Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Oleh:

Yonathan Makamuri

070116B075

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pneumonia


Sub.Pokok Bahasan : Pneumonia
Sasaran : keluarga
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Melati 2 RSUD Dr. Meowardi

A. Latar Belakang
Pneumonia merupakan keadaan infeksi anak paling lazim, tetapi kemakananya
tergantung frekuensi relatif dari komplikasi yang terjadi pada anak. Sindrom ini
lebih luas dari pada orang dewasa. Biasanya anak dengan pneumonia mengalami
penurunan nafsu makan tetapi tindakan memaksa dia untuk makan hidangan tidak
ada gunanya.
Sebagian besar penyakit pada anak-anak adalah infeksi, sebagian besar infeksi ini
terjadi pada saluran nafas, sebagian besar adalah pneumonia, kebanyakan adalah
virus. pneumonia dapat mencetus kejang demam, dan serangan asma (lectur, 2002).
Dinding dan seluruh sistem pernapasan dilapisi oleh mukosa yang saling
berhubungan sehinga infeksi yang terjadi disuatu tempat dengan mudah bisa
mempengaruhi bagian saluran pernapasan. pneumonia juga menjadi alasan utama
mengapa pasien lebih memilih perawatan ambulatory atau rawat jalan. Oleh karena
itu menjadi penting bahwa perawat perlu dipersiapkan untuk memberikan
perawatan terbaik, memberikan penyuluhan dan informasi mengenai obat- obatan
kepada pasien. Meskipun teknologi kedokteran telah berkembang sedemikian
pesatnya, namun pertanyaan-pertanyaan klinis yang umum untuk penyakit
pneumonia selalu mementingkan pada strategi yang efektif untuk pencegahan,
diagnosa dan perawatan.
Anak-anak merupakan kelompok masyarakat yang rentan untuk terserang berbagai
penyakit khususnya penyakit infeksi. Menurut temuan organisasi kesehatan dunia
(WHO) diperkirakan 10 juta anak meninggal tiap tahun. Yang disebabkan karena
diare, HIV/AIDS, Malaria dan pneumonia (Depkes RI, 2007).
Penyakit pneumonia merupakan suatu masalah kesehatan utama di indonesia karena
masih tingginya angka kejadian pneumonia terutama pada Anak-Anak dan balita.
pneumonia mengakibatkan sekitar 20% – 30% kematian anak balita. pneumonia
merupakan salah satu penyebab kunjungan pasien pada sarana kesehatan. Sebanyak
40% - 60% kunjungan berobat di puskesmas dan 15% - 30% kunjungan berobat
dirawat jalan dan rawat inap.
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan sasaran diharapkan mampu memahami tentang
penyaki pneumonia dan hal-hal yang terkait lainnya.
C. Tujuan Khusus
1) Menjelaskan definisi penyakit pneumonia
2) Menjelaskan klasifikasi penyakit pneumonia
3) Menjelaskan penyebab timbulnya penyakit pneumonia
4) Menjelaskan tanda – tanda infeksi penyakit pneumonia
5) Menjelaskan cara penularan penyakit pneumonia
6) Menjelaskan cara pencegahan penyakit pneumonia
7) Menjelaskan tips perawatan infeksi pneumonia
D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
E. Media
Leaflet
SAP
F. Kegiatan Penyuluhan

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN MEDIA

1. 5 Menit Pembukaan :

 Membuka kegiatan dengan


mengucapkan salam.
Lisan
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan
diberikan
 Apersepsi
2. 15 Menit Pelaksanaan :

 Menjelaskan tentang pengertian


pneumonia.
Leaflet
 Menjelaskan langkah Klasifikasi
penyakit pneumonia.
 Penyebab timbulnya pneumonia.
 Tanda – tanda infeksi.
 Cara penularan.
3. 5 Menit Evaluasi :

 Menanyakan kepada keluarga tentang


materi yang telah diberikan, dan
Lisan
reinforcement yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. 5 Menit Terminasi :

 Mengucapkan terimakasih atas peran Lisan


serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup
G. Materi penyuluhan
1. Pengertian pneumonia merupakan suatu penyakit yang terbanyak di derita oleh
anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu
dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup
gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak
dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.
Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan yang penting bagi bayi dan anak.
Fakta yang ditemukan tentang penyakit pneumonia pada anak adalah:
a) Menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1
dari 4 kematian yang terjadi
b) 40 % – 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit pneumonia
c) Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh pneumonia mencakup 20 – 30 %.
d) Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi
berumur kurang dari 2 bulan.
2. Klasifikasi penyakit pneumonia
pneumonia secara kelompok besar dapat diklasifikasikan menjadi :
a) Pneumonia berat, secara klinis ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak
napas berat.
b) Pneumonia secara klinis ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas.
c) Bukan pneumonia, secara klinis ditandai oleh batuk dan atau pilek bisa
disertai demam, tanpa sesak napas/napas cepat.

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).
Tanda dan gejala pneumonia adalah adanya batuk disertai kesukaran bernafas
seperti nafas cepat dan atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas
bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dai sebagian
besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi
antibiotik. Faringitis oleh kuman streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila
ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut
harus mendapat antibiotik.

3. Penyebab timbulnya pneumonia


Sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas disebabkan oleh virus dan pada
umumnya tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Pada balita jarang ditemukan
faringitis oleh kuman streptococcus. Namun bila ditemukan infeksi kuman
streptococcus misalnya pada radang telinga akut harus diobati dengan antibiotik
penisilin.
4. Tanda-tanda infeksi pneumonia
Berikut ini adalah gejala pneumonia pada anak-anak :
• Demam
• Batuk
• Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
• Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
• Suara serak
• Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
• Lesu, lemas
• Sesak napas
• Frekuensi napas cepat
5. Cara penularan pneumonia
Penularan pneumonia biasanya melalui medium kontak langsung seperti air ludah,
darah, bersin, udara pernapasan. Karena itu penderita penyakit infeksi saluran
pernapasan atas diharuskan untuk memakai masker untuk menghindari penularan
lebih lanjut kepada orang lain.
6. Cara pencegahan dan penanggulangan pneumonia
Pencegahan infeksi saluran pernapasan atas dapat dilakukan sendiri dengan :
a) Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI
eksklusif pada bayi anda
b) Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga
teratur.
c) Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand
sanitizer terutama setelah kontak dengan penderita pneumonia. Ajarkan pada
anak untuk rajin cuci tangan untuk mencegah pneumonia dan penyakit infeksi
lainnya
d) Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah
pneumonia diantaranya imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib,
dan imunisasi PCV.
e) Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita pneumonia.
f) Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu. Segera
cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah kontak dengan
penderita pneumonia.
g) Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak
menulari anak anda atau anggota keluarga lainnya.
h) Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.

Berikut ini beberapa tips untuk penanganan pneumonia secara umum:

1) Istirahat yang cukup


2) Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam
3) Berikan obat penurun panas bila demam
4) Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup
mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah
batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak terlalu
dekat dengan bayi atau manular.
5) Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak diperlukan
apabila pneumonia yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik yang
tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut
6) Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter anda
mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda
7) Kenali tanda-tanda gawat darurat .

8) Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:


 Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
 Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
 Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
 Bibir berwarna kebiru-biruan
 Leher anak kaku
 Kesulitan menelan
 Muntah terus menerus
 Anak tampak sangat lemah
9) Tips perawatan infeksi pneumonia
Perawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh ibu dirumah untuk mengatasi
penyakit bayi atau anaknya yang mengalami pneumonia.
 Mengatasi panas atau demam
Untuk anak – anak umur 2 bulan s/d 5 tahun demam dapat ditangani dengan
memberikan obat penurun demam atau kompres.
 Mengatasi batuk
Disarankan untuk memberikan obat tradisional yang bisa dibuat sendiri, yaitu
jeruk nipis ½ sendok teh campurkan dengan madu atau kecap ½ sendok teh.
Ramuan ini diberikan 3x sehari.
 Makanan
Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikit-sedikit tapi di ulangi
lebih sering daripada biasanya jika muntah. ASI pada bayi tetap di berikan.
 Minuman
Berikan cairan berupa air putih, buah lebih banyak dari biasanya untuk
mengencerkan dahak dan menambah cairan bagi yang kekurangan cairan.
 Gaya hidup
Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal
Pada penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan
mempercepat penyembuhan dan bisa menghindari komplikasi yang mungkin
muncul.
Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup dan mencegah adanya
asap yang dihirup, tidak terkecuali melarang orang tua merokok di sekitar
anak.
7. Evalusai
1. Kegiatan jadwal, tempat, alat bantu/media, pengorganisasian, proses penyuluhan.
2. Meminta peserta untuk menyebutkan kembali seputar materi yang telah
disampaikan oleh penyaji.
Daftar Pustaka

Muttqin, A. 2009. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Respirasi. Jakarta:


Salemba Medika
Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Nafas Pneumonia Pada Anak Balita, Orang
Dewasa, Lansia. Pustaka Popular: Jakarta
http://venny-dwiputri.blogspot.com/2012/08/sap-ispa-pokok-bahasan-pemahaman.html
(diakses tanggal 14 oktober 2017)
http://kumpulansapdanleaflet.blogspot.com/2011/07/satuan-acara-penyuluhan-sap-
infeksi.html (diakses tanggal 14 oktober 2017)

Anda mungkin juga menyukai