutup keras-keras mata sampai mata terasa
tegangannya selama 5 detik kemudian lepaskan
selama 10 detik. Ulangi sekali lagi.
7) Katupkan rahang dengan menggigit gigi-gigi
dengan kuat selama 5 detik kemudian lepaskan
selama 10 detik kemudian ulangi gerakan sekali
lagi.
8) Moncongkan mulut sekuat-kuatnya sehingga
terasa ketegangan disekitar mulut selama 5 detik
kemudian lepaskan selama 10 detik dan ulangi
gerakan sekali lagi.
9) Melatih gerakan ke 9 dan 10 tekankan kepala ke
permukaan bantalan kursi atau ke tempat tidur
sehingga dapat merasakan ketegangan di
belakang leher dan punggung atas kemudian
rilekskan. Ulangi sekali lagi.
10) Melatih gerakan ke-11, yaitu mengangkat tubuh
dari sandaran kursi atau tempat tidur. Kemudian
punggung dilengkungkan dan dada dibusungkan

20
selama 5 detik kemudian lepaskan selama 10
detik. Ulangi sekali lagi.
11) Melatih gerakan ke-12, yaitu menarik napas
panjang dan dalam untuk mengisi paru-paru
dengan udara sebanyak-banyaknya. Ulangi sekali
lagi.
12) Melatih gerakan ke-13, yaitu menarik kuat-kuat
perut ke dalam kemudian tahan selama 5 detik
sampai perut menjadi kencang dan keras.
Lepaskan selama 10 detik.
13) Melatih gerakan ke-14 yaitu menarik kuat-kuat
perut ke dalam kemudian tahan selama 5 detik
sampai perut menjadi kencang dan keras.
Lepaskan selama 10 detik dan ulangi sekali lagi.
Fase Terminasi :
1. Rapikan pasien, kembalikan ke posisi semula atau
posisikan nyaman.
2. Menanyakan perasaan klien setelah melakukan terapi
PMR.
3. Memberikan reinnforcment positif kepada klien.
4. Terminasi tindakan.
5. Mengucapkan salam.
6. Cuci tangan.
7. Dokumentasikan respon klien selama tindakan.
Dokumentasi Catatan keperawatan.
Petugas Perawat, terapis fisioterapi.
Unit Terkait Seluruh bagian keperawatan dan fisioterapi.

21
6. Implementasi
Pada tahap ini diimplementasikan hasil EBN, yaitu pemberian intervensi relaksasi otot
progresif pada pasien riwayat kanker payudara dan pasien gynecologic sesuai standar
operasional prosedur yang telah dibuat sebelumnya.

7. Evaluasi
Hasil dari implementasi EBN relaksasi otot progresif, pasien merasa lebih relaks dan
nyaman, rasa postif dan percaya diri pasien meningkat dibandingkan sebelum dilakukan
intervensi. Hal ini tentu saja dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan secara efektif khususnya pada pasien dengan riwayat kanker payudara dan
pasien gynecologic lain yang menimbulkan penurunan rasa percaya diri.

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan jurnal yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, didapatkan bahwa hasil
outcome yang diukur dalam penelitian ini adalah perbandingan keefektifan intervensi
pemberian tindakan hypnosis dan relaksasi otot progresif dalam meningkatkan rassa percaya
diri pasien riwayat kanker payudara dan gynecologic, dimana intervensi yang lebih efektif
dan berpengaruh untuk meningkatkan rasa percaya diri tersebut adalah dengan metode
relaksasi otot progresif. Oleh karena itu, pemberian intervensi relaksasi otot progresif dapat
digunakan dalam praktik klinis sehari-hari dan juga program latihan di rumah bagi pasien
dengan riwayat kanker payudara atau kasus gynecologic lain guna meningkatkan rasa
percaya diri dan kenyamanan menghadapi penyakitnya.

B. Saran
Diharapkan pemberian intervensi relaksasi otot progresif dapat diterapkan di pelayanan atau
fasilitas kesehatan baik di Rumah Sakit atau Puskesmas guna membantu meningkatkan rasa
percaya diri pada pasien dengan riwayat kanker payudara dan kasus gynecologic lain
sehingga meminimalkan timbulnya stress berkepanjangan yang dapat menyebabkan
gangguan konsep diri lainnya pada pasien-pasien dengan riwayat kanker payudara dan kasus
gynecologic lainnya.

23
INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR OUTCOME RASA PERCAYA DIRI MELALUI
PENILAIAN AFEK POSITIF MENURUT POSITIVE AFFECT NEGATIVE SCALE
(PANAS) WATSON, DKK. (1988)

Instruksi :
Skala ini terdiri dari sejumlah kata yang menggambarkan perasaan dan emosi. Bacalah setiap
butir dan lingkari jawaban yang sesuai di sebelah kata itu. Tunjukkan seberapa sering perasaan
Anda seperti ini selama beberapa minggu terakhir.

No. Afek yang Dirasakan Tidak Kadang- Sering Hampir Selalu


Pernah Kadang Selalu
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Tertarik pada sesuatu
2. Tertekan
3. Gembira
4. Kecewa
5. Kuat
6. Bersalah
7. Takut
8. Kasar
9. Bersemangat
10. Bangga
11. Mudah tersinggung
12. Waspada
13. Malu
14. Terinspirasi
15. Gugup
16. Memiliki tekad
17. Memberikan perhatian
18. Gelisah

24
19. Aktif
20. Khawatir

Cara Pengukuran Outcome :


Afek Positif Score Afek Negatif Score
Tertarik pada sesuatu (no. 1) Tertekan (no. 2)
Gembira (no. 3) Kecewa (no. 4)
Bangga (no. 10) Mudah tersinggung (no. 11)
Waspada (no. 12) Malu (no. 3)
Terinspirasi (no. 14) Bersalah (no. 6)
Kuat (no. 5) Takut (no. 7)
Bersemangat (no. 9) Kasar (no. 8)
Memiliki tekad (no. 16) Gugup (no. 15)
Memberikan perhatian (no. 17) Gelisah (no. 18)
Aktif (no. 19) Khawatir (no. 20)
Total : Total :

Keterangan :
Nilai maksimal masing-masing dimensi adalah 50 dan nilai minimal masing-masing dimensi
adalah 10. Interpretasi skor dari PANAS akan diberikan dengan cara mengurangi mean dari afek
positif dengan mean afek negatif yang ada. Pengurangan tersebut menghasilkan affect balance.
Apabila responden lebih sering merasakan adanya afek positif dibandingkan adanya afek negatif,
maka komponen afektif kepercayaan diri responden dapat dikatakan meningkat.

25
PERENCANAAN IMPLEMENTASI KLINIK TINDAKAN RELAKSASI OTOT
PROGRESIF PADA WANITA DENGAN RIWAYAT KANKER PAYUDARA ATAU
GINEKOLOGI DI RSIA LIMIJATI
2020

Pokok Bahasan/ Tema : Latihan relaksasi otot progresif


Sub Pokok Bahasan :

1. Definisi latihan relaksasi otot progresif.


2. Tujuan latihan relaksasi otot progresif.
3. Indikasi dan kontraindikasi latihan relaksasi otot progresif.
4. Prosedur latihan relaksasi otot progresif.

Sasaran : Wanita dengan riwayat kanker payudara atau ginekologi.


Hari/ Tanggal : 2021
Waktu : 14.00-20.00 WIB
Tempat : Ruang rawat inap ginekologi
Pengajar : Kelompok IV

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU) :
Setelah diberikan pengajaran selama 1X45 menit, peserta penyuluhan diharapkan
dapat melakukan latihan relaksasi otot progresif dan meningkatkan rasa percaya
diri dalam menjalani kondisi saat ini.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) :
Setelah diberikan pengajaran mengenai latihan relaksasi otot progresif selama
1X45 menit, diharapkan peserta penyuluhan mampu :
a) Menjelskan definisi latihan relaksasi otot progresif.
b) Menyebutkan tujuan latihan relaksasi otot progresif.
c) Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi latihan relaksasi otot progresif.
d) Melakukan latihan relaksasi otot progresif sesuai prosedur.

26
B. Cakupan Materi
Adapun cakupan materi yang akan dibahas, yaitu :
1. Definisi latihan relaksasi otot progresif.
2. Tujuan latihan relaksasi otot progresif.
3. Indikasi dan kontraindikasi latihan relaksasi otot progresif.
4. Prosedur latihan relaksasi otot progresif.

C. Pelaksanaan
No. Kegiatan Kegiatan
Pengajar Klien
1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam. 1. Menjawab salam.
(5 menit) 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan.
diri. 3. Menyimak.
3. Menjelaskan maksud 4. Memahami apa
dan tujuan yang telah
pengajaran, serta disampaikan dan
menyebutkan materi/ ikut membuat
pokok bahasan yang kontrak waktu.
akan disampaikan. 5. Bertanya dan
4. Kontrak waktu. memusatkan
5. Apersepsi. perhatian.
2. Isi 1. Menyampaikan 1. Mendengarkan.
(30 menit) materi penyuluhan. 2. Memperhatikan,
2. Menekankan hal-hal menyimak, dan
yang penting dan memahami materi
memberikan contoh. yang disampaikan.
3. Menjawab 3. Menanyakan hal-
pertanyaan. hal yang tidak
dimengerti dan
tidak jelas.
3. Penutup 1. Evaluasi. 1. Menjawab
(10 menit) 2. Menyimpulkan pertanyaan.
materi yang telah 2. Memperhatikan,
disampaikan. memahami, dan
3. Mengakhiri menyatakan
pertemuan dengan persetujuan.
mengucapkan 3. Mengakhiri
terimakasih dan pertemuan dan
salam. menjawab salam.

27
D. Metode
Metode yang digunakan adalah :
1. Tanya jawab.
2. Latihan/ demonstrasi.

E. Media
Media yang digunakan, yaitu :
1. Materi SAP.
2. Video latihan relaksasi otot progresif.

F. Sumber
Bahasan materi penyuluhan ini menggunakan sumber
1. Buku literature yang berkaitan dengan materi latihan relaksasi otot progresif.
2. Situs dan browser yang berkaitan dengan materi latihan relaksasi otot progresif.

G. Evaluasi
1. Bentuk
Bentuk yang digunakan adalah lisan, yaitu tanya jawab yang dilaksanakan
langsung pada saat selesai dilakukan penyuluhan kesehatan, bertujuan untuk
mengetahui penyuluhan kesehatan telah berhasil atau tidak.
2. Jenis
Jenis evaluasi, yaitu lisan tanya jawab berjumlah 4 soal dan harus dijawab/
didemonstrasikan langsung oleh peserta penyuluhan kesehatan pada saat itu juga.
Pertanyaan tersebut antara lain :
a. Apa definisi latihan relaksasi otot progresif?
b. Sebutkan tujuan latihan relaksasi otot progresif !
c. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi latihan relaksasi otot progresif!
d. Peragakan kembali latihan relaksasi otot progresif sesuai prosedur!
Jawaban (terdapat di SOP).

28
DAFTAR PUSTAKA

Debra L. Barton, Trevor M. Brooks, Alison Cieslak ...et.al. 2019. Phase II Randomized
Controlled Trial of Hypnosis versus Progresive Muscle Relaxation for Body Image after
Breast or Gynecologic Cancer. Springer diakses pada tanggal 11-10-2020 pukul 22.35
WIB. doi.org.1007/s10549-019-05395-6.
Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Jakarta : DPP PPNI.
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluyo…(dkk). Jakarta
: EGC.

29

Anda mungkin juga menyukai