Anda di halaman 1dari 11

Kimia Klinik Tentang Kalsium

Dosen Pengampu : M.Arminto. P, S.Si

Disusun Oleh :

1. Irfan Kamal 161715692


2. Meilagita Dwimetga 161715699
3. Noviyanti Saeti 161715703

AKADEMI ANALIS KESEHATAN AN NASHER CIREBON


TAHUN AKADEMIK 2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Kimia Klinik tentang Kalsium dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Klinik Teori.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk
penulis,umumnya untuk kita semua. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.

Cirebon, September 2018


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 1

1.3. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

2.1. Definisi Kalsium 2

2.2. Peranan Kadar Ion Kalsium Bagi Tubuh 2

2.3. Interpretasi Nilai 3

2.4. Gejala Klinis 4

BAB III PENUTUP 5

3.1. Kesimpulan 7

DAFTAR PUSTAKA 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalsium (Ca) merupakan unsur kimia yang tergolong dalam unsur golongan 2 (IIA)
atau logam tanah. Kalsium memiliki energy ionisasi (I) sebesar 589.5 kJ/mol.selain itu
kalsium (Ca) merupakan oksidasi basah dan mudah larut dalam air pada suhu kamar.
Kalsium merupakan salah satu untuk penting dalam makanan karena merupakan
bahan berbentuk tulang, gigi, dan jaringan lunak serta berperan dalam berbagai proses
metabolisme dalam tubuh. Total kalsium yang ada di tubuh kira-kira 1-2% berat tubuh
orang dewasa, dimana 99%nya tersimpan pada gigi dan tulang.
Menurut penelitian bahwa konsumsi kalsium orang Indonesia sangat rendah yaitu
260-300 miligram/hari, jumlah konsumsi kalsium ini sangat jauh jika dibandingkan
standar kalsium yang dikonsumsi menurut WHO (World Health Organization) yaitu
1000-1300 miligram/hari. Penelitian lain menyebutkan bahwa 9 dari 10 wanita
kekurangan kalsium dan 7 dari 10 pria kekurangan kalsium.

1.2 Rumuan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kalsium ?
2. Apa peranan kadar ion kalsium bagi tubuh ?
3. Bagaimana interpretasi hasilnya ?
4. Apa gejala klinisnya ?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang kalsium
2. Menjelaskan peranan kadar ion kalsium bagi tubuh
3. Menjelaskan interpretasi hasil
4. Menjelaskan gejala klinisnya

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kalsium


Kalsium adalah salah satu jenis mineral yang paling banyak dalam tubuh terutama
tulang. Ia bersama fosor menjadi komponen yang sangat penting dalam membentuk dan
menjaga kesehatan tulang. Ia membentuk kalsium fosfat, dan sebagai bahan dasar tulang dan
gigi. Agar Kalsium dapat diserap oleh tubuh secara efektif, kita harus mengkonsumsinya
bersama dengan vitamin D.

Kalsium (Ca) merupakan cairan yang banyak di intraseluler. Jumlah kalsium dalam
tubuh 2% berat badan. Fungsi kalsium dalam tubuh adalah untuk anti elergi, berperan dalam
proses pembentukan darah, pembentukan dan perbaikan gigi, aktivator neuro-uscular dan
pembentukan tulang HIPERKALSEMI terjadi pada keaadan milik alkali syndrome,
pemasukan Ca yang tinggi, proses osteolisis, hiperparairodisme serta penyakit addison.
HIPOKALSEMIA terjadi pada keadaan pemaukan Ca yang rendah, hiperparariroidisme dan
pembentukan tulang.

Kalsium merupakan mineral yang penting untuk manusia, 99 persen kalsium didalam
tubuh manusia terdapat di tulang. Dan sebanyak 1 persen kalsium terdapat di dalamcairan
tubuh seperti serum darah, di sel-sel tubuh, dalam cairan ekstra seluler dan intraseluler.
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia,yaitu sekitar
1,5-2% berat badan. Artinya jika berat badan kita 50 kg, maka 0,750 - 1kilogram adalah
kalsium. Sekitar 99% kalsium berada dalam jaringan yang keras, yaitu jaringan tulang dan
gigi. Selebihnya kalsium tersebar luas di dalam tubuh.

2.2 Peranan Kadar Ion Kalsium Bagi Tubuh

Kadar kalsium darah turun sel dari kelenjar paratiroid mensekresikan hormon
parathormon yang bekerja (1) membebaskan simpanan kasium dari tulang, (2) meningkatkan
absorpsi kalsium dari usus, dan (3) meningkatkan reabsorpsi kalsium dari urin oleh ginjal.
Sehingga kadar kalsium darah kembali normal. Kekurangan parathormon menyebabkan
kadar kalsium darah turun, sehingga terjadi gejala kejang (tetani konvulsi), dan bahkan
kematian. Sebaliknya jika kadar kalsium darah meningkat (setelah makan) sel parafolikuler
kelenjar tiroid membebaskan kalsitonin yang bekerja menyimpan kalsium (deposisi) ke
dalam tulang, mencegah absorpsi kalsium oleh usus dan reabsorpsi kalsium oleh ginjal
sehingga kadar kalsium darah kembali normal.

2
Regulasi kadar ion kalsium. Jika kadar kalsium darah turun sel dari kelenjar paratiroid
mensekresikan hormon parathormon yang bekerja (1) membebaskan simpanan kasium dari
tulang, (2) meningkatkan absorpsi kalsium dari usus, dan (3) meningkatkan reabsorpsi
kalsium dari urin oleh ginjal. Sehingga kadar kalsium darah kembali normal. Sel-sel kelenjar
tiroid dan sel-sel tulang. Usus dan ginjal.
Kedua struktur ini adalah kelenjar endokrin, memiliki fungsi penting dalam tubuh manusia.
Keduanya terletak di leher anterior, dan terkait satu sama lain. Tapi tiroid adalah kelenjar tunggal,
sedangkan paratiroid 4 atau lebih kelenjar yang terpisah. Tiroid memiliki dua atau lebih pasokan
darah utama, sedangkan paratiroid memiliki pasokan darah utama tunggal. Kelenjar tiroid
dikendalikan oleh sumbu hipotalamus-hipofisis, tapi paratiroid dikontrol oleh sensor Ca2 + pada
kelenjar. Hormon tiroid memiliki efek pada hampir semua sel dalam tubuh, sedangkan hormon
paratiroid yang terbatas pada beberapa jaringan diskrit. Terjadinya kanker ganas sangat umum pada
kelenjar tiroid, sedangkan sangat jarang pada kelenjar paratiroid. Singkatnya, kelenjar ini sangat
penting karena tindakan hormon ini, dan pada akhirnya kesejahteraan seseorang. Mereka
kadang-kadang saling tergantung dalam kecelakaan iatrogenik. Itu berarti, pada beberapa
kesempatan ketika kelenjar tiroid dihapus (karena nodul / kanker), paratiroid juga sengaja
dibuang.

2.3 Interpretasi Hasil

Nilai normal

Nilai yang normal tingkatnya bisa sedikit berbeda pada setiap laboratorium. Beberapa
laboratorium menggunakan pengukuran atau jenis tes yang berbeda. Bicarakan dengan dokter
terkait maksud dari hasil tes.

Total Kalsium

Dewasa : 8.8–10.4 miligrams per desiliter (mg/dL) atau 2.2–2.6 millimoles per liter (mmol/L)

Anak-anak : 6.7–10.7 miligrams per desiliter (mg/dL) atau 1.90–2.75 millimoles per liter (mmol/L)

Nilai kalsium darah normal pada orang tua lebih rendah. Nilai kalsium darah normal
lebih tinggi pada anak-anak karena tulang mereka tumbuh dengan cepat. Tes ionisasi kalsium
memeriksa jumlah kalsium yang tidak terikat dengan protein dalam darah. Tingkat ionisasi
kalsium dalam darah tidak terpengaruh dengan jumlah protein dalam darah.

3
Ionisasi Kalsium

Dewasa: 4.65–5.28 mg/dL atau 1.16–1.32 mmol/L

Anak-anak: 4.80–5.52 mg/dL atau 1.20–1.38 mmol/L

Nilai tinggi

Nilai tinggi kalsium dapat disebabkan oleh:

 hiperparatiroidisme
 kanker, termasuk kanker yang sudah menyebar ke tulang
 tuberkulosis
 terlalu lama berbaring setelah patah tulang
 penyakit Paget

Nilai rendah

Nilai rendah kalsium disebabkan oleh:

 rendahnya kadar protein albumin dalam darah (hipoalbuminemia)


 hipoparatiroidisme
 tingginya kadar fosfat dalam darah, yang disebabkan oleh gagal ginjal, penggunaan obat
pencahar, dan hal lainnya
 malnutrisi yang diakibatkan oleh penyakit celiac, pankreatitis, dan alkoholisme
 osteomalacia
 ricket

2.4 Gejala Klinis

 Hiperkalsemia
Gerakan berlebihan dalam satu atau lebih dari kelenjar paratiroid yang berfungsi
mengatur kadar kalsium darah. Penyebab lain dari Hiperkalsemia adalah kanker, gangguan
medis lainnya, beberapa obat dan penggunaan kalsium berlebihan dan suplemen vitamin D.
Makanan atau minuman yang terlalu banyak kalsium atau suplemen vitamin D dari waktu ke
waktu dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah hingga di atas normal.
Penyebab hiperkalsemia lainnya adalah dehidrasi, saat cairan dalam darah berkurang maka
konsentrasi kalsium akan meningkat.
Saat kalsium di dalam darah menurun, tubuh akan memproduksi hormon paratiroid
lebih banyak. Sebaliknya, saat kadar kalsium dalam darah meningkat, tubuh akan
menghasilkan hormon lebih sedikit.
Bila tingkat kalsium dalam darah meningkat terlalu tinggi, kelenjar tiroid akan
menghasilkan kalsitonin, yakni hormon yang memperlambat pelepasan kalsium dari tulang.
Hal ini dapat menyebabkan hiperkalsemia , dan tubuh tidak dapat mengatasi pengaruh dari
terlalu banyaknya kalsium.
4
Gejala
Gejala hiperkalsemia antara lain:

 Mual dan muntah


 Kehilangan nafsu makan
 Haus berlebihan
 Sering buang air kecil
 Sembelit
 Nyeri perut
 Kelemahan otot
 Otot dan nyeri sendi
 Kebingungan
 Lesu dan kelelahan

Biasanya orang yang lebih tua cenderung merasakan sakit dan kelemahan pada otot mereka.

Pengobatan : Jika Anda memiliki hiperkalsemia yang parah, Anda mungkin perlu dirawat di
rumah sakit untuk mengurangi kalsium ke tingkat yang aman dan untuk melindungi ginjal
serta tulang. Pengobatan hiperkalsemia dapat mencakup:

1. Cairan infus untuk rehydrate


Lingkaran obat diuretik (seperti furosemide) berfungsi membantu kelebihan kalsium
serta menjaga fungsi ginjal.
2. Bifosfonat intravena
Kelompok obat yang mencakup pamidronate (Aredia) dan zolendronate (Zometa), untuk
mencegah kerusakan tulang
3. Kalsitonin
Hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid Anda, untuk mengurangi reabsorpsi tulang
dan keropos tulang lambat.
4. Glukokortikoid (kortikosteroid)
Berfungsi membantu mengatasi banyaknya vitamin D dalam darah yang disebabkan oleh
hiperkalsemia.
5. Hemodialisis atau dialisis peritonea
Untuk membuang tumpukan kotoran dan kalsium dari darah, jika ginjal rusak dan tidak
dapat merespon pengobatan lain.
Setelah kalsium darah Anda kembali ke tingkat yang aman, pengobatan hiperkalsemia
tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
5
 Osteoporosis
Osteoporosis sering disebut silent disease karena kehilangan tulang terjadi tanpa gejala.
Osteoporosis dapat terjadi pada setiap tulang, namun paling umum ditemui pada pergelangan
tangan, pinggul, dan tulang belakang. Gejala awal berupa nyeri sendi, kesulitan berdiri, dan
kesulitan duduk tegak. Osteoporosis pada tulang belakang dapat menyebabkan gejala nyeri
punggung, kehilangan tinggi badan, atau kelainan bentuk tulang belakang, dan postur
membungkuk. Penderita osteoporosis dapat mengalami patah tulang hanya dengan benturan
ringan, jatuh, menaiki tangga, mengangkat benda, atau membungkuk. Meskipun osteoporosis
sendiri tidak menimbulkan nyeri, namun jika terjadi patah tulang penderita dapat merasa
nyeri hebat.
Terdapat beberapa pilihan peengobatan osteoporosis, antara lain terapi pengganti
hormon, bifosfonat, kalsitonin, serta suplemen kalsium dan vitamin D. Untuk wanita post –
menopause dapat diberikan hormon pengganti untuk mencegah hilangnya kepadatan tulang
lebih lanjut. Namun hormon estrogen meningkatkan risiko stroke,
penyakit jantung dan kanker payudara sehingga penggunaannya harus dikonsultasikan
dengan dokter. Bifosfonat merupakan obat non – hormon yang berfungsi mencegah
hilangnya kepadatan tulang dengan memperlambat kecepatan pengrusakan tulang. Suplemen
kalsium dan vitamin D dapat membantu orang lanjut usia dalam menurunkan risiko patah
tulang.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kalsium (Ca) merupakan cairan yang banyak di intraseluler. Jumlah kalsium dalam
tubuh 2% berat badan. Fungsi kalsium dalam tubuh adalah untuk anti elergi, berperan dalam
proses pembentukan darah, pembentukan dan perbaikan gigi, aktivator neuro-uscular dan
pembentukan tulang HIPERKALSEMI terjadi pada keaadan milik alkali syndrome,
pemasukan Ca yang tinggi, proses osteolisis, hiperparairodisme serta penyakit addison.
HIPOKALSEMIA terjadi pada keadaan pemaukan Ca yang rendah, hiperparariroidisme dan
pembentukan tulang. Nilai normal : 8.8–10.4 miligrams per desiliter (mg/dL) atau 2.2–
2.6 millimoles per liter (mmol/L)

Adapun gejala klinisnya, Osteoporosis; pada tulang belakang dapat menyebabkan


gejala nyeri punggung, kehilangan tinggi badan, atau kelainan bentuk tulang belakang, dan
postur membungkuk. Penderita osteoporosis dapat mengalami patah tulang hanya dengan
benturan ringan, jatuh, menaiki tangga, mengangkat benda, atau membungkuk. Meskipun
osteoporosis sendiri tidak menimbulkan nyeri, namun jika terjadi patah tulang penderita dapat
merasa nyeri hebat. Hiperkalsemia; gerakan berlebihan dalam satu atau lebih dari kelenjar
paratiroid yang berfungsi mengatur kadar kalsium darah. Penyebab hiperkalsemia lainnya
adalah dehidrasi, saat cairan dalam darah berkurang maka konsentrasi kalsium akan
meningkat. Saat kalsium di dalam darah menurun, tubuh akan memproduksi hormon
paratiroid lebih banyak. Sebaliknya, saat kadar kalsium dalam darah meningkat, tubuh akan
menghasilkan hormon lebih sedikit. Bila tingkat kalsium dalam darah meningkat terlalu
tinggi, kelenjar tiroid akan menghasilkan kalsitonin, yakni hormon yang memperlambat
pelepasan kalsium dari tulang. Hal ini dapat menyebabkan hiperkalsemia , dan tubuh tidak
dapat mengatasi pengaruh dari terlalu banyaknya kalsium.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://www.referensisehat.com/2015/10/definisi-pengertian-kalsium-sumber-fungsi-
manfaat-dosis-efek-samping.html
https://www.scribd.com/document/359837982/Definisi-Kalsium
https://hellosehat.com/kesehatan/tes-kesehatan/kalsium-darah/
http://ilmusehatnya.blogspot.com/2015/11/pengaturan-kadar-ion-kalsium-dalam-
darah.html
https://doktersehat.com/hiperkalsemia-tingginya-kalsium-dalam-darah/

Anda mungkin juga menyukai