Anda di halaman 1dari 10

PEDOMAN PELAYANAN IMUNISASI

PUSKESMAS KALIMATI
KABUPATEN BREBES
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALIMATI
JL.Raya Desa kalimati Telp (0283) 310973 Brebes 52212
Email : puskesmasxmati2015@gmail.com
PEDOMAN PELAYANAN IMUNISASI
DI PUSKESMAS KALIMATI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkan
“Indonesia Sehat 2010 ” adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan yang berarti sikap upaya program pembangunan harus mempunyai
kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan yang sehat dan perilaku
sehat. Sebagai acuan pembangunan kesehatan mengacu kepada konsep
“Paradigma Sehat ” yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan prioritasa
utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan
penyakit (preventif) dibandingkan upaya pelayanan penyembuhan/pengobatan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitataif) secara menyeluruh dan terpadu dan
berkesinambungan. Menurut undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan. “Paradigma Sehat” dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain
pemberantasan penyakit. Salah satu upaya pemberantasan penyakit menular
adalah upaya pengebalan (imunisasi).
Perkembangan imunisasi di Indonesia dimulai di Pulau Jawa dengan
vaksin cacar pada tahun 1956. Pada tahun 1972, Indonesia telah berhasil
membasmi penyakit cacar. Pada tahun 1974, Indonesia resmi dinyatakan bebas
cacar oleh WHO, yang selanjutnya dikembangkan vaksinasi lainnya. Pada tahun
1972, juga dilakukan studi pencegahan terhadap Tetanus Neonatorum dengan
memberikan suntikan Tetanus Toxoid (TT) pada wanita dewasa di Jawa Tengah
dan Jawa Timur, sehingga pada tahun 1975 vaksinasi TT sudah dapat
dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit
tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut.
Upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tingkat
population immunity (kekebalanmasyarakat) yang tinggisehingga PD31 (penyakit
yang dapat dicegah denganimunisasi) dapat dibasmi, dieliminasi atau
dikendalikan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, upaya
imunisasi dapat semakinefektif, bermutu, dan efisien.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan pedoman ini agar puskesmas mempunyai
pedoman yang baku untuk pelayanan imunisasi di wilayah puskesmas
Kalimati
2. Tujuan khusus
untuk mencapai tingkat population immunity (kekebalan masyarakat)
yang tinggi sehingga PD31 (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi)
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup sasaran pelayanan imunisasi rutin adalah bayi, anak
batita, anak sekolah dasar kelas I, 2 dan 3 serta WUS ( 15-39 th).
1. Bayi.
Jenis ,usia pemberian , jumlah pemberian serta interval minimal imunisasi
pada bayi adalah :
Jenis Imunisasi Usia pemberian Jumlah pemberian Internal min
Hepatitis B 0-7 hari 1(satu) -
BCG 1 bulan 1(satu) -
Polio(opv) 1,2,3,4 bulan 4(empat) 4 minggu
Polio(ipv) 2,3,4 bulan 3(tiga) 4 minggu
DPT/Hb/Hib 2,3,4 bulan 3 (tiga ) 4 minggu
Campak 9 bulan 1 (satu) 4 minggu
Catatan:
Semua jenis vaksin kecuali Hbo dapat diberikan sampai dengan usia 11
tahun khusus untuk Provinsi JAWA TENGAN . Imunisasi polio diberikan
dalam bentuk suntikan (IPV) sebanyak 3 kali .
2. Anak balita (anak dibawah umur 1tahun ) anak kelas 1Sekolah Dasar.
Jenis imunisasi Usia pemberian Jumlah pemberian
DPT/HB/Hib 18 bulan 1
Campak 24 bulan 1

3. Anak kelas 1 Sekolah Dasar


Pemberian imunisasi pada anak kelas 1 Sekolah Dasar adalah :
Jenis imunisasi Waktu pelaksanaan Keterangan
Campak Bulan Agustus Bulan imunisasi
DT Bulan November Anak Sekolah /BIAS

4. Anak kelas 2 dan 5 SD


Imunisasi pada anak kelas 3 dan 4 Sekolah Dasar adalah :
Jenis imunisasi Waktu pelaksanaan Keterangan
Td Bulan November BIAS

5. Wanita Usia Subur (WUS)


Yang dimaksud WUS adalah wanita usia 15-39 tahun baik yang hamil
maupun tidak hamil .Pemberian TT pada WUS sesuaikan dengan hasil
screening terhadap status TT.
Tabel berikut menjelaskan internal minimal serta masa imunisasi TT :
Struktur imunisasi Internal pemberian Masa perlindungan
TT 1 - -
TT 2 1 bulan setelah TT1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT4 12 bulan setelah TT3 10 tahun
TT 5 12 bulan setelah TT4 25 tahun

D. Batasan Operasional
Pelayanan imunisasi dalam gedung dilaksanakan setiap hari senin dan
pelayanan di luar gedung di PKD setiap hari senin dan menyusuaikan jadwal
posyandu masing masing.
E. Landasan Hukum
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
2. Keputusan Meteri Kesehatan Nomor 1626/Menkes/SK/XII/2005 tentang
pedoman pemantauan penanggulan kejadian ikutan pasca imunisasi perlu
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum
3. Peraturan pemerintah nomor 40 Tahun 1991 tentang penanggulangan wabah
penyakit menular ( Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor
49, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447 )
4. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang ijin
dan penyelenggaraan Praktik bidan ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 501
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualitas Sumber Daya Manusia
Kualifikasi
Kegiatan Realisasi
SDM
Imunisasi Dalam Gedung Pendidikan D3 Diampu oleh 1 orang
Kebidanan dengan latar belakang
pendidikan S1 Keperawatan
Imunisasi Luar Gedung Pendidikan D3 Diampu oleh 1 – 2 orang
Kebidanan dengan latar belakang
pendidikan D3 kebidanan
yang membina masing
masing desa
B. Distribusi Ketenagaan
Tempat kegiatan Petugas Profesi
Puskesmas Sukmaningrum, S.Kep Perawat
PKD & Posyandu Bidan Niluh Putu. S Bidan
Bidan Defliazti Bidan
Bidan Casminah Bidan
Bidan Siti Koriah Bidan
Bidan Kuriasih Bidan
Bidan Mafrida W Bidan
Bidan Mulyani Bidan
C. Jadwal Kegiatan
Tempat Waktu Petugas
Dalam Gedung Senin - Sabtu Perawat
Luar Gedung Senin & jadwal posyandu Bidan Desa
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Standar Fasilitas
Standarisasi dalam pelaksanaan imunisasi
Sarana Prasarana :
1. Vaksin carrier
2. Coolpack
3. Vaksin dan Pelarut
4. Auto disable Syringe (ADS)
5. Safety Box
6. Kapas – air hangat
7. Stetoskop
8. Thermometer
9. Timbangan bayi
10. Pengukur panjang badan
11. Gergaji ampul
12. Tempat sampah basah kering
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata laksana pemberian imunisasi mempunyai jadwal atau waktu pemberian,
yaitu;
1. BCG
BCG diberikan1 kali pada bayi usia 0-2 bulan, dengan pemberian 0,05 ml,
sebanyak 1 kali di suntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas
dengan menggunakan ADS 0,05 ml. Vaksin yang sudah dilarutkan harus
digunakan sebelum lewat 3 jam.
2. DPT/HB/Hib
DPT diberikan 3 kali pada usia 2-11 bulan, Sebelum digunakan vaksin ini
harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen,
disuntikkan secara IM dengan dosis 0,5ml sebanyak 3 dosis.
3. POLIO (ipv)
POLIO diberikan 3 kali pada usia 0-11 bulan, diberikan secara IM dengan
dosis 0,5ml, sebanyak 3 dosis.
4. CAMPAK
CAMPAK diberikan 1 kali pada usia 9 bulan, Sebelum disuntikkan maka
harus dilarutkan terlebih dahulu dengan pelarut steril yang tersedia 5 ml
cairan pelarut, dan diberikan dengan dosis 0,5ml.
5. HEPATITIS B
HEPATITIS B diberikan 3 kali pada usia 0-11 bulan, Sebelum digunakan
vaksin ini harus dikocok terlebih dahulu lalu disuntikkan dengan dosis
0,5ml.
BAB V
DOKUMENTASI

1. Buku Pencatatan Imunisasi- buku kohort bayi dan kohort ibu


2. Kartu Imunisasi (Buku KIA,KMS,Kartu TT)
3. Buku Stok Vaksin
4. Buku Grafik Pencatatan Suhu
5. Format Pelaporan
6. Laporan Pemakaian Dan Lembar Permintaan Vaksin
7. Notulen
8. Foto-foto hasil kegiatan

BAB VI
LOGISTIK
A. Vaccine carrier
B. Coolpack
C. Vaksin dan Pelarut
D. Auto disable Syringe (ADS)
E. Safety Box
F. Format pencatatan dan pelaporan

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan imunisasi perlu
diperhatikan keselamatan kerja petugas terkait dengan melakukan minimalisasi
resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan.
BAB VIII
KESELAMATAN PASIEN
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan imunisasi perlu
diperhatikan keselamatan sasaran terkait dengan melakukan minimalisasi resiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.

BAB IX
PENGENDALIAN MUTU
1. Tercapainya kegiatan sesuai dengan indikator
2. permasalahan di bahas pada loka karya mini dan pertemuan bidan
setiap bulan
3. Pemantauan PWS
4. Pelaksanaan Sweeping
5. Pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal

BAB X
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi pelaksana imunisasi di puskesmas Kalimati,
oleh karena itu pelaksanaan kegiatan imunisasi dapat berjalan sesuai indikator yang
telah ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai