Anda di halaman 1dari 42

ANALISIS SOAL KEPERAWATAN

OLEH
Kelas : Metro

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHMMADIYAH PRINGSEWU

TA. 2022/2023
DIAGNOGA

Nomor 1
Kode Review 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka
budaya
Pemberian asuhan dan manajemen
keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir
kritis Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/ Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / aman dan nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / sistem darah &
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem
Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 34 tahun masuk dengan keluhan tidak sadar, sebelumnya mengeluh
pusing dan mual muntah. Hasil npengkajian didapatkan pasien lemah, tidak sadar, pasien tidak dapat
berkomunikasi tapi saat berkunikasi pasien hanya mengerang dan tersenyum, mual muntah, pusing
dan nyeri kepala, tonus dan kekuatan otot menurun. TTV : TD 180/80 mmHg, N : 90x/menit RR :
20x/menit S : 36.3. CT SCAN didapatkan SH.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
B. Nyeri akut
C. Hambatan mobilitas fisik
D. Kerusakan mobilatas fisik
E. Penurunan curah jantung
Kunci Jawaban: A
Referensi: Herdman (2014)
Nama Imam abdan shiddiq
pembuat:
Institusi/ FKES universitas muhammadiyah pringsewu
bagian:
Pembahasan: Berdasarkan data pada kasus diatas, risiko gangguan perfusi jaringan serebral yaitu
beresiko mengalami penurunan sirkulasi jaringan otak yang dapat mengganggu
kesehatan. Sehingga pada masalah keperawatan risiko gangguan perfusi jaringan
serebral ini dapat berhubungan dengan : aliran arteri terhambat, reduksi mekanis
dari aliran vena/arteri, kerusakan transportasi oksigen melewati kapiler/alveolar.
ID Soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan
manajemen keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif /
berpikir kritis Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
KASUS (Vignete):
Seorang laki-laki usia 62 tahun di rawat di ruang syaraf dengan hemiparese sinistra, menurut
keluarga klien didapatkan jatuh lemas dan tampak pucat, setelah itu klien tidak dapat bicara namun
masih bisa kontak, kesadaran apatis GCS : E3M6Vx, TD: 150/90 mmHg, Nadi:94 x/menit, RR:
20x/menit, Hasil pengkajian tonus dan kekuatan otot menurun pada sisi kiri, Hasil Ct scan
didapatkan infark cerebri dextra dan atrofi cerebri.Hasil EKG : Atrial Fibrilasi.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas?
A. Resiko perfusi serebral tidak efektif
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Penurunan curah jantung
D. Gangguan mobilitas fisik
E. Intoleransi Aktivitas

Kunci A. Resiko perfusi serebral tidak efektif


Jawaban

Referensi TIM Pokja SDKI DPP PPNI, (2018), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta :Dewan pengurus pusat PPNI
Nama Nikmatul Khoiriyah, S.Kep
Pembuat
Institusi/ UMPRI
Bagian
Pembahasan Pembahasan : Pasien riwayat terjatuh, tonus dan kekuatan otot menurun pada sisi
kiri, hasil ct scan didapatkan infark serebri dextra dan atrofi cerebri, data-data
tersebut mendefinisikan adanya masalah pada perfusi jaringan otak. Resiko perfusi
serebral tidak efektif adalah keadaan dimana beresiko untuk mengalami penurunan
sirkulasi darah ke otak yang dapat mengganggu kesehatan. Resiko ini dapat terjadi
akibat adanya massa di jaringan otak, truma kepala dan efek samping terkait terapi.
Nomor 3
Kode Review 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka
budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen
asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir
kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas /anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / impelementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eleminasi / Aman & Nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan/ Psikosisial/ Belajar/
Komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan
&hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen/
SistemImuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Seorang perempuan , usia 65 tahun dirawat diruang bansal dengan keluhan lemas , sering buat air
kecil , merasa cepet laper ,berat badan menurun GDS 400 mg/dL .dari hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital
TD: 140/90 mmHg , Nadi: 80x/menit, Suhu: 36,5, RR: 20x/menit
Apakah masalah utama dari kasus tersebut :
A.Gangguan mobilitas fisik b.d penurunakn kekuatan otot
B.Ketidakstabilan gula darah b.d resistensi insulin
C.Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit
D.Nyeri akut b.d agen cidera biologis
E.Resiko defisit nutrisi b.d penurunan berat badan
Kunci Jawaban B
Referensi: Perkeni. 2015. Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe II di
Indonesia. PERKENI. Jakarta
Nama pembuat Lia Sari
Institusi/bagian Universitas muhammadiyah pringsewu
Pembahasan Ketidakstabilan kadar glukosa darah adalah variasi dimana kadar glukosa darah
mengalami kenaikan atau penurunan dari rentang normal yaitu mengalami
hiperglikemi atau hipoglikemi. Ketidakstabilan gula darah b.d resistensi insulin
adalah masalah yang mengancam jiwa pada kasus tersebut
Nomor 4
Kode Review 01/02/03/04/05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal, dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comphrehensive/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/MateRnitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnose/perencanaan/implementasi/evaluasi/lain-lain
Tinjauan 5 Promotif/ preventif/ kuratif/ rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigen/ cairan dan elektrolit/ nutisi/ eliminasi/ aman & nyaman/ aktifitas &
Istirahat/ seksual/ nilai dan keyakinan/ psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan/ Sistem kardivaskuler & limfatik/ Sistem pencernaan &
hepatobiler/ Sistem saraf & perilaku/ Sistem endokrin/ Sistem
musculoskeletal/ Sistem ginjal dan saluran kemih/ Sistem reproduksi/ Sistem
integument/ Sistem imuno-hematologi Sistem penginderaan/ kesehatan
mental/ pelayanan Kesehatan
Kasus Seorang laki-laki usia 39 tahun di rawat di Ruang Paru dengan PPOK. Hasil
(vignete) pengkajian pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak.. TD
117/72mmHg, RR 28 x/m. Hasil pemeriksaan AGD, didapatkan nilai PH 7,30,
PaCO2 48mmHg, PaO2 90mmHg, HCO3 30 mmol/L, BE -3 mmol/L, dan SPO2
98%.

Apakah interpretasi hasil AGD pada kasus tersebut?


a. Asidosis respiratorik
b. Asidosis metabolic
c. Alkalosis respiratorik
d. Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian
e. Asidosis respiratorik terkompensasi penuh

Kunci Jawaban D
Referensi Sidemen, S & Masyuni, P. (2016). Analisa Gas Darah. Denpasar: Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana
Smelter, Suzanne C (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddartt vol 1. Jakarta: EGC

Nama Pembuat Dian Mayasari


Institusi/ Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Bagian
Pembahasan Nilai PH (normal 7,35-7,45) pada soal 7,30 (menurun) menandakan asidemia
(asidosis). Nilai PaCO2 (normal 35-45 mmHg) pada soal adalah 48 mmHg
(meningkat) yang menandakan asidosis respiratorik. Nilai HCO3 (normal 22-
26 mmol/L) pada soal adalah 30 mmol/L (meningkat) yang menandakan
alkalosis. Nilai BE (normal -2 sd +3 mmol/L) pada soal adalah -3 yang
menandakan asidosis. Dan pada dua komponen yaitu PaCO2 dan HCO3
terdapat nilai yang abnormal, maka terdapat kompensasi.
ID Soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen
Keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir
kritis Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian /Penentuan diagnosa/ Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososisl
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/lainlain.
KASUS (Vignete):
Kasus (vignete) Seorang laki-laki usia 54 tahun post op batu empedu dirawat dengan keluhan nyeri, , mual
dan tidak mau makan, terdapat luka bekas operasi, luka terlihat berair dan kemerahan saat pengantian
verban. TD : 110/80 mmHg, N: 80x /mnt, S: 38,2 0 C.
Apakah diagnosa yang harus ditegakkan perawat :
a. Resiko defisit nutris
b. Nyeri kronik
c. Intoleransi aktivitas
d. Resiko infeksi
e. Resiko gangguan integritas kulit/jaring
Kunci D
Jawaban
Referensi PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik, edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
Nama Rismiyati, S.Kep
Pembuat
Institusi/ UMPRI
Bagian
Pembahasan Resiko infeksi adalah beresiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik.
Nomor 6
KodeReview 01/02/03/04/05(silahkandiwarnaioleh reviewer)
Tinjauan1 Praktikprofesional,etis,legaldanpekabudaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan2 Kognitif: pengetahuan
comprehensif/berpikirkritisPengetahuan prosedural
Pengetahuanafektif(konatif)
Tinjauan3 Maternitas/ Anak /KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/Manajemen
Tinjauan4 Pengkajian/ Penentuandiagnosis atau masalah /Perencanaan/Implementasi/Evaluasi
Tinjauan5 Promotif/Preventif/ Kuratif /Rehabilitatif
Tinjauan6 Oksigen/CairandanElektrolit/Nutrisi/Eliminasi /Aman&.nyaman /aktifitas &
istirahat/komunikasi/belajar/seksual/nilaidankeyakinan/Psikososial
Tinjauan7: Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalantubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
danhepatobilier/SistemMuskuloskeletal/SistemIntegument/SistemPerkemihan/Sistem
Reproduksi/Sistempenginderaa/lain-lain
Kasus(vignete)
Kasus(vignete):
Seorang laki-laki berusia 67 tahun dirawat diruang bangsal dengan keluhan sakit kepala, tidak bisa tidur,
badan tersa lemas, nafsu makan menurun. Pasien mengatakan memilki riwayat hipertensi dengan
pengobatan yang teratur, pasien heran mengapa penyakitnya tidak sembuh, pasien mengatakan tidak
pernah olahraga. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil BB 70 kg, Tinggi badan 155 cm, TD
170/110 mmHg, nadi 105 x/menit, RR 19x/menit, suhu 36,9°C pasien diintruksikan untuk istirahat dan
tidak banyak aktivitas.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
A. Intoleransi aktivitas
B. Hambatan mobilitas fisik
C. Defisit nutrisi
D. Keletihan
E. Gangguan rasa nyaman

KunciJawaban: A. Intoleransi aktivitas


Referensi: SDKI (standar diagnosa keperawatan indonesia)
Nama Sena Bayu Putra
pembuat:
Institusi/bagian: Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pembahasan: Gelaja dan tanda mayor
Subyektif : mengeluh lelah
Obyektif : frekuensi jantung meningkat dari kondisi istirahat

Gelaja dan tanda minor


Subyektif :
 Dispnea saat istirahat/aktivitas
 Merasa tidak nyaman saat beraktivitas
 Merasa lemah
Obyektif :
 Tekanan darah berubah dari kondisi istirahat
 Gambaran EKG menunjukan aritmia
 Sianosis

PENGKAJIAN

ID soal 1 1

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/Sistem Pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Batita perempuan, 2 tahun, dibawa orang tua ke Puskesmas dengan keluhan sukar bernapas. Hasil
pengkajian: pergerakan dada simetri, tidak ada retraksi dinding dada, tidak muncul suara napas
tambahan, frekuensi napas30 x/menit, suhu 36,50 C.
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut?
a. Rasio inspirasi dan ekspirasi
b. Penggunaan otot napas
c. Saturasi oksigen
d. Perfusi jaringan
e. Tekanan darah

Kunci Jawaban: C
Referensi: Kementerian Kesehatan RI. 2019. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Nama pembuat: Syaifuddin , S.Kep


Institusi/bagian : UMPRI
Pembahasan: Berdasarkan MTBS 2019, anak yang datang dengan keluhan batuk dan atau sukar
bernapas maka lakukan pengkajian berikut:
1. Lama keluhan dirasakan
2. Frekuensi napas dalam 1 menit
3. Adakah tarikan dinding dada
4. Adakah wheezing
5. Nilai saturasi oksigen

ID soal 1 2

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Bayi laki-laki usia 10 bulan dibawa ibu ke Puskesmas dengan keluhan batuk selama 3 hari, makan sangat
sedikt dan anak tampak lemas. Hasil pengkajian anak tampak sesak, rewel, tidak panas, tidak ada tanda
bahaya umum. Perawat akan menentukan derajat batuk dan sukar bernapas dengan pendekatan MTBS.
Apakah data utama yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut?
a. Suhu
b. Frekuensi napas
c. Karakteristi batuk
d. Perkusi lapang paru
e. Capillary Refill Time
Kunci Jawaban: B
Referensi: James & Ashwill (2013). Nursing Care of Children. Principles & Practice.
Elsevier
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2013). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing.
9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Wong (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. EGC Wong (2009). Buku
Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 2. EGC
Bowden & Greenberg (2012). Children and Their Families. The Continuum
of Care
Nama pembuat: Hendro, S.Kep
Institusi/bagian : UMPRI
Pembahasan: Berdasarkan pendekatan MTBS, data penting yang perlu dikaji untuk menentukan
apakah anak batuk biasa, pneumonia dan pneumonia berat, yang perlu dikaji selanjtnya
jika mendapatkan anak tampak sesak yaitu menghitung frekuensi napas anak selama 1
menit.

ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnostik / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan/ Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan Sistem pernafasan / Sistem kardiovaskular & limfatik / Sistem Pencernaan & hepatobilier /
7 : Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran
kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem integumen/ Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Soal :
Seorang laki-laki berusia 40 Tahun datang ke UGD mengalami bengkak pada pantat kurang lebih 2 minggu
yang lalu. Keluarga mengatakan mempunyai riwayat Diabetes Militus (DM) sudah 5 tahun. Setelah
dilakukan pengkajian didapatkan pemeriksaan TD:130/80 mmHg, S:38,6ºC, RR: 22x/menit, HR:98x/menit
GDS : 369/dl, terdapat luka bengkak, panas, merah dan keluar push.
Apakah masalah keperawatan yang tepat sesuai pengkajian diatas ?
Pilihan jawaban :
A. Defisit nutrisi
B. Intoleransi aktivitas
C. Resiko infeksi
D. Kerusakan integritas kulit
E. Nyeri akut

Kunci Jawaban: D
Kata kunci Bengkak pada pantat lebih dari 2 minggu, bengkak, merah, panas dan keluar push.
Referensi: Smeltzer & Bare (2010). Textbook of Medical Surgical Nursing. Twelfth Edition.
Wolters Kluwer/Lippiincott Williams & Wilkins.
Nama pembuat Andry Kurniawan
Institusi/bagian Fkes UMPRI
Pembahasan Pada pasien dekubitus jarang merasakan nyeri serta sudah terdapat tanda infeksi
pada luka seperti bengkak, panas, merah serta keluar push

ID Soal 4

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan
manajemen keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif /
berpikir kritis Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /Psikologis
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderan/lain-lain
KASUS (Vignete):
Seorang perempuan umur 55 tahun, di bawa ke poliklinik dengan keluhan nyeri kedua lutut yang di
alami. Sejak 5 bulan terakhir terutama saat beraktivitas, sulit berdiri dari posisi jongkok. Bengkak
dan kemerahan pada kedua lutut. Nyeri pada jari-jari tangan (+). Nyeri di rasakan skala 3. Seorang
pasien mengatakan malu dengan kedua lututnya yang bengkak. Pasien tidak percaya diri lagi
memakai rok jika bekerja. Pasien adaklah seorang Publik Relation di hotel ternama.
Apakah diagnosa keperawatan utama pada kasus di atas?
a. Kecemasan
b. Hambatan mobilitas fisik
c. Nyeri kronik
d. Nyeri akut
e. Gangguan citra diri

Kunci E
Jawaban

Kata Kunci Klien mengatakan malu, tidak percaya diri

Referensi TIM Pokja SDKI DPP PPNI, (2018), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta :Dewan pengurus pusat PPNI
Nama Dimas Depri, S.Kep
Pembuat
Institusi/ UMPRI
Bagian
Pembahasan Pembahasan : Pasien riwayat terjatuh, tonus dan kekuatan otot menurun pada sisi
kiri, hasil ct scan didapatkan infark serebri dextra dan atrofi cerebri, data-data
tersebut mendefinisikan adanya masalah pada perfusi jaringan otak. Resiko perfusi
serebral tidak efektif adalah keadaan dimana beresiko untuk mengalami penurunan
sirkulasi darah ke otak yang dapat mengganggu kesehatan. Resiko ini dapat terjadi
akibat adanya massa di jaringan otak, truma kepala dan efek samping terkait terapi.

ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Manajemen
kesehatan
Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat di unit neurologi dengan keluhan penurunan
kesadaran dan kesan hemiplegia dextra. Perawat mengkaji GCS pasien dan hasilnya gerakan
motorik dekortikasi, pasien tidak membuka mata dan tidak bersuara saat diberikan rangsang
nyeri?

Berapakah total GCS pasien tersebut

Pilihan jawaban

A. 3 B. 4 C. 5 D. 6 E. 7
Kunci Jawaban: B. 4
Pembahasan Tingkat kesadaran seseorang umumnya dapat dinilai dari tiga aspek, yaitu
mata (kemampuan membuka mata), suara (kemampuan bicara), dan
gerakan tubuh. Tiga aspek ini dinilai melalui pengamatan, kemudian
dijumlahkan untuk mendapatkan angka GCS.
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing clinical
management for positive outcomes. 8th edition. St. Louis, Missouri:
Ignatavicius, D. D., & Workman, M. L., (2006). Medical-surgical nursing
critical thinking for collaborative care. Philadelphia: Saunders Elseviers.
Smeltzer C. Suzanne.(2002). Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Edisi 3, volume 8. Jakarta, EGC.

Nama pembuat CH. Sri rezeki Utami


Institusi/bagian FKes Universitas Muhammadiyah pringsewu lampung

Nomor 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Seorang wanita umur 27 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan, mual, muntah sejak 4
hari lalu. Pasien  mengeluh  lemas, tidak nafsu makan, juga tidak brgairah untuk beraktivitas,
dan  pasien juga mengeluh demam tinggi pada malam hari sedangkan pada siang harinya
demam turun kurang lebih 2 minggu. Dari data tersebut pasien didiagnosa Typoid.
Apakah pemeriksaan Lab yang paling menunjang untuk diagnosa kasus diatas ?
a. ELISA
b. Uji Schick
c. Uji Widal
d. Pemeriksaan Hemoglobin
e. Pemeriksaan darah lengkap
Kunci Jawaban a. Uji Widal
Kata Kunci pemeriksaan Lab
Pembahasan Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi.
Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin
dalam serum klien yang disangka menderita typhoid.
Referensi Titik, Lestari. (2016). Asuhan Keperawatan. Yogjakarta: Nuha Medika.
Nama pembuat Gunawan
Institusi FKES Universitas Muhammadiyah pringsewu lampung

Nomor 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Perawat sedang merawat klien dengan obstruksi usus membaik yang terpasang selang
nasogatrik. Klien telah terbiasa dengan penutupan selang setiap 2 jam selama 1 jam. Petugas
kesehatan saat ini menyarankan untuk pelepasan selang nasogatrik.
Apa prioritas pengkajian keperawatan terkait rencana pelepasan selang?
A. Memeriksa bahwa kadar serum elektrolit dalam batas normal
B. Memeriksa bahwa pH asam lambung hasil aspirasi dalam baras normal
C. Memeriksa bahwa selang nasogatrik terpasang dengan benar
D. Memeriksa adanya bising usus pada keseluruhan 4 kuadran abdomen
E. Periksa warna pada selang nasogatrik
Kunci Jawaban D. Memeriksa adanya bising usus pada keseluruhan 4 kuadran abdomen

Pembahasan Bising usus kembali normal seiring dengan membaiknya obstruksi dan
fungsi pencernaan kembali normal. Pelepasan selang nasogatrik sebelum
fungsi pencernaan kembali normal akan menyebabkan kembalinya tanda
dan gejala dan akan menyebabkan perlunya pemasangan kembali selang
nasogatrik. Kadar serum elektrolit, pH asam lambung, dan ketepatan
pemasanagn selang adalah pengkajian yang sangat penting dilakukan
pada klien dengan pemasanagn selang nasogatrik, namun tidak membantu
menemukan kesiapan klien untuk dilepas selang nasogatrik.
Referensi Potter et al (2013), p. 1119
Nama pembuat Eko Wahyudi
Institusi FKES Universitas Muhammadiyah pringsewu lampung

INTERVENSI

ID Soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah/ Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/
komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/
Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaan/lainlain.
KASUS (Vignete):
Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan PPOK. Hasil pengkajian , pasien
mengeluh sesak dan kelelahan, batuk berdahak, terdapat ronchi di paru kanan, pasien sulit mengeluarkan
dahak. TD 130/80 mmHg, HR 90x/menit, RR 30x/menit, suhu 37,5°C. saturasi oksigen 96%. Saat ini pasien
sudah mendapatkan terapi oksigen 3 l/menit. Apakah intervensi utama pada kasus tersebut ?
A. Beri oksigen dengan masker 6 l/menit
B. Kolaborasi pemberian bronkodilator
C. Lakukan fisioterapi dada
D. Posisikan semi fowler
E. Ajarkan batuk efektif

Kunci C
Jawaban
Referensi Etika keperawatan : buku praktis pembelajaran bagi mahasiswa kesehatan/ Christianto
Simanungkalit, S.Kep., NS., M.Kep, Author: Simanungkalit
Nama Eni Muchlisoh, S.Kep
Pembuat
Institusi/ UMPRI
Bagian
Pembahasan Pemberian oksigen 6 l/menit belum diperlukan karena nilai saturasi masih normal. Pemberian
bronkodilator sebagai intervensi kolaboratif. Memberikan posisi semifowler hanya
meningkatkan ekspansi paru dan menurunkan keluhan sesak pada pasien. Batuk efektif
kurang tepat dilakukan pada pasien yang mengalami kelelahan karena tidak dapat
menggunakan otot abdomen dalam memberikan tekanan pada saat batuk efektif. Pilihan
paling tepat dan efektif melakukan fisioterapi dada.

Nomor 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus
Seorang laki laki dirawat diruang bedah terdapat luka pada di bahu kiri, tampak menonjol
pada tulang klavikulla, nyeri tekan pada bahu kiri, tangan nyeri bila di gerakkan, pasien
tampak memegangi tangan dan tampak meringis, skala nyeri 3. Klien mengeluh mual,
tidak nafsu makan dan tidak bisa tidur. Tindakan yang dapat dilakukan pada kasus
tersebut adalah
a. Pemberian oksigen
b. Anjurkan klien makan makanan yang lunak
c. Anjurkan melakukan aktivitas secara minimal
d. Kaji fungsi motoric
e. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

Kunci Jawaban e.ajarkan teknik relaksasi nyeri

Kata Kunci Nyeri tekan pada bahu kiri, os tampak meringis


Pembahasan Manajemen nyeri
Terapeutik :
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(mis : TENS, hypnosis, acupressure, terapi music,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/ dingin, terapi bermain).
2. Control lingkunganyang perberat rasa nyeri ( mis: suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan).
3. Fasilitasi istirahat tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri.

Referensi Tim Pokja DPP PPNI. 2017.SIKI.Jakarta


Nama pembuat Tri Sujarwati
Institusi Universitas Muhammadiyah pringsewu
ID Soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan
dan manajemen keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan
prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/
komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal /
Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem
Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
KASUS (Vignete):

Seorang laki laki di rawat di puskesmas karena sesak nafas. Pasien mengeluh dada terasa
penuh dan nyeri seperti terhimpit. Dari hasil pemeriksaan fisik di dapat data TD 120/90
mmhg, nadi 90 x/mnt, nafas 30 x/mnt, whezing positif, klien alergi dingin dan capek fisik.
Hasil pemeriksaan eosinophil meningkat. Apakah tindakan pertama kali yang dilakukan
perawat untuk mengatasi masalah pernafasan di atas

a. Fisioterapi dada
b. Postural drainage
c. Posisi semi fowler
d. Pemberian oksigen
e. Posisi head up 30 derajat
Kunci Jawaban C

Referensi Keperawata Gawat Darurat dan Bencana Sheehy, edisi Indonesia


Pertama, oleh Kurniati,
Trisyani & Theresia. 2018. Elsevier
Nama Pembuat Suharti, S.Kep

Institusi/Bagian UMPRI

Pembahasan Pengertian Posisi Semi Fowler Posisi Semi Fowler adalah


memposisikan pasien dengan posisi setengah duduk dengan
menopang bagian kepala dan bahu menggunakan bantal, bagian lutut
ditekuk dan ditopang dengan bantal, serta bantalan kaki harus
mempertahankan kaki pada posisinya (Ruth, 2015)
Ekspansi paru mengukur tekanan maksimal inspirasi dan tekanan
ekspirasi maksimal. Kekuatan otot pernapasan tergantung pada usaha
maksimal otot-otot yang digunakan pada ekspansi paru selama
bernafas.

Nomor 4
KodeReview 01/02/03/04/05(silahkandiwarnaioleh reviewer)
Tinjauan1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembanganprofessional
Tinjauan2 kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuanafektif(konatif)
Tinjauan3 Maternitas/anak/KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/Manajemen
Tinjauan4 Pengkajian/Penentuan diagnosisataumasalah/Perencanaan/ impelementasi/Evaluasi
Tinjauan5 Promotif/Preventif/ kuratif /Rehabilitatif
Tinjauan6 Oksigen/Cairan&.elektrolit/Nutrisi/eliminasi/Aman&.nyaman/aktifitas&istirahat/
komunikasi/belajar/seksual/nilaidankeyakinan/Psikososial
Tinjauan7: Sistem Kardiovaskulerdan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalantubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaandanhepatobilier/SistemMuskuloskeletal/SistemIntegument/ sistem
perkemihan/Sistem
Reproduksi/Sistempenginderaa/lain-lain
Kasus(vignete)
Seorang laki-laki berusia 62 tahun dengan keluhan perut terasa melilit, diare selama 3 hari disertai mual,
muntah, turgor kulit kering, bibir kering, setiap diberikan makan dan minum selalu muntah, pasien tampak
lemah dan mengalami dehidrasi berat, dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan hasil TD 88/60 mmHg, nadi
135x/ menit, suhu 36,9 C, RR 20x/menit.
Dari data diatas apakah tindakan selanjutnya untuk pasien tersebut ?
A. Memberikan oralit secara oral
B. kolaborasi dalam pemasangan infuse 2 jalur
C. kolaborasi pemberian obat pengeras feses
D. memberikan minum kurang lebih 500cc
E. kolaborasi pemberian obat antimotilitas
KunciJawaban: B. kolaborasi dalam pemasangan infuse 2 jalur
Referensi: AIPNI, 2019. siNERSI

Nama Trianti Rusmia Anggraeni


pembuat
Institusi/bagian Universitas muhammadiyah pringsewu
Pembahasan Masalah pasien tersebut mengalami dehidrasi berat yang ditandai dengan penurunan
tekanan darah, peningkatan nadi, hal ini diakibatkan karena pasien mengalami diare
sehingga tindakan yang tepat adalahmemberikan cairan infuse 2 jalur.

Nomor 5
KodeReview 01/02/03/04/05(silahkandiwarnaioleh reviewer)
Tinjauan1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembanganprofessional
Tinjauan2 kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuanafektif(konatif)
Tinjauan3 Maternitas/anak/KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/Manajemen
Tinjauan4 Pengkajian/Penentuan diagnosisataumasalah/Perencanaan/ impelementasi/Evaluasi
Tinjauan5 Promotif/Preventif/ kuratif /Rehabilitatif
Tinjauan6 Oksigen/Cairan&.elektrolit/Nutrisi/eliminasi/Aman&.nyaman/aktifitas&istirahat/
komunikasi/belajar/seksual/nilaidankeyakinan/Psikososial
Tinjauan7: Sistem Kardiovaskulerdan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalantubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaandanhepatobilier/SistemMuskuloskeletal/SistemIntegument/ sistem
perkemihan/Sistem
Reproduksi/Sistempenginderaa/lain-lain
Kasus(vignete)
Seorang laki-laki usia 40 tahun diantar keluarga nya dengan keluhan munculnya benjolan pada perut atau
selangkangan yang dapat hilang ketika berbaring, klien mengatakan nyeri dengan skaa nyeri 4.
Hasil pengkajian : suhu tubuh 37,2c, frekuensi nafas 20x/menit dan frekuensi nadi 94, TD : 120/90 mmHg
Apa intervensi keperawatan yang harus yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
A.berikan makan sedikit tapi sering
B. pantau ttv
C. Anjurkan istirahat
D. ajarkan Tarik nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri
E. Monitor suhu tubuh
KunciJawaban: D
Referensi: (NIC)

Nama Dian Kurniawan


pembuat
Institusi/bagian Universitas muhammadiyah pringsewu
Pembahasan Untuk mengurangi rasa nyeri di anjurkan untuk relaksasi nafas dalam

Nomor 6
KodeReview 01/02/03/04/05(silahkandiwarnaioleh reviewer)
Tinjauan1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembanganprofessional
Tinjauan2 kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuanafektif(konatif)
Tinjauan3 Maternitas/anak/KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/Manajemen
Tinjauan4 Pengkajian/Penentuan diagnosisataumasalah/Perencanaan/ impelementasi/Evaluasi
Tinjauan5 Promotif/Preventif/ kuratif /Rehabilitatif
Tinjauan6 Oksigen/Cairan&.elektrolit/Nutrisi/eliminasi/Aman&.nyaman/aktifitas&istirahat/
komunikasi/belajar/seksual/nilaidankeyakinan/Psikososial
Tinjauan7: Sistem Kardiovaskulerdan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalantubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaandanhepatobilier/SistemMuskuloskeletal/SistemIntegument/ sistem
perkemihan/Sistem
Reproduksi/Sistempenginderaa/lain-lain
Kasus(vignete)
Seorang laki-laki usia 30 tahun diantar keluarganyake rs azizah Metro klien datang dengan ,keluhan demam
tinggi,mual, muntah, tidak mau makan, badan lemah dan diare dengan frekuensi 2x/24 jam.sejak 2 hari.
Hasil pengkajian : suhu tubuh 39,2c, kulit teraba hangat, frekuensi nafas 24x/menit dan frekuensi nadi 94,
TD : 120/90 mmHg
Apa intervensi keperawatan yang harus yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
A.Monitor suhu tubuh
B.Pemberian obat
C.Pemasangan cairan intra vena
D.Anjurkan istirahat
E.Pemeriksaan EKG

KunciJawaban: A
Referensi: Smeltzer & Bare (2010). Textbook of Medical Surgical Nursing. Twelfth Edition.
Wolters Kluwer/Lippiincott Williams & Wilkins.

Nama Ferdy bayu saputra


pembuat
Institusi/bagian Universitas muhammadiyah pringsewu
Pembahasan suhu tubuh normal berkisar antara 36,1-37,2 derajat Celcius

IMPLEMENTASI

NO 1
Kode Reviw
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnostik / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan/ Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem kardiovaskular & limfatik / Sistem Pencernaan & hepatobilier /
: Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan
Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen/ Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Soal :
Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di ruang bedah dengan diagnosa Post Orif H1. Saat pengkajian
klien mengeluh nyeri pada kaki yang dioprasi dengan skala 7, verban tampak rembasan darah, perawat
sedang melakukan perawatan luka, setelah memberikan balutan pada luka, langkah apa yang harus dilakukan
perawat selanjutnya?

A. Melepas sarung tangan


B. Fiksasi Balutan
C. Evaluasi Luka
D. Mencuci Tangan
E. Membantu Posisi nyaman

Kunci Jawaban: B
Referensi: Rahayu, Sunarsih (2016) Modul Bahan Ajar Keperawatan
Nama pembuat Muhammad Inzani
Institusi/bagian Fkes UMPRI
Pembahasan Tindakan sesuai SOP menurut kemenkes RI, Pada tahap kerja poin ke 15 adalah
memberikan balutan pada luka dan poin ke 16 adalah Melakukan fiksasi Balutan.

ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan
professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi
prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik /
Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnostik / Perencanaan/ Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman dan Nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan/ Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem kardiovaskular & limfatik / Sistem Pencernaan &
: hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen/ Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Soal :
Seorang laki-laki pasien di ruang rawat bedah mengalami penurunan kesadaran,gelisah, keluar
keringat dingin dan sesak nafas. Berdasarkan pengkajian dan analisa data ditemukan masalah
keperawatan yang ditegakkan yaitu gangguan pola nafas
Implementasi yang tepat terkait intervensi diatas adalah .....

Pilihan jawaban :
A. Berkolaborasi pemberian O2 melalui NRM
B. Memberi posisi nyaman
C. Mengajarkan relaksasi nafas dalam
D. Berkolaborasi pemberian obat berkadilator
E. Memonitor tanda-tanda vital

Kunci A.Berkolaborasi pemberian O2 melalui NRM


Jawaban:
Kata kunci Implementasi, merencanakan melakukan kolaborasi pemberian O2 melalui NRM 8
liter per menit
Referensi: Smeltzer & Bare (2010). Textbook of Medical Surgical Nursing. Twelfth
Edition. Wolters Kluwer/Lippiincott Williams & Wilkins.
Nama Iffat Mutia Sari
pembuat
Institusi/ Fkes UMPRI
bagian
Pembahasan Tindakan kolaborasi perawat untuk mengatasi masalah pola napas tidak efektif

Nomor 3
Kode Review 01/02/03/04/05 (silahkan diisi oleh reviewer)
Tujuan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya, Pemberian asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan profesional
Tujuan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/ berpikir kritis / Pengetahuan prosedural/
Pengetahuan afektif (konatif)
Tujuan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tujuan 4 Pengkajian/ Penentuan diagnosis atau masalah/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tujuan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tujuan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman dan Nyaman/ Aktifitas dn
Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Tujuan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Pencernaan
dan hepatobillier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integumen/ Sistem Perkemihan/
Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ dan lain-lain
Kasus ( Vignete)
Tn. L mengatakan cemas karena akan dilakukan tidakan operasi pengambilan batu ginjal. Tn L adalah
tulang punggung keluarga sehingga selain mencemaskan kesehatannya ia juga mencemaskan kondisi
keluarganya. Ia berharap agar segera diberikan kesembuhan seperti sedia kala.
Berdasarkan kasus diatas tindakan kolaborasi yang paling efektif dapat diberikan adalah….
a. Memberikan obat penenang
b. Mendorong keluarga untuk memberikan dukungan
c. Memberi saran untuk berkonsultasi dengan psikologi
d. Memberi saran untuk tidur saja
e. Mendatangkan rohaniawan
Kunci Jawaban a. Mendorong keluarga untuk memberikan dukungan
Referensi Anissaul, Kustriyani, dan Nur.“Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan
Pasien Pre Operasi Batu Ginjal”. Jurnal Ilmiah Permas : Jurnal Ilmiah STIKES
Kendal Volume 11 Nomor 3 Juli 2021
Nama Pembuat Ana Ria Susanti, S.Kep
Institusi/Bagian Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pembahasan Operasi pada pasien dapat berpotensi meningkatkan kecemasan seperti keringat
dingin, gelisah, sering berkemih, takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, dukungan keluarga merupakan sumber daya sosial yang dapat
membantu sesoerang dalam menghadapi suatu keadaan yang dapat memberikan
tekanan bagi diri penderita/ pasien. Dengan kata lain seseorang sangat memerlukan
keberadaan orang lain untuk saling memberi perhatian, bantuan, dukungan, dan
bekerjasama dalam menghadapi tantangan. Penelitian ini menunjukan bahwa
terdapat hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre-
operasi batu ginjal di ruang perawatan bedah. Sebelum dilakukannya pembedahan
perawat mengajak keluarga untuk memberikan dukungan pada pasien.

Nomor 4
Kode Review 01/02/03/04/05 (silahkan diisi oleh reviewer)
Tujuan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya, Pemberian asuhan dan
manajemen keperawatan, Pengembangan profesional
Tujuan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/ berpikir kritis / Pengetahuan prosedural/
Pengetahuan afektif (konatif)
Tujuan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tujuan 4 Pengkajian/ Penentuan diagnosis atau masalah/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tujuan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tujuan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman dan Nyaman/ Aktifitas
dn Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Tujuan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem
Pencernaan dan hepatobillier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integumen/
Sistem Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ dan lain-lain
Kasus Seorang perawat akan melakukan pemasangan cateter pada pasien laki laki berusia
73 tahunddengan colic ureter ,incersi cateter 13 Cm. urine sudah keluar dan balon diisi
aqua. Setelah menarik balon tiba-tiba keluar darah . Apakah tindakan yang dilakukan
terawatt selanjutnya ?
a) Mengecek selang cateter
b) Menekan ujung cateter hingga masuk
c) Menambah lidocain gell
d) Menghentikan prosedur sementara
e) Menganjurkan pasien untuk menarik nafas dalam
Kunci Jawaban D.Menghentikan prosedur sementara
Referensi Asmmadi 2008. Teknik procedural keperawatan Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta. Salemba Medica
Nama Pembuat Agus Setiawan, S.Kep
Institusi/Bagian Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pembahasan Prosedur pemasangan cateter yaitu diawali denganmemilih cateter sesuai dengan
usia pasien,membersihkan area perienal dengan betadine, kemudian melumuri
ujung kateter dengan jeli agar lebih mudah untuk dimasukan.setelah itu masukan
selang kateter sambil perlahan sambil meminta pasien menarik napas.saat kateter
sudah habis masuk klim bagian tempat keluarnya urin,kemudian lakukan
pengembangan balon dengan memasukan 10cc aqua bides kedalam
selang,setelah itu lakukan penarikan selang secara perlahan.jika saat menarik
selang kateter tiba-tiba keluar darah maka hentikan prosedur sementara sambil
melihat kondisi pasien,selanjutnya jika sudah dirasa aman kembali lakukan
tindakan sampai terasa ada tahanan.

NO 5
Kode Reviw
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnostik / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi /Aman dan Nyaman/
aktifitas & istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan/ Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem kardiovaskular & limfatik / Sistem Pencernaan & hepatobilier /
: Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /Muskuloskeletal/ Sistem Ginjal dan
Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen/ Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Soal :
Seorang perawat melakukan tindakan perawatan luka kepada klien post.mastektomi.
Perawat telah melakukan pelepasan balutan pada luka verban tersebut.
Apakah tindakan selanjutnya yang akan dilakukan sesuai dengan SOP?

Pilihan jawaban :
A. Memakai handcoond steril
B. Melepaskan plaster
C. Melaukan nekrotomi
D. Membersihkan luka
E. Membalut kembali luka dengan rapi

Kunci Jawaban: A
Kata Kunci Perawat telah melakukan pelepasan balutan pada luka verban tersebut.
Referensi: Smeltzer & Bare (2010). Textbook of Medical Surgical Nursing. Twelfth Edition.
Wolters Kluwer/Lippiincott Williams & Wilkins.
Nama pembuat Ahmad Syafandi
Institusi/bagian Fkes UMPRI
Pembahasan Memakai handscoond steril baru membersihkan luka

Nomor 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Seorang perempuan usia 18 tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosa thalassemia.
sedang menjalani transfusi darah. Untuk mencegah kerusakan organ dari jumlah
berlebihan zat besi, terapi chelation diresepkan oleh dokter penanggung jawab pasien.
Manakah dari obat berikut yang akan ditambahkan ke terapi ini?
a. Dextrometrophan
b. Desirudin
c. Deferasirox
d. Desipramine
e. Benar semua
Kunci Jawaban A. Deferasirox
Kata Kunci Terapi Khelasi Besi (Iron Chelation)
Pembahasan Terapi khelasi dengan deferasirox (Exjade) atau deferoxamine
(Desferal) diresepkan untuk mencegah kerusakan organ dari
keberadaan terlalu banyak zat besi dalam tubuh sebagai akibat dari
transfuse .Opsi A: adalah penekan batuk, Opsi B: adalah inhibitor
thrombin, Pilihan D: adalah antidepresan.
Referensi National Hearth Lung and Blood Institute (2008) dikutip oleh putri
(2015)
Nama pembuat Dwi Hartanto
Institusi Universitas Muhammadiyah pringsewu lampung

EVALUASI

ID Soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian /Penentuan diagnosis atau masalah/ Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/
komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /Psikosisoal
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem
Reproduksi/ Sistem penginderaan/lainlain
KASUS (Vignete):
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnose DM. hasil pengkajian
didapatkan pasien tampak lemah, gemetar, keluar keringat dingin. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi
100x/enit, frekuensi nafas 22x/menit, suhu 36°C. pasien telah di suntik actrapid 30 menit yang lalu. Apakah
evaluasi tindakan yang dilakukan ?
A. Monitor tingkat kesadaran
B. Monitor glukosa darah
C. Monitor balans cairan
D. Monitor tetesan infuse
E. Monitor tanda vital

Kunci B
Jawaban
Referensi Etika keperawatan : buku praktis pembelajaran bagi mahasiswa kesehatan/ Christianto
Simanungkalit, S.Kep., NS., M.Kep, Author: Simanungkalit
Nama Desy, S.Kep
Pembuat
Institusi/ UMPRI
Bagian
Pembahasan Pemberian actrapid merupakan insulin kategori rapid acting akan bereaksi dalam
menurunkan glukosa darah dalam waktu 5-15 menit dengan waktu puncak 30-60 menit.
Pasien menunjukkan tanda hipoglikemi; berkeringat, lemah dan gemetar. Setelah
pemberian obat diatas, maka perawat perlu melakukan monitor glukosa darah.

Nomor 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem
Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
seorang perempuan usia 32 tahun dirawat di ruang bedah dengan diagnose ISK hasil pengkajian:
mengeluh nyeri pada daerah perut bawah sudah 3 hari, nyeri dirasakan saat buang air kecil, BAK tidak
lancar, merasa tidak puas setelah BAK, ekspresi tampak meringis kesakitan, nafsu makan menurun dan
susah tidur. Apakah kriteria evaluasi yang diharapkan tercapai pada kasustersebut?
A. Tidak terjadi nyeri kronis
B. Nyeri berangsur berkurang
C. Kebutuhan tidur terpenuhi
D. Kebutuhan nutrisi terpenuhi
E. Pola eliminasi dalam rentang normal
Kunci Jawaban B

Kata Kunci ekspresi tampak meringis kesakitan, nyeri dirasakan saat buang air kecil
Pembahasan Keluhan utama pada penderita gangguan system perkemihan terutama ISK
adalah nyeri saat berkemih yang disebabkan karena adanya infeksi pada saluran
kemih. Pada kasus tersebut, data yang menonjol adalah nyeri daerah perut
bawah, ada ekspresi meringis kesakitan dan nyeri saat buang air kecil. Data
tersebut merupakan data mayor untuk masalah keperawatan nyeri akut.
Evaluasi , keperawatan pada nyeri akut tersebut berdasarkan kriteria evaluasi
adalah nyeri berkurang.
Referensi SLKI, 2018, L.08066, hal 145
Nama pembuat Muhammad Nur Ihsanuddin, S. Kep
Institusi Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Nomor 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Laki-laki usia 56 tahun, dirawat diruang bedah dengan post op hernia 1 hari yang lalu. Hasil
pengkajian akral hangat, tampak lemas, terasa mual tapi tidak muntah, nyeri pada luka post
op, nyeri terasa menusuk, perih dan panas. Luka terasa kaku, nyeri bertambah saat duduk
maupun batuk. TD : 110/70 mmHg, N:80x/menit. Perawat telah memberikan tindakan
keperawatan berupa memberikan terapi nonfarmakologi berupa hipnopresure untuk
menurunkan rasa nyeri klien. Apakah hasil tindakan keperawatan yang sesuai dengan
intervensi ?
Pilihan jawaban :
A. Klien tampak tenang
B. Nyeri berkurang
C. Klien tidak gelisah
D. Kualitas dapat istirahat dengan tenang
E. Klien dapat beraktivitas dengan tenang

Kunci Jawaban B

Kata Kunci Nyeri


Pembahasan Untuk mencegah terjadinya komplikasi pada hernia maka dilakukan
pembedahan. Prosedur bedah akan mengakibatkan hilang cairan, hal ini
karena kehilangan darah dan kehilangan cairan yang tidak terasa melalui
paru-paru dan kulit. lnsisi bedah mengakibatkan pertahanan primer tubuh
tidak adekuat (kulit rusak, trauma jaringan, penurunan kerja silia, staris
cairan tubuh). Luka bedah sendiri juga merupakan jalan masuk bagi
organisme patogen sehingga sewaktu-waktu dapat terjadi infeksi. Rasa
nyeri timbul pada semua jenis operasi, karena terjadi torehan, tarikan,
manipulasi jaringan dan organ. Dapat juga terjadi karena
kompresi/stimulasi ujung saraf oleh bahan kimia yang dilepas pada saat
operasi atau karena ischemi jaringan akihat gangguan suplai darah ke
salah satu bagian, seperti karena tekanan, spasme otot atau hematoma.
Sehingga terjadi masalah nyeri akut.
Evaluasi terhadap intervensi pemberian terapi nonfarmakologis adalah
untuk mengurangi nyeri.
Referensi Haryono, R. (2012). Keperawatan Medikal Bedah Kelainan Bawaan
Sistem Pencernaan.Yogyakarta: Gosyen Publishing.
PPNI, 2017.  Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) edisi 1
cetakan II. DPP PPNI. Jakarta .
PPNI, 2018.  Standart Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) edisi 1
cetakan II. DPP PPNI. Jakarta
PPNI, 2019.  Standart  Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) edisi 1
cetakan II. DPP PPNI. Jakarta

Nama pembuat Sutrisno


Institusi UMPRI

ETIK

ID Soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/
komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/
Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
KASUS (Vignete):

Seorang laki laki 45 tahun sedang menjalani pengobatan HiV. Pasien mengatakan merasa bosan dengan
pengobatan yang di jalani, perawat menjelaskan tujuan perawatan serta pemahaman tentang kualitas hidup
yang baik. Apakah prinsip etik yang di terapakn oleh perawat pada kasus tersebut

a. Non malefisiensi
b. Autonomi
c. Veracity
d. Justice
e. Beneficience
Kunci E
Jawaban
Referensi Etika keperawatan : buku praktis pembelajaran bagi mahasiswa kesehatan/ Christianto
Simanungkalit, S.Kep., NS., M.Kep, Author: Simanungkalit
Nama MILA Kurnia Candra, S.Kep
Pembuat
Institusi/ UMPRI
Bagian
Pembahasan Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan,
terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi

Nomor 2

Kode review 01/02/03/04/05 ( Silahkan diwarnai oleh review)

Tinjauan I Praktik profesional,etik,legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan profesional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan komprehensif/berpikir kritis


Pengetahuan procedural
Pengetahuan Afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/Anak/KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/ Gerontik/Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis atau masalah/Perencanaan/Implementasi/ Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen/Cairan &


elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman&Nyaman/Aktivitas&Istirahat/Komunikasi/Belajar/
Seksual/Nilai dan keyakinan/Psikososial

Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler &Linfatik/Sistem pernafasan/Sistem darah dan


kekebalantubuh/Sistem syaraf dan prilaku/Sistem endokrin/Sistem pencernaan
&hepatobilier/Sistem muskuloskeletal/sistem integumen/Sistem perkemihan/sistem
reproduksi/sistem pengindera/dll

Seorang laki laki berusia 31 tahun sedang dirawat diruang isolasi terinfeksi HIV. Hasil
pengkajian : HIV (+) nyeri menelan, terdaoat candidiasis oral, kondisi pasien hanya
diketahui oleh istrinya. Perawat menolak menyampaikan kondisi pasien sebenarnya
kepada anggota keluarga yang lain.
Apakah prinsip etik pada kasus diatas ?
A. Fidelity
B. Veracity
C. Otonomi
D. Benifiocience
E. Confidentiality
Kunci
Jawaban E

Referensi
Sinersi AIPNI
Nama
pembuat Muni'a

Institusi Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Untuk jawaban fidelity ( menepati janji/ komitmen kepada orang lain ), Veracity
Pembahasan ( Kejujuran dan kebenaran ) Otonomi ( berdasarkan kemampuan individu untuk membuat
keputusan ) dan benificence ( berbuat baik ) TIDAK TEPAT PADA KAUSU DI ATAS.

NO 3
Kode Reviw
Tinjauan 1 Praktik Profesional, Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan Keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan
professional
Tinjauan 2 Kognitif : Pengetahuan Comprehensive/ berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnostik / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /lain-lain
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eleminasi / Aman & Nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan/ Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem kardiovaskular & limfatik / Sistem Pencernaan & hepatobilier /
: Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran
Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Soal :
Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di ruang bedah dengan diagnosa open fraktur 1/3 distal tibia dextra,
mengeluh pada kaki dan tidak bisa digerakkan. Pasien direncanakan open reduction internal fixation (ORIF).
Keluarga enggan untuk dilakukan pembedahan karena takut pasien akan merasakan nyeri yang hebat. Perawat
melakukan edukasi terhadap keluarga bahwa tindakan memiliki keuntungan yang lebih besar dari pada
ketidak nyamanan yang diakibatkan.
Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat ?
Pilihan jawaban :
A. Non Maleficience
B. Autonomi
C. Beneficence
D. Justice
E. Fidelity
Kunci Jawaban: C
Referensi: Suhaemi ME (2004) Etika Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Keperawatan Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran ECG
Nama pembuat Suprapti
Institusi/bagian Fkes UMPRI
Pembahasan Prinsip Beneficience diartikan melakukan sesuatu yang baik. Prinsip ini menjelaskan
bahwa seseorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus berorientasi
pada efek atau hasil yang baik untuk pasien. Perawat dapat melakukan edukasi dan
advokasi jika pasien tidak mampu mengambil keputusan untuk kebaikannya.
Berdasarkan prinsip Beneficence perawat kesehatan memberikan upaya pelayanan
kesehatan dengan menghargai otonomi pasien hal ini dilakukan sesuai dengan
kemampuan dan keahliannya.

No. soal 05
Tinjauan Jabaran
Tnjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan menejemen keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif, pengetahuan komprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan procedural
Pengetahuan afektif(konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/Anak/ KMB/Gadar/Jiwa
Keluaraga/Komunitas/Gerontik/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnosis atau
masalah/perencanaan/implementasi/evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ preventif/kuratif/rehabilitataif
Tinjauan 6 oksigen/cairan dan elektrolit/nutrisi/elminasi/ aman& nyaman/
aktivitas dan istirahat/komunikasi/belajar/seksual/nilai
keyakinan/psikososial
Tinjauan 7 Sistim kardiovaskuler dan limfatik/sistim pernafasan/system
darah dan kekebalan hepatobilier/sistim
musculoskeletal/sistim integument/sistim perkemihan/sistim
reproduksi/sistim penginderaan /lain -lain
Kasus

Seorang perempuan berusia 58 tahun dirawat dengan diagnosis


Nefrolithiasis.Pasien mengeluh nyeri pinggang sebelah kanan, bak sedikit
berwarna keruh dan berbau amis, hasil pemeriksaan TD 100/ 70 mmhg.Pols. 68
x /m RR.28 x/m, frekuesi nafas 26 x/m. suhu 38,9ºC. Pasien direncanakan
akan dilakukan pembedahan pada bagian ginjal sebelah kanan. Keluarga enggan
untuk melakukan pembedahan karena takut pasien akan merasakan nyeri hebat.
Perawat mengedukasi keluarga bahwa tindakan memiliki keuntungan yang
lebih besar daripada ketidaknyamanan yang diakibatkan
Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat pada kasus tersebut ?
a. justice
b. autonomy
c. beneficience
d. veracity
e. fidelity

Kunci jawabanC
Refrensi Etika keperawatan : Aplikasi pada Praktik. Jakarta;penerbit
buku kedokteran EGC
Nama Pembuat Suhaemi, M.E.,(2004)
Institusi/ UMPRI
bagian
Pembahasan Kata kunci : perawat mengedukasi keluarga bahwa tindakan
memiliki keuntungan yang lebh besar daripada
ketidaknyamananyang diakibatkan
Prinsip beneficience diartikan melakukan sesuatu yang baik.
Prinsip ini menjelaskan bahwa seorang perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan harus berorientasi pada efek
atau hasil yang baikuntuk paasien. Perawat dapat melakukan
edukasi dan advokasi jika pasien tidak mampu mengambil
keputusan untuk kebaikannya.
Berdasarkan prinsip beneficience, perawat kesehatan
memberikan upaya pelayanan kesehatan dengan mengharagai
otonomi pasien. Hal ini dilakukan sesuai dengan kemampuan
dan keahliannya.

Nomor 4
Kode Review 01/02/03/04/05 (silahkan diisi oleh reviewer)
Tujuan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya, Pemberian asuhan
dan manajemen keperawatan, Pengembangan profesional
Tujuan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/ berpikir kritis / Pengetahuan
prosedural/ Pengetahuan afektif (konatif)
Tujuan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tujuan 4 Pengkajian/ Penentuan diagnosis atau masalah/ Perencanaan/
Implementasi/ Evaluasi
Tujuan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tujuan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman dan Nyaman/
Aktifitas dn Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan
Keyakinan/ Psikososial
Tujuan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem Pencernaan dan hepatobillier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem
Integumen/ Sistem Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem
Penginderaan/ dan lain-lain
Kasus ( Vignete)
Perawat memberikan penjelasan kepada pasien tentang kondisinya saat ini. Perawt
memberikan motivasi kepada pasien untuk mengkonsumsi air putih secara rutin dan
menganjurkan untuk tidak menahan BAK.
Prinsip legal etik apa yang diterapkan dalam kasus tersebut?
a. Autonomy
b. Confidentiality
c. Veracity
d. Justice
e. Beneficiency
Kunci Jawaban E. Beneficiency (berbuat baik)
Referensi Utami, Agustine, dan Endah. Buku Etika Keperawatan dan
Keperawatan Profesional (2016). Kementerian Kesehatan RI
Nama Pembuat Dwi Suharso, S.Kep
Institusi/Bagian Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pembahasan b. Prinsip Otonomi (Autonomy) Prinsip ini menjelaskan bahwa
klien diberi kebebasan untuk menentukan sendiri atau
mengatur diri sendiri sesuai dengan hakikat manusia yang
mempunyai harga diri dan martabat. Contoh kasusnya adalah:
Klien berhak menolak tindakan invasif yang dilakukan oleh
perawat. Perawat tidak boleh memaksakan kehendak untuk
melakukannya atas pertimbangan bahwa klien memiliki hak
otonomi dan otoritas bagi dirinya.
a. Prinsip Kebaikan (Beneficience) Prinsip ini menjelaskan bahwa
perawat melakukan yang terbaik bagi klien, tidak merugikan
klien, dan mencegah bahaya bagi klien. Kasus yang
berhubungan dengan hal ini seperti klien yang mengalami
kelemahan fisik secara umum tidak boleh dipaksakan untuk
berjalan ke ruang pemeriksaan. Sebaiknya klien didorong
menggunakan kursi roda.
b. Prinsip Keadilan (Justice) Prinsip ini menjelaskan bahwa
perawat berlaku adil pada setiap klien sesuai dengan
kebutuhannya. Misalnya pada saat perawat dihadapkan pada
pasien total care, maka perawat harus memandikan dengan
prosedur yang sama tanpa membeda-bedakan klien.
c. Prinsip Kejujuran (Veracity) Prinsip ini menekankan bahwa
perawat harus mengatakan yang sebenarnya dan tidak
membohongi klien. Kasus yang berhubungan dengan prinsip ini
seperti klien yang menderita HIV/AIDS menanyakan tentang
diagnosa penyakitnya. Perawat perlu memberitahukan apa
adanya meskipun perawat tetap mempertimbangkan kondisi
kesiapan mental klien untuk diberitahukan diagnosanya.
d. Prinsip mencegah pembunuhan (Avoiding Killing) Perawat
menghargai kehidupan manusia dengan tidak membunuh.
Sumber pertimbangan adalah moral agama/kepercayaan dan
kultur/norma-norma tertentu.
e. Prinsip Kesetiaan (Fidelity) Prinsip ini menekankan pada
kesetiaan perawat pada komitmennya, menepati janji,
menyimpan rahasia, caring terhadap klien/keluarga. Kasus
yang sering dihadapi misalnya perawat telah menyepakati
bersama klien untuk mendampingi klien pada saat tindakan PA
maka perawat harus siap untuk memenuhinya
s

Anda mungkin juga menyukai