PEMBENTUKAN ASI
Laktogenesis I
kental yang kekuningan. Pada saat itu, tingkat progesteron yang tinggi
bayi lahir. Hal ini juga bukan indikasi sedikit atau banyaknya produksi
Laktogenesis II
hormon progesteron, estrogen, dan human placental lactoge (HPL) secara tiba-tiba, tetapi hormon
prolaktin tetap tinggi. Hal ini
laktogenesis II.
ASI. Hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian
produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi,
dimulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, tetapi biasanya para ibu
baru merasakan payudara penuh sekitar 50-73 jam (2–3 hari) setelah
setelah melahirkan.
Laktogenesis III
Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan secara menyeluruh juga akan
meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan
PEMBENTUKAN ASI
pembentukan ASI
ikut.
. Progesteron
Estrogen
Prolaktin
Oksitosin
dan
areola
Kete
Gera
ini
ke b
ini
me
Ok
da
ar
Hipotalamus
Pituitari
posterior
(PRH
Pituitari
anterior
Prolaktin-
Oksitosin-
memproduksi susu
memeras
susu
Reseptor
pada puting,
Sumber: http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/lactation
Keterangan.
Gerakan isapan bayi merangsang serat saraf dalam puting. Serat saraf
la
areola.
keluar karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada
inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusui lebih dini, terjadi
Pada proses laktasi terdapat dua refleks yang berperan, yaitu refleks
Refleks Prolaktin
plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum, maka estrogen dan progesteron akan berkurang.
Selain itu, dengan adanya isapan bayi yang
tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, tetapi
anak tetapi tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada
saat menyusui.
30
Ret
Be
rai
hi
ok
ya
te
susu.
Refleks Aliran/Let Down
dari organ tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah
terbuat keluar dari alveoli lalu masuk ke sistem duktus dan selanjutnya
refleks let down adalah keadaan stres, seperti keadaan bingung, pikiran
lui
an
ya
in.
sis
an
ga
t,
pi
Posterior
Anterior
Oksitosin dalam
darah
Prolaktin dalam
darah
Nervus
Nervus
Vagus
Vagus
Sel Myocpithe
Alveolus
REFLEKS
REFLEKS
LET DOWN
PROLAKTIN
32
dibutuhkan
yang
sehi
mek
agar bisa menyusu dengan baik dan ASI bisa terisap dengan maksimal.
mer
me
Refleks ini timbul saat bayi baru lahir tersentuh pipinya, maka bayi akan
bayi berputar menuju puting susu yang menempel tadi diikuti dengan
gay
ba
ka
me
be
k.
puting. Puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut dengan bantuan
lidah akan ditarik lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang pada saat itu sudah terletak pada langit-
langit. Dengan tekanan bibir dan gerakan rahang secara berirama, maka
air susu keluar dari puting. Cara yang dilakukan oleh bayi tidak akan
Refleks ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh ASI, maka ia akan
menelannya. Pada saat air susu keluar dari puting susu, akan disusul
dengan gerakan mengisap yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi, sehingga pengeluaran air susu akan
bertambah dan diteruskan dengan
mengalir dengan mudah dari lubang dot. Hal ini terjadi karena adanya
gaya
bawah dan adanya isapan pipi yang membantu aliran susu. Oleh
karena itu, tenaga yang diperlukan oleh bayi untuk mengisap susu
menyusu pada ibunya. Apabila kemudian dicoba pada susu botol yang
seperti mengisap dot botol. Keadaan ini berakibat kurang baik dalam
Oleh karena itu, jika bayi terpaksa tidak bisa langsung disusui oleh
ibunya pada segera setelah kelahiran, maka sebaiknya bayi diberi minum
bingung puting.