i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang Struktur Tulang
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat meperbaiki
makalah Struktur Tulang ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus
pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan
jaringan ikat yang menyusun kurang lebih 25 % berat badan dan otot menyusun
kurang lebih 50%. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon,
ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur
ini. (Price,S.A,1995 :175)
Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya
yang terdiri atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan
mineral terutama calsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%. Fungsi dari
tulang adalah sebagai berikut :Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk
tubuh,Melindungi organ tubuh (jantung, otak, paru-paru, dan jaringan
lunak).Memberikan pergerakan (otot berhubungan dengan kontraksi dan
pergerakan).Membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang
(hematopoesis).Menyimpan garam-garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium
dan fluor).
A. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen tulang pada manusia ?
2. Bagaimana pembentukan tulang pada manusia ?
B. Tujuan
1. Mengetahui komponen tulang pada manusia
2. Mengetahui bagaimana pembentukan tulang pada manusia
1
,BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komponen Tulang
Gambar 2.2. Bagian tulang yang menunjukkan tulang kortikal dan trabekular
(Williams, 1995) Tulang terdiri dari sel yang disebut osteoblas dan osteosit, sel
pembentukan yang disebut osteoklas, matriks non mineral yang disebut kolagen,
dan protein non kolagen yang disebut
osteoid dengan mineral garam anorganik yang disimpan di dalam matriks. Selama
hidup, tulang mengalami pertumbuhan longitudinal dan radial, pemodelan
(reshaping) dan remodeling (Clarke, 2008).
2
Komponen anorganik bertanggungjawab pada kekakuan dan kuat tekan,
sedangkan komponen organik menyediakan hubungan pada sifat ketegangan (M.
Doblare et al., 2004).
1. Matriks Tulang
Matriks merupakan gabungan protein dan karbohidrat yang mengikat sel bersama-sama
atau membagi satu jaringan dari yang lain. Matriks tersusun atas serabu-serabut dan
bahan dasar. Matriks merupakan salah satu jaringan pengikat yang bekerja sinergis
dengan sel-sel tulang dalam pembentukan dan pelekatan antar jaringan tulang. Matriks
tersusun atas air 25 %, mengandung senyawa anorganik (67%) berupa kalsium, fosfat,
Na,Mg, bikarbonat dan sitrat, serta senyawa organik berupa serabut kolagen (protein)
tipe 1, serabut elastin, serabut retikuler (bakal fibroblast yang juga disebut sel retikuler),
dan mengandung glikosaminoglikan.Matriks tulang terdiri dari organik dan
anorganik. Komponen anorganik penyusun tulang sebesar 69%, dimana 99%nya
berupa hidroksiapatit. Komponen organik sejumlah 22% dimana terdiri dari
kolagen sebanyak 90% dan protein non kolagen termasuk proteoglikan,
sialoprotein, dan lain-lain. Termasuk komponen fungsional tulang, yaitu growth
faktor dan sitokinin. Kekerasan dan kekakuan tulang ada karena kehadiran dari
garam mineral pada matriks osteoid, yang mana berupa kristalin kompleks dari
kalsium dan fosfat (hidroksiapatit) (Usha Kini & Nandeesh, 2012).
2. Mineral tulang
Komposisi tulang secara umum terdiri dari 60% material anogranik, 30%
organik dan 10% air. Material anorganik merupakan mineral tulang yang
mengandung cukup kalsium yaitu dalam bentuk kalsium fosfat karbonat atau disebut
apatit karbonat dan mineralmineral lain. Material anorganik tulang seperti kalsium
(Ca) dan fosfor (P) tersedia dalam jumlah yang sangat banyak. Selain itu, beberapa
mineral lain juga terdapat dalam jumlah sedikit antara lain: bikarbonat(HCO3-),
magnesium (Mg), natrium (Na), kalium(K), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn),
dan lainnya. (kalsium(zat kapur) merupakan mineral utama pembentukan tulang.
3
Sebagai cadangan mineral,tulang rangka menyimpan cadangan energi dalam bentuk
lemak dan di simpan di dalam sumsum tulang kuning
1. Osteoblas
2. Osteosit
3. Osteoklas
4
5
B. Pembentukan Tulang
Tulang bukanlah jaringan yang tidak aktif, tetapi secara dinamis memetabolisme
jaringan penghubung seluruh hidup. Matriks tulang yang sudah tua selalu
digantikan oleh pembentukan matriks tulang baru. Proses berkelanjutan ini
dinamakan
remodelling
tulang.
Gambar 2.3.Peran osteoblas dan osteoklas dalam pembentukan tulang (Usha Kini
& Nandeesh, 2012).
Osteogenesis merupakan proses pembentukan tulang baru dengan sel yang disebut
osteoblas. Sel ini dan matriks tulang merupakan dua elemen krusial yang terlibat
dalam pembentukan tulang. Tiga langkah utama dalam osteogenesis yaitu
1.) sintesis dari matriks organik ekstraseluler (osteoid),
2.) matriks mineralisasi memulai pembentukan tulang, dan
3.) remodeling tulang dengan proses resorpsi dan reformasi (Usha Kini &
6
Nandeesh, 2012).
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tulang adalah jaringan ikat yang terdiri dari sel, serat, dan matriks
ekstraselular. Fungsi utama tulang sebagai kerangka tubuh yang kaku, dan
memberikan tempat perlekatan pada otot dan organ yang terdapat pada
tubuh seseorang. Ada lima jenis ukuran tulang dalam tubuh manusia:
panjang, pendek, datar, tidak teratur, dan sesamoid. Struktur tulang dibagi
menjadi dua, yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler
(anggota tubuh). Matrik tulang pada manusia terdiri dari tulang keras dan
tulang rawan
B. Saran
Isi makalah dan beberapa pembahasan di atas tiadak sepenunya
sempurna, untuk itu penulis mohon kepada para pembaca agar dapat
memberikan kritik dan saran yang baik. Harap maklum jika terdapat
adanya beberapa kejanggalan dan ketidaksempurnaan makalah. Atas
perhatian para pembaca, penulis mengucapkan terima kasih.
Daftar Pustaka
8
Lukman, Ningsih Nurna. 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan
Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika.
Anonim. ----------------.http://uraiansehat.com/jenis-penyakit-kelainan-pada-tulang/