DI RSUD CILACAP
2019./2020
Oleh
VANESSA SALVADILAH
NIM. 106117046
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
SURAT PERNYATAAN
LAYAK UJI PROPOSAL / KTI
Dinyatakan telah layak untuk diujikan dihadapan Dewan penguji Ujian proposal,
STIKES Al-irsyad Al-islamiyyah Cilacap, Tahun Akademik 2019/2020.
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji :
Penguji Ketua
Widyoningsih, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom
Penguji Anggota I
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya dapat
menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan
Dengan Masalah Keperawatan Ansietas Di RSUD Cilacap Tahun 2020. Diajukan
sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Penyusunan
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai
pihak. Untuk itu pada penulis mengucapkan terimakasih kepada :
2. Kedua Orang tuaku ( bapak dan ibu ) tercinta dan kakak-kakak tersayangku yang
selalu memberi doa, mencurahkan kasih sayang serta keringat yang bercucuran
telah mengantarku sampai sekarang ini, jangan pernah berhenti mendoakanku.
5. Ns. Evy Apriani, M.Kep selaku pembimbing utama yang penuh kesabaran dan
ketekunan dalam memberikan bimbingannya, dorongan, perhatian, saran dan
v
pengarahan dalan penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dari awal ampai
akhir.
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih belum
sempurna karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis untuk itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat
bagi kita semua. Amin...
Wassalamu’alaikum Wr.W.b
Penulis
Vanessa Salvadilah
DAFTAR ISI
vi
HALAMAN JUDUL
.......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN LAYAK UJI PROPOSAL
...................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................................... v
DAFTAR ISI
................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan........................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
A. Konsep kebutuhan dasar manusia.................................................. 7
1. Pengertian............................................................................... 7
2. Jenis jenis kebutuhan dasar manusia...................................... 8
B. Konsep Kehamilan Trimester 3..................................................... 9
1. Pengertian Kehamilan Trimester 3......................................... 9
2. Masalah Pada Kehamilan Trimester 3.................................... 10
3. Kecemasan Pada Trimester 3................................................. 11
4. Faktor Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester 3....................... 12
5. Kecemasan Ibu Hamil Trimester 3 menjalani Oprasi Sc........ 13
C. Konsep dasar masalah keperawatan Ansietas.................................. 14
1. Definisi......................................................................................... 14
vii
2. Etiologi/faktor pencetus.............................................................. 15
.......................................................................................................
3. Manifestasi klinis........................................................................ 17
4. Tingkat kecemasan...................................................................... 19
5. Jenis-jenis kecemasan................................................................. 23
6. Pengukuran ansietas .................................................................. 25
7. Pathways...................................................................................... 27
8 Intervensi..................................................................................... 28
BAB III KERANGKA TEORI
A. Pengkajian terfokus....................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 39
LAMPIRAN
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
yaitu Kebutuhan rasa aman dan nyaman, jika kebutuhan rasa aman dan
ansietas, berkeluh kesah, gangguan pola tidur, gatal, gejala distress, gelisah,
hangat, merasa lapar, merasa tidak nyaman, merintih, dam takut (Keliat,
2015).
Perasaan cemas pasti dimiliki oleh setiap manusia. Hal tersebut wajar
menjadi bagian dari kehidupan karena sebagian besar orang tentunya memiliki
seseorang yaitu: cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang
kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam bentuk. Rochman (2015,
kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan konflik nilai NANDA (2018 - 2020,
h.324).
bahwa sekitar 264 juta orang menderita gangguan kecemasan. WHO (2017)
pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas
(Depkes, 2014).
oleh ibu hamil menjelang persalinan, Kecemasan pada ibu hamil dapat timbul
pada periode ini ibu hamil merasa cemas terhadap berbagai hal seperti normal
atau tidak normal bayinya lahir, nyeri yang akan dirasakan, dan sebagainya
responden yang tidak merasa cemas adalah sebanyak 2 orang (2,5%). Jika
4
lahirkan(March, 2011).
distraksi, hipnotis 5 jari, dan dengan kegiatan spritual. Pada umumnya terapi
yang sering dipakai adalah terapi relaksasi nafas dalam dan kegiatan spiritual
karena hal ini sudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mudah
perhatian atau mengurangi emosi dan pemikiran negatif terhadap sensasi yang
yang di lakukan oleh Agnes (2019) tentang Evektivitas terapi hipnotis lima
jari terhadap kecemasan ibu pre partum Populasi dalam penelitian ini
efektivitas terapi hipnotis lima jari terhadap kecemasan ibu pre partum.
Daerah Cilacap.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pembaca
6
3. Bagi Institusi
Islamiyyah Cilacap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kebutuhan akan harga diri maupun perasaan di hargai orang lain, kebutuhan
aktualisasai diri.
2. Kebutuhan ras aaman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan
perlindungan psikologis.
atau hidup seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dan lingkungan dan lain-
lain.
3. Kebutuhan rasa cinta yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain
4. Kebutuhan akan harga diri maupun persanan di hargai oleh orang lain, terkait
percaya diri dan kemerdekaan diri. Selain itu orang juga memerlukan
menanti kelahiran anak. Fokus utamanya ialah janin yang akan dilahirkan.
bayi. Efeknya, wanita hamil akan menjadi over protective terhadap bayi, berfokus
kepada perawatan, dan spekulasi terhadap jenis kelamin atau wajah bayinya
(Rukiah, 2013). Kehamilan Trimester III adalah Kehamilan yang berusia antara 28
minggu sampai dengan 40 minggu atau Aterm (Dep Kes, 2010 : 15)
9
Pada kehamilan trimester 3 ini Banyak perubahan dan masalah yang terjadi, yakni
periode trimester 3 terkesan lebih kompleks dan lebih meningkat kembali dari
Kondisi itu tidak jarang memunculkan masalah seperti posisi tidur yang kurang
nyaman dan mudah terserang rasa lelah atau kehidupan emosi yang fluktuatif.
(Pieter,2011)
a. Perubahan Emosional
persalinan. Kekhawatiran ibu hamil biasanya seperti apa yang akan terjadi pada
saat melahirkan, apakah bayi lahir sehat, dan tugas-tugas apa yang dilakukan
setelah kelahiran. Pemikiran dan perasaan seperti ini sangat biasa terjadi pada ibu
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan akan timbul kembali pada trimester ketiga
dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai
merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus
yang diterima selama hamil sehingga ibu membutuhkan dukungan dari suami,
10
c. Ansietas (Kecemasan)
Selama periode kehamilan hampir sebagian besar ibu hamil sering mengalami
kecemasan, rasa cemas berlebihan dengan sendirinya menyebabkan ibu sakit. Hal
ini bisa menimbulkan bentuk penyakit lain bermunculan yang sebelumnya telah
tak bisa berkonsentrasi baik dan hilangnya rasa kepercayaan diri. Bahkan untuk
Sulit tidur adalah gangguan tidur yang diakibatkan gelisah atau perasaan tidak
tenang, kurang tidur, atau sama sekali tidak bisa tidur. Sebenarnya, gangguan tidur
lebih banyak berkaitan dengan masalah psikis, seperti kekhawatiran. Sulit tidur
sering terjadi pada ibu-ibu hamil menjelang kelahiran. Gejala-gejala insomnia dari
ibu hamil dapat dilihat dari sulit tidur, tidak bisa memejamkan mata, dan selalu
terbangun dini hari. Penyebab insomnia yaitu stres, perubahan pola hidup,
penyakit, depresi dan lingkungan rumah yang ramai. Dampak buruk kurang tidur
yaitu perasaan mudah lelah, emosi gampang meledak, stres, dan denyut jantung
(Pieter, 2011)
Kehamilan trimester III sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab
11
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Namun, tidak
jarang juga ada ibu yang mengalami kecemasan menjelang persalinan. Pertanyaan
dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan
terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin
sering muncul dalam benak ibu hamil. Rasa nyeri pada waktu persalinan sudah
sejak dahulu menjadi pokok pembicaraan para wanita (Dewi, 2011). Kecemasan
pada ibu hamil apabila tidak ditangani secara serius akan membawa dampak dan
pengaruh terhadap fisik dan psikis, baik pada ibu maupun pada janin (Shodiqoh,
2014).
Wowiling (2013) melalui riset yang telah dilakukan menunjukkan faktor usia,
a. Tingkat Pengetahuan
satu penyebab kecemasan yang terjadi pada ibu hamil, sehingga pengetahuan ibu
hamil tentang proses persalinan sangat penting untuk dikaji dalam mempersiapkan
12
b. Umur
Hamil pada umur kurang dari 20 tahun merupakan umur yang dianggap terlalu
muda untuk bersalin. Baik secara fisik maupun psikologis, ibu hamil belum tentu
Demikian juga yang terjadi pada ibu hamil dengan umur lebih dari 35 tahun, umur
ini digolongkan pada kehamilan beresiko tinggi dimana keadaan fisik sudah tidak
prima lagi seperti pada umur 20-35 tahun. Di kurun umur ini, angka kematian ibu
c. Tingkat Pendidikan
Ibu hamil yang berpendidikan dasar dan menengah cenderung lebih banyak
mengalami kecemasan dari pada ibu berpendidikan tinggi. Ini disebabkan karena
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka mereka dapat berfikir secara
rasional dan menahan emosi mereka dengan baik sehingga kecemasan mereka
kecemasan pada pasien (Pawatte, Pali & Opod, 2013). Kecemasan yang dirasakan
pasien dikaitkan dengan perasaan takut terhadap prosedur asing yang akan
13
dijalani, penyuntikan, nyeri luka post operasi. Peningkatan kecemasan yang terjadi
pada ibu pre operasi SC berkorelasi dengan penambahan durasi proses pemulihan
pasca operasi SC sehingga akan menambah masa rawat inap di RS. Peningkatan
rasa sakit pasca operasi, kebutuhan analgesik, dan berkorelasi dengan terjadinya
depresi post partum(Pawatte, Pali & Opod, 2013; Kuo, Chen, & Tzeng,2014;
1. Definisi
Kecemasan atau disebut dengan anxiety adalah keadaan emosional yang tidak
antisipasi bahaya yang tidak nyata atau khayalan, tampaknya disebabkan oleh
masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada
respons otonom (sumber sering disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya). Hal
2. Etiologi
a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam
dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya
b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang
berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini sering pula
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan
Adler dan Rodman Adler & Rodma (2014, h. 145- 146) menyatakan terdapat
Sebab utama dari timbulnya rasa cemas kembali pada masa kanak-kanak,
2. Pikiran yang tidak rasional Pikiran yang tidak rasional terbagi dalam
permaslaahannya.
inspirasi.
c. Persetujuan
Stuart (2016, h.221) menjelaskan bahwa terdapat empat respons tubuh terkait
terengah-engah.
hiperventilasi.
karakteristik yaitu:
4. Tingkat kecemasan
sebagai berikut :
a. Kecemasan ringan
19
serta kreativitas.
meningkat sedikit, gejala ringan pada lambung muka berkerut serta bibir
bergetar.
Respons perilaku dan emosi : tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada
b. Kecemasan sedang
mengalami tidak perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih
Respons fisiologis : sering nafas pendek, nandi ekstra sisitol dan tekanan
c. Kecemasan berat
Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta
tidak berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi
pada area lain. Respons fisiologis : nafas pendek nadi dan tekanan darah
tegang
ini tidak sejalan dengan kehidupan, jika berlangsung terus dalam waktu
yang lama, dapat terjadi kelelahan dan kematian. Respons fisiologis : nafas
pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit dada, pucat, hipotensi, serta
situasi.
yaitu.
1. Trait anxiety
Trait anxiety, yaitu adanya rasa khawatir dan terancam yang menghinggapi
2. State anxiety
State anxiety, merupakan kondisi emosional dan keadaan sementara pada diri
individu dengan adanya perasaan tegang dan khawatir yang dirasakan secara
23
a. Kecemasan neurosis
diketahui. Perasaan itu berada pada ego, tetapi muncul dari dorongan diri.
b. Kecemasan moral
Kecemasan ini berakar dari konflik antara ego dan superego. Kecemasan
ini dapat muncul karena kegagalan bersikap konsisten dengan apa yang
takut terhadap suara hati. Kecemasan moral juga memiliki dasar dalam
c. Kecemasan realistik
6. Pengukuran ansietas
lain :
(satu gejala yang ada), 2(gejala yang sedang), 3(gejala yang berat),
4(sangat berat). Apabila jumlah skor <14 (tidak ada ansietas), 14-20
ansietas dan stress. Kuesioner DASS ada dua jenis yaitu DASS 42
Australia,2014).
2017)
26
Thalamus
Inbalance
Neutransmitter
Pathways
Ansietas Ansietas
Pre partum
Ansietas:
NIC: NOC:
Keterangan:
1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang di lakukan
3. Kadang kadamg di lakukan
4. Sering di lakukan
5. Dilakukan secara konsisten
BAB III
PENGKAJIAN TERFOKUS
1. Pengkajian Keperawatan
dari pada laki- laki, karena wanita lebih mudah
a. Pengkajian Keperawatan pada pasien dengan ansietas menurut (Stuart,
stress dibanding pria.
2016) yaitu:
stressor yang besar.
Identitas Klien
2) Umur
b. Alasan Masuk
Sesuai diagnosa awal klien ketika pertama kali masuk rumah sakit.
c. Fisik
32
Tanda Vital:
N : Menurun
terengah- engah
kaki goyah.
Selain itu juga dapat dikaji tentang repon fisiologis terhadap ansietas
(Stuart, 2007):
f : Lemah.
d. Psikososial:
Konsep diri:
keringat berlebihan.
masyarakat.
5) Harga diri : klien merasa harga dirinya rendah akibat ketakutan yang
Hubungan Sosial:
Spiritual:
2) Kegiatan ibadah
e. Status Mental:
keras.
5) Afek : labil
Disorder) akan terjadi gangguan daya ingat saat ini bahkan sampai
4) Perawatan diri
5) Nutrisi
6) Tidur
g. Mekanisme Koping
1) Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan
realistis
36
pada tingkat tidak sadar dan mencakup penipuan diri dan distorsi
pendidikan berikutnya.
tercapai.
kesehatan.
i. Pengetahuan Kurang
37
j. Aspek medik
Diagnosa Medik:
1) Adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistic terhadap dua
relax)
Ketegangan Motorik:
Hiperaktivitas Otonomik:
b) Jantung berdebar-debar
d) Mulut kering
b) Mudah terkejut/kaget
d) Sukar tidur
DAFTAR PUSTAKA
39
Agnes .S, Jek .A, & Surya I. P.Efektifitas Hipnotis Lima Jari Terhadap Kecemasan
Ibu Pre Partum di Klinik Chelsea Husada Tanjung Beringin Kabupaten
Serdang Bedagai,Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 2, Juli 2019
Program Studi Ners/Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari
Mutiara Indonesia
Dona, F.A & Ifdi, 2016, Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia,
ejournal.unp,vol,5,No.2,hh 95
Dorland W.A & New man, 2010, Kamus Kedokteran Dorland, Jakarta : EGC
Dona, F.A. & Ifdi, 2016, Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia,
ejournal.unp,vol,5,No.2,hh 95
Elvira, H. 2015. Hubungan pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Proses
Persalian dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalianan di Desa
Tarai Bangun di Wilayah Kerja Puskesmas Tambang Tahun 2015.Jurnal
Kebidanan STIKES Tuanku Tambusai Riau
Fazdria dan Meliani S. H.(2014), Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil
Dalam Menghadapi Persalinan Di Desa Tualang Teungoh Kecamatan
Langsa Kota Kabupaten Kota Langsa Tahun 2014,Jurnal Kedokteran Syiah
Kuala,Vol,16 No.1,
Legawati, 2018, Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir, Malang: Wineka Medika
Nurul, R. 2017, Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Primigravida Timester Ketiga
Di Puskesmas Kecamatan Tamalanrea Makassar, Skripsi program Studi
pendidikan Kedokteran Fakultas kedokteran Universitas Hasanudin
Ricka, P, 2017, Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III dengan Tingkat
Kecemasan dalam Menghadapi Persalianan di Klinik Pratama Jannah Pasar
VII Tembung Tahun 2017, Skripsi Program Studi Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan
LAMPIRAN
42
YA TIDAK
A. FASE PREINTERAKSI
1. Cek program membimbing relakssasi nafas 2
daam
2. Menyiapkan alat 2
B. FASE ORIENTASI
1. Memberi salam/menyapa pasien 4
2. Memperkenalkan diri 4
3. Menjelaskan tujuan tindakan 4
4. Menanyakan kesiapan pasien 4
C. FASE KERJA
1. Menjaga privasi pasien 4
2. Mengatur posisi yang nyaman menurut 3
pasien ssesuai kondisi pasien
(duduk/berbaring)
3. Meminta pasien memejamkan mata 5
4. Meminta pasie untuk meletakan satu tangan 5
di perut dan satu tagan di dada
5. Melatih pasien melakukan pernapsan perut 5
(menarik nafas dalam melalui hidung
hingga tiga hitungan, jaga mulut tetap
tertutup
6. Meminta pasien merasakan perkembangan 10
perut dan kontraksi dari otot
7. Meminta pasien menahan nafas dalam 10
hitungan tiga
8. Meminta pasien menghembuskan nafas 10
dalam tiga hitungan lewat mulut (seperti
meniup)
9. Meminta pasien merasakan mengempiskan 10
perut dan relaksasi dari otot
YA TIDAK
A. Fase preinteraksi
1. Cek program membimbing relakssasi 2
distraksi
2. Menyiapkan alat 2
B. Masa orientasi
1. Memberi salam/menyapa pasien 4
2. Memperkenalkan diri 4
3. Menjelaskan tujuan tindakan 4
4. Menanyakan kesiapan pasien 4
C. Fase kerja
1. Mengatur posisi yang aman menurut pasien 4
sesai kondisi pasien (duduk/berbaring)
2. Mengatur lingungan yang tenang dan 3
nyaman
3. Meminta pasien memejamkan mata 5
4. Meminta pasien untuk memfokuskan
pikiran pasien untuk di rilekskan,
kendurkan seluruh otot-otot kakinya,
perintahkan pasien untuk merasakan
relaksas kedua kaki pasien
5. Meminta psaien kedorkan otot-otot 10
tangannya, meminta pasien untuk
merelaksasi kedua tangannya
6. Memindahkan fokus pikiran pasien pada 10
bagian tubuhnya, memerintahkan pasien
untuk merilekskan otot-otot tubuh pasien
untuk merasakan relaksasi otot-otot tubuh
Apasien
7. Meminta pasien untuk senyum agar otot- 10
otot muka relaks
8. Meminta pasien untuk memfokuskan 10
pikiran pada masuknya udara pada jalan
nafas
9. Membawa alam pikiran pasien menuju 10
ketemptas menyenangkan pasien
D. Fase terminasi
YA TIDAK
A. FASE PREINTERAKSI
1. Cek program membimbing relakssasi 2
hipnotis 5 jari
2. Menyiapkan alat 2
B. FASE ORIENTASI
1. Memberi salam/menyapa pasien 4
2. Memperkenalkan diri 4
3. Menjelaskan tujuan tindakan 4
4. Menanyakan kesiapan pasien 4
C. FASE KERJA
1. Menjaga privasi pasien 4
2. Mendiskusikan cara mengatasi rasa cemas 3
dengan latihan relaksasi dengan hipnotis 5
jari
3. Menjelaskan tujuan dari latihan relaksasi hipnotis 5
5 jari
4. Menjelaskan cara latihan latihan relaksasi hipnotis 5
5 jari
5. Mendemonstrasikan latihan latihan relaksasi 5
hipnotis 5 jari
6. Memberikan kesempatan pada klien untuk 10
mempraktekannya
7. Memberikan reinforcement positif 10
D. FASE TERMINASI 10
1. Mengevaluasi hasil relaksi 10
2. Menganjurkan pasien untuk mengulangi 10
teknik relaksasi ini bila pasien merasakan
cemas
3. Berpamitan
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MATERNITAS
( Tuliskan judul asuhan keperawatan )
46
I. PENGKAJIAN
2. Status Kesehatan
a. Keluhan Utama
b. Riwayat Kehamilan
Riwayat Prenatal
Kehamilan : G
P
A
, Selama hamil pernah memeriksakan kehamilannya berapa
kali :
., Imunisasi TT lengkap / tidak :
.., HPHT : ..
, HPL :
.
Riwayat Persalinan Sekarang
Anak ke
., Umur
mg, Jenis persalinan :
..,Tanggal persalinan
. jam
.. dibantu
oleh
, Keadaan bayi :
, Jenis Kelamin :
, BB :
gr, LK :
cm, LD :
cm,
LLA :
cm, L Paha :
cm, L Perut :
cm
47
Riwayat Kehamilan
Anak ke
hidup / mati. jenis kelamin ;
umur sekarang
persalinan ditolong oleh :
,
BB waktu lahir
.gr, jenis persalinan
(sampai anak yang sekarang)
Riwayat Haid
Menarche : tahun
.., Lama haid :
, Siklus haid :
, Jumlah :
cc,
Dismenarche :
, Menikah berapa kali :
, Lama pernikahan :
......
Pola Fungsional
1) Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan.
( Persepsi pasien tentang status kesehatan umum )
a) Menggambarkan persepsi pasien dan keluarga terhadap kesehatan
b) Upaya prefentif kesehatan lingkungan, gaya hidup dan kebiasaan.
2) Pola nutrisi dan metabolisme :
( Pola masukan makanan dan cairan, keseimbangan cairan dan elektrolit )
Asupan Makanan :
a) Kebiasaan makan :
..........................................
b) Jenis dan banyaknya :
........................................
c) Makanan kesukaan dan pantangan :
.................................
d) Kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendiri :
., gigi :
, gusi
.., lidah :
, membrane mukosa :
.........................................................................
e) Nafsu makan :
.........................................
f) Alergi / intoleransi makanan :
....................................
g) BB :
., perubahan BB :
..............................................................
h) Turgor kulit :
, membrane mukosa kering / lembab :
............................
Asupan Cairan :
i) Banyaknya cairan yang dikonsumsi / hari :
................................
j) Mual / muntah :
.........................................
3) Pola eliminasi :
( Pola fungsi pembuangan dan persepsi pasien )
BAB :
a) Kaji pola defikasi :
, jumlah :
....................................
b) Karakteristik :
.., konstipasi :
, diare :
.................................
48
BAK :
a) Kaji pola miksi :
, jumlah :
. Frequensi :
., dorongan :
.,
retensi :
...................................................................
b) Karakteristik :
, warna :
......................................
c) Bau khas dan zat penyerta lainnya:
...................................
d) Kaji factor yang mempengaruhi pola eliminasi seperti diit, obat, tindakan, mobilitas atau
factor lain yang menyebabkan gangguan
Sumber lain kaluarnya cairan : muntah, diare, diaphoresis, perdarahan dll
c) Fungsi kognitif : Kaji orientasi : terhadap waktu, tempat dan orang, kemampuan belajar
/ memutuskan masalah.
d) Observasi tingkat nyeri ( PQRST )
Lokasi :
., Intensitas ( 1 10 ) :
.,Frequensi :
, Kualitas :
..
Durasi :
.
a) Persepsi individu pada peran dan tanggungjawabnya dalam keluarga, pekerjaan dan
kehidupan sosialnya.
b) Jelaskan struktur keluarga, hubungan pasien dengan keluarga dan linggungannya dan
hubungan pasien dengan keluarga selama dirawat di RS.
( Nilai nilai, tujuan atau keyakinan yang mengarahkan pilihan atau keputusan )
Keyakinan dan pandangan tentang agama dan norma budaya, kegiatan ibadah dirumah
secara individu atau kelompok.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap seluruh bagian tubuh dari ujung rambut sampai
ujung kaki (head to toe examination), dan dilakukan dengan cara : Inspeksi, Auskultasi,
Palpasi dan Perkusi.
a. KU : ( amati perubahan fisik, perilaku dan sikap pasien )
b. Kesadaran : Compos mentis ( CM ), apatis, somnolent, stupor, koma.
c. Vital Sign : TD :
.. mmHg, R :
x/menit, N :
. x/menit, S :
. 0 C.
d. Kulit :
Inspeksi : kemerahan, benjolan, nyeri, gatal gatal, kering, perubahan
warna, perubahan pada rambut dan kuku.
e. Kepala : rambut : kuantitas, penyebaran, tekstur, kulit kepala : benjolan atau lesi,
tulang tengkorak : ukuran dan kontur
Muka / wajah : simetri dan ekspresi wajah
f. Mata :
Inspeksi : posisi dan kesejajaran mata, kelopak mata, apparatus lakrimalis :
berlebihan / tidak, sclera dan konjungtiva, kornea, iris dan lensa. Pupil : ( ukuran, bentuk
dan simetris, reaksi terhadap cahaya ), pemakaian kaca mata / lensa kontak, fungsi
penglihatan.
g. Telinga : Bentuk, ukuran, lubang telinga : serumen / otitis, katajaman pendengaran
: uji weber ( kehilangan pendengaran sensorineural )
h. Hidung :
Inspeksi : mukosa : warna / pembengkakan, septum nasal : defiasi, perforasi,
Perkusi : nyeri tekan pada sinus
i. Mulut dan Tenggorokan :
Bibir : warna, mukosa bibir
Rongga mulut : gigi ( karang gigi, karies, gigi tanggal, perdarahan gusi, gigi palsu, radang
gusi)
Lidah : kebersihan, warna, fungsi pengecapan
j. Leher : I / P : posisi trakea, kelenjar tyroid, peningkatan vena jugularis
k. Dada :
52
m. Abdomen
Inspeksi : kulit abd, umbilicus, kontur, simetri, gelombang peristaltic,
Auskultasi : bising usus, desiran,
Perkusi : proporsi dan pola tympani serta pekak,
Palpasi : kekakuan / nyeri tekan, massa, TFU : Letak, presentasi, posisi, penurunan
kepala (Leopold), DJJ
n. Panggul : Ukuran panggul, bentuk panggul
o. Genetalia
Inspeksi : kebersihan, pengeluaran cairan pervaginam ( jumlah warna, bau ),
luka episiotomy, perineum ( REEDA )
Palpasi : Ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa
p. Ektremitas : Edema di jari tangan dan tungkai , Kuku jari pucat, Varises vena, Reflek
patella :
4. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium : tuliskan hasil dan nilai normalnya
Hasil Radiologi : tuliskan jenis pemeriksaan dan hasilnya
Terapi : tuliskan tanggal dan dosis pemberian
5. Analisa Data
Langkah langkah menganalisa data :
a. Pengelompokan data berdasarkan kebutuhan bio psiko social spiritual.
b. Tabulasi data : memasukkan ke dalam tabel dan membandingkan dengan nilai normal
( standar )
53
c. Perumusan masalah
Keterangan
*) : Diisi no urut
**) : Diisi tanggal dan waktu
***) : Diisi data pendukung ( subyektif dan obyektif ) yang sudah
dikelompokkan
berdasarkan masalah
****) : Diisi data yang menjadi sebab akibat antara data dengan diagnosa
*****) : Diisi diagnosa keperawatan yang ditegakkan
54
Ket :
*) : Diisi no urut diagnosa
**) : Diisi diagnosa keperawatan ( actual / potensial ) dan data pendukung
( data
subyektif dan data obyektif )
***) : Diisi tanggal diagnosa keperawatan ditegakkan
55
****)
*) **) ***)
( Tersusun sesuai prioritas)
Keterangan :
*) : Diisi no urut
**) : Diisi Diagnosa Keperawatan, Penyebab dan Data ( Subyektif dan
Obyektif )
sesuai dengan prioritas masalah yang telah dirumuskan
56
***) : Diisi tujuan dan hasil yang ingin dicapai dimana berfokus pada pasien,
Jelas ( Spesifik ) , singkat ( Measureable ), dapat diukur ( Achieveble ) , realistik
( Realistic ), dalam periode waktu tertentu ( Time ), dan ditentukan bersama antara perawat
dan pasien.
Pencapaian tujuan harus menggunakan kriteria hasil yang telah ditetapkan
****) : Diisi rencana tindakan sesuai prinsip Observasi, Nursing treatment,
Edukatif,
Kolaboratif )
IV. PELAKSANAAN
Keterangan :
*) : Diisi no urut diagnosa sesuai prioritas.
**) : Diisi tanggal dan waktu dilakukan tindakan keperawatan dan medis
***) : Diisi tindakan keperawatan / medis yang dilaksanakan sesuai urutan
prioritas
****) : Diisi respon pasien ( subyektif dan obyektif ) setelah dilakukan tidakan
keperawatan dari masing masing tindakan.
*****) : Diisi paraf dan nama terang mahasiswa
V. EVALUASI
Keterangan :
*) : Diisi no urut diagnosa sesuai prioritas.
**) : Diisi tanggal dan waktu evaluasi
***) : Diisi catatan perkembangan sesuai diagnosa prioritas dengan SOAP
DS / DO : diperoleh setelah melakukan pengkajian kembali terhadap
tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan membandingkan data DS / DO saat pengkajian
awal
A : Analisa dilakukan dengan membandingkan DO / DS pasien
dengan tujuan / kriteria hasil seperti yang telah ditetapkan.
P : Tindakan yang dipilih untuk dilaksanakan kembali apabila tujuan
tercapai sebagian atau bahkan tidak tercapai dengan merumuskan perencanaan asuhan
keperawatan yang baru sesuati tahap proses keperawatan
****) : Diisi paraf dan nama terang mahasiswa
ANSIETAS
Topik : Ansietas
Waktu : 09.30-11.00
Tujuan.
A. Tujuan Umum :
B. Tujuan Khusus :
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah
Diskus
Demonstrasi
60
E. Media
Leaflet
3 1
22 1. Pemateri
4 2. Moderator
5 3. Pembawa acara
4. Peserta
5. Fasiltator
G. Kegiatan
Menjawab pertanyaan
Memberi salam
Menyimak
Memperkenalkan diri
Mengkomunikasikan tujuan
2 Kegiatan Inti : Menyimak 15 menit
61
Menjawab pertanyaan
Menyimpulkan materi
Menjawab salam
Melaksanakan evaluasi
H. Evaluasi Stuktural
2. Konyrak waktu
I. Evakuasi Proses
yang di sampaikan
sampaikan
ansietas
ansietas
Referensi
Kurniadi, Rizki. (2012). Penyuluhan kesehatan peran keluarga dalam penanganan pasien
gangguan jiwa.
29
29
30
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas
Cemas
Firasat Buruk
Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
Merasa Tegang
Lesu
Mudah Terkejut
Mudah Menangis
Gemetar
Gelisah
3 Ketakutan
Pada Gelap
Ditinggal Sendiri
30
31
4 Gangguan Tidur
Tidak Nyenyak
Banyak Mimpi
Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
Sukar Konsentrasi
6 Perasaan Depresi
Hilangnya Minat
Sedih
31
32
Perasaan Berubah-Ubah
Sepanjang Hari
Kaku
Kedutan Otot
Gigi Gemerutuk
Tinitus
Penglihatan Kabur
Merasa Lemah
Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
Takhikardia
Berdebar
Nyeri di Dada
32
33
Mau Pingsan
10 Gejala Respiratori
Perasaan Tercekik
Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal
Sulit Menelan
Perut Melilit
Gangguan Pencernaan
Mual
Muntah
33
34
12 Gejala Urogenital
Amenorrhoe
Menorrhagia
Impotensi
13 Gejala Otonom
Mulut Kering
Muka Merah
Mudah Berkeringat
Bulu-Bulu Berdiri
Gelisah
34
35
Tidak Tenang
Jari Gemetar
Kerut Kening
Muka Tegang
Muka Merah
35
36
36
37
37
38
38
No PERNYATAAN Benar Salah
6 Saya malu tidak lebih sering daripada yang lain benar salah
10 Saya sering takut bahwa saya akan memerah Benar Salah 3. Taylor
Manifest
11 Tangan dan kaki saya cukup biasanya hangat benar salah
Anxiety
Saya berkeringat sangat mudah bahkan pada Scale(T-
12 benar salah MAS)
hari yang dingin