Oleh:
Desak Ketut Ayu Ardani
KONSEP ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA
Pencegahan Infeksi
Rawat Gabung
Imunisasi
Pencegahan Infeksi
Prinsip PI
Tujuan :
Mencegah infeksi silang
Agar bayi mendapat ASI
Memberi rangsangan secara dini
untuk pertumbuhan dan
perkembangan
Membantu hubungan ibu dan bayi
agar lebih dekat dan erat
Memberi kesempatan pada ibu dan
keluarga agar mendapat
pengalaman
Memberikan pendidikan kesehatan
Lanjutan..
Kontraindikasi :
Syarat Rawat Gabung : 1. Ibu dengan kelainan
1. usia kehamilan >34 jantung, PEB, penyakit
minggu dan berat lahir akut, CA mammae,
>1800 gram psikosa
2. nilai APGAR pada lima 2. Bayi sakit berat, BBLSR,
menit pertama minimal kelainan kongenital
7
3. tidak ada kelainan
kongenital
Lanjutan
Manfaat :
1. Segi fisik
2. Segi fisiologis
3. Segi psikologis
4. Segi edukatif
5. Segi ekonomi
Peran Bidan
1. Mengajak dan memotivasi ibu
2. Memantau keadaan ibu dan
bayi
3. Mempraktikkan kepada ibu
4. Berkolaborasi dengan dokter
Asuhan Primer Usia 6 Minggu Pertama
Peran bidan
Peran bidan sebagai family
advocaty
Peran bidan sebagai health
teaching
Peran bidan sbg support dan
konseling
Peran bidan sebagai terapeutik
Peran bidan sebagai koordinasi
dan kolaborasi
Peran bidan sebagai health care
planning
Peran bidan sebagai prevention
Lanjutan
Bounding Attachment :
interaksi orang tua dan bayi
secara nyata, baik fisik, emosi,
maupun sensori pada
beberapa menit dan jam
pertama segera bayi setelah
lahir.
IMUNISASI
Imunisasi
suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila
kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak
terjadi penyakit
Imunisasi dibagi 2 : imunisasi aktif dan imunisasi pasif
Jenis-jenis imunisasi
1. Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B, ditujukan untuk
memberi tubuh berkenalan terhadap penyakit
hepatitis B, disebabkan oleh virus yang telah
mempengaruhi organ liver (hati).
Jadwal : saat lahir, usia 1 bulan dan usia 6
bulan
Kontraindikasi : vaksin ini tidak boleh
diberikan kepada penderita infeksi berat yang
disertai kejang.
KIPI : Reaksi lokal seperti rasa sakit,
kemerahan dan pembengkakan disekitar
tempat penyuntikan
Teknik Pemberian : diberikan tiga kali pada
umur 0-11 bulan melalui injeksi intramuskular.
Lanjutan
2.Polio
imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit
poliomyelitis. Pemberian vaksin polio dapat
dikombinasikan dengan vaksin DPT. Ada dua
macam : (IPV= vaksin salk) dan (OPV= vaksin
sabin)
Jadwal pemberian polio : adalah segera baru lahir,
usia 2 bulan, usia 3 bulan, dan usia 4 bulan.
Booster atau pengulangan usia 18 bulan dan 5
tahun.
Kontraindikasi : tidak boleh dilakukan pada orang
yang menderita defisiensi imunitas, diare
diberikan setelah sembuh.
KIPI : Pada umunya tidak terdapat efek samping.
Efek samping berupa paralisis jarang terjadi
Teknik Pemberian : Vaksin ini diberikan sebanyak 2
tetes (0,1 ml) langsung kemulut anak
Lanjutan
3. BCG
Vaksin BCG merupakan bakteri tuberculosis
bacillus yang telah dilemahkan. Imunisasi BCG
berfungsi untuk mencegah penularan
Tuberkulosis (TBC)
Jadwal pemberian polio sampai usia 2 bulan.
Kontraindikasi : eksim, furunkulosis, anak
menderita TBC
KIPI : Setelah 1-2 minggu diberikan imunisasi,
akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat
suntikan yang berubah menjadi pastula,
kemudian pecah menjadi luka.
Teknik pemberian : Cara pemberiannya melalui
suntikan. Sebelum disuntikan, vaksin BCG harus
dilarutkan terlebih dahulu. Dosis 0,05 cc secara
intrakutan di daerah lengan kanan atas.
Lanjutan
4. DPT
Imunisasi DPT bertujuan untuk mencegah 3
penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis,
tetanus.
Jadwal pemberian DPT : usia bayi 2 bulan, 3
bulan, 4 bulan. Jadwal booster usia 18 bulan,
5 tahun, 10 18 tahun.
Kontraindikasi : anak riwayat kejang komplek,
batuk rejan
KIPI : efek ringan seperti terjadi
pembengkakan dan nyeri pada tempat
penyuntikan dan demam, efek berat seperti
kejang, ensefalopati, dan syok
Teknik pemberian : injeksi intramuskular.
Suntikan diberikan pada paha tengah luar
atau subkutan dalam dengan dosis 0,5 cc.
Lanjutan
5. Campak
Imunisasi campak ditujukan untuk
memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit campak.
Jadwal pemberian mulai usia 9 bulan dan
booster usia 18 bulan dan usia 6-7 tahun.
Kontraindikasi : immunodefisiensi, leukimia,
dan limfoma
KIPI : demam ringan selama 3 hari dan
kemerahan yang dapat terjadi 8-12 hari
setelah vaksinasi
Teknik pemberian : dilarutkan dengan
pelarut steril yang telah tersedia yang berisi
5 ml cairan pelarut. Kemudian suntikan
diberikan pada lengan kiri atas secara
subkutan dosis 0,5 cc.
Lanjutan
Selain 5 macam imunisasi dasar tersebut, terdapat pula
berbagai macam imunisasi yaitu :
Hib
PCV
Rotavirus
Influenza
MMR
Tifoid
Hepatitis A
HPV
Japanese ensefalitis
Dengue
Pertanyaan :
Sebutkan 5 Pencegahan infeksi pada BBL !
Sebutkan 3 tujuan rawat gabung !
Sebutkan 3 peran bidan dalam asuhan primer
6 minggu pertama !
Sebutkan 5 macam imunisasi dasar !