Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN SEMINAR KASUS PADA PASIEN Ny.

M DENGAN
DIAGNOSA HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG
MANGGIS UPT. RSUD MADANI

Di Susun Oleh :

KELOMPOK II

Nur Intan Khairunnisaa, S.Kep WN10323035


Fatria, S.Kep WN10323010
Sri Indriyani, S.Kep WN10323052
Abuyasidul Bustani, S.Kep WN10323001
Nilawati, S.Kep WN10323031
Sri Irkawati, S.Kep WN10323053
Mutiara Annisa S.HI. Ukum, S.Kep WN10323027
Pingki, S.Kep WN10323040
Anis Yulianti, S.Kep WN10323005
Aisa T. Hasan, S.Kep WN10323002

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA PALU
2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. LATAR BELAKANG...................................................................................
B. TUJUAN........................................................................................................
C. PROSES PEMBUATAN MAKALAH..........................................................
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................
A. DEFINISI.......................................................................................................
B. FAKTOR PREDISPOSISI.............................................................................
C. TANDA DAN GEJALA................................................................................
D. PENGKAJIAN/MASALAH YANG DIKAJI................................................
E. POHON MASALAH.....................................................................................
F. MASALAH KEPERAWATAN.....................................................................
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN...................................................................
H. RENCANA KEPERAWATAN.....................................................................
BAB III GAMBARAN KASUS................................................................................
A. PENGKAJIAN...............................................................................................
B. MASALAH KEPERAWATAN.....................................................................
C. ANALISA DATA..........................................................................................
D. POHON MASALAH.....................................................................................
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN...................................................................
F. INTERVENSI KEPERAWATAN.................................................................
G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN............................
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................
BAB V PENUTUP.....................................................................................................
A. KESIMPULAN..............................................................................................
B. SARAN..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah suatu kondisi yang bukan hanya bebas dari penyakit, cacat,
kelemahan , tapi benar-benar merupakan kondisi positif dan kesejahteraan
fisik,mental dan social yang memungkinkan untuk hidup produktif. Manusia adalah
mahluk social yang membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya,untuk
memenuhi kebutuhan tersebut individu dituntut untuk lebih meningkatkan kinerjanya
agar segala kebutuhannya dapat terpenuhi dan tingkat social di masyarakat lebih
tinggi, kemudian ini merupakan dambaan setiap manusia.
Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi.
Bentuk halusinasi ini dapat berubah suara-suara yang bising atau mendengung, tapi
yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang agak
sempurna. Biasanya kalimat tadi membicarakan mengenai keadaan pasien sedih atau
yang di alamatkan pada pasien. Akibatnya pasien bisa bertengkar atau berbicara
dengan suara halusinasi itu.
Persepsi merupakan respon dari reseptor sensoris terhadap stimulus eksternal
yang diterima. Jika diliputi rasa kecemasan yang berat maka kemampuan untuk
menilai realita dapat terganggu. Gangguan persepsi dapat terjadi pada proses sensori
pengelihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran nyata tentang asuhan keperawatan jiwa pada klien
dengan perubahan persepsi sensori halusinasi pendengaran.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi
pendengaran
b. Membuat diagnose keperawatan pada klien dengan gangguan persepsi sensori
halusinasi pendengaran
c. Melakukan intervensi keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan
e. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
C. PROSES PEMBUATAN MAKALAH
Proses pembuatan ini awalnya melakukan pengkajian kepada pasien dan
mengumpulkan data dan melakukan pengkajian sesuai keluhan yang di rasakan
kepada pasien yaitu dengan halusinasi pendengaran setelah itu di buatlah makalah
sesuai hasil pengkajian yang ada pada pasien tersebut.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan
rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar).Klien memberi
persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang
nyata.Sebagai contoh klien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang
yang berbicara.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami
perubahan sensori persepsi : merasakan sensori palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perubahan atau penghiduan.
Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata,
artinya klien menginterpretasikan sesuatu yang nyata stimulus/rangsangan dari luar.

B. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor predisposisi
a. Genetika
b. Neurobiology
c. Neurotransmitter
d. Abnormal perkembangan syaraf
e. Psikologis
2. Faktor presipitasi
a. Proses pengolahan informasi yang berlebihan
b. Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal
C. TANDA DAN GEJALA

Jenis halusinasi Data objektif Data subjektif


Halusinasi  Bicara atau ketawa sendiri  Mendengar suara atau kegaduhan
pendengaran  Marah-marah tanpa sebab  Mendengar suara yang bercakap-
 Mengarahkan telinga kearah cakap
tertentu  Mendengar suara yang menyuruh
 Menutup telinga melakukan sesuatu yang berbahaya
Halusinasi  Menujuk-nunjuk kearah Melihat bayangan, sinar bentuk
penglihatan tertentu geometris, bentuk kartoon, melihat
 Ketakutan kepada sesuatu hantu atau monster
yang tidak jelas
Halusinasi  Menghidu Seperti Sedang Membaui bau-bauan seperti bau
penghidu Membaui bau-bauan tertentu darah, urine, fases kadang-kadang
 Menutup hidung bau itu menyenangkan
Halusinasi  Sering meludah Merasakan rasa seperti darah, urine
pengecap  Muntah atau fases
Halusinasi  Menggaruk-garuk Menyatakan ada serangga di
perabaan permukaan kulit permukaan kulit
Merasakan tersengat listrik

D. PENGKAJIAN/ MASALAH YANG DIKAJI


Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien
1. Tanda dan gejala halusinasi dapat ditemukan dengan wawancara, melalui
pertanyaan sebagai berikut :
a. Apakah mendengar suara-suara atau bisikan-bisikan?
b. Apakah melihat bayangan-bayangan yang menakutkan?
c. Apakah mencium bau tertentu yang menjijikkan?
d. Apakah merasakan sesuatu yang menjalar ditubuh?
e. Apakah merasakan sesuatu yang menjijikkan dan tidak mengenakkan?
f. Seberapa sering mendengar suara-suara atau melihat bayangan tersebut?
g. Kapan mendengar suara atau melihat bayang-bayang?
h. Pada situasi apa mendengar suara atau melihat bayang-bayang?
i. Bagaimana perasaan mendengar suara atau melihat bayangan tersebut?
j. Apa yang telah dilakukan ketika mendengar suara atau melihat bayangan
tersebut?
2. Tanda dan gejala halusinasi yang dapat di observasi :
a. Tampak berbicara atau tertawa sendiri
b. Marah-marah tanpa sebab
c. Memiringkan atau mengarahkan telinga ke arah tertentu atau menutup telinga
d. Menunjuk-nunjuk kea rah tertentu
e. Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas
f. Menghidu seperti membaui bau-bauan tertentu
g. Menutup hidung
h. Sering meludah
i. Muntah
j. Menggaruk permukaan kulit

E. POHON MASALAH

Risiko perilaku kekerasan ..... Effect



Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran ..... Core problem

Mekanisme koping tidak efektif ..... Causa

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
2. Mekanisme koping tidak efektif
G. RENCANA KEPERAWATAN

Tujuan Kriteria Interval


eval
uasi
Pasien mampu : Setelah …………..x SP 1
 Mengenali pertemuan, pasien  Bantu pasien mengenal halusinasi (isi,
halusinasi yang dapat menyebutkan : waktu terjadinya, frekuensi, situasi
dialaminya  Isi waktu, frekuensi, pencetus, perasaan saat terjadi halusinasi)
 Mengontrol situasi pencetus,  Latih mengontrol halusinasi dengan cara
halusinasinya perasaan menghardik.
 Mengikuti  Mampu Tahapan tindakannya meliputi :
program memperagakan cara  Jelaskan cara menghardik halusinasi
pengobatan dalam mengontrol  Peragakan cara menghardik
halusinasi.  Minta pasien memperagakan ulang
 Pantau penerapan cara ini, beri penguatan
perilaku pasien
 Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Setelah ……..x SP 2
pertemuan, pasien  Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
mampu :  Latih berbicara/bercakap dengan orang lain
 Menyebutkan kegiatan saat halusinasi muncul
yang sudah dilakukan  Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
 Memperagakan cara
bercakap-cakap
dengan orang lain
Setelah …..x SP 3
pertemuan pasien  Evaluasi kegiatan lalu (SP2)
mampu :  Latih kegiatan agar halusinasin tidak
 Menyebutkan kegiatan muncul
yang sudah dilakukan Tahapannya :
 Membuat jadwal  Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur
kegiatan sehari-hari untuk mengatasi halusinasi
dan mampu  Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan
memperagakannya oleh pasien
 Latih pasien melakukan aktivitas
 Susun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai
aktivitas yang telah dilatih (dari bangun
pagi sampai tidur malam)
Setelah …….x SP 4
pertemuan, pasien  Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP 1, 2, dan
mampu : 3)
 Menyebutkan kegiatan  Tanyakan program pengobatan
yang sudah dilakukan  Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada
 Menyebutkan manfaat gangguan jiwa
dari program  Jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai
pengobatan program
 Jelaskan akibat bila putus obat
 Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
 Jelaskan pengobatan (5B)
 Latih pasien minum obat
 Masukkan dalam jadwal harian pasien
Keluarga mampu : Setelah ……x SP 1
Merawat psien di pertemuan keluarga  Identifikasi masalah keluarga dalam
rumah dan menjadi mampu menjelaskan merawat pasien
system pendukung tentang halusinasi  Jelaskan tentang halusinasi
yang efektif untuk - Pengertian halusinasi
pasien - Jenis halusinasi yang dialami pasien
- Tanda dan gejala halusninasi
- Cara merawat pasien halusinasi ( cara
berkomunikasi, pemberian obat, dan
pemberian aktivitas kepada pasien)
- Sumber-sumber pelayanan ksehatan
yang bias dijangkau
- Bermain peran cara merawat
- Rencana tindak lanjut keluarga, jadwal
keluarga untuk merawat psien
Setelah…….x SP 2
pertemuan keluarga  Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1)
mampu :  Latih keluarga merawat pasien
 Menyelesaikan  RTL keluarga/jadwal keluarga untuk
kegiatan yang sudah merawat pasien
dilakukan
 Memperagakan cara
merawat pasien
Setelah …….x SP 3
pertemuan keluarga  Evaluasi kemampuan keluarga (SP 2)
mampu :  Latih keluarga merawat pasien
 Menyebutkan kegiatan  RTL keluarga/jadwal keluarga untuk
yang sudah dilakukan merawat pasien
 Memperagakan cara
merawat pasien serta
mampu membuat RTL
Setelah …….x SP4
pertemuan keluarga  Evaluasi kemampuan keluarga
mampu :  Evaluasi kemampuan pasien
 Menyebutkan kegiatan  RTL keluarga
yang sudah dilakukan - Follow up
 Melaksanakan Follow - Rujukan
up rujukan
BAB III GAMBARAN KASUS

A. PENGKAJIAN

RUANG RAWAT : Manggis TANGGAL DIRAWAT : 27 februari 2024

1. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. M Tanggal Pengkajian : 27 februari 2024
Umur : 42 Tahun RM No. :
Informan : Klien dan ibu klien

2. ALASAN MASUK
Klien gelisah sejak 1 minggu yang lalu dan mengamuk

3. KELUHAN SAAT PENGKAJIAN

a. Klien mengatakan mendengar bisikan yang mengatakan anaknya diculik dan


suaminya selingkuh
b. Klien mengatakan bisikan muncul sewaktu waktu biasanya pada siang dan
malam hari
c. Klien mengatakan bisikan muncul sampai 3 kali dalam sehari.
d. Klien menagatakan saat bisikan muncul klien gelisah dan merasa takut

4. FAKTOR PREDISPOSISI

a. Pernah mengalami gangguan masalah jiwa di masa lalu ?.


Keluarga mengatakan klien sudah pernah mengalami gangguan jiwa
sebelumnya.
Pengobatan sebelumnya ?.
Klien mengatakan pengobatan sebelumnya tidak berhasil ( putus obat),
karena klien merasa dirinya sudah sembuh.
b. Apakah klien pernah mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan,
kekerasan dalam keluarga, tindakan kriminal ?.
Keluarga mengatakan klien tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya
seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga ataupun tindakan kriminal.
Masalah Keperawatan : regimen terapeutik in efektif
c. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?.
Keluarga mengatakan didalam keluarga hanya klien yang mengalami
gangguan jiwa
Masalah keperawatan : Tidak ada
d. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?.
Klien mengatakan tidak memiliki pengalaman masalalu yang tidak
menyenangkan
Masalah keperawatan : Tidak ada

5. FISIK

a. Tanda tanda vital


TD : 110/70 mmHg
Nadi : 82/ menit
Suhu : 360 C
b. Ukur
BB : 66 kg
TB : 156 cm
c. Keluhan fisik :
Tidak ada keluhan fisik dari klien
6. PSIKOSOSIAL

a. Genogram

G1

G2

G3

Keterangan : : Laki laki : Garis perkawinan

: Perempuan : Garis keturunan

: Klien : Suami

X : Meninggal
G1 : Generasi pertama

G2 : Generasi kedua

G3 : Generasi ketiga

b. Konsep diri
1) Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuh tanpa terkecuali
2) Identitas diri
Klien mengatakan sebelum dirawat bekerja sebagai guru di salah satu
sekolah SMK yang ada di poso.
3) Peran
Klien mengatakan sebelum mengalami gangguan jiwa dirinya berperan
sebagai ibu rumah tangga, mengurus suami, membersihkan rumah dan
memasak, namun setelah mengalami gangguan jiwa klien mengatakan
tidak lagi mampu menjalankan perannya.

4) Ideal diri
Klien mengatakan dirinya berharap bisa menjadi ibu dan istri yang baik
untuk anak dan suami, klien mengatakan dirinya juga berharap bisa
menjadi guru yang terbaik untuk murid murid nya di sekolah.

5) Harga diri
Klien mengatakan sering merasa malu kepada Siswa dan guru disekolah
tempat dirinya bekerja karena memiliki penyakit jiwa.

Masalah keperawatan : Harga diri rendah

c. Hubungan sosial
1) Keluarga terdekat :
Klien mengatakan keluarga terdekat adalah anak
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien mengatakan tidak terlibat dalam kelompok masyarakat
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan merasa malu untuk mengikuti kegiatan dikelompok
masyarakat karena penyakitnya
Masalah keperawatan : kerusakan interaksi sosial
d. Spiritual
1) Nilai keyakinan
Klien mengatakan hal yang terjadi saat ini merupakan ujian yang harus
dihadapi dengan sabar.
2) Kegiatan ibadah
Klien mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu dan membaca ayat ayat
al-qur’an.
Masalah keperawatan : Tidak ada

7. STATUS MENTAL

a. Penampilan
Klien tampak rapih, pakaian yang digunakan bersi, klien menggunkan
jilbab, kuku tampak pendek dan kulit tampak bersih.
Masalah keperawatan : Tidak ada
b. Pembicaraan
Klien berbicara dengan baik, intonasi jelas dan apa yang di ucapkan dapat
mudah dipahami.
Masalah keperawatan : Tidak ada
c. Aktifitas motorik
Klien tamapak gelisah, mondar mandir didalam ruang perawatan, sering
berpindah pindah tempat duduk.
Masalah keperawatan :
d. Alam perasaan
Klien mengatkan sering merasa cemas dan gelisah bila mendengar bisikan
anaknya sedang diculik.
Masalah keperawatan : Ansietas
e. Afek
Klien tidak mengalami gangguan respon ekspresi wajah
Masalah keperawatan : Tidak ada
f. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif saat diwawancara, klien menjawab pertanyaan tanpa keluar
dari konteks pertanyaan yang dilontarkan, klien menjawab pertanyaan
dengan spontan dan klien melakukan kontak mata dengan lawan bicara.
Masalah keperawatan : tidak ada
g. Persepsi
Halusinasi pendengaran.
Klien mengatakan mendengar bisikan yang mengatakan anak nya sedang
diculik, klien juga mengatakan mendengarkan bisikan yang mengatakan
suaminya selingkuh, klien mengatakan bisikan bisa muncul 3x dalam sehari
pada siang hari dan malam hari. Saat mendengarkan bisikan klien
mengatakan merasa gelisah dan takut.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori (Halusinasi pendengaran)
h. Proses pikir
Saat dilakukakan wawancara pembicaraan klien tidak berbelit belit, semua
yang ditanyakan dijawab dengan cepat tanpa keluar dari konteks pertanyaan.
Masalah keperawatan : Tidak ada
i. Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
j. Tingkat kesadaran
Klien dapat mengenali keluarga yang datang menjenguk, dapat mengenali
perawat yang ada diruangan, klien mengetahui hari dan jam yang sedang
berlangsung
Masalah keperawatan : Tidak ada
k. Memori
Klien dapat mengingat kejadian yang terjadi lebih dari sebulan yang lalu dan
kejadian yang baru saja terjadi
Masalah keperawatan : Tidak ada
l. Tingkat konsentrasi
Perhatian klien tidak mudah teralihkan dari satu objek ke objek lain, klien
dapat melakukan perhitungan sederhana.
Masalah keperawatan : Tidak ada
m. Kemampuan penilaian
Klien dapat membuat keputusan sendiri seperti makan dulu setelah itu
mandi.
Masalah keperawatan : Tidak ada
n. Daya tilik
Klien mengatakan mengakui jikalau dirinya sedang mengalami gangguan
jiwa ( Halusinasi)
Masalah keperawatan : Tidak ada

8. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

a. Makan

1) Klien mengatakan makan 3x sehari dengan lauk sayur, ikan, telur, daging.

2) Klien tampak makan dengan menggunakan tangan, dan setelah makan


klien tampak merapikan tempat makan nya.
b. BAB dan BAK
Klien mengatakan BAB 1x sehari dan BAK 6-7x dalam sehari, dan klien
mengatakan bisa membersihkan secara mandiri setelah BAB dan BAK.
c. Mandi
Klien mengatakan mandi 2-3 x dalam sehari dan sikat gigi 2x sehari dan
keramas 1 minggu 2x
d. Berpakaian
Klien mengatakan mengganti pakaian 1-2x dalam sehari, cara berpakaian
klien tampak rapih
e. Istirahat tidur
Klien mengatakan istirahat tidur siang 1-2 jam dan istirahat tidur malam
mulai jam 21:00 sampai 04:00, Klien juga mengatakan berdoa sebelum tidur.
f. Penggunaan obat
Klien mengatakan minum obat 2 x sehari dan setelah minum obat klien
mengatakan biasanya mengantuk.
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan selama pengobatan didukung oleh anak, suami, orang tua
dan keluarga lain.
h. Aktifitas didalam dan diluar rumah
Klien mengatakan aktifitas didalam rumah biasanya saat bangun tidur
langsung merapikan tempat tidur, menyapu, memasak setelah itu mandi.dan
klien mengatakan untuk aktifitas diluar rumah klien biasa pergi ke sekolah
untuk mengajar, kepasar untuk belanja dan kepantai untuk refreshing.

9. MEKANISME KOPING

Jika ada masalah klien tidak mampu menyelesaikan dan menghindar

Masalah keperawatan : Mekanisme koping individu in efektif

10. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

a. Masalah dengan dukungan kelompok

Klien mengatakan tidak ada masalah dalam kelompok

b. Masalah dengan lingkungan

Klien mengatakan tidak ada masalah terkait dengan lingkungan

c. Masalah dengan pendidikan

Klien mengatakan tidak ada masalah terkait dengan pendidikan

d. Masalah dengan pekerjaan

Klien mengatakan tidak ada masalah terkait dengan pekerjaan

e. Masalah dengan perumahan

Klien mengatakan tidak ada masalah terkait dengan perumahan

f. Masalah dengan ekonomi

Klien menagatakan tidak ada masalah terkait dengan ekonomi

g. Masalah dengan pelayanan kesehatan

Klien mengatakan tidak ada masalah terkait pelayananj kesehatan


11. PENGETAHUAN
Berdasarkan pengkajian dan wawancara klien mengetahui penyakit jiwa yang
alami klien, akan tetapi klien kurang mengetahui jenis obat obatan yang
dikonsumsi selama perawatan.
12. ASPEK MEDIK
a. Diagnosa medik
Skizofrenia paranoid
b. Terapi medik
1) Risperidone 2mg (1-0-1)
2) Trihexy 2mg (½ - 0 – ½ )
3) Valisanbe 5mg (0-1-1)
B. MASALAH KEPERAWATAN

1. Mekanisme koping tidak efektif

2. Kerusakan interaksi sosial

3. Ansietas

4. Regimen terapeutik in efektif


C. ANALISA DATA
NO. DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN
Regimen terapeutik in efektif
1. DS :
1. Klien mengatakan pernah
mengalami gangguan jiwa
sebelumnya dan pengobatan
tidak berhasil (putus obat )

2. DS : Kerusakan interaksi sosial


1. Klien mengatakan sering
merasa malu kepada Siswa dan
guru disekolah tempat dirinya
bekerja karena memiliki
penyakit jiwa.
2. Klien mengatakan merasa malu
untuk mengikuti kegiatan
dikelompok masyarakat karena
penyakitnya

3. DS : Ansietas
1. Klien mengatkan sering merasa
cemas dan gelisah bila
mendengar bisikan anaknya
sedang diculik.
DO :
1. Klien tampak mondar mandir
didalam ruang perawatan dan
sering berpindah pindah tempat
duduk.

4. DS : Gangguan persepsi sensori


(halusinasi pendengaran)
1. Klien mengatakan mendengar
bisikan yang mengatakan anak
nya sedang diculik, klien juga
mengatakan mendengarkan
bisikan yang mengatakan
suaminya selingkuh, klien
mengatakan bisikan bisa
muncul 3x dalam sehari pada
siang hari dan malam hari.
2. Klien mengatkan sering merasa
cemas dan gelisah bila
mendengar bisikan anaknya
sedang diculik.
DO :
1. Klien tampak mondar mandir
didalam ruang perawatan dan
sering berpindah pindah tempat
duduk.

D. POHON MASALAH
Resiko perilaku kekerasan AFEK

Gangguan persepsi sensori CORD PROBLEM


( Halusinasi pendengaran )

Kerusakan interaksi sosial CAUSA

Harga diri rendah

Regimen terapeutik in efektif

Mekanisme koping tidak efektif

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Harga diri rendah

2. Gangguan persepsi sensori (Halusinasi pendengaran)

F. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Rencana Keperawatan
1 D. 0085 Setelah dilakukan SP 1
Gangguan persepsi tindakan 1. Bantu klien mengenal
sensori (halusinasi keperawatan halusinasi
pendengaran) diharapkan tingkat 2. Latih mengontrol
halusinasi halusinasi dengan cara
pendengaran menghardik
berkurang dengan
kriteria hasil: SP 2
1. klien mampu Latih bercakap cakap
mengenali dengan orang lain saat
halusinasi halusinasi muncul
2. klien mampu
mengontrol SP 3
halusinasi Latih kegiatan agar
3. klien mampu halusinasi tidak muncul
mengikuti
program SP 4
pengobatan Ajarkan patuh minum obat

G. IMPLEMENTASI
No Waktu/Tgl Implementasi Evaluasi
1 28 feb 2024 SP 1 S.
11:00 1. Membantu klien 1. klien mengatakan mendengar
mengenal halusinasinya suara bisikan bisikan yang
2. Melatih mengontrol mengatakan anaknya diculik
halusinasi dengan cara dan suaminya selingkuh
menghardik 2. Klien mengatakan bisikan
3. Masukkan dalam jadwal muncul sewaktu waktu,
kegiatan harian biasanya bisikan muncul pada
siang dan malam hari
3. Klien mengatakan mendengar
bisikan sampai 3 kali dalam
sehari
4. Klien meamgatakan saat
mendengar bisikan klien
merasa gelisah dan takut

O.
1. klien mengenal halusinasi
yang di deritanya
2. klien mampu melakukan apa
yang di ajarkan
3. klien mampu mengulang
Kembali instruksi

A.
1. SP 1 gangguan persepsi
sensori halusinasi pendengaran
tercapa dengan kriteria hasil
mampu mengenal isi
halusinasi dan mampu
menghardik secara mandiri

P.
1. Lanjutkan SP 2
2 29 feb 2024 SP 2 S.
13:00 1. Evaluasi SP 1 1. Klien mengatakan masih
2. Melatih berbicara/ mendengar suara bisikan yang
bercakap cakap dengan mengatakan anaknya diculik
orang lain saat dan suaminya selingkuh
haalusinasi muncul 2. Klien mengatakan bisikan
3. Masukkan jadwal muncul sewaktu waktu
kegiatan harian biasanya pada siang dan
malam hari
3. Klien mengatakan mendengar
bisikan sampai 3 kali dalam
sehari
4. Klien meangatakan saat
mendengar bisikan klien
merasa gelisah dan takut

O.
1. klien masih ingat cara
menghardik
2. klien nampak kooperatif
3. klien mampu melakukan apa
yang di ajarkan
4. klien tampak bercakap cakap
dengan pasien lain
A.
1. SP 2 gangguan persepsi
sensori halusinasi pendengaran
tercapai dengan kriteria hasil
klien bisa bercakap cakap
dengan orang lain

P.
1. Lanjutkan SP 3
3 1 mar 2024 SP 3 S.
10:00 1. Evaluasi SP 1 dan SP 2 1. Klien mengatakan masih
2. Melatih dengan kegiatan mendengar suara suara bisikan
yang bermanfaat agar yang mengatakan anaknya
halusinasi tidak muncul diculik dan suaminya
selingkuh
2. Klien mengatakan bisikan
muncul sewaktu waktu
biasanya pada siang dan
malam hari
3. Klien mengatakan mendengar
bisikan sampai 3 kali sehari
4. Klien meangatakan saat
mendengar bisikan klien
merasa gelisah dan takut

O.
1. Klien masih ingat cara
menghardik secara mandiri
2. klien bisa bercakap cakap
dengan orang lain
3. klien melakukan kegiatan yang
terjadwal

A.
1. SP 3 gangguan persepsi
sensori halusinasi pendengaran
tercapai dengan kriteria hasil
klien mampu melakukan
kegiatan terjadwal secara
mandiri.

P
1. Lanjutkan SP 4
4 2 mar 2024 SP 4 S.
13:00 1. Evaluasi SP 1, SP 2 & SP 1. Klien mengatakan masih
3 mendengar suara bisikan yang
2. Mengajarkan patuh mengatakan anaknya diculik
minum obat dan suaminya selingkuh
2. Klien mengatakan bisikan
muncul sewaktu waktu
biasanya pada siang dan
malam hari
3. Klien menagatakan mendengar
bisikan sampai 3 kali dalam
sehari
4. Klien meangatakan saat
mendengar bisikan klien
merasa gelisah dan takut

O.
1. klien mampu menghardik,
mampu bercakap cakap
dengan orang lain dan
melakukan kegiatan terjadwal
secara mandiri
2. Klien mampu minum obat
secara teratur

A.
1. SP 4 gangguan persepsi
sensori halusinasi pendengaran
tercapai dengan kriteria hasil
klien patuh obat

P.
1. Pertahankan intervensi

BAB IV
PEMBAHASAN

Klien masuk rumah sakit madani pada tanggal 22 februari 2024 dengan keluhan
mendengar bisikan bisikan. Pada tanggal 27 februari 2024 dilakukan pengkajian
diruanagan mannggis klien mengatakan mendengar suara suara bisikan yang
mengatakan anaknya diculik dan suaminya selingkuh, bisikan muncul sampai 3 kali
sehari siang dan malam hari, dan bisikan muncul tidak menentu, kadang pada saat
menyendiri dan menghayal, dan ketika bisikan muncul klien biasanya gelisah bahkan
pernah kabur dari rumah,
Pasien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, dengan keluhan yang
sama, didapatkan bahwa pasien mengalami putus obat sehingga pasien mengalami
gangguan jiwa kembali. Pasien berstatus sudah menikah, mempunyai 1 orang suami
dan 1 orang anak, pasien tinggal bersama suaminya, Ketika dilakukan pengkajian
didalam keluarga pasien tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
atau penyakit yang sama seperti pasien.

Didapatkan masalah keperawatan :

1. Mekanisme koping individu in efektif


2. Regimen terpeutik in efektif
3. Kerusakan interaksi sosial
4. Ansietas

BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA


Hari/Tanggal : Selasa, 27 Februari 2024
Ruangan : Manggis

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Data Subjektif
a. Klien mengatakan mendengar suara bisikan-bisikan yang mengatakan
anaknya diculik dan suaminya selingkuh
b. Klien mengatakan mendengar bisikan sampai 3 kali dalam sehari
biasanya pada siang dan malam hari
c. Klien menagatakan saat mendengar bisikan klien merasa gelisah dan
takut
d. Klien mengatakan pernah putus obat sebelumnya

Data Objektif
e. Klien tampak gelisah, mondar mandir di dalam ruang perawatan
f. Kontak mata saat berbicara tampak bagus
2. Diagnose Keperawatan
Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Membina hubungan saling percaya
4. Tindakan keperawatan
a. Mengucapkan salam teraputik, sapa pasien dengan ramah baik verbal
maupun non verbal
b. Berjabat tangan dengan pasien
c. Perkenalkan diri dengan pasien
d. Tanyakan nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai pasien
e. Jelaskan tujuan pertemuan
f. Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
g. Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya
h. Beri perhatian kepada pasien dan perhatian kebutuhan dasar pasien
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Bina Hubungan Saling Percaya
1. Salam terapeutik
Selamat pagi, saya mahasiswa WN profesi ners yang dinas di ruangan
manggis, klo boleh tahu nama ibu siapa? Senangnya dipanggil apa? Oh iya
ibu M, bagaimana perasaan ibu hari ini? Boleh kita berbincang-bincang? Ibu
maunya berapa lama? Baik 15 menit kita berbincang-bincang di ruangan ini
ya.
2. Menjelaskan tujuan
Saya mahasiswa profesi ners yang praktek di ruangan ini dari jam 8 pagi
sampai jam 2 siang, nanti salaam dinas saya akan membantu ibu M
mengatasi masalah yang ibu rasakan saat ini.
3. Kontrak topik, waktu dan tempat
a. Topik : mengidentifikasi pasien
b. Tempat : ruangan manggis
c. Waktu : 15 menit
C. Evaluasi pelaksanaan bina hubungan saling percaya (BHSP)

No Hari/Tgl/Jam Evaluasi
1 27 februari 2023/ 10:00 S:
g. Iya nama saya ibu M
h. Iya bisa
i. Perasaan saya senang setelah berbincang-
bincang

O:
Pasien menerima keberadaan perawat

A:
BHSP berhasil

P:
Lanjutkan intervensi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan ke 1 (28 feb 2024)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Data focus
a. Data subjektif
1) Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan yang mengatakan
anaknya diculik dan suaminya selingkuh
2) Klien mengatakan mendengar bisikan sampai 3 kali dalam sehari pada
siang dan malam hari
3) Klien mengatakan saat mendengar bisikan klien merasa gelisah dan takut
4) Klien mengatakan pernah putus obat sebelumnya
b. Data objektif
1) Klien nampak gelisah, mondar mandir didalam ruang
perawatan
2) Gangguan persepsi sensori Kontak mata klien saat berbicara tampak
terjalin dengan baik
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori (halusinasi pendengaran)
3. Tujuan
a. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya
b. Klien mampu mengontrol halusinasi
c. Klien mampu mengikuti program pengobatannya
4. Tindakan keperawatan
a. Membantu mengenal isi halusinasi
b. Mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase orientasi
Assalamualaikum, ibu masih ingat dengan saya? Sesuai janji saya
kemarin hari ini kita akan berbincang bincang tentang bisikan yang ibu dengar
dan cara mengatasinya. apa ibu setuju? Tujuannya agar bisikan tersebut
berkurang dan ibu merasa tenang, kita diskusi selama 15 menit ya bu di ruangan
ini.
2. Fase kerja
a. Jenis : apakah ibu mendengar suara tanpa wujudnya?
b. Isi : apa yang dikatakan suara bisikan itu?
c. Waktu : apakah terus menerus terdengar, atau sewaktu waktu?
d. Frekuensi : berapa kali sehari bisikan itu muncul?
e. Situasi : pada keadaan apa bisikan itu muncul?
f. Respon : apa yang ibu rasakan saat mendengar bisikan itu?
Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara suara itu
muncul ada 4 cara untuk mencegah suara suara itu muncul. Pertama, dengan
cara menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan yang ke
empat dengan minum obat teratur.
Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan menghardik
caranya “ saat suara suara itu muncul, langsung katakan pergi kau pergi kau,
kau itu tidak nyata, kau itu suara palsu” seperti itu diulang ulang sampai
tidak muncul lagi. Coba diperagakan ! nah begitu ! bagus !
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon
Bagaimana perasaan setelah latihan tadi ? kalau suara suara itu muncul lagi,
silahkan coba cara tersebut !
b. Kontrak yang akan datang
1) Topik
Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara yang ke 2 dengan berbincang bincang
dengan teman ?
2) Waktu
Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
3) Tempat
Dimana ibu besok kita mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang depan, sampai jumpa besok.

C. EVALUASI STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

S:
1. Klien mengatakan masih ingat
2. Klien mengatkan setuju
3. Klien mengatakan iya
4. Klien mengatakan bisikan tidak ada wujudnya
5. klien mengatakan isi bisikan mengatakan anaknya diculik dan suaminya
selingkuh
6. Klien mengatakan bisikan muncul sewaktu waktu biasanya pada siang dan
malam hari
7. Klien mengatakan bisikan tersebut muncul sampai 3 kali dalam sehari
8. Klien mengatakan bisikan muncul saat klien sedang sendiri dan melamun
9. Klien mengatakan saat mendengar bisikan dirinya langsung panik, gelisah,
dan merasa takut.
10. Klien mengatakan pergi kau pergi kau, kau itu tidak nyata kau suara palsu.
11. Klien mengatakan senang
12. klien mengatakan iya 15 menit
13. klien mengatakan diruangan depan
O:
1. Klien bisa mempraktekkan menghardik secara mandiri
A:
1. SP1 gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran tercapai
P:
1. Lanjut SP2
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan ke 2 (29 feb 2024)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Data focus
a. Data subjektif
1) Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan yang mengatakan
anaknya diculik dan suaminya selingkuh
b. Data objektif
1) Klien dapat melakukan cara menghardik halusinasi
dengan benar
2. Diagnose keperawatan
Gangguan persepsi sensori (halusinasi pendengaran)
3. Tujuan
Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain
c. Anjurkan pasien masukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu masih mendengar suara?
Apakah ibu sudah melakukan latihan menghardik seperti kemarin?
c. Kontrak
1) Topik
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita beerbincang-
bincang cara mengontrol suara yang ibu dengar agar suara itu tidak
muncul lagi, denga cara kedua yaitu dengan bercakap-cakap dengan
oranglain. Apakah ibu bersedia?
2) Waktu
Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
3) Tempat
Dimana ibu mau berbincang-bincang? Bagaimanan kalau disini saja?
2. Fase kerja
Cara kedua mengontrol halusinasi adalah dengan cara bercakap cakap
dengan orang lain, jadi kalau ibu mulai mendengar bisikan bisikan langsung
saja cari teman untuk diajak ngobrol, minta teman untuk mengobrol dengan ibu.
Contohnya begini tolong saya mulai mendengar suara suara, ayo ngobrol
dengan saya, atau ada orang dirumah misalnya adek, ibu katakan dek ayo
ngobrol dengan saya, saya sedang mendengar suara suara. Begitu ibu yah, coba
lakukan seperti yang saya contohkan tadi! Yah begitu, bagus sekali ibu!
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon
Bagaimana perasaannya ibu setelah latihan tadi ? jadi sudah ada berapa cara
yang kita pelajari ? jadi kalau ibu mendengar bisikan bisikan ibu bisa
mencoba dua cara ini
b. Kontrak yang akan datang
1) Topik
Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara yang ke 3 dengan menyibukkan
kegiatan bermanfaat?
2) Waktu
Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
3) Tempat
Dimana ibu besok kita mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang depan, sampai jumpa besok.

C. EVALUASI STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

S:
1. Klien mengatakan selamat pagi, masih ingat
2. Klien mengatakan perasaannya kurang senang, klien mengatakan masih
mendengar suara”, klien mengatakan sudah mencoba menghardik
3. Klien mengatakan iya bersedia
4. Klien mengatakan iya 15 menit
5. Klien mengatakan disini saja
6. Klien mengatakan ayo bercakap cakap dengan saya, saya mendengar suara
suara.
7. Klien mengatakan merasa senang, klien mengatakan dua.
8. Klien mengatakan iya
9. Klien mengatakan iya 15 menit
10. Klien mengatakan diruangan depan
O:
1. Klien masih mengingat kegiatan SP 1
2. Klien mampu melakukan apa yang diajarkan

A:
1. SP 2 Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran tercapai
P:
1. Intervensi dilanjutkan ke SP 3
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan ke 3 (01 mar 2024)

1) Proses keperawatan
1. Kondisi pasien
a. Data subjektif
Klien mengatakan masih mendengar suara-suara bisikan yang mengatakan
anaknya diculik dan suaminya selingkuh
b. Data objektif
Klien mampu menjawab dan mempraktekkan cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap yang sudah diajarkan
Klien mengatakan akan mencoba mengikuti kegiatan di ruangan
2. Diagnose keperawatan
Gangguan persepsi sensori (halusinasi pendengaran)
3. Tujuan
Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan melaksanakan kegiatan terjadwal
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih ulang pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan oranglain
c. Anjurkan pasien masukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/validasi
Ibu tampak segar hari ini, bagaimana perasaannya bu? Apakah masih
mendengar suara suara ? apakah ibu sudah coba menghardik ? apa itu sudah
coba berbincang bincang ?

c. Kontrak
1) Topik
Seperti yang janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang-
bincang tentang suara-suara yang sering ibu dengar agar bisa
dikendalikan dengan cara melakukan aktivitas kegiatan harian.
2) Waktu
Kita nanti akan berbincang-bincang ± 15 menit, ibu setuju?
3) Tempat
Dimana tempat yang menurut ibu cocok untuk berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruangan ini? Setuju?
2. Fase kerja
Apa saja yang biasa ibu lakukan ? pagi pagi apa kegiatannyaa, terus jam
berikutnya apa yang ibu lakukan ( terus ajak sampai didapatkann kegiatan dari
pagi sampai malam ), wah banyak sekali kegiatannya, kita akan latih dua
kegiatan dulu, ibu mau kegiatan yang mana ? bagus sekali ibu yah, kegiatan
lainnya akan kita latih lagi, agar ada kegiatan dari pagi sampai malam
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon
Bagaimana persaannya ibu setelah kita bercakap cakap cara yang ke tiga
untuk mencegah suara suara? Coba sebutkan tiga cara yang sudah kita latih !
bagus sekali ibu, mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ibu
yah, di lakukan sesuai jadwal ya ibu.
b. Rencana tindak lanjut pasien
Tolong nanti dilaksanakan semua jadwal kegiatan yang sudah kita susun tadi
ya bu?
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik
Bagaimana ibu kalau kita berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara yang ke 4 yaitu dengan patuh obat.

2. Waktu
Jam berapa ibu bersedia? Bagaimana kalau jam 8?
3. Tempat
Besok kita berbincang-bincang disini ya bu

C. EVALUASI STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


S:
1. Klien mengatakan selamat pagi, masih ingat
2. Klien mengatakan kurang senang karena masih mendengar bisikan bisikan,
klien mengatakan sudah coba menghardik, klien mengatakan sudah coba
berbincang bincang
3. Klien mengatakan 15 menit
4. Klien mengatakan iya diruangan ini saja
5. Klien mengatakan bangun pagi jam setengah 5 pagi kemudian sholat subuh,
setelah sholat subuh klien mengatakan dirinya mengaji sampai jam 6 pagi,
klien mengatakan setelah itu jam 6 pagi mandi, selesai mandi klien
mengatakan makan pagi, setelah itu klien mengatakan merapikan tempat
makan lalu minum obat, klien mengatakan setelah minum obat klien tidur
sampai jam 10 pagi, klien mengatakan bangun tidur biasanya duduk duduk
kemudian mengobrol dengan perawat, lalu makan siang setelah itu jam
12.30 klien mengatakan sholat dzuhur, setelah sholat klien mengatakan dia
membaca al qur’an sampai jam 13:00, klien mengatakan sambil menunggu
waktu asar dia biasnya duduk duduk sampai jam 14 :30 lalu tidur siang dulu
sampai jam 15:30 kemudian klien mengatakan setelah bangun tidur langsung
sholat, setelah sholat klien mengatakan mengaji sampai jam 16:00 setelah itu
duduk duduk dan terkadang mengobrol dengan perawat, kemudian klien
mengatakan jam 17 :30 mandi sore, setelah mandi klien mengatakan jam
18 :15 dia melaksanakan sholat magrib lalu membaca al qur’an sebentar lalu
makan malam dan minum obat, setelah makan malam klien mengatakan dia
melaksanakan sholat isya, kemudian membaca al qur’an dan sambil
menunggu mengantuk klien duduk duduk. Saat sudah mengantuk klien
mengatakan dia langsung tidur.
6. Klien mengatakan membaca al qur’an dan berbincang bincang
7. Klien mengatakan senang, klien mengatakan menghardik, bercakap cakap
dan melakukan aktifitas
8. Klien mengatakan iya
9. Klien mengatakan jam 8 saja
10. Klien mengatakan disini saja
O:

1. Klien melakukan kegiatan terjadwal


A:
1. SP 3 Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran tercapai
P:
1. Intervensi SP 4 dilanjutkan
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan ke 4 (02 mar 2024)

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
a. Data subjektif
1) Klien mengatakan masih mendengar bisikan yang mengatakan anaknya
diculik dan suaminya selingkuh tetapi dengan frekuensi yang sudah
berkurang
b. Data objektif
1) Klien tampak bisa mempraktekkan menghardik secara
mandiri
2) Klien tampak berbincang bincang dengan pasien lain
3) Klien tampak melakukan semua kegiatan yang ada
dalam jadwal harian
2. Diagnose keperawatan
Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Agar klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat
4. Tindakan keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan patuh obat dan juga mengajarkan
klien prinsip 5 B

C. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/validasi
Ibu tampak segar hari ini, bagaimana perasaannya bu? Sudah siap kita
berbincang-bincang? Masih ingat dengan kegiatan apa saja yang telah kita
latih sebelumnya ?

c. Kontrak
1) Topik
Seperti yang janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang-
bincang tentang obat-obatan yang ibu minum.
2) Waktu
Kita nanti akan berbincang-bincang ± 15 menit, ibu setuju?
3) Tempat
Dimana tempat yang menurut ibu cocok untuk berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruangan ini? Setuju?

2. Fase kerja
Adakah ada bedanya setelah minum obat secara teratur? Apakah suara saura
berkurang atau hilang? Minum obat sangatlah penting agar suara suara yang ibu
dengar selama ini tidak muncul lagi! Berapa macam obat yang diminum? Ini
warna kuning risperidone di minum 2 x 1 pagi dan malam hari satu butir
gunanya untuk mengurangi halusinasi nya ibu, kemudian THD diminum 2 x 1
pagi dan malam hari setengah butir warnanya putih gunanya untuk mengurangi
parkinson , kemudian valisanbe diminum 2 x 1 satu butir diminum siang dan
malam hari gunanya untuk meredakan rasa gelisah dan cemasnya ibu,
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon
Bagaiamana perasaannya setelah berbincang bincang tentang obat,? Sudah
berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara suara? Coba sebutkan !
bagus sekali, mari kita masukkan minum obat dalam kegiatan harian ibu yah.
b. Kontrak yang akan datang
1. Topik
Besok kita ketemu lagi ya ibu untuk melihat manfaat dari 4 cara
mencegah halusinasi yang sudah kita latih
2. Waktu
Bagaimana kalau kita ketemu di jam 10 pagi? Ibu bersedia
3. Tempat
Ibu maunya kita berbincang bincang dimana? Disini saja?

C. EVALUASI STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


S:
1. Klien mengatakan selamat pagi, masih ingat
2. Klien mengatakan sudah siap, klien mengatakan masih ingat, klien
mengatakan menghardik, klien mengatakan bercakap cakap, klien
mengatakan melakukan aktifitas terjadwal.
3. Klien mengatakan setuju
4. Klien mengatakan ada, klien mengatakan bisikan berkurang
5. Klien mengatakan senang, Klien mengatakan empat, klien mengatakan
menghardik, bercakap cakap, melakukan aktifitas terjadwal dan minum obat
6. Klien mengatakan iya jam 10 pagi dan disini saja
O:

1. Klien tampak minum obat teratur


A:
1. SP 4 Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran tercapai
P:
1. pertahankan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa : Teori Dan Aplikasi.


Yogyakarta : ANDI OFFSET

Zaini, Mad. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa Masalah Psikososial


Dipelayanan Klinis Dan Sosial. Yogyakarta : Deepublish

Chandra, I Wayan, Dkk. 2017. Psikologi Landasan Keilmuan Praktik


Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : ANDI

Nurwijayanti, Andriyani Mustika, Muhammad Khabib, Burhanuddin Iqomh,


and Kecamatan Weleri. 2019. “Hubungan Antara Usia Dan Pendidikan Dengan
Perilaku Verbal Relationship Between Age And Education With Abuse Verbal
Behavior By Family.” 7(3): 337–42. diunduh pada tanggal 11 January 2020

Teori, D A N, and Adaptasi Roy. 2019. “Penerapan Assertiveness Training


Dan Terapi Kelompok Application Of Assertiveness Training And Supportive Group
Therapy Using Theory Of Stress Adaptation Stuart And Theory Of Roy Adaptation
Approach.” 7(3): 275–80. diunduh pada tanggal 11 January 2020

Therapy, Nursing, Toward The, Coping Of, and Famillies Of. 2019. “Terapi
Keperawatan Terhadap Koping Keluarga Pasien Nursing Therapy Toward The
Coping Of Famillies Of Schizophrenic.” 7(3): 253–56. diunduh pada tanggal 11
January 2020

Anda mungkin juga menyukai