Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

GIZI DAN PANGAN

‘’MINERAL MAKRO’’

Disusun oleh :

Ahmad Fauzan (8435122003)

Revaldi hilmi Irkaputra (8435122022)

Moch rafly hilal Hidayat (8435122019)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS INSAN CENDIKIA MANDIRI

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Mineral
Makro “ Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan, sampai
penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih dan kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah
ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang, dan penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR ISI
MAKALAH................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2. Rumusan masalah.........................................................................................................6
BAB II : PEMBAHASAN..........................................................................................................7
2.1. Mineral Makro..............................................................................................................7
2.2. Fungsi Mineral Makro..................................................................................................7
2.3. Jenis – Jenis Mineral Makro.........................................................................................9
BAB III : PENUTUP................................................................................................................15
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mineral makro merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang
relatif besar yaitu lebih dari 100 mg sehari,dan salah satu mineral makro yaitu
kalsium.Kalsium memiliki peranan penting padabayi yaitu pembentukan tulang. Pada
tahappertumbuhan, janin dibentuk matriks sebagaicikal bakal tulang tubuh, bentuknya
sama dengan tulang tetapi masih lunak dan lentur sampai lahir. Matriks yang merupakan
sepertiga bagian dari tulang terdiri atas serabut yang terbuat dari protein kolagen yang
diselubungi oleh bahan gelatin (Almatsier,2009).
Selain itu, kalsium berperan dalam mengatur pembekuan darah, katalisator reaksi-
reaksi biologik dan pembentukan gigi. Gigi permanen mengalami kalsifikasi ketika anak
berumur 3 bulan dan 3 tahun, jika kekurangan kalsium selama masa pembentukan gigi
dapat menyebabkan kerentanan terhadap kerusakan gigi. Pada waktu otot berkontraksi,
kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot yaitu aktin dan miosin. Jika darah
kalsium kurang dari normal, maka otot tidak bisa mengendurse sudah kontraksi, tubuh
akan kaku dan dapat menimbulkan kejang. Angka kecukupan kalsium yang dianjurkan
dalam sehari untuk anak umur 7-12 bulan berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi (2004) yaitu sebesar 400 mg, sementara dari ASI telah memberikan sumbangan
kalsium sebesar 200 mg, maka kandungan kalsium tambahan yang harus ada dalam MP-
ASI sebesar 200 mg/hari.
Jika bayi mengkonsumsi tepung campuran pisang awak dan tepung beras sebagai
MP-ASI setiap hari yaitu sebesar 50gram, dengan asumsi sekali konsumsi sebesar 25
gram, maka sumbangan kalsium terhadap AKG hanya sebesar 1,83%/hari. Sedangkan jika
bayi mengkonsumsi pisang awak masak setiap hari sebanyak 2 buah pisang atau 50 gram,
dengan asumsi sekali konsumsi sebanyak 25 gram, maka sumbangan kalsium dari pisang
awak terhadap AKG sebesar 0,45%/hari.
Kalium terdapat dalam semua makanan yang berasal dari tumbuh - tumbuhan dan
hewan, dan sumber utama adalah makanan mentah dan segar, terutama buah, sayuran dan
kacang - kacangan. Kebutuhan minimum kalium sebesar 2000 mg sehari. Kekuranga
kalium jarang terjadi karena makanan, tetapi sering terjadi karena kebanyakan kehilangan
melalui saluran cerna. Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan nafsu
makan, kelumpuhan, jantung akan berdebar dan menurunkan kemampuannya untuk
memompa darah. Sebaliknya jika kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi
melalui saluran cerna. Hiperkalemia akut dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
Kalium pada tepung campuran pisang awak dan tepung beras di analisis dengan
menggunakan metode ICP (Inductively Couple Plasma).
Berdasarkan Kepmenkes No.224/Menkes/SK/II/2007 tentang persyaratan MP-ASI
tidak tercantum ketentuan anjuran kalium, begitu juga dengan anjuran kalium pada AKG
menurutWidyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004), tidak tertera kadar kalium yang
dianjurkan dalam sehari. Namun, dalam buku (PotassiumOver View) disebutkan anjuran
AKG kalium anak usia 7 - 12 bulan sebesar 700 mg/hari, sementara dari ASI telah
memberikan sumbangan kalium sebesar 350mg, maka kandungan kalium tambahan yang
harus ada dalam MP-ASI sebesar 350 mg/hari. Kadar kalium pada tepung
campuran pisang awak dan tepung beras sebesar 396,40 mg, sedangkan kadar kalium
pada pisang awak sebesar 74,83 mg. Natrium adalah kation utama dalam cairan
ekstraseluler, dimana 35 - 40% natrium ada di dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna
sama seperti cairan empedu dan pankreas dan mengandung banyak natrium. Hampir
seluruh natrium yang dikonsumsi diabsorpsi, terutama di dalam usus halus. Natrium
dikeluarkan melalui urin dan diatur oleh hormon aldosteron yang dikeluarkan kelenjar
adrenal bila kadar natrium darah menurun (Almatsier, 2009). Pada bayi natrium berperan
dalam transmisi saraf, kontraksi otot, dan sebagai alat pengangkut zat-zat gizi lain melalui
membran, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
Kebutuhan natrium didasarkan pada kebutuhan untuk pertumbuhan dan taksiran
kebutuhan natrium sehari untuk orang dewasa yaitu sebesar 500 mg. Sedangkan, dalam
buku (Infant Nutrition and Feeding) menjelaskan kebutuhan natrium anak usia 7-12
bulansebesar 100-200 mg/hari. Dalam makanan bayi tidak boleh menambahkan gula dan
garam karena mengingat ginjal bayi perlu kuat untuk mencerna asupan garam dan gula
yang berlebih. Namun dalam makanan untuk anak usia 1-4 tahun ditambahkan garam
dengan tujuan untuk meningkatkan selera makan. Jumlah natrium yang dikonsumsi bayi
pada makanan sesuai dengan metode memasak yang digunakan, kebiasaan makan dan
polamakan keluarga bayi. Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh
yaitu 1% dari berat badan. Kurang lebih 85% fosfor didalam tubuh terdapat sebagai garam
kalsium fosfat. Fosfor di dalam tulang berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium
dan selebihnya terdapat di dalam sel tubuh, separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan
ekstraseluler. Peranan fosfor sangat besar dalam perkembangan dan pertumbuhan bayi
seperti kalsifikasi tulang dan gigi yang diawali dengan pengen dapan fosfor pada matriks
tulang, mengatur pengalihan energi melalui proses fosforilasi fosfor mangaktifkan
berbagai enzim dan vitamin B dalam pengalihan energi pada metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein. Angka kecukupan fosfor sehari yang dianjurkan berdasarkan
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004) untuk anak usia 7-12 bulan yaitu sebesar
225 mg. Kekurangan fosfor jarang terjadi karena banyak terdapat dalam makanan, tetapi
kekurangan fosfor bisa terjadi jika menggunakan obat antasid untuk menetralkan asam
lambung seperti aluminium hidroksida untuk jangka panjang. Sebaliknya jika kelebihan
fosfor dapat menimbulkan kejang (Almatsier,2009).

1.2. Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini :
1. Apa itu meneral makrol?
2. Apa fungsi mineral makro?
3. Apa saja jenis – jenis mineral makro?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Mineral Makro


Mineral makro merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang
relatif besar yaitu lebih dari 100 mg sehari. Ada 7 jenis mineral makro yang akan di
uraikan dibawah ini. Ketujuh jenis mineral makro tersebut ialah kalsium (Ca), fosfor (p),
belerang (S), Kaliumm (K) Natrium (Na), Klor (Cl) dan Magnesium (Mg).

2.2. Fungsi Mineral Makro


1. Memelihara Keseimbangan PH dan Asam
Fungsi mineral makro yang pertama adalah untuk memelihara keseimbangan
PH dan asam. Hal ini akan memungkinkan anda untuk dapat beraktivitas dengan baik.
PH dan asam yang stabil akan mengindarkan anda dari serangan penyakit hipertensi
dan penyakit berbahaya lainnya. Makanan yang mengandung mineral makro ini
adalah garam dapur, unggas, ikan, telur. Oleh karena itu anda disarankan untuk
mengetahui tentang bahaya kekurangan kalsium bagi tubuh.
2. Memelihara Keseimbangan Air dalam Sel Tubuh
Fungsi mineral makro selanjutnya adalah untuk memlihara keseimbangan air
dalam sel tubuh. Kondisi akan membuat seluruh sel dalam tubuh anda dapat bekerja
dengan baik. Selain itu, hal ini akan menghindarkan tubuh anda dari berbagai
serangan penyakit seperti kelemagan otot, denyut jantung tidak teratur. Makanan
yang mengandung mineral makro adalah daging, unggas, serelia, buah-buahan, dan
sayuran. Oleh karena itu anda disarankan untuk mengetahui tentang mineral makro
ini dalam tubuh anda. selain itu anda juga disarankan untuk mengetahui
tentang akibat kekurangan besi dan magnesium dalam tubuh.
3. Memelihara Keseimbangan Tubuh dan Nilai Osmotik
Fungsi mineral makro selanjutnya adalah untuk memelihara keseimbangan
tubuh dan nilai osmotik. Peran itu dapat dimainkan jika anda sering mengonsumsi
makanan yang mengandung mineral makro seperti dagung, buah, unggas, dan serelia.
Kondisi ini juga akan menghindarkan anda dari kelemahan otot, dan gangguan
pernapasan, serta serangan jantung. Selain itu anda juga disarankan untuk mengetahui
tentang gejala anemia.
4. Mengatur Permeabilitas Sel
Fungsi mineral makro selanjutnya adalah untuk mengatur permeabilitas sel.
Kondisi ini akan menghindarkan anda terhindar dari segala penyakit seperti gangguan
pada jantung dan ginjal, kejang otot, kelelahan. Sel yang sudah diatur oleh mineral
makro ini akan dapat berkembang dengan baik dan menjaga kesehatan anda. Anda
disarankan untuk mengetahui tentang mineral makro dalam tubuh anda. selain itu,
anda disarankan untuk mengetahui tentang akibat kekurangan garam.
5. Memelihara Denyut Jantung
Fungsi mineral makro selanjutnya adalah untuk memelihara denyut jantung.
Denyut jantung yang normal akan menghindarkan anda dari segala gangguan
penyakit jantung. Kesehatan jantung akan tetap terjaga karena sebenarnya denyut
jantung yang cepat adalah reaksi dari jantung yang bekerja dengan berlebihan. Oleh
karena itu anda disarankan untuk mencukupi asupan mineral makro dalam makanan
yang anda konsumsi. Selain itu, anda juga disarankan untuk mengetahui
tentang Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY).
6. Membantu Kontraksi Otot dan Pertumbuhan
Fungsi mineral makro selanjutnya adalah untuk membantu kontraksi otot dan
pertumbuhan. Mineral makro akan bagus untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Oleh
karena itu disarankan terutama pada anak anda, untuk memenuhi asupan mineral
makro dalam makanan yang dikonsumsi oleh anak anda. makanan yang mengandung
mineral makro ini biasanya mengandung kalium seperti daging, unggas, sayuran, dan
buah-buahan.
7. Berperan dalam Proses Pembekuan Darah
Fungsi mineral makro selanjutnya adalah untuk berperan dalam proses
pembekuan darah. Kondisi ini akan membuat darah anda semakin sehat dan
menghindarkan anda dari serangan penyakit yang menyerang darah seperti kanker
darah. Kandungan dari mineral makro yang berfungsi seperti ini adalah zat kapur.
8. Mengatur Aktivitas Hormonal
Fungsi mineral makro selanjutnya adalah untuk mengatur aktivitas hormonal.
Kondisi ini akan menjaga tingkat kesuburan anda. selain itu juga pada pria akan
memperbaiki kualitas sperma. Fungsi yang dijalankan oleh mineral makro adalah
fosfor. Makanan yang mengandung zat ini adalah susu, telur kuning, dan lain-lainnya.
9. Berperan dalam Sintesis Protein
Fungsi mineral makro selanjutnya adalah berperan dalam sintesis protein.
Kondisi akan membuat seluruh organ dalam tubuh anda dapat bekerja dengan baik.
Zat yang akan menjalankan fungsi ini adalah magnesium. Makanan yang
mengandung zat ini adalah kacang polong, biji-bijian, dan padi.
10. Meningkatkan Kinerja Enzim
Fungsi mineral makro selanjutnya adalah untuk meningkatkan kinerja enzim.
Kondisi ini akan menghindarkan anda dari serangan berbagai penyakit. Zat yang
memainkan fungsi ini adalah belerang. Makanan yang mengandung zat ini adalah
buah-buahan, sayuran, tanaman polong, dan lain-lain.

2.3. Jenis – Jenis Mineral Makro


1. Kalsium
Kalsium didalam tubuh, sebagian besar terdapat pada jaringan keras seperti
tulang, gigi, dan sisanya tersebut dalam bagian tubuh yang lain sumber kalsium yang
baik adalah bahan pangan hewani seperti susu, keju, dan sejenisnya. Kalsium juga
terdapat pada kacang-kacangan, roti, ikan, dan sebagainya. Asupan yang cukup untuk
remaja dan dewasa adalah 1000-13000 mg per hari.
Penyerapan kalsium merupakan proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh
banyak faktor, antara lain jumlah kalsium dalam makanan, ketersediaan kalsium
(kalsium dapat terikat oleh fitat dan oksatat), umur, dan zat gizi lainnya. Penyerapan
kalsium daari lumen usus menuju saluran darah membutuhkan peotein pembawa
(calcium-binding protein), yang terdapat pada dinding usus. Dari saluran darah
selanjutnya kalsium disebarkan ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan,
misalnya tulang, gigi, ginjal, dan cairan ekstraseluler.
Faktor-faktor yang membantu penyerapan kalsium adalah vitamin D, keasaman
lambun, laktosa, dan kebutuhan tubuh akan kalsium. Faktor yang menghambat
penyerapan kalsium adalah asam oksalat, asam fitat, lemak, ketidak stabilan, emosi,
peningkatan motilitasi saluran cerna, dan fisik yang kurang gerak.
Kalsium berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi, mengatur kontraksi otot
termasuk denyut jantung berperan dalam pembukaan darah, dan sebagai katalis reaksi
biologis. Kalsium memiliki peranan penting padabayi yaitu pembentukan tulang.
Pada tahappertumbuhan, janin dibentuk matriks sebagaicikal bakal tulang tubuh,
bentuknya samadengan tulang tetapi masih lunak dan lentursampai lahir. Matriks
yang merupakansepertiga bagian dari tulang terdiri atasserabut yang terbuat dari
protein kolagenyang diselubungi oleh bahan gelatin(Almatsier,2009).
Selain itu, kalsium berperan dalam mengatur pembekuan darah,
katalisatorreaksi-reaksi biologik dan pembentukan gigi. Gigi permanen mengalami
kalsifikasi ketika anak berumur 3 bulan dan 3 tahun, jika kekurangan kalsium selama
mas apembentukan gigi dapat menyebabkan kerentanan terhadap kerusakan gigi.
Padawaktu otot berkontraksi, kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot
yaitu aktin dan miosin. Jika darah kalsium kurangdari normal, maka otot tidak bisa
mengendur sesudah kontraksi, tubuh akan kaku dan dapat menimbulkan kejang.
Kalsium dalam tubuh ditemukan dala bentuk ion kalsium bebbas dalam darah dan
hidroksiapadi dalam tulang.
Kekurangan atau kelebihan komsumsi kalsium akan menyebabkan terjadinya
metabolisme yang tidak normal defisiensi kalsium mengakibatkan osteoporosis dan
osteomalasia, sedangkan kelebihan kalsium dapat menimbukan hiperkalsemia, tetani,
dan rigelkalsium.

2. Fosfor
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh yaitu 1% dari berat
badan. Kurang lebih 85% fosfor didalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat.
Pada orang dewasa sebagian fosfor yang terkandung didalam tulang berada dalam
bentuk kalsium fosfat dan sisanya tersebar dalam sel-sel tubuh dan otak.
Fosfor di dalam tulang berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium dan
selebihnya terdapat di dalam sel tubuh, di dalam otot dan di dalam cairan
ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA yang
terdapat dalam inti sel dan sitoplasma sel fosfor dalam bentuk fosfolipit merupakan
komponen pembentuk membran sel.
Fosfor juga berperan dalam reaksi biologi, terutama pelepasan dan
penyimpanan energi. Fosfor memiliki beberapa peran penting dalam tubuh yaitu
rekulasi pelepasan energi, komponen membran sel dan DNA, penyerapan dan
transportasi zat-zat gizi, bagian dari senyawa tubuh yang esensial, kalsifikasi tulang
dan gigi, serta regulasi keseimbangan asam-basa. Peranan fosfor sangat besar dalam
perkembangan dan pertumbuhan bayi seperti kalsifikasi tulang dan gigi yang diawali
dengan pengendapan fosfor pada matriks tulang, mengatur pengalihan energi melalui
proses fosforilasi fosfor mangaktifkan berbagai enzim dan vitamin B dalam
pengalihan energi pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Fosfor adalah mineral yang dapat dijumpai pada semua makanan terutama
didalam daging merah, makanan mengandung susu, ikan, unggas, roti, beras, dan
gandum, asupan yang cukup untuk remaja dan dewasa adalah 700 mg perhari.
Fosfor diserap di usus halus, terutama dibagian jenum. Fosfor diserap melalui
dua mekanisme, yaitu transporaktif yang melibatkan nutrium dan difusi hasil
penyerapan fosfor dipengaruhi oleh sistem endokrin dan interaksi dan substansi lain
didalam lumen usus. Fosfor daari makanan dilepaskan oleh enzim fosfatase, lalu
diserap oleh usus dengan bantuan vitamin D. Kadar fosfor dalam darah diatur oleh
hormon patatiroit hormon ini berperan dalam mengontrol jumlah penyerapan fosfor
dari ussu, jumlah usus yang ditahan oleh ginjal, serta jumlah fosfor yang disimpan
diginjal. Bentuk fosfor dalam tubuh adalah ion fosfor bebas dalam darah dan dalam
bentuk fosfolipit dan hidropsiapatit didalam tulang.
Defisiensi fosfor sangat jarang terjadi, karena banyak terdapat dalam makanan,
tetapi kekurangan fosfor bisa terjadi jika menggunakan obat antasid untuk
menetralkan asam lambung seperti aluminium hidroksida untuk jangka panjang
Sementara itu, mengomsumsi sumplemen fosfor dosis tinggi dalam waktu lama dapat
menurunkan jumlah kalsium dalam tubuh sehingga tulang lebih beresiko mengalami
fraktur. Kelebihan fosfor juga dapat menimbulkan kejang (Almatsier,2009).

3. Belerang (S)
Belerang terdapat hampir pada setiap sel dan terkonsentrasi di dalam
sitoplasma. Konsentrasi belerang yang tinggi terdapat pada rambut, kulit, dan kuku
dalam bentuk asam amino metionin dan sistein yang membentuk protein keratin.
Belerang dapat berkombinasi dengan atom H dan berperan dalam proses
pengumpalan darah dan reaksi transfer energi. Belerang juga berperan dalam sisntesis
kolagen dan mukopolisakarida. Belerang merupakan bagian dari vitamin, asam
pantotenat, dan asam lipoat. Belerang diperlukan untuk antioksidan glutation, dan
belerang juga merupakan bagian dari koenzim-A.
Belerang adalah mineral yang ditemukan secara alamaiah dalam berbagai
bentuk dalam makanan. Belerang juga digunakan dalam bentuk sulfat dan sulfit
sebagai zat aditif dalam bebrbagai pangan olahan.

4. Kalium
Kalium terkonsentrasi di dalam sel. Rasio antara Na:K di dalam sel adalah
1:10, sedangkan diluar sel 28:1 kalium merupakan bagian integral sel yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan (setiap pertambahan berat badan 0,5 kg diperlukan
sekitar 1050 mg kalium). Di dalam sel, kalium berperan sebagai bagian dari enzim,
mempertahankan tekanan osmotik, dan memeliara keseimbagan asam-basa dalam
tubuh. Kalium juga berperan dalam asam-basa. Kalium juga berperan dalam
transmisi impuls saraf, pelepasan insulin dari pankreas, dan bersama magnesium
bertindak sebagai pelemas atau pengendur otot.
Kalium adalah mineral yang dapat ditemukan pada mayoritas makanan.
Sumber kalium dapat diperoleh dari sayuran ( kacang panjang, mentimun) dan buah-
buahan (pisang,belimbing), kacang-kacangan, biji-bijian, susu,i kan,kerang-kerangan,
daging sapi, ayam, kalkun, dan roti. Asupan yang cukup untuk orang dewasa adalah
4,7gram per hari.
Pada dasarnya seluruh kalium yang terdapat dalam makanan yang dikomsumsi
dapat diserap oeh usu halus. Usus besar juga mampu melakukan penyerapan kalium
secara aktif melalui proses yang diperantai oleh H.KATPase. ekskresi kalium dari
makanan terjadi melalui urine dan feses.
Kalium memiliki beberapan perana penting, antara lain mengendalikan
keseimbangan cairan tubuh dan mungkin juga menurunkan tekana darah. Di dalam
tubuh, kalium berada dalam bentuk ion kalium bebas dalam sel dan dalam enzim
piruvat kinase. Defisiensi kalium akibat kurangnya komsumsi relatif jarang terjadi,
tetapi sering terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna. Defisiensi
kalium terjadi pada anak-anak sebagai akibat dari diare dan muntah-muntah. Gejala
yang timbul adalah otot lemah, perut kembung dan gangguan jantung seperti jantung
akan berdebar dan menurunkan kemampuannya untuk memompa darah. Komsumsi
kalium yang berlebihan dapat menimbulkan hiperkalemia. Hal tersebut dapat terjadi
akibat ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan kelebihan kalium dari tubuh.

5. Natrium (N)
Sumber utama natrium dalam pangan adalah garam dapur yang secara kimia
berupa NaCl. Sumber natrium lainnya adalah penyedap masakan yaitu, MSG
(monosodium glutamat) dan soda kue, yaitu natrium bikarbonat. Natrium ditemukan
secara alamiah dalam jumlah sedikit pada semua makanan, tetapi dalam jumlah besar
ditambahkan pada makana olahan seperti daging,sereal, sarapan, keju, roti, dan
berbagai macam cemilan. Jadi, sumber natrium yanag sehat adalah sayur-sayuran dan
buah-buahan serta biji-bijian utuh.
Natrium merupakan ion positif (Na+) utama dalam cairan ekstraselular yang
menimbulkan tekana osmotik untuk menjaga agar air tidak keluar dari darah dan
masuk kedalam sel. Tekanan osmotik ini menyeimbangkan tekanan yang sama yang
ditimbulkan oleh kalium di dalam sel yang menjaga agar air tetap berada di dalam sel.
Dalam keadaan normal, tubuh dapat menjaga keseimbangan antara natrium diluar sel
dan di dalam sel serta menjaga keseimbagan air.
Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler, dimana 35-40%
natrium ada di dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna sama seperti cairan
empedu dan pankreas dan mengandung banyak natrium. Hampir seluruh natrium
yang dikonsumsi diabsorpsi, terutama di dalam usus halus. Penyerapan natrium
terjadi secara proses aktif yang memerlukan energi.
Natrium yang diserap, selanjutnya ditransportasikanoleh darah ke ginjal utnuk
disaring dan diekskresikan sehingga kadar dalam darah tetap rendah sesuai
kebutuhan. Konsumsi garam terlalu banyak dapat meningkatkan tekakan darah dan
hal ini berisiko terhadap terjadinya stroke dan srangan jantung. Natrium dikeluarkan
melalui urin dan diaturoleh hormon aldosteron yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila
kadar natrium darah menurun (Almatsier, 2009).

6. Klor (Cl)
Klor terkonsentrasi dalam cairan serebrospital (mengalir di sekeliling otak) dan
cairan sekresi ke saluran pencernaan. Sumber utama klor bagi tubuh adalah garam
dapur. Sebagai bagian dari HCL, Cl berfungsi menjagan keasaman lambung. Bersama
dengan S dan P, Cl juga berperan dala mempertahankan keseimbagan asam-basa di
dalam tubuh. Klor juga diperlukan sesuai pertumbuhan, yaitu pembentukan cairan
ekstraselular , tulang, dan jaringan pengikat.

7. Magnesium (Mg)
Magnesium intraseluler dalam jaringan dan hati lebih tinggi daripada di dalam
aliran darha. Di dalam ekstraseluler jumlah magnesium lebih sedikit , tetapi
diperlukan untuk konduksi impuls saraf agar terjadi kontraksi otot secara normal.
Kalsium dan magnesium bersifat antagonis, yaitu Ca menstimulus kontraksi otot
sedangkan Mg berperan untuk relaksasi otot. Kalsium dan magnesium berkompetisi
baik pada waktu penyerapan, penggunaan,dan ekskresi pangan sumber magnesium
adalah biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
Magnesium di absorpsi di usu halus menggunakan protein pembawa atau difusi
pasif. Vitamin D dan laktosa dapat meningkatkan penyerapan magnesium.
Sebaliknya, adanya kalsium, fitat, fosfat, alkohol, dan lemak dapat menurunkan
penyerapan magnesium. Metabolisme magnesium dikendalikan oleh kelenjar tiroid,
yaiut peningkatan penyerapan magnesium jika terjadi sekresi hormon paratiroid
akibat penurunan kadar magnesium dalam serum. Ekskresi magnesium dilakukan
melalui ginjal.
Magnesium memiliki beberapa fungsi penting, yaitu elemen esensial sel
terutama mitokondria, sebagai bagian dari enzim, katalisator biologis pada reaksi
penggunaan dan pelepasan energi, metabolisme asam nukleat, reaksi yang
menyangkut karbohidrat, lemak, dan protein.
Defisiensi magnesium dapat mengakibatkan muntah-muntah, wantu transit
saluran cerna yang cepat, tidak terkontrolnya jaringan otot, dan kalsifikasi jaringan
lunak. Kelebihan magnesium dalam tubuh disebut hipermagnesemia.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Mineral makro merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang relatif
besar yaitu lebih dari 100 mg sehari. Ada 7 jenis mineral makro yang akan di uraikan
dibawah ini. Ketujuh jenis mineral makro tersebut ialah kalsium (Ca), fosfor (p),
belerang (S), Kaliumm (K) Natrium (Na), Klor (Cl) dan Magnesium (Mg).
2. Fungsi Mineral Makro :
 Memelihara Keseimbangan PH dan Asam
 Memelihara Keseimbangan Air dalam Sel Tubuh
 Memelihara Keseimbangan Tubuh dan Nilai Osmotik
 Mengatur Permeabilitas Sel
 Memelihara Denyut Jantung
 Membantu Kontraksi Otot dan Pertumbuhan
 Berperan dalam Proses Pembekuan Darah
 Mengatur Aktivitas Hormonal
 Berperan dalam Sintesis Protein
 Meningkatkan Kinerja Enzim
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo. 2006. Biokimia. Jakarta: SundaKelapaPustaka.
SunitaAlmatsier. 2009. PrinsipDasarIlmuGizi. Jakarta: Erlangga.
TejAsari. 2005. Nilai-NilaiGiziPangan. Bandung: GrahaIlmu.

Anda mungkin juga menyukai