MATERNAL
PRIMER SEKUNDER
PERDARAHAN PERDARAHAN
< 24 JAM SSD > 24 JAM SSD
BAYI LAHIR PERSALINAN
SEBAB DARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
PRIMER SEKUNDER
•SISA PLASENTA
ATONIA UTERI
•ENDOMETRITIS
RETENSIO PLASENTA
/ SISA PLASENTA
ROBEKAN JLN LAHIR
KEL. PEMBEKUAN DRH SUB INVOLUSIO
INVERSIO UTERI
PENYEBAB
• TONUS
• TISSUE
• TRAUMA
• THROMBIN
TINDAKAN ??
KOMPRESI BIMANUAL UTERUS
• Pakai sarung tangan steril atau di-DTT, masukkan tangan ke
dalam vagina dan keluarkan semua bekuan-bekuan darah dari
bagian bawah uterus atau serviks
• Bentuk kepalan tangan
• Tempatkan kepalan tangan pada forniks anterior dan dorong
ke dinding anterior uterus
• Tangan lainnya menekan dalam kearah abdomen di belakang
uterus, tekanan dilakukan pada dinding posterior uterus
• Pertahankan kompresi sampai perdarahan berhenti dan
uterus berkontraksi
KOMPRESI AORTA
• Lakukan tekanan ke bawah dengan kepalan tangan tertutup di
atas aorta abdomen langsung melalui dinding abdomen :
– Titik kompresi persis berada di atas umbulikus dan sedikit
ke kiri.
– Denyutan aortik dapat dirasakan dengan mudah melalui
dinding abdomen anterior dalam periode pospartum.
• Tangan lainnya, meraba denyutan arteri femoralis pada lipatan
paha untuk mencek kompresi yang adekuat.
• Pertahankan kompresi sampai perdarahan berhenti.
KOMPRESI AORTA
PLASENTA MANUAL
• Kaji indikasi
• Mulai infus IV
• Berikan dukungan emosional dan besarkan hati ibu. Gunakan
bahasa yang lemah lembut untuk membantu ibu supaya rileks.
• Lakukan kateterisasi kandung kemih atau pastikan kandung
kemih kosong.
• Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis : SESUAI ADVIS
DOKTER
Ampisilin 2 g IV PLUS Metronidazole 500 mg IV
ATAU Cefazolin 1 g IV PLUS Metronidazole 500 mg IV
• Jepit tali pusat dengan klem. Tarik tali pusat dengan hati-hati
sampai sejajar lantai
• Pakai sarung tangan panjang sampai ke siku yang steril atau di-
DTT, masukkan tangan yang lain ke dalam vagina sampai
menjangkau ke dalam uterus
• Biarkan tali pusat keluar dan pindahkan tangan yang satu
ke atas abdomen untuk menahan fundus uteri dan
memberikan gaya tarik berlawanan (counter traction)
selama pengeluaran plasenta untuk mencegah inversio
uteri.
• Pindahkan jari-jari tangan dalam uterus secara lateral
sampai posisinya ke pinggir plasenta.
• Jika tali pusat telah terlepas lebih dulu, masukkan tangan
ke dalam rongga uterus. Telusuri rongga uterus sampai
ditemukan tepi batas antara plasenta dan dinding uterus.
• Pisahkan plasenta dari sisi implantasi dengan
merapatkan seluruh jari-jari tangan dan dengan ujung
jari-jari tangan sedikit demi sedikit lepaskan plasenta
dari dinding uterus.
• Terus gerakan ujung jari-jari tangan secara pelan-pelan
menyusuri seluruh tepi plasenta hingga seluruh plasenta
terpisah dari dinding uterus.
• Jika plasenta tidak dapat dilepaskan dari permukaan
uterus dengan gerakan lateral ujung jari-jari tangan pada tepi
batas plasenta dan dinding uterus, keluarkan fragmen-
fragmen plasenta secara perlahan-lahan. Jika jaringan
tersebut melekat sangat kuat sehingga sulit dikeluarkan,
kemungkinan plasenta akreta dan rujuk segera untuk
laparatomi dan kemungkinan histerektomi subtotal.
• Pegang plasenta dan pelan-pelan keluarkan tangan dari uterus
bersama plasenta.
• Dengan tangan lainnya, tetap tahan fundus dengan
menekannya pada arah yang berlawanan saat tangan dan
plasenta dikeluarkan.
• Telusuri bagian dalam rongga uterus untuk memastikan tidak
ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus.
• Berikan Oksitosin 20 unit dalam 1 L cairan IV (Normal
saline atau Ringer laktat) dengan kecepatan 60 tetes per
menit.
• Minta bantuan petugas lain untuk melakukan masase fundus
uteri untuk merangsang kontraksi uterus yang lebih kuat.
• Jika masih terjadi perdarahan yang banyak, berikan
Ergometrine 0,2 mg IM.
• Periksa permukaan uterus plasenta untuk memastikan apakah
plasenta lengkap atau tidak. Jika masih ada sisa plasenta
atau jaringan yang tertinggal, lakukan eksplorasi ke dalam
rongga uteri untuk mengeluarkannya.
• Periksa ibu dengan saksama dan perbaiki robekan serviks,
vagina atau episiotomi
MASALAH
• Jika plasenta tertahan (terjepit) akibat tarikan
jaringan atau jika jam dan harinya telah lewat
sejak kelahiran bayi, maka plasenta manual
sulit dilakukan. Rujuk segera.
PENGELOLAAN PASCA-TINDAKAN
• Pantau tanda-tanda vital setiap 30 menit selama 6
jam berikutnya atau sampai pasien stabil.
• Palpasi fundus uteri untuk memastikan bahwa uterus
tetap berkontraksi dengan baik
• Periksa kelebihan lokhia
• Teruskan infus cairan IV