Anda di halaman 1dari 12

KOMPONEN TULANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan


Dosen: Suko Pranowo

Kelompok 2/D3 Keperawatan 3B


1. Sulis kusuma D NIM : 106117038
2. Vanessa S. NIM : 106117046
3. Anggitasari NIM : 106117048
4. Layla Y.E.P NIM : 106117056
5. Fanny Y NIM :106117060

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP


D III KEPERAWATAN III B
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang Struktur Tulang
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat meperbaiki
makalah Struktur Tulang ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Cilacap, 27 September 2019

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................. Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II ..................................................................................................................... 2

A. Komponen Tulang Pada Manusia ................................................................ 2

B. Pembentukan Tulang pada Manusia ............................................................ 3

BAB III .....................................................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................................ 11

B. Saran ........................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus
pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan
jaringan ikat yang menyusun kurang lebih 25 % berat badan dan otot menyusun
kurang lebih 50%. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon,
ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur
ini. (Price,S.A,1995 :175)

Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya
yang terdiri atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan
mineral terutama calsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%. Fungsi dari
tulang adalah sebagai berikut :Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk
tubuh,Melindungi organ tubuh (jantung, otak, paru-paru, dan jaringan
lunak).Memberikan pergerakan (otot berhubungan dengan kontraksi dan
pergerakan).Membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang
(hematopoesis).Menyimpan garam-garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium
dan fluor).

A. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen tulang pada manusia ?
2. Bagaimana pembentukan tulang pada manusia ?
B. Tujuan
1. Mengetahui komponen tulang pada manusia
2. Mengetahui bagaimana pembentukan tulang pada manusia

1
,BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komponen Tulang

Komponen seluler pada tulang terdiri dari osteogenik, osteoblas,


osteoklas, osteosit, dan elemen hemapoietic dari sumsum tulang (Recker, 1992).
Tulang sangat ahli dalam mendukung kerangka tubuh, ditandai dengan
kekakuannya, kekerasannya, dan kekuatannya untuk beregenerasi dan
memperbaiki diri. Tulang melindungi organ vital, menyediakan lingkungan yang
sesuai untuk sumsum (pembentukan sel darah dan penyimpanan lemak),
bertindak sebagai tempat untuk homeostasis kalsium, faktor pertumbuhan dan
sitokinin, serta mengambil bagian dalam menyeimbangkan asam basa
(Taichman, 2005).

Gambar 2.2. Bagian tulang yang menunjukkan tulang kortikal dan trabekular
(Williams, 1995) Tulang terdiri dari sel yang disebut osteoblas dan osteosit, sel
pembentukan yang disebut osteoklas, matriks non mineral yang disebut kolagen,
dan protein non kolagen yang disebut

osteoid dengan mineral garam anorganik yang disimpan di dalam matriks. Selama
hidup, tulang mengalami pertumbuhan longitudinal dan radial, pemodelan
(reshaping) dan remodeling (Clarke, 2008).

2
Komponen anorganik bertanggungjawab pada kekakuan dan kuat tekan,
sedangkan komponen organik menyediakan hubungan pada sifat ketegangan (M.
Doblare et al., 2004).

1. Matriks Tulang

Matriks merupakan gabungan protein dan karbohidrat yang mengikat sel bersama-sama
atau membagi satu jaringan dari yang lain. Matriks tersusun atas serabu-serabut dan
bahan dasar. Matriks merupakan salah satu jaringan pengikat yang bekerja sinergis
dengan sel-sel tulang dalam pembentukan dan pelekatan antar jaringan tulang. Matriks
tersusun atas air 25 %, mengandung senyawa anorganik (67%) berupa kalsium, fosfat,
Na,Mg, bikarbonat dan sitrat, serta senyawa organik berupa serabut kolagen (protein)
tipe 1, serabut elastin, serabut retikuler (bakal fibroblast yang juga disebut sel retikuler),
dan mengandung glikosaminoglikan.Matriks tulang terdiri dari organik dan
anorganik. Komponen anorganik penyusun tulang sebesar 69%, dimana 99%nya
berupa hidroksiapatit. Komponen organik sejumlah 22% dimana terdiri dari
kolagen sebanyak 90% dan protein non kolagen termasuk proteoglikan,
sialoprotein, dan lain-lain. Termasuk komponen fungsional tulang, yaitu growth
faktor dan sitokinin. Kekerasan dan kekakuan tulang ada karena kehadiran dari
garam mineral pada matriks osteoid, yang mana berupa kristalin kompleks dari
kalsium dan fosfat (hidroksiapatit) (Usha Kini & Nandeesh, 2012).

2. Mineral tulang

Komposisi tulang secara umum terdiri dari 60% material anogranik, 30%
organik dan 10% air. Material anorganik merupakan mineral tulang yang
mengandung cukup kalsium yaitu dalam bentuk kalsium fosfat karbonat atau disebut
apatit karbonat dan mineralmineral lain. Material anorganik tulang seperti kalsium
(Ca) dan fosfor (P) tersedia dalam jumlah yang sangat banyak. Selain itu, beberapa
mineral lain juga terdapat dalam jumlah sedikit antara lain: bikarbonat(HCO3-),
magnesium (Mg), natrium (Na), kalium(K), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn),
dan lainnya. (kalsium(zat kapur) merupakan mineral utama pembentukan tulang.

3
Sebagai cadangan mineral,tulang rangka menyimpan cadangan energi dalam bentuk
lemak dan di simpan di dalam sumsum tulang kuning

3. Tulang tersusun dari 3 jenis sel yaitu :

1. Osteoblas

Osteoblas Adalah sel tulang yang bentuknya cabang, Osteoblas berfungsi


dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matrik tulang. Matrik tulang
tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi dasar (glukosaminoglikan/ asam
polisakarida dan proteoglikan). Matrik tulang merupakan kerangka dimana
garam garam mineral ditimbun terutama calsium, fluor, magnesium dan
phosphor.

2. Osteosit

Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai


pemeliharaan fungsi tulang dan terletak pada osteon (unit matrik tulang).
Osteon yaitu unit fungsional mikroskopik tulang dewasa yang di tengahnya
terdapat kapiler dan disekeliling kapiler tedapat matrik tulang yang disebut
lamella. Di dalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi lewat
prosesus yang berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal yang
menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak kurang lebih 0,1 mm).

3. Osteoklas

Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan


matriks tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang. Tidak
seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Tulang merupakan
jaringan yang dinamis dalam keadaan peralihan tulang (resorpsi dan
pembentukan tulang). Kalium dalam tubuh orang dewasa diganti 18%
pertahun.(Istifarah et al., 2012).

4
5
B. Pembentukan Tulang

Tulang bukanlah jaringan yang tidak aktif, tetapi secara dinamis memetabolisme
jaringan penghubung seluruh hidup. Matriks tulang yang sudah tua selalu
digantikan oleh pembentukan matriks tulang baru. Proses berkelanjutan ini
dinamakan
remodelling
tulang.

Gambar 2.3.Peran osteoblas dan osteoklas dalam pembentukan tulang (Usha Kini
& Nandeesh, 2012).

Osteogenesis merupakan proses pembentukan tulang baru dengan sel yang disebut
osteoblas. Sel ini dan matriks tulang merupakan dua elemen krusial yang terlibat
dalam pembentukan tulang. Tiga langkah utama dalam osteogenesis yaitu
1.) sintesis dari matriks organik ekstraseluler (osteoid),
2.) matriks mineralisasi memulai pembentukan tulang, dan
3.) remodeling tulang dengan proses resorpsi dan reformasi (Usha Kini &

6
Nandeesh, 2012).

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tulang adalah jaringan ikat yang terdiri dari sel, serat, dan matriks
ekstraselular. Fungsi utama tulang sebagai kerangka tubuh yang kaku, dan
memberikan tempat perlekatan pada otot dan organ yang terdapat pada
tubuh seseorang. Ada lima jenis ukuran tulang dalam tubuh manusia:
panjang, pendek, datar, tidak teratur, dan sesamoid. Struktur tulang dibagi
menjadi dua, yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler
(anggota tubuh). Matrik tulang pada manusia terdiri dari tulang keras dan
tulang rawan
B. Saran
Isi makalah dan beberapa pembahasan di atas tiadak sepenunya
sempurna, untuk itu penulis mohon kepada para pembaca agar dapat
memberikan kritik dan saran yang baik. Harap maklum jika terdapat
adanya beberapa kejanggalan dan ketidaksempurnaan makalah. Atas
perhatian para pembaca, penulis mengucapkan terima kasih.

Daftar Pustaka

8
Lukman, Ningsih Nurna. 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan
Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika.

Anonim. ----------------.http://uraiansehat.com/jenis-penyakit-kelainan-pada-tulang/

pada tanggal 4 Oktober 2016 pukul 14.56 WIB.

Hairy J, 1989; Fisiologi Olahraga Jilid I; Depdikbud, Dirjen Dikti, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai