Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HALUSINASI PENDENGARAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa II


Dosen Pengampu : Eka Budiarto, S.kep., Ns.

Disusun oleh:
Nama : Bayu adi firman syah
NIM : 201902030078
Kelas : A / semester 5

SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2021
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

Masalah Utama : Halusinasi pendengaran

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien:
a. Petugas mengatakan bahwa klien sering menyendiri di kamar
b. Klien sering tertawa dan tersenyum sendiri
c. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang membisiki dan
isinya tidak jelas serta melihat setan-setan.
2. Diagnosa keperawatan:
Perubahan persepsi sensori: halusinasi dengar

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:
1) Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
2) Pasien dapat mengontrol halusinasinya
3) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

Strategi Komunikasi.
SP 1 Pasien : Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara
mengontrol halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan
cara pertama: menghardik halusinasi

ORIENTASI:
”Selamat pagi mbah, Saya Mahasiswa keperawatan Universitas Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan yang akan merawat mbah. Nama Saya..., saya senang
dipanggil.... Nama mbah siapa?Mbah Senang dipanggil apa mbah?” “Tujuan
saya disini untuk berbincang-bincang sedikit dengan mbah”
”Bagaimana perasaan mbah hari ini? Apa keluhan mbah saat ini mbah”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini
mbah dengar tetapi tak tampak wujudnya? Di mana kita duduk mbah? Diteras
bangsal? Berapa lama mbah? Bagaimana kalau 15 menit mbah?”
 
KERJA:
”Apakah mbah mendengar suara tanpa ada wujudnya?Apa yang bunyi suara itu
mbah?”
” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling
sering di dengar suara mbah? Berapa kali sehari mbah alami? Pada keadaan
apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri mbah?”
” Apa yang mbah rasakan pada saat mendengar suara itu?”
”Apa yang mbah lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu
suara-suara itu hilang? Jadi mbah ada gangguan halusinasi ya. Bagaimana
kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul lagi mbah?
” mbah , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat
minum obat dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung mbah bilang,
pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu.Kamu
tidak nyata... Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba
mbah peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi mbah! Ya bagus
mbah ..................... sudah bisa”
 
TERMINASI:
”Bagaimana perasaan mbah ..................... setelah peragaan latihan tadi?” Kalau
suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita
buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan
kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara-suara dengan cara yang kedua? Jam berapa mbah ?Bagaimana kalau dua
jam lagi? Berapa lama kita akan berlatih?Dimana tempatnya”
”Baiklah, sampai jumpa.”
DAFTAR PUSTAKA

Keliat BA, dkk.(2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Buku Kedokteran EGC :


Jakarta

Anda mungkin juga menyukai