Kelompok 4
1.Iin faidah T20188063
2.Nasruddin T20188064
3.Fuad masduqi T20188074
KLASIFIKASI TULANG
1. Pengertian Tulang
Tulang adalah jaringan ikat yang
terdiri dari sel, serat, dan matriks
ekstraselular.
2. Fungsi Tulang
• Sebagai kerangka tubuh yang kaku, dan memberikan tempat
perlekatan pada otot dan organ yang terdapat pada tubuh
• Melindungi otak, yang terletak didalam tengkorak
• Melindungi jantung dan paru didalam rongga dada, dan organ
seksual
• Pembentukan sel darah (hemopoiesis), dan
• sebagai tempat penyimpanan (reservoir) kalsium, fosfat, dan
banyak mineral lainnya.
3. Ukuran Dan Bentuk Tulang
Berdasarkan ukuran dan bentuknya, tulang dibagi atas :
Tulang tidak
Tulang panjang Tulang pendek Tulang pipih Tulang
beraturan
(Ossa longa) (Ossa brevia) (ossa plana) sesamoid
(irregular)
Tulang Tulang
pneumatic splanchnic
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka, dan Secara garis besar rangka manusia
yang terdiri dari 206 tulang, kemudian dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (sumbu tubuh)
dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
Perhitungan Jumlah Keseluruhan Tulang Manusia :
• Tulang Kepala yang membentuk tengkorak : 8 buah
• Tulang Muka : 14 buah
• Tulang telinga dalam : 6 Buah
• Tulang lidah : 1 buah
• Tulang Kerangka dada : 25 buah
• Tulang pembentuk tulang belakang dan gelang panggul : 26 buah
• Tulang anggota gerak atas : 64 buah
• Tulang anggota gerak bawah : 62 buah
-
1. Matriks Tulang
Matriks merupakan gabungan protein dan
karbohidrat yang mengikat sel bersama-sama atau
membagi satu jaringan dari yang lain. Matriks tersusun
atas serabu-serabut dan bahan dasar. Matriks merupakan
salah satu jaringan pengikat yang bekerja sinergis dengan
sel-sel tulang dalam pembentukan dan pelekatan antar
jaringan tulang. Matriks tersusun atas air 25 %,
mengandung senyawa anorganik (67%) berupa kalsium,
fosfat, Na,Mg, bikarbonat dan sitrat, serta senyawa
organik berupa serabut kolagen (protein) tipe 1, serabut
elastin, serabut retikuler (bakal fibroblast yang juga
disebut sel retikuler), dan mengandung
glikosaminoglikan.
A. Osteoprogenitor
Tulang terbentuk dari tulang rawan yang mengalami penulangan (osifikasi). Ketika
tulang rawan (kartilago) terbentuk, rongga-rongga matriksnya terisi oleh sel osteoblas. Osteoblas
merupakan lapisan sel tulang muda. Osteoblas akan menyekresikan zat interseluler seperti
kolagen yang akan mengikat zat kapur. Osteoblas yang telah dikelilingi zat kapur akan mengeras
dan menjadi osteosit (sel tulang keras). Osteosit terletak di dalam lakuna. Antara satu osteosit
dengan osteosit lainnya di dalam lakuna terhubungkan oleh saluran halus yang disebut kanalikuli.
Lakuna dan osteositnya tersusun secara konsentris (melingkar) disebut lamela.
Tulang kompak tersusun atas periosteum (Luar) dan endosteum (Dalam) yang
berbatasan dengan sumsum tulang. Periosteum berupa jaringan ikat padat tidak teratur.
Endosteum mempunyai komponen-komponen yang sama dengan periosteum hanya lebih tipis.
Berbatasan dengan periosteum terdapat lamela tulang sirkumferensial luar (lamela periosteum)
yang terdiri atas lamela tulang yang tersusun sejajar dengan permukaan luar tulang, sedangkan
berbatasan dengan endosteum terdapat lamela tulang sirkumferensial dalam (lamela endosteum)
yang terdiri atas lamela tulang yang sejajar dengan permukaan dalam tulang.
Diantara Sistem Havers tedapat lamela tulang yang susunannya tidak teratur disebut
lamela intersisial. Lakuna juga terdapat diantara lamela intersisial, lamela tulang sirkumferensial
luar dan lamela sirkumferensial dalam.
Tulang kompak memiliki matriks yang padat dan rapat, sedangkan tulang spons
memiliki matriks yang berongga-rongga. Sebenarnya, kedua jenis tulang tersebut terdapat di
suatu tempat yang sama. Penamaan diambil hanya dengan melihat bagian mana yang paling
dominan
Pada awal perkembangan janin manusia, kerangka seluruhnya terbuat
dari tulang rawan. Tulang rawan yang relatif lunak secara bertahap
berubah menjadi tulang keras melalui osifikasi.
Osifikasi Tulang
a) Osifikasi Intramembranousa
b) Osifikasi Endokhondral
Proses penulangan tulang dari tulang rawan menjadi tulang keras
disebut osifikasi. Proses ini dibedakan menjadi dua, yaitu osifikasi
intramembranosa dan osifikasi endocondral Osifikasi
intramembranosa disebut juga penulangan langsung (osifikasi
primer). Proses ini terjadi pada tulang pipih, misalnya tulang
tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung dan tidak akan
terulang lagi untuk selamanya. Contoh osifikasi endocondral adalah
pembentukan tulang pipa.
a) Osifikasi Intramembranousa
Merupakan proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi jaringan tulang, contohnya pada proses
pembentukan tulang pipih. Osifikasi intramembran adalah proses pembentukan tulang tengkorak dan tulang cangkang.
Selama osfikasi intramembran di tengkorak, sel-sel mesenkim yang berasal dari perkembangan saraf menjadi nodul padat.
Proses ini diawali dengan sel punca mesenkimal (sel yang dapat berdiferensiasi) yang berkumpul dan
membentuk osteoblas. Saat inilah osifikasi dimulai dan mencakup tahap-tahap berikut : Pertama, Osetoblas kemudian
menghasilkan osteoid (tulang yang belum termineralisasi) atau matriks. Kedua, kemudian Sel punca mesenkimal terus
berdiferensiasi. Ketiga, Osteoblas bermigrasi ke membran dan menyimpan matriks tulang di sekitar mereka. Keempat,
Osteoblas yang dikelilingi oleh matriks kemudian berdiferensiasi menjadi osteosit. Kelima , Osteosit kemudian mengeras
dalam hitungan hari.
Osifikasi intramembranosa, sumber sebagian terbesar dari tulang pipih. Osifikasi intramembranosa juga
membantu pertumbuhan tulang pendek dan penebalan tulang panjang. Di dalam lapisan jaringan penyambung tersebut,
titik permulaan osifikasi disebut sebagai pusat osifikasi primer. Proses ini mulai ketika kelompok- kelompok sel yang
menyerupai fibroblast muda berdifferensiasi menjadi osteoblas. Kemudian terjadi sintesa osteoid dan kalsifikasi, yang
menyebabkan penyelubungan beberapa osteoblas yang kemudian menjadi osteosit. Bagian lapisan jaringan penyambung
yang tidak mengalami osifikasi menghasilkan endosteum dan periosteum tulang intramembranosa. Osifikasi
intramembranosa banyak terjadi pada tulang tengkorak.
Proses yang hanya terjadi pada tulang pipih tertentu, diringkas dalam dua langkah dasar :
• Tulang spons mulai berkembang di tempat-tempat di dalam membran yang disebut pusat osifikasi.
• Sumsum tulang merah terbentuk di dalam jaringan tulang spons, diikuti oleh pembentukan tulang padat di luarnya.
b) Osifikasi Endokhondral
Proses pembentukan tulang yang terjadi dimana sel-sel mesenkim berdiferensiasi lebih dulu menjadi kartilago
(jaringan rawan) lalu berubah menjadi jaringan tulang, misal proses pembentukan tulang panjang, ruas tulang belakang,
dan pelvis. Proses osifikasi ini bertanggungjawab pada pemanjangan tulang dan pembentukan sebagian besar tulang
manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul di bagian tengah dari tulang rawan yang
disbeut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat
pada mtariks tulang.
Osifikasi endokondral terjadi di dalam suatu potongan tulang rawan hialin yang bentuknya mirip ukuran kecil
tulang yang akan dibentuk. Jenis osifikasi ini terutama bertanggung jawab untuk pembentukan tulang pendek dan tulang
panjang.
Tulang panjang dibentuk dari model tulang rawan dengan pelebaran ujung-ujung (epifisis) suatu batang silindris
(diafisis). Dalam pertumbuhan jenis ini, urutan kejadian yang dapat diperhatikan adalah:
• Kondrosit yang terdapat pada bagian tulang rawan hialin mengalami hipertropik dan memulai sintesa kolagen X dan
vascular endothelial cell growth factor (VEGF);
• Pembuluh darah pada perikondrium memasuki bagian tengah dari tulang rawan, dimana matriks akan mengalami
kalsifikasi, osifikasi primer terbentuk;
• Sel-sel perikondrium bagian dalam membentuk bagian periosteal yang tipis pada titik tengah poros tulang atau diafisis,
periosteal (periosteum yang membentuk dinding dari luar) akan membentuk tulang woven, dengan pertumbuhan tulang
intramembranosa yang nantinya akan menjadi periosteum;
• Pembuluh darah menginvasi rongga yang sebelumnya dibentuk oleh kondrosit yang hipertropik dan sel-sel
osteoprogenitor, dan sel-sel hematopoetik yang menembus jaringan perivaskular; dan
• Sel-sel osteoprogenitor yang berdifferensiasi menjadi osteoblas yang tumbuh sejajar dengan kalsifikasi tulang rawan
dan akan menempati osteoid
Thank You