Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN PADA

BY.NY.”M” USIA 0 HARI DENGAN


IMUNISASI HB0 DI BPM ALVIRI

NAMA : FIRDAUS MUBAYYINA

NIM : 202106090601

PROGRAM STUDI BIDAN PROFESI FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Pada By.Ny.”M” Usia 0 hari Dengan Imunisasi Hb0 Di


BPM ALVIRI
Mahasiswa atas nama :

Nama : Firdaus Mubayyina


NIM : 202106090601

Telah disahkan pada tanggal :

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Weni Tri P, SST, M.Kes Syarifa Alwiyah, SST


TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Imunisasi

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti

diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap

suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain. Imunisasi adalah

suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap

suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan

sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

2015).

Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah penularan

penyakit dan upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita

(Mardianti & Farida, 2020). Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling

efektif dan efisien dalam mencegah beberapa penyakit berbahaya (Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia, 2020). Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang efektif

untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (Senewe

et al., 2017).

2. Manfaat Imunisasi

Manfaat imunisasi tidak bisa langsung dirasakan atau tidak langsung terlihat.

Manfaat imunisasi yang sebenarnya adalah menurunkan angka kejadian penyakit,

kecacatan maupun kematian akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi. Imunisasi tidak hanya dapat memberikan perlindungan kepada individu namun

juga dapat memberikan perlindungan kepada populasi

Imunisasi adalah paradigma sehat dalam upaya pencegahan yang paling efektif

(Mardianti & Farida, 2020). Imunisasi merupakan investasi kesehatan untuk masa depan

karena dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit infeksi, dengan adanya

imunisasi dapat memberikan perlindunga kepada indivudu dan mencegah seseorang jatuh

sakit dan membutuhkan biaya yang lebih mahal.

3. Hambatan imunisasi

Perbedaan persepsi yang ada di masyarakat menyebabkan hambatan terlaksananya


imunisasi. Masalah lain dalam pelaksanakan imunisasi dasar lengkap yaitu karena takut

anaknya demam, sering sakit, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, tidak

tahu tempat imunisasi, serta sibuk/ repot (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

2015).

Pemahaman mengenai imunisasi bahwa imunisasi dapat menyebabkan efek samping

yang membahayakan seperti efek farmakologis, kealahan tindakan atau yang biasa disebut

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti nyeri pada daerah bekas suntikan,

pembengkakan lokal, menggigil, kejang hal ini menyebabkan orang tua atau masyarakat

tidak membawa anaknya ke pelayanan kesehatan sehingga mengakibatkan sebagian besar

bayi dan balita belum mendapatkan imunisasi (Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, 2015).

4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

Berdasarkan Info Datin Kementerian Kesehatan (2016), penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi yaitu :

a. Pada imunisasi wajib antara lain: polio, tuberculosis, hepatitis B, difteri, campak rubella

dan sindrom kecacatan bawaan akibat rubella (congenital rubella syndrome/CRS)

b. Pada imunisasi yang dianjurkan antara lain: tetanus, pneumonia (radang paru),

meningitis (radang selaput otak), cacar air. Alasan pemberian imunisasi pada penyakit

tersebut karena kejadian di Indonesia masih cukup tinggi dapat dilihat dari banyaknya

balita yang meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah denganimunisasi (PD3I)

c. Pada imunisasi lain disesuaikan terhadap kondisi suatu negara tertentu

5. Program Pemerintah untuk Imunisasi

Berdasarkan Keputusan Meteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan

Imunisasi, pokok-pokok kegiatan pemerintah untuk imunisasi yaitu:

a. Imunisasi Rutin

Kegiatan imunisasi rutin adalah kegiatan imunisasi secara wajib dan berkesinambungan harus

dilaksanankan pada periode waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan usia dan jadwal

imunisasi. Berdasarkan kelompok umur sasaran, imunisasi rutin dibagi menjadi:

1) Imunisasi rutin pada bayi


2) Imunisasi rutin pada wanita usia subur

3) Imunisasi rutin pada anak sekolah

6. Jadwal Imunisasi
Imunisasi yang merupakan rekomendasi IDAI Tahun 2020 antara lain :

a. Vaksin Hepatitis B

Vaksin Hepatitis B monovalen paling baik diberikan kepada bayi segera setelah lahir sebelum

berumur 24 jam, didahului penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya. Bayi lahir

dari ibu HBsAg positif, segera berikan vaksin HB dan immunoglobulin hepatitis B (HBIg)

pada ekstrimitas yang berbeda, maksimal dalam 7 hari setelah lahir. Imunisasi HB selanjutnya

diberikan bersama DTwP atau DTaP (IDAI, 2020).

b. Vaksin polio

Vaksin Polio 0 sebaiknya diberikan segera setelah lahir. Apabila lahir di fasilitas kesehatan

diberikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama. Selanjutnya berikan bOPV

atau IPV bersama DTwP atau DTaP. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum berusia 1

tahun bersama DTwP atau DTaP (IDAI, 2020).

c. Vaksin BCG

Vaksin BCG sebaiknya diberikan segera setelah lahir atau segera mungkin sebelum bayi

berumur 1 bulan. Bila berumur 2 bulan atau lebih, BCG diberikan bila uji tuberkulin negatif.

(IDAI, 2020).

d. Vaksin DPT

Vaksin DPT dapat diberikan mulai umur 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP. Vaksin

DTaP diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan.

e. Vaksin Hib

Vaksin Hib diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Kemudian booster Hib diberikan pada usia

18 bulan di dalam vaksin pentavalent (IDAI, 2020).

f.Vaksin pneumokokus (PCV)

PCV diberikan pada umur 2, 4, dan 6 bulan dengan booster pada umur 12-15 bulan. Jika belum

diberikan pada umur 7-12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak 1 bulan dan booster setelah

12 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosissebelumnya. (IDAI, 2020).


g. Vaksin rotavirus

Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama mulai umur 6 minggu, dosis kedua

dengan internal minimal 4 minggu, harus selesai pada umur 24 minggu. Vaksin rotavirus

pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan

interval 4 sampai 10 minggu, harusselesai pada umur 32 minggu (IDAI, 2020).

h. Vaksin influenza

Vaksin influenza diberikan mulai umur 6 bulan, diulang setiap tahun.(IDAI, 2020).

i. Vaksin MR/MMR

Vaksin MR / MMR pada umur 9 bulan berikan vaksin MR. Bila sampai umur 12 bulan belum mendapat

vaksin MR, dapat diberikan MMR. Umur 18 bulan berikan MR atau MMR. Umur 5-7 tahun berikan

MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR (IDAI, 2020)


TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BY.NY”M” USIA 0 HARI
DENGAN IMUNISASI HB0 DI BPM ALVIRI
Tanggal pengkajian : 10 Juli 2022 Pukul : 16.00 WITA

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Klien : By Ny. M
Umur : 6 Jam
Jenis Kelamin : Perempuan
Ibu Bapak
Nama :Ny. M Tn. L
Umur :27 tahun 32 tahun
Agama :Islam Islam
Suku/Bangsa :Indonesia Indonesia
Pendidikan :SMA SMA
Pekerjaan :IRT Pedagang
Alamat :Labuhan Lombok

2. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan anaknya anaknya akan di imunisasi pertama

3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu.
Ibu menyatakan anak tidak mempunyai riwayat penyakit
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan anak tidak sedang sakit yang lain, hanya mencret saja
c. Penyakit keluarga
Ibu mengatakan ibu, suami dan keluarga tidak sedang dan tidak
mempunyai riwayat penyakit
d. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tgl/Bln/ Anak
Usia Tempat Jenis Penyulit
Th Penolo Usia
No. Kehami Persali Persa Kehamil Nifas
Persalin ng JK BB PB Anak
lan nan linan an
an
Rumah 3100 52
1 30-4- 9 Bln Spont Bidan - ♀ - 0 hari
2022 Bidan an gram cm

4. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan anaknyakuat menyusu dan bergerak aktif.
5. Riwayat Imunisasi
Imunisasi yang telah didapat :
JENIS VAKSIN TANGGAL PEMBERIAN
HB0 -
BCG POLIO 1 -
DPT HIB 1 POLIO 2 -
DPT HIB 2 POLIO 3 -
DPT HIB 3 POLIO 4 -
IPV -
CAMPAK -

Reaksi setelah pemberian imunisasi : -

6. Pola Kebiasaan Sebahari-hari


Nutrisi : bayi menyusu
Eliminasi : BAB 1 x,cair masih ada ampas BAK x sehari
Istirahat : anak tidur dan menyusu ketika bangun
Aktivitas : motorik aktif
B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum :
TTV : TD : - / -- mmHg
Nadi : 86 x/menit
RR : 23 x/menit
Suhu : 36,20C
BB : 3,100 Kg
PB : 52 Cm
Lila : 12 Cm
Lika : 33 Cm
Lida : 32 cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : normal simetris, kulit kepala bersih
Rambut : bersih warna hitam tidak ada ketombe, tidak mudah rontok
Wajah : normal bersih tidak pucat, tidak ada lesi
Mata : normal simetris conjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : normal simetris bersih tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga : normal simetri tampak cairan keluar dari telinga sebelah
kanan
Mulut : normal bibir tidak pucat, gigi bersi tidak caries, gusi tidak
berdarah
Leher : normal simetris tidak tampak benjolan
Dada : normal simetris tidak ada retraksi
Abdomen : normal tak ada benjolan, turgor+
Genitalia : normal, simeris, labia mayora menutupi labio minora,
tidak ada cairan yang tampak keluar
Ekstremitas : normal simetris tidak tampak kelainan gerak
b. Palpasi dan perkusi:
UUK : Menutup
UUB : Menutup
Turgor : Baik,tidak kembung
c. Pemeriksaan Penunjang -

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa : By Ny.M usia 0 hari dengan imunisasi Hb0
DS : Ibu mengatakan anaknya lahir sehat pada pukul 17.00 wita
DO : K/U : Baik, S : 36,20C, N : 86 x/m, R : 23x/m

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-

V. INTERVENSI
Diagnosa : By Ny.M usia 0 hari dengan imunisasi Hb0
Tujuan : pemberian imunisasi dasar lengkap untuk mencegah penyakit hepatitis B
Kriteria Hasil : Bayi mendapatkan imunisasi Hb0
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan secara terapeutik pada ibu dan anak
R : dengan terjalin rasa percaya ibu dan anak merasa nyaman
2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R : kondisi pemeriksaan yang menyimpulkan bayi sehat dan dapat diberikan
imunisasi Hb0
3. Lakukan prosedur persiapan alat yaitu baki beralas, bak spuit steril, spuit 5cc dan
1cc, vaksin campak dan pelarut, gergaji ampul, kapas DTT, kom tutup,
handscoon, bengkok, buku KIA
R : penyuntikan imunisasi dapat diberikan sesuai SOP
4. Lakukan penyuntikan imunisasi Hb pada lengan atas bagian luar paha kanan
secara intramuskular
R : dengan prosedur yang benar, pemberian imunisasi bisa efektif
5. Beritahu ibu tentang efek samping setelah penyuntikan
R : bila bayi mengalami efek samping ibu sudah mengerti dan tahu apayang
harus dilakukan
6. Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang yaitu saat bayi usia 1 bulan atau
sewaktu-waktu bila ada keluhan
R : untuk mendapatkan imunisasi lanjutan (BCG)

VI. IMPLEMENTASI
Diagnosa : By Ny.M usia 0 hari dengan imunisasi Hb0
Melakukan pendekatan secara terapeutik pada ibu dan anak
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
2. Melakukan prosedur persiapan alat yaitu baki beralas, bak spuit steril, spuit 5cc dan 1cc,
vaksin campak dan pelarut, gergaji ampul, kapas DTT, kom tutup, handscoon, bengkok,
buku KIA
3. Melakukan penyuntikan imunisasi Hb pada lengan atas bagian luar paha kanan secara
intramuskular
4. Memberitahu ibu tentang efek samping setelah penyuntikan
5. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang yaitu saat bayi usia 1 bulan atausewaktu-
waktu bila ada keluhan
VII. EVALUASI
Diagnosa : By Ny.M usia 0 hari dengan imunisasi Hb0
S : Ibu mengatakan paham dan mengerti tentang keadaan anaknya
O : K/U : Baik, S : 36,20C, N : 86 x/m, R : 23x/m
P :
1.Beritahu ibu tentang efek samping setelah penyuntikan
2.Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang
VIII. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 30-4-2022 Jam : 24.00 WIB
S : Ibu mengatakan lega anaknya sudah diimunisasi dan anaknya tidak rewel

O : K/U baik, S : 36.6℃, N : 98x/menit, R : 40x/menit


A : By Ny.M usia 0 hari dengan imunisasi Hb0
P : Memberitahu ibu tentang kunjungan ulang imunisasi lanjutan pada bayi
umur 1 bulan

Anda mungkin juga menyukai