Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOKIMIA

INTERAKSI KALSIUM TERHADAP ZAT GIZI MAKRO

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. ANDINI (PO.71.31.1.22.008)
2. LILIS NOPITA (PO.71.31.1.22.026)
3. MAUDY RIZKIA PUTRI ANUGRAH (PO.71.31.1.22.036)
4. VIVIANY DESTRIRA (PO.71.31.1.22.048)
5. ANGGEL AGUSTIN VERONICHA (PO.71.31.1.22.068)
6. OVI AMALIA SUNANTA PB (PO.71.31.1.22.076)
7. TESSA EMYLIA PUTRI (PO.71.31.1.22.082)

DOSEN PENGAMPU :
1. NATASHA WEISDANIA SIHITE, M.Si
2. AFRIYANA SIREGAR, S.Gz, M.Biomed
3. AYU MEILINA, S.Gz, M.Gz

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah mata kuliah
Biokimia yang berjudul “Interaksi Dan Peran Kalsium Terhadap Zat Gizi Makro”
ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas yang telah diberikan
oleh Dosen Pengampu Ibu Ayu Meilina, S.Gz, M.Gz dan juga makalah ini memiliki
tujuan untuk menambah wawasan mengenai Interaksi dan peran kalsium terhadap zat
gizi makro. Diharapkan semoga makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menambah pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah selanjutnya.

Palembang, 04 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3
A. Definisi Kalsium .................................................................................................... 3
B. Sumber Kalsium .................................................................................................... 4
C. Metabolisme Kalsium ............................................................................................ 5
D. Interaksi Kalsium Terhadap Zat Gizi Makro ......................................................... 7
E. Peran Kalsium Terhadap Zat Gizi Makro.............................................................. 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 9
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan tubuh manusia senantiasa dipengaruhi oleh keseimbangan zat


gizi makro yang mencakup unsur-unsur vital seperti kalsium, fosfor,
magnesium, natrium, dan kalium. Dalam kerangka ini, kalsium muncul sebagai
elemen kunci yang memainkan peran sentral dalam berbagai proses biokimia
yang mengatur fungsi seluler dan metabolisme. Menariknya, interaksi kalsium
dengan zat gizi makro lainnya menjadi subjek penelitian yang semakin penting
dalam ranah biokimia.
Kalsium, selain berperan sebagai elemen pembentuk tulang dan gigi,
juga terlibat dalam sejumlah fungsi biologis kritis, seperti kontraksi otot,
pembekuan darah, dan transmisi impuls saraf. Seiring dengan itu, zat gizi makro
lainnya, seperti fosfor, magnesium, natrium, dan kalium, turut serta dalam
berbagai proses biokimia yang mendukung kehidupan.
Penelitian sebelumnya menyoroti bahwa interaksi kalsium dengan zat
gizi makro ini memiliki implikasi yang kompleks pada tingkat seluler dan
molekuler. Misalnya, beberapa penelitian (Heaney, 2003; Volpe, 2013) telah
mendalaminya dari perspektif kesehatan tulang, menunjukkan bagaimana
kalsium dan fosfor bekerja bersama dalam pembentukan dan pemeliharaan
tulang. Begitu pula, penelitian lain (Giebisch & Wang, 2019; Uribarri et al.,
2016) menyoroti peran natrium dan kalium dalam menjaga keseimbangan cairan
dan elektrolit, serta regulasi pH tubuh.
Terkait hal tersebut, dalam makalah ini akan membahas mengenai
definisi Kalsium, Bagaimana metabolisme Kalsium, Bagaimana interaksi
kalsium terhadap zat gizi makro, Apa pengaruh jenis protein terhadap
penyerapan kalsium, dan bagaimana peran kalsium terhadap zat gizi makro.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kalsium ?


2. Apa saja yang termasuk sumber kalsium ?
3. Bagaimana sistem metabolisme kalsium di dalam tubuh ?
4. Bagaimana interaksi kalsium terhadap zat gizi makro ?
5. Apa peran kalsium terhadap zat gizi makro ?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kalsium .


2. Untuk mengetahui sumber kalsium .
3. Untuk mengetahui sistem metabolisme kalsium di dalam tubuh .
4. Untuk mengetahui bagaimana interaksi kalsium terhadap zat gizi makro.
5. Untuk mengetahui bagaimana peran kalsium terhadap zat gizi makro.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kalsium

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang


berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan
ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur
fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah
dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone
dan factor pertumbuhan.
Fungsi utama dari kalsium antara lain :
a) Pembentukan tulang dan gigi; mineral yang membentuk dentin dan email
yang merupakan bagian dari tangan dan luar gigi adalah mineral yang
sama dengan yang membentuk tulang, akan tetapi kristal dalam gigi
lebih padat dan kadar airnya lebih rendah.
b) Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur
tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
c) Katalisator reaksi biologi; kalsium berfungsi sebagai katalisator berbagai
reaksi biologik, seperti absorbsi vitamin B2, tindakan enzim pemecah
lemak, pemecahan assetilkolin.
d) Mengatur pembekuan darah; apabila terjadi luka ion kalsium dalam
darah merangsang pembesaran fosfolida tromboplastin dari platelet darah
yang terluka.

gambar 2. 1 Mekanisme Pembekuan Darah

3
e) Relaksasi dan Kontraksi otot, pada waktu otot berkontraksi kalsium
berperan dalam interaksi protein di dalam otot, yaitu aktin dan miosin.

gambar 2. 2 Mekanisme Kontraksi Otot

f) Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan. lipase
pankreas, ekskresi insulin oleh pankreas.
g) Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membran, dan
transmisi ion melalui membran organel sel.
B. Sumber Kalsium

Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan
dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium
yang baik,udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya,
daun singkong, daun lamtoro.

Sampai saat ini banyak beranggapan bahwa sumber utama kalsium


adalah susu. Padahal kalsium juga bisa dihasilkan dari sumber makanan lain.
Apalagi saat ini harga susu sangat mahal. Adapun sumber kalsium yaitu:

1. Keju dan makanan yang terbuat dari keju.


2. Yogurt
3. Susu dan makanan yang terbuat dari susu
4. Ikan Sarden dan ikan lainnya yang dimakan bersama tulangnya.

4
5. Sayuran yang berwarna hijau gelap seperti bayam, kangkung dan lain
lain.
6. Sereal.
7. Jus jeruk.
8. Kacang kedelai dan makanan yang terbuat dari kedelai
9. Susu kedelai.
10. Roti, makanan yang berasal dari biji bijian, wafel
Dari sumber kalsium yang berasal dari makanan yang kita konsumsi
setiap hari ternyata hanya bisa mensuplai kebutuhan kalsium sebesar 40%.
Oleh karena itu sangat disarankan untuk mengkonsumsi suplemen yang
mengandung kalsium. Walaupun demikian kalsium yang berasal dari sumber
makanan lebih mudah diserap oleh tubuh jika dibandingan degan suplemen
kalsium. Tubuh manusia setiap harinya kehilangan kurang lebih 600 g
kalsium

C. Metabolisme Kalsium

gambar 2. 3 Metabolisme Kalsium Di dalam Tubuh

Sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang


terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH
6 agar dapat berada dalam kondisi terlarut. Absorpsi kalsium terutama
dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat
kalisum. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium

5
hanya bias diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut air dan tidak
mengendap karena unsure makanan lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi
dikeluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui urin,
sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta keringat.
Proses absorbsi kalsium, yang terutama terjadi di dalam bagian atas usus
halus, ditingkatkan oleh 1,25- dehidroksikolekalsiferol (dan metabolit aktif
lain dari vitamin D) disertai kerja hormon paratiroid yang sinergis. Adanya
metabolit aktif di dalam sirkulasi umum dan bukan di dalam lumen usus
dapat meningkatkan sintesa protein pengikat kalsium dalam enterosit.
Absorbsi kalsium dapat dikurangi dengan memberikan filtrat per oral
ataupun asam lemak atau fosfat berlebihan (Setyawati, 2014).
Kalsium di dalam feses terkandung dari diet yang tak diabsorbsi, juga
kalsium yang keluar dari plasma ke dalam usus. Dari masukan sehari-hari 25
mmol (1 kg) kalsium, 2,5-7,5 (0,1-0,3 g) diekskresikan ke dalam urin dan
sisanya ditemukan di dalam feses. Hampir semua kalsium yang difiltrasi
akan diabsorbsi kembali.
Kalsium berlaku sebagai zat ambang dan bila kadar kalsium turun maka
eksresinya ke dalam urin berhenti. Pada fungsi ginjal yang normal jumlah
kalsium yang diekskresikan ke dalam urin meningkat karena kadar kalsium
serum meningkat. Sekitar 2,5 mmol (0,1 g) kalsium hilang setiap hari pada
kulit dan keringat (Setyawati,2014).
Transpor kalsium dalam usus halus dimediasi oleh proses transpor yang
tersusun kompleks dan diregulasi oleh calcitropic hormonest, yaitu: 1,25-
(OH)2D3 and hormon paratiroid (PTH). Hormon-hormon lain, seperti
glukokortikoid, prolaktin dan estrogen berperan sebagai regulator absorpsi
kalsium di usus halus.
Absorpsi kalsium di usus halus dapat melalui 2 mekanisme, yaitu aktif
dan pasif.Transpor kalsium aktif terjadi terutama di duodenum dan proximal
jejunum, sementara transpor pasif terjadi pada seluruh usus halus. Usus besar
juga mampu mengabsorpsi kalsium namun hal tersebut masih kontroversial.

6
D. Interaksi Kalsium Terhadap Zat Gizi Makro

1. Interaksi kalsium terhadap karbohidrat


 Asupan karbohidrat yang tinggi akan disimpan dalam bentuk
simpanan lemak yang dapat mempengaruhi persen lemak tubuh
(p<0,0001). Asupan kalsium yang rendah dapat mengoptimalkan
penyerapan lemak yang akan meningkatkan persen lemak tubuh
(p<0,001). Asupan karbohidrat yang tinggi dan asupan kalsium yang
rendah memicu peningkatan dan pengoptimalan penyerapan lemak
yang dapat mempengaruhi tingginya persen lemak tubuh pada wanita.
asupan kalsium yang rendah mengoptimalkan penyerapan lemak di
usus karena pembentukan asam lemak yang dapat berfungsi
mengganggu penyerapan lemak di tubuh menjadi sedikit akibatnya
banyak lemak yang diserap dan dalam jumlah yang berlebih secara
terus menerus akan menyebabkan obesitas dan peningkatan persentase
lemak tubuh (Song & Sergeev, 2012).
 Absorpsi Glukosa
Kalsium telah dikaitkan dengan pengaturan absorpsi glukosa di
usus. Studi menunjukkan bahwa asupan kalsium yang adekuat dapat
memodulasi respons insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin,
berkontribusi pada manajemen glukosa darah yang lebih baik (Sun et
al., 2015).
 Pemecahan Karbohidrat
Kalsium juga dapat memengaruhi proses pemecahan karbohidrat
dalam tubuh, meskipun mekanismenya masih perlu dipahami lebih
lanjut.
2. Interaksi kalsium terhadap protein
 Penyerapan Protein
Kalsium dapat mempengaruhi penyerapan protein di usus.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kalsium yang

7
cukup dapat meningkatkan penyerapan protein, yang penting untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (Kerstetter & Allen,
2013).
 Pengaruh pada Metabolisme Nitrogen
Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan kalsium yang
memadai dapat mempengaruhi metabolisme nitrogen dalam tubuh,
yang terkait dengan pemecahan protein dan pembentukan senyawa
nitrogen (Heaney, 2001).
3. Interaksi kalsium terhadap lemak
 Penyerapan Lemak
Kalsium dapat berinteraksi dengan lemak dalam saluran
pencernaan. Beberapa penelitian menyarankan bahwa kalsium dapat
membentuk kompleks dengan asam lemak, mempengaruhi
penyerapan lemak tertentu di usus (Gueguen & Pointillart, 2000).
 Regulasi Berat Badan
Sejumlah penelitian epidemiologi telah menunjukkan korelasi
antara asupan kalsium dan regulasi berat badan. Beberapa mekanisme
yang diusulkan termasuk pengaruh kalsium terhadap penyerapan
lemak dan pengaturan hormon terkait berat badan (Zemel, 2005).
E. Peran Kalsium Terhadap Zat Gizi Makro

Kalsium memiliki peran penting dalam membantu tubuh memproses


karbohidrat, protein, dan lemak. Pertama, kalsium membantu tubuh
mengatur kadar gula darah dengan mempengaruhi penyerapan glukosa di
usus. Kalsium juga berkontribusi pada penyerapan protein, mendukung
pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Selain itu, kalsium terlibat
dalam metabolisme nitrogen, yang berperan dalam pemecahan protein.
Dalam hal lemak, kalsium berinteraksi dengan lemak di saluran pencernaan,
memengaruhi cara tubuh menyerap lemak tertentu. Tak kalah penting,
kalsium dapat berperan dalam regulasi berat badan dengan mempengaruhi
penyerapan lemak dan hormon yang terlibat dalam pengaturan berat badan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kalsium memainkan peran krusial dalam interaksi dengan zat gizi makro,
termasuk karbohidrat, protein, dan lemak. Dalam proses pencernaan, kalsium
memengaruhi penyerapan glukosa, protein, dan lemak di usus, memberikan
kontribusi penting pada regulasi gula darah, pertumbuhan dan pemeliharaan
jaringan tubuh, serta metabolisme lemak. Dengan menjaga keseimbangan nutrisi
ini, kalsium mendukung fungsi normal tubuh.
B. Saran

Untuk menjaga kesehatan, pastikan asupan kalsium mencukupi melalui makanan


seimbang. Perhatikan kombinasi nutrisi dan konsultasikan dengan ahli gizi jika
diperlukan. Pemantauan gula darah dan pola makan yang baik dapat mendukung
peran kalsium dalam menjaga fungsi tubuh.

9
DAFTAR PUSTAKA

Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. (2023). Indonesia: Bumi
Aksara.
Gueguen, L., & Pointillart, A. (2000). Bioavailabilitas kalsium dalam makanan. Jurnal
Kolese Nutrisi Amerika, 19(2 Suppl), 119S-136S.
Heaney, R. P. (2001). Asupan protein dan kesehatan tulang: pengaruh sistem
kepercayaan pada pelaksanaan ilmu gizi. Jurnal Nutrisi Amerika, 73(1), 5-6.
Kerstetter, J. E., & Allen, L. H. (2013). Asupan protein meningkatkan kalsium dalam
urin. Jurnal Gizi, 143(11), 1791S-1797S.
Kriska Agitasari, D., Mulyasari, I., & Purbowati, P. (2021). Hubungan Antara Asupan
Karbohidrat Dan Asupan Kalsium Dengan Persen Lemak Tubuh Pada Wanita
(Doctoral dissertation, Universitas Ngudi Waluyo).
Sun, X., Zemel, M. B., & Kelompok Penelitian Asupan Kalsium dan Produk Susu.
(2015). Kalsium dan susu mempercepat penurunan berat badan dan lemak selama
pembatasan energi pada orang dewasa obesitas. Obesitas, 23(12), 2460-2467.
Zemel, M. B. (2005). Modulasi kalsium terhadap hipertensi dan obesitas: mekanisme
dan implikasinya. Jurnal Kolese Nutrisi Amerika, 24(5), 368S-375S.

10

Anda mungkin juga menyukai