Bahan kontrol dilakukan beru;ang, didapatkan rata-rata dtengah kemudian didaptlam deviasi, deviasi
tersebut yang disebut presisi. Kalau akurasi kejauhan dari nilai true value.
PEMERIKSAAN
Blanko Standar Kontrol Sampel
Apapun yang terjadi di bahan kontrol diasumsikan sama terjadi di sampel, karena matriks sama
dengan perlakuan sama.
Auto analyzer: stabil. 8 jam kerja.
EVALUASI DATA
Jika periksa satu sampel berulang akan membentuk kurva goss. Luas +- 1, 2, 3 SD
Kurang lebih 68% harus semua masuk ke 1 SD. 95% data harus 2SD, 99% 3 SD (Konsep
mengevaluasi data)
Misal sampel rata rata 50, dengan SD 1, pada keadaan tertentu ada yang SD 2, 3.
Dicari: berapa besar 1 SDnya.
CONTOH
Kurva non disease & sakit
Non disease: keluar kurva, terdapat bagian masuk ke orang sakit (dengan keadaan tanpa bias).
Bagian yang masuk sakit True positives.
Jika presisi jelek, luas kurva melebar. Akan bertambah orang sehat dinyatakan sakit True
negatives.
INAKURASI
Yang diukur ketidaktepatan
Tea: total error evalueble.
Standar deviasi: Be
sarnya simpangan atau ditribusi hasil data kontrol.
Impresisi: penyebaran acak dari set pengukuran mereplikasi.
CV
CV: (sd/ rerata) x 100
Parameter yang rata rata besar cenderung dapat CV yang kecil.
Perlu diperhatikan pada angka berapa diukur dan berapa besar pembaginya.
PERCOBAAN IMPRESISI
Percobaan replikasi : untuk memperkirakan impresisi atau ketidaktelitian;
Petama uji presisi jika sudah baik uji akurasi
Pengulangan: bisa 7x, 20x ( menurut CLSI)
Yang berpengaruh:
- Periode waktu percobaan
- Matriks sampel pengujian
- Jumlah dan konsentrasi material sampel yang diuji
- Jumlah sampel yang diuji
MATRIKS SAMPEL
Bahan material lain yang ada didalam sampel
Berpengaruh misal pada: pemeriksaan glukosa oleh heksokinase dipengaruhi oleh kadar kreatinin
yang tinggi (karena metode rujukan), namun jika pakai GOD-PAP, glukosa darah akan tetap presisi
dan akurasi pengaruh matriks
Sampel uji umumnya digunakan larutan standar, larutan kontrol, pooled seum pasien dan sampel
pasien
Standar: matriks sederhana (misal standar glukosa, maka isinya hanya glukosa)
Kontrol: matriksnya mirip dengan sampel.
Untuk uji sehari hari umunya digunakan larutan kontrol (yang assay). Terdapat true value, maka
presisi dan akurasi dapat dihitung.
Presisi tidak butuh True Value.
Kesalahan kontrol jika tekanan salah maka larutan rusak, saat melarutkan juga harus pakai pipet
gondok (type A).
CONTOH
20 orang periksa sampel 20 vs 1 orang periksa 20 sampel Nilai akurasi hampir sama sedangkan
nilai presisinya berbeda jauh.
Akurasi bisa diperoleh dari presisi yang jelek
IMPRECISION
Short term: cv yang didapt maksimal 2,5% (kalau kurang maka jelek, lebih juga jelek)
Longterm: s total < 0.33 Tea. Jika dibawah maka kinerja presisi diterima
VARIANCE
SD kuadrat
Paling sedikitnya 2 bahan kontrol berbada mewakili nilai rendah dan nilai tinggi dari konsentrasi
kritis klinik.
Setiap level harus memeiliki CV yang mememnuhi perstarayan sebelum dilanjut ke pengukuran bias
IMPRESISI
Dilakukan keduanya, within run 5 kali, between run 5 hari.
PRESISI
Dilapangan digunakan data kontrol harian dengan 20 data
AKURASI.
Kesalahan sistematik, namun jauh dari true value. Kesalahan teratur terlihar dengan adanya perubahan
rerata nilai kontrol,
Jika presisi bagus maka akan mendekati True value, dengan memerhatikan faktor.
Jarak antara true value dengan rata rata observasi deisebut: bias
Jika bias bergeser mala alan muncul false positives (orang sehat namun masuk ke yang sakit),
berlaku juga kebalikannya.
BIAS
Untuk kolesterol jika metodenya bias 1%, maka sudah terhitung 5 orang sehat menjadi sakit.
STUDI AKURASI
- Membandinhkan metode sama dengan lab lain yang lebih baik. Dibandingkan kualitas
(utama).Misal: sampel GOD PAP dikirim ke lab yang lebih baik, true valuenya ke lab yang
lebih baik kemudian dihitung biasnya. Kalau beda metode, heksokinase yang jadi true
value karena metode rujukan
- Menganalisis bahan kontrol yang sudah diketahui nilainya,
- Recovery test: denga memeriksa sampel yang diketahui ni;ai dan ditambah zat yang diperiksa,
persentase tambahannya yang dihitung,, menunjukkan akurasi dari analisa
- Menambahkan komponen pengamggu (zat yang mungkin ada didalam matriks), misal
kreatinin yang mengganggu pemeriksaan glukosa. Umumnya parameter menggunakan
penganggu Hb (pelisisan), lipemik, bilirubin Ada batas pelisisan untuk beberapa parameter.
RECOVERY UJI
Untuk pengujian atas contoh yang diperkaua spike dengan sejumlah lkualitatif analit yang
ditambahakan
PERSAMAAN REGRESI
a dan b akan doketahui Saat menghitung r
X: diganti 150 (true value), maka didapatkan y
Kalau+- hanya menunjukan arah bias, kalau ngitung minusnya dibuang
x: konsentrasi, y: absorban.
Lineartitas.
working range: wajib mengcover normal atau patologis.
Kuning: normal
Pink: patologis
- Periode waktu. Harus berpasangan antara metode uji dan pembanding, disarankn sehari hanya
8 sampel, jadi paling tidak 40x itu 5 hari, namun lebih lama lebih baik. (20 hari ideal)
INA: CLIA
EXCEL
Rerata: =average(c4:c54)
SD =STDEV(:)
Cv: SD/RERATA X 100
varianceL SD^2 (kuadrat)
MDC: Dilevel satu nilai 75, saat dimasukkan ke persamaan garis (xc) didapatkan yc 3.44, maka
selisih 2.58
MDC Prediksi persamaan regresi
Sistmeatik error: yc - xc
Impresisi: dilihat dari uji presisi yang tadi Cv di level 1: 2,1
Total error: sistematik error+ 1,96 cv
TE; SE + RE
TEa: lihat ditabel Tea
kesimpulan: kinerja diterima/ tidak diterima
Garis regresi, jika koef korelasi bagus maka dapat dipakai prediksi.