LAPORAN SGD

BLOK DIGESTIVE I

LBM 3

Disusun Oleh :

NAMA : Bq Dinda Ayuni Rusma Putri

NIM : 022.06.0015
KELOMPOK : SGD 5
TUTOR : dr. Nisia
BLOK : DIGESTIVE I I

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM

AL-AZHAR MATARAM
2022/2023
 KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
saya dapat melaksanakan dan menyusun laporan Small Group Discussion (SGD) LBM 2 ini
tepat pada waktunya. Laporan ini ditulis untuk memenuhi persyaratan sebagai syarat nilai
SGD serta Pleno dalam Blok Digestive I Dalam penyusunan laporan ini, saya mendapat
banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
melalui kesampatanini saya menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan
kaporan ini dengan lancar.

2. selaku Tutor serta Fasilitator

Small GroupDiscussion (SGD) kelompok 5
3. Bapak/Ibu dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar yang
memberikan masukan terkait laporan yang saya buat.
4. Kakak tingkat yang berkenan memberikan masukan terkait dengan laporan yang
telah saya buat.
5. Serta kepada teman-teman yang memberikan masukan dan dukungannya
kepada saya.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata saya berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang akan menggunakannya.

Mataram, 7 Agustus 2023

Penulis
 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Skenario
Roro seorang pria umur 25 tahun memiliki hobi rebahan di kamar. Suatu hari karena sedang
dalam suasana libur semester Roro dan temannya Noa memberanikan untuk berkemah di
gunung Rinjani tanpa ada pengalaman sama sekali. Saat ditengah perjalanan, Roro dan Noa
baru teringat bahwa ia lupa membawa kompas dan mulai hilang arah dan tersesat di gunung
selama 5 hari lamanya. Setelah 5 hari berlalu mereka berdua ditemukan oleh tim SAR dalam
kondisi lemas dan langsung dibawa kerumah sakit. Selama tersesat, mereka hanya
mengkonsumsi air dan buah-buahan yang ditemukan di sekitar tempat kejadian dan hanya
makan sedikit bekal yang tersisa. Dokter yang merawat mengatakan kondisi lemas tersebut
berkaitan dengan mekanisme metabolisme tubuh yang dialami oleh Roro dan Noa yang
kemungkinan disebabkan oleh jumlah dan jenis bahan makanan yang tidak sesuai untuk
memenuhi kebutuhan energy serta proses glikolisis, glikogenolisis, gluconeogenesis.

1.2 Deskripsi Masalah

Dari skenario diatas menceritakan dua orang pria yang terjebak di gunung selama 5 hari
dalam keadaan lemas, diketahui kedua pria tersebut hanya mengkonsumsi buah buahan dan
air selama tersesat digunung sehingga saat ditemukan kedua pria tersebut dalam keadaan
lemas dan langsung dilarikan kerumah sakit. Pada laporan kali ini akan dibahas mengenai
proses metabolisme nutrisi dalam pembentukan energy, cadangan energy dan penggunaan
kembali simpanan atau cadangan energy dan juga akan dibahas mengenai absorpsi dari
makromolekul yang akan dipecah oleh enzim menjadi molekul yang lebih sederhana atau
mikromolekul, dan nantinya juga akan dibahas proses absorbsi dari mikromolekul yang
berpindah melewati lumen menuju ke darah.
 BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jelaskan perbedaan Makromolekul dan Mikromolekul
2.2 Bagaimana proses absorpsi Karbohidrat, protein, lemak
A. Absorbsi Karbohidrat
Semua karbohidrat dalam makanan diabsorbsi dalam bentuk monosakarida dan hanya
sdikit diabsorbsi dalam bentuk disakarida. Monosakarida yang pa;ing banyak
diabsorbs adalah glukosa yang biasanya mencakup 80% kalori karbohidrat yang
diabsorbsi. Sebenarnya monosakarida ini diserap melalui proses transport aktif.
Glukosa ditranspor melalui mekanisme ko-transpor aktif natrium yang dimana
terdapat dua tingkat transport natrium yang melewati membrane usus. Pertama adalah
transport aktif ion natrium melalui membrane basolateral dari sel sel epitel usus ke
dalam darah dengan demikian mengurangi natrium yang berada di dalam sel epitel.
Kedua yaitu penurunan natrium yang berada di dalam sel yang menyebabkan natrium
dari lumen usus bergerak melewati brush border sel sel epitel ke bagian dalam sel
melalui suatu proses difusi terfasilitasi.
B. Absorbsi Protein
Setelah protein dicerna, kebanyakan protein ini akan mengalami penyerapan melalui
membrane luminal sel sel epitel usus dalam bentuk dipeptide, tripeptida dan beberapa
asam amino bebas. Sebagian besar energy untuk ditranspor ini disuplai oleh
mekanisme ko-transpor natrium dalam cara yang sama sama seperti terjadinya ko
transport natrium pada glukosa, yaitu kebanyakan peptide atau molekul asama amino
bergabung dalam membrane mikrovilus sel dengan suatu protein transport khusus
yang membutuhkan penggabungan dengan natrium sebelum transport dapat terjadi.
Setelah bergabung, ion natrium kemudian bergerak keluar gradient elektrokimianya ke
bagian dalam sel dan menarik asam amino atau peptide bersama dengannya. Tetapi
beberapa asam amino tidak membutuhkan mekanisme ko-transpor natrium ini, tetapi
sebaliknya ditranspor oleh protein transpor membrane khusus dalam cara yang sama
seperti fruktosa ditranspor, yaitu melalui difusi terfasilitasi.
C. Absorbsi Lemak
 Ketika lemak dicerna dan membentuk monogliserida dan asam lemak bebas, dimana
kedua produk ini akan larut dalam gugus pusat lipid dari misel empedu. Dalam
bentuk ini monogliserida dan asam lemak bebas ditranspor ke permukaan mikrovili
brush border sel usus dan kemudian menembus kedalam ceruk diantara mikrovili
yang bergelok dan bergerak. Sehingga menyebabkan monogliserida dan asam lemak
segera berdifusi keluar misel dan masuk kebagian dalam sel epitel yang dapat terjadi
karena lipid juga larut dalam membrane sel epitel. Setelah memasuki sel epitel, asam
lemak dan monogliserida diambil oleh retikulum endoplasma halus yang dimana
kedua produk ini akan membentuk trigliserida yang baru dan selajutnya akan dilepas
dalam bentuk kilomikron melalui bagian basal sel epitel, kemudian menglir ke atas
melalui duktus limfe torasikus dan menuju aliran darah.
2.3 Bagaimana proses metabolism Karbohidrat, Protein dan Lemak
2.4 Jelaskan enzim yang berperan dalam proses metabolism
2.5 Jelaskan Faktor yang dapat mempengaruhi metabolism

2.6 Bagaimana sekresi pancreas dan kantung empedu

Pankreas merupakan kelenjar yang memiliki bentuk memanjang yang terletak

dibagian belakang lambung, dan di atas lengkung pertama dari duodenum. Pankreas
mengandung jaringan eksokrin dan juga endokrin, bagian eksokrin yang utama akan
terdiri dari kelompok sel sekretorik yang disebut dengan asinus. Sedangkan bagian
jaringan eksokrin terdiri dari bagian yang disebut dengan pulau langerhans. Sel-sel asinus
pada pankreas akan mengeluarkan tiga jenis enzim yaitu; enzim proteolitik yang
berfungsi ntuk pencernaan protien, amylase pankreas yang berfungsi mencerna
karbohidrat dan juga enzim lipase pankreas yang berfungsi dalam pencernaan lemak.
Ketiga enzim proteolitik utama pankreas adalah tripsinogen, kimotripsinogen, dan
prokarboksipeptidase, yang masing-masing disekresikan dalam bentuk inaktil: Setelah
tripsinogen disekresikan ke dalam lumen duodenum, bahan ini diaktitkan menjadi tripsin
oleh enterokinase, enzim ini merupakan salah satu enzim yang si sekresikan oleh bagian
suodenum usus. Kimotripsinagen dan prokarboksipeptidase, enzim proteolitik pankreas
lainnya, diubah oleh tripsin menjadi bentuk aktif, masing-masing adalah kimotripsin dan
karboksipeptidase, di dalam lumen duodenum.
Seperti amilase liur, amilase pankreas berperan dalam pencernaan karbohidrat
dengan mengubah serat makanan (amilose dan amilopektin) menjadi glukasa
monosakarida, maltosa disakarida dan polisakarida rantai cabang dekstrin a-limit.
Amilase disekresikan dalam getah pankreas dalam bentuk aktif karena amilase tidak
membahayakan sel sekretorik Sel-sel ini tidak mengandung polisakarida. Lipase pankreas
sangat penting karena merupakan satu-satunya enzim di seluruh saluran cerna yang dapat
mencerna lemak. Lipase pankreas memiliki fungsi menghidrolisis trigliserida makanan
menjadi monogliserida dan asam lemak bebas, yaitu satuan lernak yang dapat diserap.