Anda di halaman 1dari 26

TUGAS ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM MUSCULOSKLETAL

OLEH :

KELOMPOK III

Hana Depsita Sari (P07124123020)


Harfina Yunita Sari (P07124123021)
Kariani Pratiwi (P07124123022)
Khalida Rahmah Al idrus (P07124123023)
Kipayatul Azkia (P07124123024)
Lara Sasriana (P07124123025)
Latifah Cahayani (P07124123026)
Linda Septiana (P07124123027)
Liza Ismayana (P07124123028)

PRODI SARANA TERAPAN KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


POLTEKKES KEMENKES MATARAM
2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah


memberikan kemudahan dan kesehatan kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah kelompok dalam memenuhi tugas mata kuliah anatomi
fisiologi dengan tema “Muskuloskletal”

Tidak lupa pula dukungan baik secara materil dan nonmateril yang
diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu,
izinkan penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak Aan Dwi Sentana
M.Kep selaku dosen pengampu yang telah memberikan dedikasi ilmunya.

Penulis sadar bahwa makalah yang disusun ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis memohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya,semoga makalah yang sudah kami susun bersama sama bisa


bermanfaat bagi dunia pendidikan

Mataram, 08 Agustus 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover..............................................................................................................
Kata Pengantar...............................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
1.1..................................................................................................................Latar
Belakang..................................................................................................4
1.2..................................................................................................................Rumus
an Masalah...............................................................................................5
1.3..................................................................................................................Tujuan
.................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
2.1. Skeletal....................................................................................................7
2.2. Sendi........................................................................................................8
2.3. Otot..........................................................................................................9
2.4. Fasia.........................................................................................................10
2.5. Hubungan System Muskuloskletal Dengan Reproduksi Wanita.............11
BAB III PENUTUP........................................................................................
3.1. Kesimpulan .............................................................................................12
3.2. Saran........................................................................................................13
Daftar Pustaka................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anatomi berasal dari bahasa Latin, yaitu : ana bagian, memisahkan ;
tomi (tomie) : Tommeimei : iris, potong. Fisiologi berasal dari kata fisis
( phisis): alam atau cara kerja : logos ( logi) ilmu pengetahuan. Dari kata
tersebut Diatas dapat disimpulkan pengertian Anatomi fisiologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang susunan tubuh atau potongan tubuh
dan bagaimana alat tubuh itu bekerja secara normal. Anatomi adalah ilmu
yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan maupun
bagian bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain. Fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap tiap jaringan tubuh
atau bagian dari alat tubuh.
Sistem musculuskletal adalah sistim tubuh sebagai penunjang bentuk
tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan . konponen utama sistim
musculuskletal adalah jaringan ikat. Sistim ini terdiri dari
tulang,sendi,otot,rangka,tendon,ligament,bursa, dan jaringan jarigan khusus
yang menghubungkan struktur-struktur ini. Penyusunan tubuh tersebut terdiri
dari kurang lebih 25% berat badan dan 50% terdiri dari otot.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan skeletal?
2. Apa yang dimaksud dengan sendi?
3. Apa yang dimaksud dengan otot?
4. Apa yang dimaksud dnegan fasia?
5. Bagaimana hubungan system muskuloskletal dengan reproduksi
Wanita?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan skeletal
2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan sendi
3. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan otot

4
4. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dnegan fasia
5. Untuk mengetahui Bagaimana hubungan system muskuloskletal dengan
reproduksi Wanita

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Skletal

a. Pengertian Tulang

Tulang adalah organ keras dari semua jaringan dalam tubuh yang bersifat
kuat dan kaku serta sulit di bengkokan. Tulang merupakan jaringan yang
tersusun oleh sel dan matriks kolagen. Matriks kolagen dala tubuh manusia
memiliki kandungan 65% material inogratik yang disebut matriks
termineralisasi dan 30% material organic. Matriks termineralisasi ini
Sebagian besar mengandung kalsium dan fosfor atau disebut juga kristal
hidroksiapatit yang membuat struktur tulang keras. Penurunan kepadatan
tulang dan perburukan mikro asitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh
dan mudsh patah disebut dengan penyakit tulang osteoporosis. Selama ini
osteoporosis identic dengan orangtua tapi faktanya pengeroposan tulang
bisa menyerang siapa saja termasuk usia mudah.

Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks ekstraseluler. sel sel tersebut adalah
osteosit, osteoblas,dan osteoklas.

a. Osteoblas menyintesis unsur-unsur organik tulang. sel-sel ini bertanggung


jawab untuk pembentukan tulang-tulangbaru selama
pertumbuhan,perbaikan, dan membentuk Kembali tulang.

b. Osteosit adalah sel-sel matang yang mengisi lakuna dalam matriks.

c. Osteoklas adalah sel-sel yang bertanggung jawab untuk menghancurkan


dan membentuk kembali tulang

Matriks tulang tersusun dari serat-serat kolagen organikyang tertanam pada


substansi dasar dan garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan
kalsium.

6
a. Substansi dasar tulang terdiri dari sejenis pretoglikan yang tersusun
terutama dari

kondroitin sulfat dan sejunlah kecil asam hialuronat yang bersenyawa


dengan protein.

b. Garam-garam tulang berada dalam bentuk kristal kalsium fosfat yang


disebut hidrosiapatit dengan rumus molekul 3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2.

c. Persenyawaan anatara kolagen an kristal hidrosiapatit bertanggung jawa


atas daya regang dan daya tekan tulang yang besar. Cara penyusunan tulang
serupa dengan pembuatan palang beton : serat-serta kolagen seperti batang
batang baja pada beton

b. Fungsi Tulang

a. Tulang memberikan topangan dan bentuk pada tubuh

b. Pergerakan.Tulang berartikulasi dengan tulang lain pada sebuah


persendian dan berfungsi sebagai pengungkit. Jika otot-otot (yang tertanam
pada tulang) berkontraksi, kekuatanyang diberikan pada pengungkit
menghasilkan gerakan.

c. Perlindungan. tulang melindungi organ-organ lunak yang ada dalam


tubuh.

d. Pembentukan sel darah (Hematopoiesis). Sumsum tulang merah, yang


ditemukan pada orang dewasa dalam tulang sternum, tulang iga, badan
vertebra, tulang pipih pada kranium, dan pada bagian ujung tulang panjang,
merupakan tempat produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit
darah.

e. Tempat penyimpanan mineral. Matriks tulang tersusun dari sekitar 62%


garam anorganik, terutama kalsium fosfat dan kalsium karbonat dengan
jumlah magnesium, klorida, florida, sitrat yang lebih sedikit. Tulang
mengandung 99 % kalsium tubuh.Kalsium dan fosfor disimpan dalam
tulang agar bisa ditarik kembali dan dipakai untuk fungsi-fungsi tubuh ; zat
tersebut kemudian diganti melalui nutrisi yang diterima.

7
c. Pembagian Klasifikasi

Tulang mempunyai dua bagian besar yaitu :

a. Tulang axial (tulang pada kepala dan badan) seperti : tulang kepala
(tengkorak), tulang belakang (Vertebra), tulang rusuk dan sternum

b. Tulang appendicular (Tulang tangan dan kaki) seperti : exitremitas atas


scapula,klavikula,humerus,ulna,radius,telapaktangan),exitremitas
bawah(pelvis,femur,tibia,patela,fibula,telapak kaki).

d. Klasifikasi Tulang

Ada 206 tulang dalam tubuh manusia, Tulang dapat diklasifikasikan dalam
lima kelompok berdasarkan bentuknya :

1. Tulang Panjang ditemukan ditungkai. Tulang berlongasi dan berbentuk


silindris, serta terdiri dari diafisis dan epifisis. Fungsi tulang ini untuk
menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan.

a. Diafisis (batang) tersusun dari tulang kompak silinder tebal yang


membungkus medula atau rongga sumsum sentral yang besar.

 Rongga sumsum berisi sumsum tulang kuning (adiposa) atau


sumsum merah,bergantung usia individu
 Endosteum melapisi rongga sumsum. Jaringan ini terdiri dari
jaringan ikat areolar vaskular.
 Periosteum membungkus diafisis. Periosteum adalah lembaran
jaringan ikat yang terdiri dari dua lapisan: lapisan luar adalah
jaringan ikat fibrosa rapat; lapisan dalam bersifat osteogenik
(pembentuk tulang) dan terdiri dari satu lapisan tunggal
osteoblas.Serat sharpey (serat jaringan ikat) mengikat periosteum ke
tulang. Periosteum membungkus semua tulang kecuali tulang
sesamoid, pada permukaan artikular, sekitar insersi tendon, dan
ligamen.

Fungsi periosteum, antara lain :

8
1) Pertumbuhan tulang dalam ukuran lebarnya, berarti pertumbuhan
lapisan osteogenik yang lebih dalam dan lebih selular.

2) Nutrisi tulang karena periosteum sangan tervaskularisasi dan


merupakan jalur masuk pembuluh darah untuk menembus tulang.

3) Regenerasi tulang setelah terjadi fraktur

4) Sarana perlekatan untuk tendon dan ligamen.

b. Epifisis adalah ujung-ujung tulang yang membesar sehingga rongga rongga


sumsum dengan mudah bersambungan.

 Epifisis tersusun dari tulang cancelius internal, yang diselubungi tulang


kompak dan dibungkus kartilago artikular (kartilago hialin).
 Kartilago artikular, yang terletak pada ujung-ujung permukaan tulang yang
berartikulasi, dilumasi dengan cairan sinovial dari rongga persendian.
Kartilago ini memungkinkan terjadinya pergerakan sendi yang lancar.

2. Tulang pendek adalah tulang pergelangan tangan (karpal) dan tulang


pergelangan kaki (tarsal). Tulang tersebut berstruktur kuboidal atau bujur,
dan biasanya ditemukanberkelompok untuk memberikan kekuatan dan
kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas. Sebagian besar tulang
pendek adalah tulang cancellus, yangdikelilingi lapisan tulang kompak.

3. Tulang Pipih ada pada tulang tengkorak, iga dan tulang dada. Struktur
tulang yang mirip lempeng ini memberikan suatu permukaan yang luas
untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan. Dua lempeng tulang
kompak (dikenal sebagai tabula luar dan tabula dalam pada kranium)
membungkus lapisan berongga (diploe)

4. Tulang iregular adalah tulang yang bentuknya tidak beraturan dan tidak
termasuk kategori di atas; meliputi tulang vertebra dan tulang osikel
tulang. Strukturnya sama dengan struktur tulang pendek yaitu tulang
cancellus yang ditutupi lapisan tulang kompak yang tipis.

5. Tulang sesamoid adalah tulang kecil bulat yang masuk ke formasi


persendian atau bersambungan dengan kartilago, ligamen atau tulang

9
lainnya. Salah satu contohnya adalah patela (tempurung lutut), yang
merupakan tulang sesamoid terbesar.

2.2. Otot

a. Pengertian Otot

Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi.


Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar
otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang tulang kerangka tubuh oleh
tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit.
Sistem otot terdiri dari : Otot, Fascia, Tendon. Otot membentuk 43% berat
badan; > 1/3- nya merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat
terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat. Proses vital di dalam
tubuh (seperti. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas,
peristaltik usus) terjadi karena adanya aktivitas otot.

b. Fungsi Otot

 Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot


tersebut melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh.
 Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang
rangka dan mempertahankan
 tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap
gaya gravitasi. Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara
metabolis menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh
normal.

c. Ciri-ciri otot
 Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang
dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot.

10
 Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika
distimulasi oleh impuls saraf.
 Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk
menegang melebihi panjang otot saat rileks.
 Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah
berkontraksi atau meregang.

d.Jenis jenis otot

a). Otot rangka, merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada
rangka.

 Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris


dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
 Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian
perifer.
 Kontraksinya sangat cepat dan kuat.

Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka

 Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari


serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut
myofiber/serabut otot
 Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang
mempunyai banyak nucleus ditepinya.
 Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh
dengan bermacam-macam organella, kebanyakan berbentuk
silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
 Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang
berbeda-beda ukurannya :
1. yang kasar terdiri dari protein myosin
2. yang halus terdiri dari protein aktin/actin

b). Otot Polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot
ini dapat diemaker pada dinding berongga seperti kandung kemih dan

11
uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik,
pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.

 Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.


Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron
(melapisi pembuluh darah)sampai 0,5 mm pada uterus wanita
hamil.
 Kontraksinya kuat dan lamban.

Struktur Mikroskopis Otot Polos

 Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh


myofilamen-myofilamen.

Jenis otot polos

Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi
untuk berkontraksi.

 Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh


darah besar, pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada
otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran
pupil dan pada otot erektor pili rambut.
 Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam
lapisan dinding organ berongga atau visera. Semua serabut
dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal.
Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak
memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas
listrik spontan

12
c). Otot Jantung

 Merupakan otot lurik


 Disebut juga otot seran lintang involunter
 Otot ini hanya terdapat pada jantung
 Bekerja terus menerus setiap tanpahenti,tapi otot jantung juga
mempunyai masa istirahat,yaitu setiap kali berdenyut.

Struktur Mikroskopis Otot Jantung

 Mirip dengan otot skeletal

e. Fungsi Sistim Otot Rangka


 Menghasilkan Gerakan rangka.
 Mempertahankan sikap dan posisi tubuh
 Menyokong jaringan lunak.
 Menunjukan pintu masuk dan keluar saluran dalam sistim
tubuh
 Mempertahankan suhu tubuh: kontraksi otot: energi menjadi
panas.

13
f .Mekanisme Gerakan otot

Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada
rangka. Garis- garis gelap dan terang pada otot rangka adalah miofibril yang
merupakan sumber kekuatan otot dalam melakukan gerakan kontraksi,
karena massa utamanya adalah serabut. Setiap myofibril tersusun atas
satuan-satuan kontraktil yang disebut sarkomer. Garis gelap disebut zona Z
sedangkan garis terang disebut zona H. Zona Z merupakan bagian tumpang
tindih dua molekul protein filamen otot, yaitu aktin dan miosin. Protein otot
yang tersusun atas aktin dan myosin disebut aktomiosin. Protein kompleks
inilah yang merupakan komponen terbesar dari bahan penyusun otot. Pada
saat serabut otot berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona Z dan zona
H. jika otot berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20 % lebih pendek
dari ukuran saat berelaksasi.

g. Mekanisme kontraksi otot

Mekanisme kontraksi otot adalah sebagai berikut:

 Pelepasan asetilkolin neurotransmitter dipicu oleh impuls saraf yang


mencapai ujung saraf motorik
 Asetilkolin melewati celah saraf otot dan mengikat reseptor asetilkolin dari
serat otot.
 Rangsangan reseptor memicu impuls di sekitar sarkolema yang berada
di tubulus T dan yang menuju kantong retikulum sarkoplasma

14
 Dari kantong tersebut, kalsium dihasilkan dan segera menuju
ke sarkoplasma. Di dalam miofilamen tipis yang ada di sarkoplasma,
kalsium mengikat molekul troponin.
 Pergeseran miofilamen tipis menimbulkan molekul tropomiosin yang
mempengaruhi situs aktif aktin.
 Jembatan miofilamen memberikan energi kepada jembatan miosin. Energi
ini digunakan untuk menarik miofilamen tipis. Adenosin
trifosfat mengulangi siklus ini terus-menerus.
 Filamen seluruh otot memendek ketika filamen melewati miofilamen yang
tebal.

h. Arah Gerak Otot

1. Fleksor ( bengkok ) >< Ekstentor ( meluruskan )


2. Supinasi ( menengadah) >< Pronasi ( tertelungkup)
3. Defresor ( menurunkan) >< Lepator ( menaikkan )
4. Sinergis ( searah ) >< Antagonis ( berlawanan)
5. Dilatator ( melebarkan) >< Konstriktor ( menyempitkan)
6. Adduktor ( dekat ) >< Abduktor ( jauh)

H. Struktur Yang Terkait Otot

A. Tendo

 Berupa serat-serat yang tersusun dari jaringan ikat padat yang menghubungkan
otot dengan tulang atau tulang rawan.

 Diinervasi oleh serat sensorik yang berasal dari saraf otot.

B. Ligamen

 Tersusun dari serat fibrosa yang menghubungkan tulang-tulang atau tulang


rawan, atau lipatan peritoneum yang berfungsi mendukung struktur visceral.

C. Raphe

 Suatu garis yang dibentuk oleh pertemuan struktur yang simetris oleh serat
fibrosa atau tendon, terdapat pada pterygomandibular, faring, dan skrotum.

15
D. Aponeurosis

 Lembaran berserat datar berasal dari perluasan tendon yang melekat pada otot
dan berfungsi sebagai origo dan insertio otot.

E. Retinakulum

 Suatu jaringan ikat fibrosa yang menjaga struktur di regio sendi agar berada di
tempatnya.

F. Bursae

 Berupa kantung yang dibentuk oleh membran sinovial yang berisi cairan kental
untuk melumasi dinding bursa agar mengurangi gesekan saat bergerak.

 Ditemukan di mana tendon bergesekan pada tulang, ligamen, atau tendon


lainnya.

2.3 Sendi

a.Pengertian Sendi

Dalam anatomi tubuh manusia,sendi merupakan titik fisik penghubung antar


dua tulang.Sebagai contoh,sendi lutut adalah titik penghubung antara tulang paha
(tulang paha) dan tibia (tulang kering). Sendi disokong atau diperkuat pada bagian
luar oleh otot dan tendon. Stabilititas send sebagian bergantung pada bentuk
tulang yang terlibat, tetapi terutama pada tonus da kekuataN otot yang
mengelilingi dan bekerja pada sendi tersebut dan pada tendon. Banyak pembuluh
darah di sekitar sendi yang mendispersi panas yang dihasilkan oleh gerakan yang
berulang.

b.Fungsi Sendi

Fungsi sendi adalah menghubungkan tulang,memberi struktur,serta


membantu otot menggerakan tulang. Sendi berperan penting dalam sistem gerak.
Tanpa persendian tentunya manusia kesulitan untuk menggerakkan tubuh,

16
berjalan, atau memegang benda. Bahkan sekedar menolehkan kepala hingga
berbicara pun tak lepas dari bantuan persendian.

c.Macam-Macam Sendi

 Sendi mati

Sendi mati tidak memiliki rongga sambungan, tetapi menyatu dengan


adanya jaringan fibrosa (misalnya, kolagen). Sendi ini tetap pada
tempatnya sehingga tidak menyebabkan pergerakan. Contoh sendi mati
yang paling mudah dikenali adalah sendi di tengkorak bayi.

Saat bayi, bagian tulang-tulang tengkorak di ubun-ubun disatukan secara


fleksibel dengan sutura dan kemudian mengeras menjadi tulang saat usia
bayi bertambah besar. Contoh lainnya adalah jaringan fibrosa yang
menghubungkan tulang gigi dengan rahang.

 Sendi kaku

Sendi kaku merupakan bagian sendi yang bisa bergerak secara terbatas.
Sendi ini berupa tulang rawan yang menyatukan antar-tulang, tanpa rongga
sendi. Contoh sendi kaku adalah sendi yang mempertemukan tulang
simfisis pubis pada area panggul. Bagian ini sedikit bisa digerakkan
meskipun terbatas.

 Sendi gerak (sendi sinovial)

Berbeda dengan sendi mati dan sendi kaku, sendi gerak memiliki rongga
sendi dan memiliki kemampuan untuk bergerak lebih banyak. Adanya
rongga, jaringan fibrosa, dan cairan pelumas (cairan sinovial) pada sendi,
membuat tubuh lebih mudah bergerak. Sendi gerak sendiri memiliki
banyak jenis sesuai tipe gerakannya. Apa saja?

1. Sendi putar

Ciri khas sendi putar adalah kemampuannya untuk menggerakkan tulang dalam
gerakan memutar (rotasi) dari tulang lain. Contoh sendi putar adalah sendi di
bagian leher. Sendi putar ini membuat bagian kepala bisa bergerak memutar.

17
2. Sendi geser

Sendi geser bisa dikenali dari di bagian tulang yang membentuk gerakan
bergeser searah secara mendatar. Contoh sendi geser bisa dilihat pada bagian
sambungan antara pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

3. Sendi pelana

Sendi pelana membantu menggerakkan tulang ke berbagai arah yakni ke


samping kiri dan kanan, serta gerakan ke depan dan belakang. Meski cukup
fleksibel, sendi ini tidak mampu bergerak memutar. Contoh sendi pelana yaitu
sendi di bagian pangkal tulang ibu jari

4. Sendi engsel
Sendi engsel bergerak seperti cara kerja engsel pintu. Membantu tulang
bergerak searah menyerupai pintu yang dibuka-tutup. Contoh sendi engsel
adalah sendi di bagian lutut dan bagian siku yang bisa membengkok (ulna).

5. Sendi gulung

Sendi gulung ditandai dengan adanya rongga sendi dan bagian ujung tulang
yang berbentuk bulat. Persendian ini menghasilkan gerakan dua sumbu arah
secara fleksibel, kecuali gerak memutar. Contoh sendi gulung yaitu sendi yang
ada di antara rahang serta antara tulang telapak tangan dengan tulang jari
tangan.

6. Sendi peluru

Sendi peluru merupakan jenis sendi untuk berbagai gerakan ke segala arah,
termasuk gerak memutar. Sendi peluru memiliki rongga sendi dengan tulang
yang ujungnya membulat (seperti bola). Contoh sendi peluru adalah sendi di
bagian panggul yang menyatukan tulang panggul dengan tulang paha. Contoh
lainnya, sendi pada bahu, yang menghubungkan tulang belikat dan tulang
lengan.

d. Gerakan Sendi

18
Meluncur : gerakan satu permukaan pada permukaan lain seperti pada
sendi datar.

Fleksi : pengecilan sudut sendi, misalnya melipat siku.

Ekstensi : pembesaran sudut sendi, misalnya meluruskan siku

Dorsofleksi kaki atau jari kaki : menekuk kaki dan dari atas

Plantar Fleksi atau jari kaki : menekuk kaki atau jari kaki ke bawah

Abduksi : gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah, misalnya


mengangkat lengan menjauhi tubuh

Adduksi : gerakan bagian tubuh mendekati garis tengah,, misalnya


mendekatkan lengan sisi tubuh

Rotasi : gerakan bagian tubuh berputar pada sumbu


longitudinalnya, misalnya gerakan telapak tangan ke depan
dan ke belakang

Sirkumduksi : kombinasi fleksi, abduksi, ekstensi, dan adduksi pada satu


gerakan, misalnya mengayun lengan yang berputar dalam
satu lingkaran

e. Gangguan Persendian

Persendian dapat terganggu dengan terjadinya pergeseran tulang atau


penyusun sendi. Contohnya adalah dislokasi dan ankilosis. Dislokasi
merupakan gangguan persendian yang disebabkan oleh perubahan
kedudukan ligamen. Sementara itu ankilosis merupakan gangguan
persendian yang dapat disebabkan oleh pembengkakan kantung synovial
atau jaringan ikat pembungkus sendi. Ankilosis juga disebabkan oleh
akumulasi asam urat.

 Artritis adalah imflamasi atau degenerasi sendi.


 Osteo-artritis merupakan arthritis pada sendi besar (seperti pinggul)
sebagai akiba menahan berat badan atau cedera berulang: terjadi degenerasi
tulang rawan dan tulang.

19
 Artritis Reumatid merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan
perubahan inflamasi dan degeneratif pada banyak sendi-sendi kecil dan
sering mengalami cacat berat.
 Dislokasi adalah pemaksaan tulang pada sendi keluar dan posisi
normalnya.
 Fraktur dislokasi merupakan kombinasi fraktur dengan dislokasi

2.4. Fascia
a. Pengertian fascia
Fascia adalah connective tissue yang mengelilingi dan menahan setiap
organ, pembuluh darah, tulang, serabut saraf, dan otot pada tempatnya.
Dapat dikatakan bahwa fascia bersama kita dan ada dimana-mana yang
jika dilihat seperti jaring laba-laba. bahwa jika tidak ada fascia yang
menyelimuti otot kita, maka kita tidak akan bisa bergerak luwes dan akan
terlihat seperti robot. Melatih fascia adalah sangat penting, karena fascia
terdapat di dalam seluruh tubuh kita yang merupakan jaringan tak
terputus. Melatih fascia bisa dengan pilates atau gerakan yoga yang
mampu memberika efek rileks pada otak.
b. Fungsi fascia
Fascia berfungsi untuk menopang dan menstabilkan tubuh kita serta
menyampaikan dan menahan informasi.

2.5. Hubungan Sistim muskuloskletal dengan reproduksi Wanita

Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur kehamilan


semakin bertambah.Adaptasi muskuloskelatal ini mencakup: peningkatan
berat badan, bergesernya pusat akibat pembesaran rahim, relaksasi dan
mobilitas. Namun demikian, pada saat post partum sistem muskuloskeletal
akan berangsur-angsur pulih kembali. Ambulasi dini dilakukan segera
setelahmelahirkan, untuk membantu mencegah komplikasi dan
mempercepat involusi uteri.

Adaptasi sistem muskuloskeletal pada masa nifas, meliputi:

20
 Dinding perut dan peritoneum.
 Kulit abdomen.
 Striae.
 Perubahan ligamen.
 Simpisis pubis.

Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur kehamilan


semakin bertambah.Adaptasi muskuloskelatal ini mencakup: peningkatan
berat badan, bergesernya pusat akibat pembesaran rahim, relaksasi dan
mobilitas. Namun demikian, pada saat post partum sistem muskuloskeletal
akan berangsur-angsur pulih kembali. Ambulasi dini dilakukan segera
setelahmelahirkan, untuk membantu mencegah komplikasi dan
mempercepat involusi uteri.

Dinding perut dan peritoneum.

Dinding perut akan longgar pasca persalinan. Keadaan ini akan pulih
kembali dalam 6 minggu. Pada wanita yang asthenis terjadi diastasis dari
otot-otot rectus abdominis, sehingga sebagian dari dinding perut di garis
tengah hanya terdiri dari peritoneum, fasia tipis dan kulit.

Kulit abdomen.

Selama masa kehamilan, kulit abdomen akan melebar, melonggar dan


mengendur hingga berbulan-bulan. Otot-otot dari dinding abdomen dapat
kembali normal kembali dalam beberapa minggu pasca melahirkan dengan
latihan post natal.

Striae.

Striae adalah suatu perubahan warna seperti jaringan parut pada dinding
abdomen. Striae pada dinding abdomen tidak dapat menghilang sempurna
melainkan membentuk garis lurus yang samar. Tingkat diastasis muskulus
rektus abdominis pada ibu post partum dapat dikaji melalui keadaan
umum, aktivitas, paritas dan jarak kehamilan, sehingga dapat membantu
menentukan lama pengembalian tonus otot menjadi normal.

21
Perubahan ligamen.

Setelah janin lahir, ligamen-ligamen, diafragma pelvis dan fasia yang


meregang sewaktukehamilan dan partus berangsur-angsur menciut
kembali seperti sediakala. Tidak jarangligamentum rotundum menjadi
kendor yang mengakibatkan letak uterus menjadi retrofleksi.

Simpisis pubis.

Pemisahan simpisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal ini dapat
menyebabkan morbiditasmaternal. Gejala dari pemisahan simpisis pubis
antara lain: nyeri tekan pada pubis disertai peningkatan nyeri saat bergerak
di tempat tidur ataupun waktu berjalan. Pemisahan simpisisdapat
dipalpasi. Gejala ini dapat menghilang setelah beberapa minggu atau bulan
pasca melahirkan, bahkan ada yang menetap.

Beberapa gejala sistem muskuloskeletal yang timbul pada masa pasca


partum antara lain:

a. Nyeri punggung bawah.

Nyeri punggung merupakan gejala pasca partum jangka panjang yang


sering terjadi. Hal ini disebabkan adanya ketegangan postural pada sistem
muskuloskeletal akibat posisi saatpersalinan.

Penanganan Selama kehamilan, wanita yang mengeluh nyeri punggung


sebaiknya dirujuk padafisioterapi untuk mendapatkan perawatan. Anjuran
perawatan punggung, posisi istirahat, dan aktifitas hidup sehari-hari
penting diberikan. Pereda nyerelektroterapeutik dikontraindikasikan
selama kehamilan, namun mandi dengan air hangat dapat menberikan rasa
nyaman pada pasien.

b. Sakit kepala dan nyeri leher.

Pada minggu pertama dan tiga bulan setelah melahirkan, sakit kepala dan
migrain bisa terjadi.Gejala ini dapat mempengaruhi aktifitas dan

22
ketidaknyamanan pada ibu post partum. Sakitkepala dan nyeri leher yang
jangka panjang dapat timbul akibat setelah pemberian anestasi umum.

c. Nyeri pelvis posterior.

Nyeri pelvis posterior ditunjukan untuk rasa nyeri dan disfungsi area sendi
sakroiliaka. Gejala ini timbul sebelum nyeri punggung bawah dan
disfungsi simfisis pubis yang ditandai nyeri di atas sendi sakroiliaka pada
bagian otot penumpu berat badan serta timbul pada saat membalikantubuh
di tempat tidur. Nyeri ini dapat menyebar ke bokong dan paha posterior.

Penanganan: pemakaian ikat (sabuk) sakroiliaka penyokong dapat


membantu untuk mengistirahatkan pelvis. Mengatur posisi yang nyaman
saat istirahat maupun bekerja, serta mengurangi aktifitas dan posisi yang
dapat memacu rasa nyeri.

d. Disfungsi simfisis pubis.

Merupakan istilah yang menggambarkan gangguan fungsi sendi simfisis


pubis dan nyeri yang dirasakan di sekitar area sendi. Fungsi sendi simfisis
pubis adalah menyempurnakan cincin tulangpelvis dan memindahkan
berat badan melalui pada posisis tegak. Bila sendi ini tidak menjalankan
fungsi semestinya, akan terdapat fungsi/stabilitas pelvis yang abnormal,
diperburuk dengan terjadinya perubahan mekanis, yang dapat
mrmpengaruhi gaya berjalan suatu gerakan lembut pada sendi simfisis
pubis untuk menumpu berat badan dan disertai rasa nyeri yang hebat.

Penanganan: tirah baring selama mungkin; pemberian pereda nyeri;


perawatan ibu dan bayi yang lengkap; rujuk ke ahli fisioterapi untuk
latihan abdomen yang tepat; latihan meningkatkan sirkulasi; mobilisasi
secara bertahap; pemberian bantuan yang sesuai.

e. Diastasis rekti.

Diastasis rekti adalah pemisahan otot rektus abdominis lebih dari 2,5 cm
pada tepat setinggiumbilikus (Noble, 1995) sebagai akibat pengaruh

23
hormon terhadap linea alba serta akibat perenggangan mekanis dinding
abdomen. Kasus ini sering terjadi pada multi paritas, bayi besar, poli
hidramnion, kelemahan otot abdomen dan postur yang salah. Selain itu,
juga disebabkangangguan kolagen yang lebih ke arah keturunan, sehingga
ibu dan anak mengalami diastasis.

Penanganan: melakukan pemeriksaan rektus untuk mengkaji lebar celah


antara otot rektus; memasang penyangga tubigrip (berlapis dua jika perlu),
dari area xifoid sternum sampai di bawahpanggul; latihan transversus dan
pelvis dasar sesering mungkin, pada semua posisi, kecuali posisi
telungkup-lutut; memastikan tidak melakukan latihan sit-up atau curl-up;
mengatur ulangkegiatan sehari–hari, menindaklanjuti pengkajian oleh ahli
fisioterapi selama diperlukan.

f. Osteoporosis akibat kehamilan.

Osteoporosis timbul pada trimester ketiga atau pasca natal. Gejala ini
ditandai dengan nyeri, fraktur tulang belakang dan panggul, serta adanya
hendaya (tidak dapat berjalan), ketidakmampuan mengangkat atau
menyusui bayi pasca natal, berkurangnya tinggi badan, posturtubuh yang
buruk. .

24
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem ubuh yang terdiri dari otot


muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah
jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi
energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari
tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan
posisi. Didalam tubuh manusia tersusun dari 3 otot diantaranya yaitu, Ada 3 jenis
otot yaitu otot jantung, otot polos dan otot rangka.

3.2 Saran

25
Bagi pembaca,kami sarankan untuk membaca mengenai materi yang
terkait tentang “Muskuloskeletal”,agar bisa memahami lagi mengenai materi yang
dibaca dan dipahami supaya bisa menguasai materi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Textbook Equity Edition (2014).  Anatomy and Physiology Volume 2 of 3. Openstax College.
Guyton, Arthur C. 2007 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta; EGC Guyton C. Arthur.

Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa Ken Ariata Tengadi. Edisi 7 Penerbit buku kedokteran
EGC. Jakarta. 1994 : 627 - 646

26

Anda mungkin juga menyukai