Anda di halaman 1dari 29

BULAN IMUNISASI

ANAK SEKOLAH
(BIAS)

Oleh dr. VICTOR SAIJA

PUSKESMAS TEGAL GUNDIL


TAHUN 2018
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan
hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014
“Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak - haknya agar
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan,
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
•Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah
terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi
•Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak

UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014


“Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat”

Hukum Pemberian Imunisasi di Indonesia : WAJIB


Buku KIA : instrumen integrasi pelayanan KIA
Keputusan Menteri Kesehatan No 284/Menkes/SK/III/2004

• informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu


Informasi
Hak dan anak, kebutuhan gizinya
Tugas
• UU no. 23/2002 Pasal 27 Pembuatan akta
Kewajiban kelahiran ... penelantaran bayi, ……..surat
keterangan lahir
• catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin, dan nifas)
• Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan P4K (stiker)
• catatan kesehatan dan pertumbuhan perkembangan 4

anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita)


Rapor Kesehatanku
Tujuan:
Informasi ↗ akses peserta didik terhadap
Hak layanan kesehatan
Tugas  Informasi
Kewajiban  PHBS
 kesehatan reproduksi
 layanan kesehatan
 hak anak
 Instrumen
 pemantauan
 pembuktian
• Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan kekebalan
melalui pemberian antigen/vaksin
• Imunisasi Mencegah Penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) Kekebalan populasi (Herd Immunity), jika
capaian tinggi dan merata.
• Bulan Imunisasi Anak Sekolah ( BIAS )
adalah bentuk operasional dari
penjadualan ulang imunisasi pada anak
sekolah dimana pada bulan Agustus dan
Nopember atau bulan yang ditentukan
setiap tahunnya, setiap anak kelas 1, 2
dan 3 di seluruh Indonesia mendapat
imunisasi sesuai jadual yang ditetapkan
Khusus :
• Semua anak SD / MI / setara kelas 1
menerima imunisasi Campak dan DT
• Semua anak SD / MI / setara kelas 2
menerima imunisasi TD
• Semua anak SD / MI / setara kelas 5
menerima imunisasi TD
Sasaran pelayanan imunisasi anak
sekolah adalah seluruh siswa Sekolah
Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) laki-laki dan perempuan kelas 1, 2
dan 5 termasuk institusi pendidikan
setara SD (pondok pesantren, SDLB)
dan warga belajar paket A setara SD.
Bulan Agustus dan November
atau bulan yang ditentukan
setiap tahun.
Tahun
introduksi Perkembangan Imunisasi di Indonesia

1956 Imunisasi Cacar Eradikasi Cacar th 1980, imunisasi cacar stop

1973 Imunisasi BCG

1974 Imunisasi TT/Td WUS Ibu Hamil

1976 Imunisasi DPT

1977 Imunisasi merupakan upaya global (Expanded Program on Immunization)

1980 Imunisasi Polio Target Eradikasi Polio th 2020


1982 Imunisasi Campak Target Eliminasi Campak th 2020
1990 Indonesia mencapai UCI nasional
1997 Imunisasi Hepatitis B
2004 Introduksi vaksin DPT-HB
2007 Imunisasi DPT-HB secara nasional
2013 Introduksi vaksin DPT-HB-Hib
2014 Imunisasi DPT-HB-Hib secara nasional
2016 Introduksi IPV (Pencanangan nasional : Bali, 22 Juli 2016)
2017 Kampanye Imunisasi Campak-Rubella (MR) - Agustus & September 2017
Eradikasi penyakit cacar,
tahun 1980  Imunisasi
Stop
Eliminasi Maternal dan
Neonatal Tetanus  Mei
2016
Tidak dijumpainya lagi
kasus polio sejak tahun
2006 (tahapan eradikasi
polio)  Sertifikasi
BEBAS POLIO, 27 Maret
2014
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Tuberculosis Hepatitis B Diphteria Pertusis

Pneumonia Polio Measles Rubella

Tetanus Diare Rotavirus Japanese Ensefalitis Cervical Cancer


ANUNG UNTUK RAKERKESNAS 2018 14
• Tingkat perlindungan minimal yang harus dicapai adalah titer
antibody sebesar 0,1 IU/mL
• Antibody dari vaksin bersifat sementara
• Akan menurun secara drastis (50%) selama sebulan dan rata2
14% perminggu
Titer antibody Difteri pada Bayi (0-11 bln)
Dosis pertama DPT-HB-Hib : <0.01IU/mL
Dosis kedua DPT-HB-Hib berkisar <0.05 – 0.08 IU/mL
Dosis ketiga DPT-HB-Hib 1,5-1,7 IU/mL
Penelitian di Jakarta & Bandung (Rusmil et al, 2014) pada usia
Baduta setelah diberikan Booster DPT-HB-Hib
Anti D : 99,7%
Anti T : 100%
HbSAg : 99,5%
Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa
•Imunisasi DPT harus diberikan 3 kali dan tambahan
(booster) pada usia 15-18 bulan
•Pada usia 15 bulan sudah terjadi penurunan titer
antibody --> booster wajib.
(ganti istilah : Dosis ke 4)

Perlindungan akan menurun setelah umur 4-12 tahun,


sehingga diperlukan imunisasi tambahan (booster)
pada usia > 6 tahun (anak usia sekolah)
Sebelum dilakukan Imunisas Campak pada
anak Sekolah Dasar, diketahui titer antibody
Campak adalah 52,60%-65,56%
Dan setelah dilakukan Imunisasi Campak
(BIAS) diketahui titer antibody meningkat
menjadi 96,69%-96,75%

(SRH, 2009)
Sebelum dilakukan Imunisas Difteri pada
anak Sekolah Dasar, diketahui titer antibody
Difteri adalah 20,13% - 29,96%
Dan setelah dilakukan Imunisasi Difteri
(BIAS) diketahui titer antibody meningkat
menjadi 92,01% - 98,11%

(SRH, 2011)
Prosedur Skrining penjaringan Sasaran

Sasaran datang di Klinik/Tempat pelayann

Sehat Sakit

Status Imunisasi Status Imunisasi

Belum Belum Lengkap Belum Belum Lengkap


Lengkap Lengkap

Indikasi Kontra Indikasi Kontra

Positif Negatif Positif Negatif

Tidak diimunisasi Motivasi Motivasi Motivasi


utk datang pd
Periode berikutnya 21
Imunisasi Imunisasi
• Manfaat dari vaksin yang diberikan
(contoh: BCG untuk mencegah TBC)
• Tanggal imunisasi dan pentingnya
KMS/Buku KIA disimpan secara
aman dan bawa pada saat
kunjungan berikut
• Apa akibat ringan dapat dialami,
cara mengatasi dan tidak perlu
khawatir.
• Tujuan: minimal 5 kali kontak untuk
menyelesaikan semua vaksinasi
sebelum HUT 1 tahun.

Bab 2 Pelayanan Imunisasi


22
Tiga kontraindikasi imunisasi:
• Anafilaksis atau reaksi hipersensitivitas yang
hebat merupakan kontra indikasi mutlak terhadap
dosis vaksin berikutnya. Riwayat kejang demam
dan panas > 380C merupakan kontraindikasi
pemberian DPT-HB-Hib dan campak.
• Jangan berikan vaksin BCG, OPV, Campak-
Rubella (Vaksin Hidup) kepada bayi yang
menunjukkan tanda-tanda dan gejala
AIDS,sedangkan vaksin lainnya sebaiknya
diberikan.
• Jika orang tua sangat berkeberatan terhadap
pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit,
jangan berikan imunisasi. Mintalah ibu untuk
kembali lagi jika bayinya sudah sehat.
Bab 2 Pelayanan Imunisasi 23
Hak mereka utk
dapatkan pelayanan
Imunisasi berkualitas

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 24


 Sebelum di imunisasi orang tua harus memberi sarapan pagi untuk anaknya
terlebih dulu
 Memberitahukan riwayat kesehatan anaknya kepada petugas kesehatan
 Memberitahu kondisi kesehatan anaknya ketika akan di imunisasi
 Berkonsultasi kepada petugas kesehatan apabila orang tua tersebut ingin
menunda imunisasi anaknya.
 Menghubungi petugas puskesmas apabila imunisasi anaknya tertunda di
karenakan anaknya sakit atau hal tertentu untuk menyusul imunisasinya.
 Mengisi surat pernyataan penolakan imunisasi yang isi suratnya tercantum
bahwa orang tua yang tidak mau anaknya di imunisasi Campak/ Td/ DT
akan bertanggung jawab secara penuh terhadap anaknya atau anak-anak
yang lainnya apabila terjadi penularan penyakit yang di karenakan orang
tua tersebut tidak mau mengimunisasi anaknya.
TERIMA KASIH
Bab 2 Pelayanan Imunisasi 26

Anda mungkin juga menyukai