Anda di halaman 1dari 13

Created By:

KELOMPOK 6
3B

PENDIDIKAN BEBAS ANTI KORUPSI


 Putri Utami Pratiwi (34403516089)
 Rizal Ramdani K. (34403516103)
 Rima Fatimah Zahra (34403516104)
 Riska Destriana (34403516107)
 Rosi Yunita (34403516115)
Zona Integritas (ZI) merupakan sebutan
atau predikat yang diberikan kepada K/L dan
Pemda yang pimpinan dan jajarannya
mempunyai niat (komitmen) untuk
mewujudkan WBK dan WBBM melalui upaya
pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan
peningkatan kualitas pelayanan publik.
dilakukan oleh instansi pemerintah yang pimpinan
deklarasi atau pernyataan dari pimpinan dari dan seluruh atau sebagian besar pegawainya
instansi pemerintah bahwa instansinya telah mendandatangani dokumen fakta integritas dan
siap membangun zona integritas. dilakukan secara masal atau serempak pada saat
pelantikan

Perencanaan pembangunan zona Perencanaan pembangunan zona integritas


integritas dilaksanakan secara terbuka beberapa instansi pusat yang berada dibawah
dan dipublikasikan secara luas koordinasi kementrian dapat dilakukan
bersama-sama.

Penandatanganan piagam perencanaan


pembangunan zona integritas untuk instansi Penandatanganan pemabangunan zona
pusat dilaksanakan oleh pimpinan instansi integritas untuk instansi daerah dilaksanakan
pemerintah. oleh pimpinan instansi pemerintah

KPK, ORI, masyarakat lain (perguruan tinggi,


tokoh masyarakat atau LSM, dunia usaha)
dijadikan sanksi pada saat perencanaan zona
integritas untuk instansi pusat dan instansi
daerah.
Tahapan zona integritas menuju WBK dan WBBM yakni meliputi :

Penanganan Pembangunan
Zona Integritas

Merupakan deklarasi/ pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah,


bahwa instansinya telah siap membangun zona integrias, yang dilakukan oleh
instansi pemerintah yang pimpinan dan seluruh atau sebagian besar pegawainya
menandatangani dokumen fakta integritas.
Proses Pembangunan Zona
Integritas
Difokuskan pada penerapan program manajemen perubahan,
penataan tatalaksana, penataan manajemen SDM, penguatan pengawasan,
penguatan akuntabilitas kinerja, dan peningkatan kualitas pelayanan publik
yang bersifat konkret.
Syarat WBK dan WBM:
(1) unit yang penting/strategis dalam melakukan pelayanan publik;
(2) mengelola sumber daya yang cukup besar,
(3) memiliki tingkat keberhasilan reformasi birokrasi yang cukup tinggi di unit
tersebut.
Proses pembangunan Zona Integritas yang dilakukan oleh
Kementerian Kesehatan dengan melakukan 2 (dua) cara penilaian

Penilaian Satuan Kerja Berpredikat Penilaian dan Penetapan Satuan Kerja


WBK Berpredikat WBBM

Dilakukan oleh Tim Penilai Internal (TPI)


yang dibentuk oleh Menteri Kesehatan. Dilakukan oleh Tim Penilai Nasional
Penilaian dilakukan dengan dengan (TPN) melalui evaluasi atas kebenaran
menggunakan indikator proses (nilai di material hasil self -assessment yang
atas 75) dan indikator hasil yang dilaksanakan oleh TPI termasuk hasil
mengukur efektivitas kegiatan self-assesament tentang capaian
pencegahan korupsi yang telah indikator hasil WBBM.
dilaksanakan.
 Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat yang
diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar
manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem
manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan
akuntabilitas kinerja.

 Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah predikat


yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian
besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan
sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan
akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
WBK adalah predikat yang diberikan kepada suatu
unit kerja yang memenuhi sebagian besar program :

Manajemen Perubahan Penataan tata laksana

Penataan sistem Penguatan


manajemen SDM akuntabilitas kerja

Penguatan pengawasan
1. Komponen pengungkit
 Manajemen perubahan
 Penataan tatalaksana
 Penataan sistem manajemen SDM
 Penguatan akuntabilitas kinerja
 Penguatan pengawasan
 Peningkatan kualitas pelayanan publik.

2. Komponen hasil
 Terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas KKN
 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
kepada masyarakat
 UU 28 Tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan
bebas dari korupsi, kolusi, dan Nepotisme.
 UU 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
 UU 30 tahun 2002 tentang komisi tindak pidana korupsi.
 UU 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
 UU 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik.
 PP 60 tahun 2008 tentang sistem pengendalian internal
pemerintah.
 Perpres 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang atau jasa
pemerintah.
 Perpres 81 tahun 2010 tentang grand design reformasi Birokrasi
2010-2025.
 Perpres 55 tahun 2012 tentang strategi nasional pencegahan dan
pemberantasan korupsi inpres 2 tahun 2014 tentang aksi
pencegahan dan pemberantasan korupsi.
 PERMEN PAN dan RB 14 tahun 2014 tentang pedoman evauasi
pelaksanaaan reformasi birokrasi.

Anda mungkin juga menyukai