A. ASI Eksklusif
1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI)
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi sampai usia 6 bulan. Pemberian ASI
eksklusif yaitu pemberian ASI tanpa cairan atau makanan lain, kecuali suplemen
vitamin, mineral, dan atau obat-obatan untuk keperluan medis sampai bayi berusia 6
bulan, dan dilanjutkan pemberian ASI sampai dua tahun pertama kehidupannya
(Guyton & Hall, 2008).
2. Pengertian Laktasi
Menyusui atau laktasi adalah suatu proses dimana seorang bayi menerima air
susu dari payudara ibu (Sumastri, 2012). Menyusui yang dikategorikan ASI eksklusif
adalah gerakan menghisap dan menelan dari mulut sang bayi langsung ke puting susu
ibu (Sitepoe, 2013). Pada bayi baru lahir akan menyusu lebih sering, rata-rata 10-12
kali menyusu tiap 24 jam. Bayi yang sehat dapat mengosongkan payudara sekitar 5-7
menit, sedangkan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam (Astutik,
2014).
B. Anatomi payudara
1. Areola
Aerola adalah daerah berwarna gelap yang mengelilingi puting susu. Pada
areola terdapat kelenjar-kelenjar kecil yang disebut kelenjar Montgomery,
menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar areola.
2. Alveoli
Alveoli adalah kantong penghasil ASI yang berjumlah jutaan. Hormon
prolaktin mempengaruhi sel alveoli untuk menghasilkan ASI.
3. Duktus laktiferus
Duktus laktiferus merupakan saluran kecil yang yang berfungsi menyalurkan
ASI dari alveoli ke sinus laktiferus (dari pabrik ASI ke gudang ASI)
4. Sinus laktiferus / ampula
Sinus laktiferus merupakan saluran ASI yang melebar dan membentuk
kantung di sekitar areola yang berfungsi untuk menyimpan ASI.
5. Jaringan lemak dan penyangga
Jaringan lemak di sekeliling alveoli dan duktus laktiferus yang menentukan
besar kecilnya ukuran payudara. Payudara kecil atau besar mempunyai alveoli
dan sinus laktiferus yang sama, sehingga dapat menghasilkan ASI sama banyak.
Di sekeliling alveoli juga terdapat otot polos, yang akan berkontraksi dan
memeras keluar ASI. Keberadaan hormon oksitosin menyebabkan otot tersebut
berkontraksi.
a) Laktogenesis
Setelah ibu melahirkan, penurunan cepat kadar estrogen dan progesteron memicu
pelepasan prolaktin dari kelenjar hipofisis anterior. Selama kehamilan, prolaktin
mempersiapkan payudara untuk menyekresi susu dan selama laktasi, untuk
menyintesis dan menyekresi susu. Prolaktin diproduksi sebagai respon terhadap
isapan bayi dan pengosongan payudara. Produksi susu merupakan system suplai
pemenuhan kebutuhan yaitu ketika susu dikeluarkan dari payudara lebih banyak susu
akan di produksi kembali. Pengosongan payudara yang tidak komplit dapat memicu
penurunan suplai susu.
Oksitosin merupakan hormone lainnya yang penting pada laktasi. Hormon ini
bertanggungjawab untuk milk ejection reflex atau reflex let down. Refleks ejeksi susu
ini dapat terjadi selama aktivitas seksual karena oksitosin dilepaskan selama orgasme.
Prolaktin dan oksitosin disebut dengan hormon keibuan karena hormon-hormon ini
memengaruhi emosi wanita postpartum, juga keadaan fisiknya.
1) Pemeliharaan Laktasi
a. Rangsangan
Bayi harus difiksasi secara benar, yaitu posisi yang benar antara lidah dengan
gusi bayi terhadap papilla dan areola mammae ibu, supaya bisa meningkatkan
rangsangan. Sebagai respon terhadap rangsangan, prolaktin dikeluarkan oleh hipofisis
anterior sehingga memacu pembentukan air susu yang lebih banyak. Semakin sering
bayi menghisap atau lebih sering ASI dikeluarkan dengan dipompa atau diperah,
maka ASI akan lebih banyak diproduksi. Sebaliknya, bila bayi berhenti menyusu,
maka payudara akan berhenti memproduksi ASI (Sheerwood, 2009; Sumastri, 2012).
b. Pengosongan
Payudara secara Sempurna Sebaiknya mengosongkan satu payudara sebelum
diberikan payudara yang lain. Apabila bayi tidak mengosongkan payudara yang
kedua, maka pemberian air susu yang berikutnya, payudara yang kedua ini yang
diberikan pertama kali (Sheerwood, 2009).
b. Laktogenesis II
Kolostrum perlahan akan berubah menjadi ASI Matur, transisi ini dikatakan
sebagai ‘ASI sudah keluar’. Pada hari ke 3 sampai hari ke 5 setelah melahirkan
sebagian besar wanita telah menyekresi ASI dalam jumlah banyak.Saat
melahirkan keluarnya plasenta menyebabkan turunnya tingkat hormon
progesteron, estrogen, dan human placental lactogen (HPL) secara tiba-tiba,
tetapi hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-
besaran yang dikenal dengan fase Laktogenesis II. Apabila payudara dirangsang,
level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan
kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya
hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli 24 untuk memproduksi ASI,
dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian mengindikasikan
bahwa level prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak,
yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat
payudara terasa penuh. Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol,
juga terdapat dalam proses ini, namun peran hormon tersebut belum diketahui.
Penanda biokimiawi mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai
sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, tetapi biasanya para ibu baru merasakan
payudara penuh sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya,
memang produksi ASI sebenarnya tidak langsung setelah melahirkan. Kolostrum
dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel darah
putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam
level immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih
rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi
makanan. Dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan
hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya
c. Laktogenesis III
Komposisi ASI akan terus berubah selama sekitar 10 hari ketika ASI Matur sudah
menetap.
Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan
beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil,
sistem kontrol autokrin dimulai. Fase ini dinamakan Laktogenesis III. Pada tahap
ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI dengan
banyak pula. Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan
secara menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan
demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik
bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.
C. KANDUNGAN ASI
Kandungan kolostrum
Kolostrum mengandung protein,vitamin yang larut lemak dan mineral yang lebih
banyak dari ASI matang. Kolostrum sangat penting untuk diberikan karena
mengandung immunoglobulin A (IgA) yang sangat tinggi.
Kandungan ASI transisi
ASI transisi mengandung lemak, laktosa, dan vitamin larut air yang semakin
meningkat namun kandungan proteinnya menurun.
Kandungan ASI matur
ASI matur mengandung dua komponen berdasarkan waktu pemberian, yaitu;
Foremilk ( keluar pada awal bayi menyusu): Foremilk adalah ASI yang encer
yang diproduksi pada awal proses menyusui dengan kadar air tinggi mengandung
banyak protein, laktosa, serta nutrisi lainnya, tetapi rendah lemak. Foremilk
disimpan pada saluran penyimpanan dan keluar pada awal menyusui. Foremilk
merupakan ASI yang keluar pada lima menit pertama. ASI ini lebih encer
dibandingkan hindmilk, dihasilkan sangat banyak, dan cocok untuk
menghilangkan rasa haus bayi.
Hindmilk ( keluar setelah permulaan let-down): Hindmilk adalah ASI yang
mengandung tinggi lemak yang memberikan banyak zat tenaga/energi dan
diproduksi menjelang akhir proses menyusui. Hindmilk keluar setelah foremilk
habis 36 saat menyusui hampir selesai, sehingga bisa dianalogikan seperti
hidangan utama setelah hidangan pembuka. Jenis air susu ini sangat kaya, kental,
dan penuh lemak bervitamin. Hindmilk mengandung lemak 4-5 kali dibanding
foremilk. Bayi memerlukan foremilk dan hindmilk.
D. KEUNIKAN ASI
ASI merupakan suatu substansi yang dinamik dengan komposisi yang terus berganti
untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan imunologi yang terus berganti selama masa
pertumbuhan dan perkembangan.
ASI mengandung komponen imunologi aktif yang memberikan perlindungan terhadap
bakteri,virus dan protozoa. IgA sekretori merupakan immunoglobulin utama pada
ASI: IgG,IgD,IgM, dan IgE. ASI juga mengandung limfosit T dan B, epidermal
growth factor, sitokin,interleukin, factor bifidus, komplemen( C3 dan C4) dan
lactoferin.. Semuanya mempunyai peran khusus dalam mencegah infeksi bakteri dan
virus yang sistemik dan terlokalisasi.
DAFTAR PUSTAKA