http://www.chaffey.edu/purchasing/purchasing/self%20confidence.gif
Tujuan Pembelajaran
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi diri yg negatif terhadap
diri sendiri atau kemampuan diri
Harga diri rendah yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat
mental karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain;
terutama kesehatan jiwa
Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.
Pencapaian ideal diri atau cita – cita atau harapan langsung
menghasilkan perasaan bahagia. (Budi Ana Keliat, 1998).
Pengertian
Situasional Kronis
Faktor Penyebab
Situasional
Yang terjadi trauma secara tiba – tiba misalnya pasca operasi, kecelakaan
cerai, putus sekolah, Phk, perasaan malu karena terjadi (korban
perkosaan, dipenjara, dituduh KKN).
HDR pada pasien yang dirawat disebabkan oleh :
Isolasi Sosial
Faktor psikologis
Mudah kecewa, mudah putus asa, kecemasan tinggi,
menutup diri, ideal diri tinggi, harga diri rendah, identitas
diri tidak jelas, krisis peran, gambaran diri negatif dan
koping destruktif.
Faktor biologis
Adanya kejadian terhadap fisik, berupa : atrofi otak,
pembesaran vertikel.
Faktor Predisposisi
Lingkungan
Lingkungan sekitar yang memusuhi, masalah dalam
rumah tangga, kehilangan kebebasan hidup dalam
melaksanakan pola aktivitas sehari-hari, sukar dalam
berhubungan dengan orang lain, isoalsi social,
kurangnya dukungan social, tekanan kerja (kurang
terampil dalam bekerja), stigmasasi, kemiskinan,
kurangnya alat transportasi dan ketidakmamapuan
mendapat pekerjaan.
Sikap
Merasa tidak mampu (harga diri rendah), putus asa
(tidak percaya diri), merasa gagal (kehilangan motivasi
menggunakan keterampilan diri), kehilangan kendali diri
(demoralisasi), merasa punya kekuatan berlebihan,
merasa malang (tidak mampu memenuhi kebutuhan
spiritual), bertindak tidak seperti orang lain dari segi
usia maupun kebudayaan, rendahnya kemampuan
sosialisasi, perilaku agresif, perilaku kekerasan,
ketidakadekuatan pengobatan dan ketidak adekuatan
penanganan gejala.
Faktor Presipitasi
o Ketegangan peran
o Stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam peran atau
posisi
o Konflik peran
o Ketidaksesuaian peran dengan apa yang diinginkan
o Peran yang tidak jelas
o Kurangnya pengetahuan individu tentang peran
o Peran yang berlebihan
o Menampilkan seperangkat peran yang konpleks
o Perkembangn transisi
o Perubahan norma dengan nilai yang taksesuai dengan diri
o Situasi transisi peran
o Bertambah/ berkurangnya orang penting dalam kehidupan individu
o Transisi peran sehat-sakit
o Kehilangan bagian tubuh, prubahan ukuran, fungsi, penampilan, prosedur
pengobatan dan perawatan.
* Pemeriksaan fisik
Yang dikaji adalah tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernafasan dan
tekanan darah), berat badan, tinggi badan serta keluhan fisik
yang dirasakan klien.
Status Mental
Pengkajian pada status mental meliputi:
Tujuan :
1. Keluarga dpt membantu px mengidentifikasi kemampuan yg dimiliki
px
2. Keluarga memfasilitasi keg px yg sesuai kemampuan
3. Keluarga memotivasi px u/ melakukan keg sesuai dg latihan yg
dilakukan, & memberikan pujian atas keberhasilan px
4. Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan
pasien
Tindakan Keperawatan Kpd Keluarga
Tindakan :
1. Diskusikan masalah yg dihadapi o/klg dlm merawat px
2. Jelaskan kpd keluarga ttg pengertian HDR serta tanda
dan gejala org dg HDR
3. Diskusi dgn klg kemampuan yg dimiliki px dan memuji
px atas kemampuannya
4. Jelaskan cara-cara merawat px dg HDR
5. Demonstrasikan cara merawat
6. Beri kesempatan kpd keluarga u/ mempraktekkan
merawat px
7. Bantu keluarga menyususn rencana kegiatan px
dirumah.
Tindakan Keperawatan Kpd Keluarga Untuk Mendukung Perawatan Dirumah
Pasien :
• Dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek
positif dirinya
• Dapat menyusun rencana kegiatan/ aktivitas yang
akan dilakukannya
• Dapat melakukan kegiatan sesuai rencananya
Keluarga :
• Keluarga mendukung aktivitas pasien
• Keluarga dapat memberikan pujian/reward
terhadap pasien
STRATEGI PELAKSANAAN
HARGA DIRI RENDAH
LANGKAH
SATRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Bina hubungan saling percaya :
Salam terapeutik, Nama Pwt, Px.
b. Evaluasi / validasi
c. Kontrak :
a) Topik
b) waktu
c) tempat
2. Fase kerja
Langkah-langkah tindakan
keperawatan:
Sesuai dengan kasus
( Tujuan Khusus )
3. Fase Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Nona Eva, kemampuan apa yang dimiliki?…. Bagus !!, Apa lagi… dst.
Saya catat dalam daftar ya!
Kegiatan yang dilakukan dirumah apa saja ?.. Bagaimana dengan
menyapu, merapikan kamar, mencuci piring ….dst
Wah bagus ada 5 kemampuan/kegiatan yang Nona Eva miliki!
Membantu menilai kemampuan
1. Pasien
a. Menyebutkan kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki.
b. Menilai kemampuan yang masih dapt
digunakan oleh pasien.
c. Melakukan aktifitas yang ditetapkan sesuai
kemampuan.
d. Membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
e. Melakukan kegiatan sesuai jadwal.
f. Menggunakan sumber-sumber terdekat
dalam melakukan aktifitas sesuai kemampuan.
2. Keluarga
Membantu mengidentifikasi kemampuan yang
dimiliki pasien.
Menyediakan fasilitas untuk pasien melakukan
aktifitas sesuai kemampuannya.
Memberikan dorongan saat pasien melakukan
aktifitas.
Memberikan pujian saat pasien melakukan aktifitas.
Terlibat dalam melatih pasien melakukan aktifitas
sesuai kemampuan.
Memantau aktifitas pasien sesuai jadwal.
Melaporkan kemajuan perkembangan kemampuan
pasien.
http://ww1.prweb.com/prfiles/2005/02/01/204264/005-encourage-self--i-
i.jpg
http://buddhism.kalachakranet.org/images/esteem.jpg