MATERNAL
Indra Iswari,SST.,M.KM
Definisi Kegawat Daruratan
• Situasi serius dan kadang kala berbahaya yg terjadi secara tiba-
tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna
menyelamatkan jiwa/ nyawa (Campbell S, Lee C,2000)
• Perhatikan ibu :
– Apakah ada yang membawa ibu ke tempat perawatan
? (Kemungkinan tanda-tanda syok ).
– Apakah ada darah pada pakaian atau lantai di bawah
ibu ? (Tanda-tanda bahaya perdarahan dalam
kehamilan).
– Apakah ibu mendengkur, merintih, atau meneran ?
(Kemungkinan tanda-tanda persalinan maju)
PENILAIAN AWAL CEPAT
• Perhatikan :
– Henti napas
– Bernapas cepat (≥ 30 /menit)
– Bernapas terputus-putus atau megap-megap
– Pucat atau warna kulit agak biru (sianosis)
• Periksa :
– Mulut jika ada benda asing (seperti sisa makanan)
– Paru-paru, apakah ada bunyi mendesah atau ronchi
2. Stabilisasi
Elemen-elemen penting dalam stabilisasi
pasien adalah :
– Menjamin kelancaran jalan nafas, pemulihan
sistem respirasi dan sirkulasi
– Menghentikan sumber perdarahan atau infeksi
– Mengganti cairan tubuh yang hilang
– Mengatasi rasa nyeri atau gelisah
STABILISASI PASIEN
PERSIAPAN UMUM
• Persetujuan tindakan medik/informed consent
– Beritahukan pada ibu apa yang akan dikerjakan dan
berikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
– Berikan dukungan emosional dan jaminan
pelayanan
– Pelajari keadaan umum (kesadaran, tensi, nadi,
nafas) untuk memastikan bahwa ditemukan keadaan
yang merupakan indikasi dan syarat untuk tindakan
obstetrik dan mengatasi renjatan
Lanjutan ......PERSIAPAN UMUM
• Persiapan tindakan
– Tindakan pencegahan infeksi sederhana
– Uji fungsi dan kelengkapan peralatan
(medikamentosa, instrument, lembar catatan
medik dan persetujuan tindakan)
• Persiapan penolong operator dan asisten
– Perlindungan terhadap risiko penularan infeksi
– Instrument / peralatan bantuan
• Persiapan bayi
– Instrument (medikamentosa dan peralatan)
Kasus 1.
SYOK
Tanda-tanda Syok :
– nadi cepat dan halus (> 100 X per menit)
– menurunnya tekanan darah (diastolik < 60 mmHg)
– pernafasan cepat (respirasi > 32 X per menit)
– pucat (terutama pada konjungtiva palpebra, telapak
tangan , bibir)
– berkeringat, gelisah, apatis/bingung atau pingsan/tidak
sadar
Lanjut......Penanganan Awal
• Nilai kegawatan melalui pemeriksaan tanda vital
• Cegah hipotermia dan miringkan kepala/tubuh pasien
untuk mencegah aspirasi muntahan.
– Jangan berikan sesuatu melalui mulut untuk mencegah
aspirasi.
• Bebaskan jalan nafas dan berikan oksigen melalui
slang atau masker dengan kecepatan 6-8 liter per
menit
• Tinggikan tungkai untuk membantu beban kerja
jantung.
– Bila setelah posisi tersebut ternyata pasien menjadi
sesak atau mengalami edema paru maka kembalikan
tungkai pada posisi semula dan tinggikan tubuh atas
untuk mengurangi tekanan hidrostatik paru
STABILISASI PASIEN
• Tanyakan :
– Kehamilan ?
– Umur kehamilan?
• Periksa
– Tekanan darah: diastolik ≥ 90 mmHg
– Suhu: ≥ 38 ˚C
NYERI KEPALA, GANGGUAN
PENGLIHATAN, KEJANG
ATAU TIDAK SADAR (KOMA)
PRIMER SEKUNDER
PERDARAHAN PERDARAHAN
< 24 JAM SSD > 24 JAM SSD
BAYI LAHIR PERSALINAN
SEBAB DARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
PRIMER SEKUNDER
• Abortus septik
• Amnionitis
• Komplikasi malaria
• Tifoid
• Lihat Demam selama kehamilan dan persalinan
• Metritis
• Selulitis luka
• Komplikasi malaria
• Mastitis
• Lihat Demam setelah melahirkan
PENILAIAN AWAL DAN CEPAT
NYERI ABDOMEN
• Tanyakan :
– Kehamilan ?
– Umur kehamilan ?
• Periksa
– Tekanan darah: Sistolik ≤ 90 mmHg
– Suhu: ≥ 38 ˚C atau lebih
– Uterus: Umur kehamilan atau tanggal persalinan.
Pertimbangkan
• Abortus
• Kehamilan ektopik
• Kehamilan mola
• Lihat Perdarahan per vaginam pada awal kehamilan
• Plasenta abruptio
• Ruptura uteri
• Plasenta previa
• Lihat Perdarahan per vaginam setelah 22 minggu umur
kehamilan atau pada persalinan sebelum bayi lahir
NYERI KEPALA, GANGGUAN PENGLIHATAN, KEJANG ATAU TIDAK SADAR (KOMA)
Lakukan penilaian awal dan cepat
Stabilkan kondisi pasien jika perlu
Rujuk segera
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Kejang Eklampsia • Stabilkan pasien sesuai prosedur untuk
• Diastolik ≥ 90 mmHg kejang/ tidak sadar (koma)
setelah 20 minggu • Rujuk segera
kehamilan
• Proteinuria ≥ 2+
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Kejang Epilepsi Jika ibu mengalami kejang
• Riwayat kejang lama • Berikan Diazepam 10 mg IV (2 menit)
• Tekanan darah normal • Ulangi jika kejang muncul kembali setelah
10 menit.
• Rujuk segera
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Pada persalinan lebih Obstruksi • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
dari 12 jam Kelainan ukuran besar.
• Presentasi lain dari presentasi • Berikan infus normal saline atau Ringer’s
pada vertex atau kelainan laktat dengan kecepatan 3 mL per menit
letak selama 6 jam
• Rujuk segera
DEMAM SELAMA KEHAMILAN DAN PERSALINAN (SUHU 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam/ menggigil Abortus septik • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Bau tidak enak dari PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
saluran vagina pada jam PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8
umur kehamilan 22 jam sampai ibu 48 jam bebas demam.
minggu Sebelum 16 minggu
• Uterus lembek • Jika AVM ada
• Lakukan AVM
• Jika AVM tidak ada
• Rujuk segera
Setelah 16 minggu
• Rujuk segera setelah memberikan
antibiotik
• Demam/menggigil Amnionitis • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Bau tidak enak dari PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
cairan ketuban setelah jam
hamil 22 minggu • Rujuk untuk melahirkan bayi.
• Nyeri abdomen
DEMAM SELAMA KEHAMILAN DAN PERSALINAN (SUHU 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam/ menggigil Malaria Jika ibu masih sadar
• Sakit kepala komplikasi • Berikan 3 tablet Sulfadoxine pyrimethamine
• Tidak sadar atau ATAU Kloroquin dan rujuk segera
koma Jika ibu tidak sadar atau kejang
• Anemia • Berikan Diazepam 10 mg IV secara pelan-
• Kejang pelan selama 2 menit
• Rujuk segera
Gejala dan tanda-tanda Gagal jantung • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
anemia berat disertai: karena anemia ukuran besar.
• Edema • Berikan infus normal saline atau Ringer’s
• Batuk laktat dengan kecepatn 1 L selama 8 jam
• Rales • Rujuk segera untuk transfusi
• Edema tungkai
• Hepatomegali
• Vena leher menonjol
• Selimut
• Cairan infus (Garam fisiologis dan Dekstrosa 5%)
• Set infus, jarum Ø 14 atau 16, dan selang
• Plester
• Kasa pembalut
• Antiseptik
• Spuit hipodermik (5,10,20 ml) dan jarum
• Spuit insulin
• Benang jahit kromik 3.0 / 2.0 & jarum atraumatik
• Kateter Foley (Ø 16 atau 18) dan kantong penampung
• Formulir pencatatan (Grafik cairan, formulir
laboratorium, grafik per jam, dll)
Medikamentosa Gawat Darurat :
(1)
• Steroid
Antibiotik
– Hidrokortison
Ampisilin
– Betametason
Amoksilin
– Deksametason
Benzatin penisilin
– Benzil
• Anti penisilin
kejang
–
– Cefazolin
Magnesium sulfat
–
– Ceftriakson
Diazepam
– Kloksasilin
• Antihipertensi
– Eritromisin
– Hidralazin
– Gentamisin
– Nifedipin
– Metronidazol
– Labetolol
– Trimetoprim-
Sulfametoksazol
Medikamentosa Gawatdarurat :
(2)
• Analgetik
Uterotonika
– Parasetamol
Oksitosin *
– Indometasin
Ergometrin *
– Petidin
Metil ergometrin
– Morfin
Misoprostol
– Prostaglandin
• Cairan infus E2
–
– 15-metil prostaglandin F2α
Garam fisiologis
• Anestetik
– Dekstrosa 5%
– Ketamin
Glukosa (10%, 50%)
– Ringer
Lignokain
Laktat
1% (RL)
atau 2%
– Akuades
Halotan steril
SYOK
• Perhatikan
– Kecepatan bernapas (≥ 30 kali/menit)
– Kulit dingin dan lembab
– Pucat sekitar konjungtiva, telapak tangan dan sekitar mulut
– Perspirasi
– Gelisah dan bingung
– Tidak sadarkan diri
• Periksa
– Denyut jantung (≥ 110 kali/menit) dan lemah
– Tekanan darah, sistolik 90 mmHg atau kurang
– Produksi urin : < 30 ml/jam
STABILISASI PASIEN
• Minta bantuan
• Miringkan ibu ke samping untuk meminimalkan risiko aspirasi
jika ia muntah dan untuk memastikan agar jalan napas
membuka
• Pastikan bahwa ibu bernapas
• Jaga agar ibu tetap hangat tetapi JANGAN sampai berlebihan
• Tinggikan posisi kaki
• Mulai berikan Infus secara IV atau larutan rehidrasi per oral
STABILISASI PASIEN