Anda di halaman 1dari 15

ELASTISITAS

created by : Kelompok 4
ANGGOTA

 Dzihni Salwa
 Alvi Ardiansyah
 Lyra Meillyka
 Insan Dinanti
 Moch Ilyasa Trihand
ynata
PEMBAHASAN
 Pengertian Elastisitas
 Contoh Elastisitas
 Besar Fisika Tentang Elastisitas Bese
rta Rumus Matematis
 Pengertian Hukum Hooke
 Rumus Matematis Hukum Hooke
 Jenis Susunan Pegas dan Rumus Matemati
s
Pengertian Elastisi
tas

Dalam fisika, elastisitas adalah kecenderungan bah


an padat untuk kembali ke bentuk aslinya setelah ter
deformasi. Benda padat akan mengalami deformasi ket
ika gaya  diaplikasikan padanya. Jika bahan tersebut
elastis, benda tersebut akan kembali ke bentuk dan u
kuran awalnya ketika gaya dihilangkan (Wikipedia,2
019).
 Spring Bed/Kasur pegas

CONTOH ELASTI Ketika dirimu duduk atau tidur di at


SITAS as kasur pegas, gaya beratmu mene
kan kasur. Karena mendapat tekana
n maka pegas kasur termampatkan.
Akibat sifat elastisitasnya, kasur pe
gas meregang kembali. Pegas akan
meregang dan termampat, demikia
n seterusnya.
 Katapel
 Shock Breaker

Ketika hendak menemba


k burung dengan ketapel
Adalah pegas yang digunakan s misalnya, karet ketapel te
ebagai peredam kejutan pada k rlebih dahulu diregangka
endaraan sepeda motor. Pegas n (diberi gaya tarik). Akib
digunakan pada sistem suspens at sifat elastisitasnya, pan
i kendaraan bermotor. Tujuan a
danya pegas ini adalah untuk m
jang karet ketapel akan k
eredam kejutan ketika sepeda embali seperti semula set
motor yang dikendarai melewa elah gaya tarik dihilangka
ti permukaan jalan yang tidak r n.
ata.
 Pengukur Berat Badan
 Dinamometer

Timbangan yang anda gunaka


Dinamometer, sebagaimana ta n untuk mengukur berat bada
mpak pada gambar di samping n (dalam fisika, berat yang dim
adalah alat pengukur gaya. Bia aksudkan di sini adalah massa)
sanya digunakan untuk menghi juga memanfaatkan bantuan p
tung besar gaya pada percoba egas. Pegas lagi, pegas lagi… hi
an di laboratorium. Di dalam di
namometer terdapat pegas. Pe
dup kita selalu ditemani oleh
gas tersebut akan meregang ke pegas. Neraca pegas yang digu
tika dikenai gaya luar. Misalnya nakan untuk mengukur berat
anda melakukan percobaan m badan, terdapat juga neraca p
engukur besar gaya gesekan. egas yang lain
Besaran-Besaran Elastisit
as
a. Tegangan/Stress Adalah besarnya gaya yang bekerja pada permukaa
n benda persatuan luas. Rumus tegangan elastisitas: (O = F/A ) Keter
angan : F = besar gaya tekan/tarik (N) A = luas penampang (m²) σ
= tegangan (N/m²)
b. Regangan /strain Adalah pertambahan panjang pada benda karena p
engaruh gaya luar per panjang awal benda itu sebelum gaya luar bek
erja pada benda. Rumus regangan elastisitas: (ε = ΔX/X) Keteran
gan : ε = regangan strain (tanpa satuan) ΔX = pertambahan panjang
(m) X = panjang semula (m)
c. Mampatan yaitu hampir sama dengan regangan. Mampatan merupa
kan perubahan bentuk yang terjadi pada benda bila dua buah gaya y
ang berlawanan arah dipakaikan pada setiap ujung benda.
d. Modulus Elastis (Modulus Young)Arti dari modulus young adalah per
bandingan antara tegangan dan regangan. Rumusnya yaitu: (E = σ/ε)
Keterangan E= modulus young (N/m² atau pascall)
Pengertian Hukum Hooke
Dalam elastisitas, terdapat hukum Hooke yang menya
takan bahwa “jika gaya yang diberikan pada sebuah p
egas tidak melebihi batas elastisitasnya, pertambaha
n panjang pegas akan berbanding lurus dengan gaya
yang diberikan tersebut”. Hukum Hooke dapat dirum
uskan sebagai berikut.
• F = Gaya yang diberikan (N)
• k = Konstanta pegas (N/m)
• Δx = Pertambahan panjang pegas (m)
Rumus Hukum Hooke
Keberadaan hukum Hooke tentunya memiliki sebuah r
umus yang dijadikan pegangan ketika kalian menemuk
an soal yang berkaitan dengan elastisitas. Jadi untuk ru
mus yang biasa digunakan dalam menyelesaikan soal h
ukum Hooke dan elastisitas yaitu :
F = – k . Δx.
Dimana untuk F merupakan gaya (N), K untuk Konstant
a pegas (N/m), dan Δx merupakan pertambahan panja
ng pegas (m).
Jenis Susunan Pegas dan Rum
us Matematis
 Rangkaian Seri Pegas
Mari kita tinjau sejumlah n pegas ringan dengan konstanta pegas masin
g-masing k1,k2,k3……….kn dirangkai secara seri seperti gambar berikut.
Rangkaian pegas - rangkaian seri. Salah satu ujung rangkaian pegas ditah
an kemudian ujung yang lain rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebes
ar F sehingga rangkaian pegas bertambah panjang sebsar Δx. Pada rangk
aian seperti ini maka gaya sebesar F bekerja pada masing-masing pegas
dan besar Δx merupakan penjumlahan dari pertambahan panjang masin
g-masing pegas (Δx1,Δx2…..Δxn).
Δx=Δx1+Δx2+…..+Δxn
Menurut hukum Hooke, Δx=Fks, sehingga persamaan (1) dapat dikemba
ngkan untuk mendapatkan besar kosntanta pegas pengganti rangkaian s
eri (ks). Fks1ks==Fk1+Fk2+…..+Fkn1k1+1k2+…..+1kn
 Rangkaian Paralel Pegas
Mari kita tinjau sejumlah n pegas ringan dengan konstanta pe
gas masing-masing k1,k2,k3……….kn dirangkai secara paralel s
eperti contoh soal rangkaian paralel.
contoh soal rangkaian paralel
Salah satu ujung rangkaian pegas ditahan kemudian ujung ya
ng lain rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F sehingg
a rangkaian pegas bertambah panjang sebesar Δx. Pada conto
h soal rangkaian paralel seperti ini maka gaya sebesar F terba
gi ke masing-masing pegas dan setiap pegas bertambah panja
ng dengan besar yang sama ΔxF==Δx1=Δx2=…..=ΔxnF1+F2+
…..+Fn
Menurut hukum Hooke, F=kΔx, sehingga persamaan (4) dapa
t dikembangkan untuk mendapatkan besar kosntanta pegas p
engganti rangkaian paralel (kp)
kpΔxkp==k1Δx1+k2Δx2+….+knΔxnk1+k2+….+kn
Rumus Gaya Pegas
• Perhitungan pegas didefinisikan dalam hukum hook
e. Dari perhitungan tersebut akan terhitung nilai ga
ya yang dihasilkan oleh sebuah pegas.Berikut penja
baran rumusnya
F = k.x
Keterangan:
F : Gaya yang terjadi pada pegas (N)
k : Konstanta pegas (N/m)
x: Pertambahan panjang (m)
 Susunan Pegas Seri  Susunan Pegas Paralel
Struktur seri membuat pegas Saat disusun dalam bentuk paralel, p
egas mungkin tidak mengalami perub
disusun dengan jumlah yang s ahan panjang sehingga akan memiliki
ama sehingga panjang pegas a nilai yang tetap dan sama seperti seb
kan dihitung 2x. elum diberikan gaya.Namun yang me
mbedakannya adalah luas penampan
Sehingga penulisan rumusnya gnya yang akan semakin besar. Beriku
sebagai berikut:Ks = ½ k t penulisan sistematisnya Kp = 2k
Keterangan : Ketentuan :
Ks = persamaan pegas Kp = persamaan pegas susunan paral
el
k = konstanta pegas (N/m) k = konstanta pegas (N/m)
Sedangkan untuk persamaan Persamaan Pegas Paralel,sedangkan
n pada pegas dengan susunan persamaan n untuk pegas yang disus
seri adalah Ks = k/n un paralel yakni (Kp = n.k)
Dimana n = jumlah pegas Dimana n : jumlah pegas
Thank you so much
for the attention

Anda mungkin juga menyukai