Anda di halaman 1dari 9

Putri Rizki Ameliawati (P071242170

Rajba Nazalah (P071242170


Rima Astrin (P07124217031)
Roberta Anggeeny Sitohang (P07124217032)
Rosse Adelia Luthfiyyah (P07124217033)

Kewenangan Bidan dalam Pemberian Obat


pada Pelayanan Kebidanan pada Bayi

Bidan adalah seorang mitra tenaga kesehatan yang hampir sama


tugasnya dengan dokter dan perawat namun memiliki tingkatan dan tugas masing-
masing yang berbeda, oleh karena itu untuk menunjang tugasnya, seorang bidan
memerlukan alat dan obat untuk menjalankan tugas nya.
Obat merupakan subtansi yang diberikan kepada manusia atau
binatang sebangai perawatan, pengobatan dan pencegahan terhadap berbagai
gangguan yang terjadi di dalam tubuh.
Dalam Permenkes RI No. 28 tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan di atur mengenai kewenangan Bidan dalam
pemberian obat. Pasal 18 menyatakan dalam penyelenggaraan praktik kebidanan,
Bidan memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu,
pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan
dan keluarga berencana. Dalam pasal 20 dijelaskan lebih lanjut mengenai
kewenangan bidan pada pelayanan kesehatan anak yaitu pelayanan kesehatan
anak diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak prasekolah.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan anak, Bidan berwenang melakukan
pelayanan neonatal esensial, penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan
perujukan; pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak
prasekolah; dan konseling dan penyuluhan.
Wewenang Bidan dalam pemberian obat-obatan pada bayi
tercantum dalam pasal 20 ayat (3) yaitu pemberian suntikan Vit K1, dan
pemberian imunisasi B0, kemudian pada ayat (4) Bidan berwenang terhadap
penanganan awal infeksi tali pusat dengan mengoleskan alkohol atau
povidon iodine serta menjaga luka tali pusat tetap bersih dan kering; dan
membersihkan dan pemberian salep mata pada bayi baru lahir dengan infeksi
gonore (GO). Dalam imunisasi, bidan berwenang memberikan imunisasi rutin
dan tambahan sesuai program pemerintah (pasal 25 ayat (1) huruf d)
Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan lanjutan (Permenkes
RI No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi pasal 5 ayat (2)). Pada
bayi, imunisasi yang dilakukan adalah imunisasi dasar. Imunisasi dasar terdiri
atas imunisasi terhadap penyakit hepatitis B, poliomyelitis, tuberculosis, difteri,
pertussis, tetanus, pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh
Hemophilus Influenza tipe b (Hib), dan campak (Permenkes RI No.12 tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Imunisasi pasal 6 ayat (2)) .
Kewenangan bidan dalam memberikan obat diatur dalam :
KEPMENKES 900 dan KEPMENKES 396 mengenai obat.
1. Persalinan: pemberian uterotonika
2. Bayi: perawatan tali pusat secara higienis
3. Pelayanan ginekologik ringan = keputihan dan penundaan haid
(sementara atau atas advis dokter)
4. Anak: imunisasi dan pemberian pengibatan ringan sebaga
tindakan sementara sebelum dan segera dirujuk
5. Memberikan imunisasi: bayi dan wanita subur
6. Memberikan suntikan kepada penyulit kehamilan melputi
pemberian secara parenteral antibiotika pada infeksi, sepsis,
oksitosin pada kala III dan kala IV untuk mencegah dan
penanganan perdarahan postpartum karena hipotonia uteri,
sedativa pada preeklmpsia & eklampsia, sebagai pertolongan
pertama sebelum dirujuk.
7. Memberi pelayanan keluarga berencana yaitu pemasangan
IUD, AKBK, pemberiian suntikan, tablet, kondom, diafragma,
jelly.
Penyediaan dan penyerahan obat-obatan:
1. Bidan harus menyediakan obat-obatan maupun obat suntik sesuai dengan
ketentuan yang sudah ditetapkan
2. Bidan diperkenankan menyerahkan obat kepada pasien sepanjang untuk
keperluan darurat sesuai dengan protab.

Sesuai dengan Program Pemerintah (DEPKES) tentang Program


Pengembangan Imunisasi (PPI), maka setiap anak harus mendapatkan
perlindungan terhadap 7 jenis penyakit utama yaitu poliomyelitis, campak, difteri,
portusis, tetanus, TBC, Hepatitis B (dengan pemberian vaksin BCG). Vaksin
Hepatitis B bergunan memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis.
Reaksi imunisasi hepatitis B yang terjadi biasanya rasa sakit, kemerahan, bengkak
atau iritasi pada daerah penyuntikan mungkin disertai timbulnya rasa panas atau
pembengkakan dan akan menghilang dalam waktu 2 hari. Imunisasi aktif
dilakukan dengan cara pemberian suntikan dasar sebanyak 3 kali dengan jarak
waktu 1 bulan antara suntikan 1 & 2 & 5 bulan antara suntikan 2 & 3. Imunisasi
ulang diberikan 5 tahun setelah imunisasi dasar.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI/BALITA
BY. NY. S USIA 6 JAM DENGAN IMUNISASI HB0
DI PUSKESMAS SUKANEGARA

NO.REGRESTASI : 894790
MASUK RS TANGGAL, JAM : 14 September 2019, pukul 09.00 WIB
DIRAWAT DIRUANG : Nifas, Puskesmas Sukanegara

Biodata :
Nama Bayi : By. Ny. S
Tanggal lahir : 14 September 2019
Nama Ibu : Ny. S Ayah : Tn. H
Umur : 24 th 27 th
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa Jawa
Pendidikan : SMA S1
Pekerjaan : IRT PNS
Alamat : Nusamaju RT. 03/ RW. 05
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama (anak/orang tua)
Ibu mengatakan bahwa bayinya sehat, dan dapat menyusu dengan baik
2. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan bahwa bayinya sehat
3. Respon keluarga
Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung program imunisasi
4. Riwayat kesehatan yang lalu
a. Riwayat intranatal
Masa Kehamilan : 38+5 minggu
Lahir tanggal 14 September 2019 jam 02.50 WIB
Jenis persalinan : spontan/tindakan
Penolong : Bidan
Lama persalinan : Kala I 8 jam 15 menit, Kala II 10 menit
Komplikasi
 Ibu :Hipertensi/hipotesis, partus lama, penggunaan obat,
infeksi/suhu badan naik , KPD, perdarahan
 Janin : Prematur/postmatur, malposisi/malpresentasi, gawat janin,
ketuban campur mekonium, prolaps tali pusar
Keadaan bayi baru lahir
BB/PB lahir : 2900 gr / 48 cm
Nilai APGAR: 1 menit/ 5 menit/ 10 menit: 8/ 10/ 10
b. Riwayat pemberian nutrisi
ASI Eksklusif ya/tidak. Lama pemberian ASI masih jalan bulan/tahun
PASI : belum diberikan, Makanan tambahan: belum diberikan
Keluhan tidak ada
5. Status kesehatan terakhir
a. Riwayat alergi
Jenis Makanan : tidak ada
Debu : tidak ada
Obat : tidak ada
b. Imunisasi Dasar : belum dilakukan; Ulang : belum
c. Uji skrining : tidak dilakukan
d. Riwayat penyakit yang lalu : tidak ada

Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda vital
Tekanan darah :tidak dikaji Nadi : 122x/m
Pernafasan : 42x/m Suhu : 36,60C
d. Status Gizi :TB 48 cm, BB 2,9 kg, LK 34 cm,LLA 11cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kulit : kemeahan, terdapat lanugo, tidak kuning
b. Kuku : bersih, tidak pucat, tidak sianosis
c. Kelenjar getah bening/limfe (palpasi leher atau inguinal) tidak membengkak
d. Kepala
Rambut : hitam, tidak rontok, persebaran merata
Ubun-ubun : tidak ada kelainan
Wajah : simetris, tidak pucat
Mata : simetris, sclera putih, konjungtiva merah muda
Telinga : simetris, lubang telinga paten
Hidung : simetris, tidak ada polip, lubang paten
Mulut : merah muda, tidak sumbing
Faring dan Laring : tidak dikaji
e. Leher : simetris, tidak ada kekakuan gerakan, tidak ada pembengkakan
kelenjar tiroid, limfe, maupun vena jugularis
f. Dada :
Bentuk dan besar : simetris
Gerakan : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
Payudara : puting di tengah
Paru : tidak terdengar wheezing
Jantung : irama teratur, frekuensi 122x/m
g. Abdomen
Ukuran dan bentuk : simetris
Gerakan : bersamaan dengan gerak dada
Dinding perut :……………………………
Auskultasi : terdengar bising usus
Perkusi : tidak kembung
Palpasi : tidak ada pembesaran organ
h. Anus dan rectum : berlubang
i. Genetalia
Laki-laki : (ukuran, bentuk penis, testis, kelainan/perdagangan) panjang ± 2-
3 cm, testis sudah turun, tidak ada kelainan
j. Tulang belakang : tidak ada spina bifida
k. Ekstremitas : simetris, lengkap, tidak ada kekakuan gerakan
l. Neurologis : ( Kejang, tanda meningeal, kekuatan dan tonus otot) tidak
kejang, tidak ada kaku kuduk, tonus otot baik
3. Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan
ANALISA
By. Ny. S usia 6 jam dengan imunisasi HB0

Identifikasi Diagnosa Dan Masalah


Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Identifikasi Kebutuhan Segera
PENATALAKSANAAN (14 September 2019, pukul 09.00 WIB)
INTERVENSI
1. Beritahu hasil pemeriksaan bayi pada ibu
Agar ibu mengetahui hasil pemeriksaan pada bayinya
2. penjelasan mengenai imunisasi hb0
menambah pengetahuan ibu mengenai imunisasi hb0
3. Lakukan informed consent
Dengan melakukan informed consent ibu akan lebih kooperatif & ada
pertanggung jawaban dalam tindakan.
4. Lakukan persiapan alat & obat
Agar pengimunisasi berjalan dengan tepat
5. Lakukan pemberian vaksin hepatitis B1
Kekebalan terhadap penyakit hepatitis.
6. Beritahu ibu jadwal imunisasi selanjutnya yaitu BCG pada tanggal 12
Oktober 2019
Untuk memudahkan akses ibu dalam pemberian informasi yang rinci
7. Lakukan pendokumentasian
menerapkan fungsi dependent
IMPLEMENTASI
1. Memberitahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan sehat dan
akan diberikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan bayi
E: ibu mengerti dan memahami penjelasan bidan
2. Memberitahu ibu bahwa imunisasi hepatitis B berfungsi untuk
memberikan kekebalan kepada bayi terhadap penyakit hepatitis B.
Imunisasi ini umumnya tidak menimbulkan efek samping, namun pabila
terjadi bengkak, kemerahan, ataupun nyeri pada area penyuntikan maka
ibu dapat mengompres bagian tersebut dengan air dingin
E: ibu mengerti dan memahami penjelasan bidan tentang imunisasi
3. Melakukan informed consent pada ibu bahwa ibu menyetujui bayinya
diberikan imunisasi hb0
E: ibu menyetujui bayinya diberikan imunisasi hb0
4. Melakukan persiapan alat pada proses imunisasi hb0
E: alat sudah siap digunakan
5. Memberikan injeksi imunisasi HB0 0,5 ml pada 1/3 paha atas kanan antero
lateral secara IM
E: bayi telah diimunisasi Hepatitis B
6. Merapikan bayi, menyerahkan kepada ibu dan meminta ibu untuk
menyusui bayinya
E: Bayi telah dirapihkan dan diberikan kepada ibu
7. Memberitahu ibu jadwal imunisasi selanjutnya yaitu BCG pada tanggal 12
Oktober 2019
E: ibu mengerti dan akan melakukan imunisasi selanjutnya
8. Mendokumentasikan tindakan
E: dokumentasi telah dilakukan
EVALUASI
1) Iunisasi Hb0 telah diberikan respon bayi menangis kuat
2) Ibu dipesan untuk kembali waktu bayinya berumur 1 bulan untuk
dilakukan imunisasi BCG

Anda mungkin juga menyukai