Anda di halaman 1dari 45

Kegawat Daruratan Maternal

DR. dr. Titin Setyowati Sp.An


PENILAIAN AWAL DAN CEPAT
PERDARAHAN PER VAGINAM
• Tanyakan :
• Kehamilan ?
• Umur kehamilan?
• Nyeri abdomen ?
• Setelah 22 minggu kehamilan, tanyakan apakah :
• Sekarang sudah melahirkan, tgl. Melahirkan
• Plasenta telah lahir
• Perdarahan lambat dan berlangsung lama (berapa lama) atau
tiba-tiba banyak.
• Periksa
• Vulva: banyaknya perdarahan, trauma
• Vagina : laserasi, plasenta
• Serviks : hasil konsepsi, laserasi
• Uterus : retensio plasenta, atonia
• Kandung kemih : penuh
• Pada tahap ini, jangan lakukan pemeriksaan per vaginam
PERDARAHAN PER VAGINAM
TANYAKAN DAN PERIKSA HAMIL ATAU TIDAK , JUMLAH
PERDARAHAN DAN LAKUKAN TERAPI

• HAMIL MUDA , TIDAK MENGETAHUI KALAU


HAMIL ATAU TIDAK HAMIL ( UTERUS
DIBAWAH UMBILICUS )
• HAMIL LANJUT (UTERUS DIATAS
UMBILICUS)
• INPARTU (SEBELUM BAYI LAHIR )
• POSTPARTUM (BAYI SUDAH LAHIR)
Estimasi Simtomatik

• Bila perdarahan menyebabkan terjadinya


perubahan tanda vital (hipotensi) maka jumlah
darah yang keluar telah mencapai 1000-1200 ml
• Bila terjadi syok hipovolemik maka jumlah
perdarahan telah mencapai 2000-2500 ml
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
HEMORARGIA POST PARTUM

PERDARAHAN PASCA PERSALINAN:


PERDARAHAN > 500 CC

PRIMER SEKUNDER

PERDARAHAN PERDARAHAN
< 24 JAM SSD > 24 JAM SSD
BAYI LAHIR PERSALINAN
SEBAB DARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

PRIMER SEKUNDER

•ATONIA UTERI •SISA PLASENTA


•RETENSIO PLASENTA •ENDOMETRITIS
/ SISA PLASENTA
• ROBEKAN JLN LAHIR
•KEL. PEMBEKUAN DRH SUB INVOLUSIO
•INVERSIO UTERI
PENYEBAB
• TONUS
• TISSUE
• TRAUMA
• THROMBIN
TINDAKAN ??
KOMPRESI BIMANUAL UTERUS
• Pakai sarung tangan steril atau di-DTT, masukkan tangan ke dalam vagina dan
keluarkan semua bekuan-bekuan darah dari bagian bawah uterus atau serviks
• Bentuk kepalan tangan
• Tempatkan kepalan tangan pada forniks anterior dan dorong ke dinding anterior
uterus
• Tangan lainnya menekan dalam kearah abdomen di belakang uterus, tekanan
dilakukan pada dinding posterior uterus
• Pertahankan kompresi sampai perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi
KOMPRESI AORTA
• Lakukan tekanan ke bawah dengan kepalan tangan tertutup di atas aorta abdomen
langsung melalui dinding abdomen :
• Titik kompresi persis berada di atas umbulikus dan sedikit ke kiri.
• Denyutan aortik dapat dirasakan dengan mudah melalui dinding abdomen
anterior dalam periode pospartum.
• Tangan lainnya, meraba denyutan arteri femoralis pada lipatan paha untuk mencek
kompresi yang adekuat.
• Pertahankan kompresi sampai perdarahan berhenti.
KOMPRESI AORTA
PLASENTA MANUAL
• Kaji indikasi
• Mulai infus IV
• Berikan dukungan emosional dan besarkan hati ibu. Gunakan
bahasa yang lemah lembut untuk membantu ibu supaya rileks.
• Lakukan kateterisasi kandung kemih atau pastikan kandung kemih
kosong.
• Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis : SESUAI ADVIS
DOKTER
Ampisilin 2 g IV PLUS Metronidazole 500 mg IV
ATAU Cefazolin 1 g IV PLUS Metronidazole 500 mg IV
• Jepit tali pusat dengan klem. Tarik tali pusat dengan hati-hati sampai
sejajar lantai
• Pakai sarung tangan panjang sampai ke siku yang steril atau di-
DTT, masukkan tangan yang lain ke dalam vagina sampai
menjangkau ke dalam uterus
• Biarkan tali pusat keluar dan pindahkan tangan yang satu
ke atas abdomen untuk menahan fundus uteri dan
memberikan gaya tarik berlawanan (counter traction)
selama pengeluaran plasenta untuk mencegah inversio
uteri.
• Pindahkan jari-jari tangan dalam uterus secara lateral
sampai posisinya ke pinggir plasenta.
• Jika tali pusat telah terlepas lebih dulu, masukkan tangan
ke dalam rongga uterus. Telusuri rongga uterus sampai
ditemukan tepi batas antara plasenta dan dinding uterus.
• Pisahkan plasenta dari sisi implantasi dengan merapatkan
seluruh jari-jari tangan dan dengan ujung jari-jari tangan
sedikit demi sedikit lepaskan plasenta dari dinding uterus.
• Terus gerakan ujung jari-jari tangan secara pelan-pelan
menyusuri seluruh tepi plasenta hingga seluruh plasenta
terpisah dari dinding uterus.
• Jika plasenta tidak dapat dilepaskan dari permukaan
uterus dengan gerakan lateral ujung jari-jari tangan pada tepi
batas plasenta dan dinding uterus, keluarkan fragmen-fragmen
plasenta secara perlahan-lahan. Jika jaringan tersebut
melekat sangat kuat sehingga sulit dikeluarkan,
kemungkinan plasenta akreta dan rujuk segera untuk
laparatomi dan kemungkinan histerektomi subtotal.
• Pegang plasenta dan pelan-pelan keluarkan tangan dari uterus
bersama plasenta.
• Dengan tangan lainnya, tetap tahan fundus dengan
menekannya pada arah yang berlawanan saat tangan dan
plasenta dikeluarkan.
• Telusuri bagian dalam rongga uterus untuk memastikan tidak
ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus.
• Berikan Oksitosin 20 unit dalam 1 L cairan IV (Normal saline
atau Ringer laktat) dengan kecepatan 60 tetes per menit.
• Minta bantuan petugas lain untuk melakukan masase fundus
uteri untuk merangsang kontraksi uterus yang lebih kuat.
• Jika masih terjadi perdarahan yang banyak, berikan
Ergometrine 0,2 mg IM.
• Periksa permukaan uterus plasenta untuk memastikan apakah
plasenta lengkap atau tidak. Jika masih ada sisa plasenta
atau jaringan yang tertinggal, lakukan eksplorasi ke dalam
rongga uteri untuk mengeluarkannya.
• Periksa ibu dengan saksama dan perbaiki robekan serviks,
vagina atau episiotomi
MASALAH
• Jika plasenta tertahan (terjepit) akibat tarikan jaringan atau jika jam
dan harinya telah lewat sejak kelahiran bayi, maka plasenta manual
sulit dilakukan. Rujuk segera.
PENGELOLAAN PASCA-TINDAKAN
• Pantau tanda-tanda vital setiap 30 menit selama 6 jam berikutnya
atau sampai pasien stabil.
• Palpasi fundus uteri untuk memastikan bahwa uterus tetap
berkontraksi dengan baik
• Periksa kelebihan lokhia
• Teruskan infus cairan IV
PENILAIAN AWAL DAN CEPAT
DEMAM

• Tanyakan :
• Lemah, letargis ?
• Sering buang air kecil dan nyeri ?
• Periksa
• Tidak sadar
• Suhu : ≥ 38 ˚C
• Leher : tegang
• Paru-paru : napas pendek, penguatan
• Abdomen: nyeri berat
• Vulva : cairan yang purulen
• Payudara : nyeri
Stabilisasi
• BERIKAN AMPISILIN 2g IV setiap 6 jam PLUS gentamisin 5
mg/kg BB secara IV setiap 24 jam PLUS metronidazole 500 mg
IV setiap 8 jam (SESUAI ADVIS DOKTER).
• Rujuk segera
• Jika muncul tanda-tanda syok sepsis, lihat prosedur
menstabilkan syok
• Mulai berikan infus IV (dua jika memungkinkan) menggunakan
kanula atau jarum besar. Segera berikan Ringer laktat atau
normal saline dengan kecepatan 1 L per 15-20 menit. Berikan
minimum 2 L cairan dalam 1 jam pertama.
Pertimbangkan
• Abortus septik
• Amnionitis
• Komplikasi malaria
• Tifoid
• Lihat Demam selama kehamilan dan persalinan
• Metritis
• Selulitis luka
• Komplikasi malaria
• Mastitis
• Lihat Demam setelah melahirkan
PENILAIAN AWAL DAN CEPAT
NYERI ABDOMEN

• Tanyakan :
• Kehamilan ?
• Umur kehamilan ?
• Periksa
• Tekanan darah: Sistolik ≤ 90 mmHg
• Suhu: ≥ 38 ˚C atau lebih
• Uterus: Umur kehamilan atau tanggal persalinan.
Pertimbangkan
• Abortus
• Kehamilan ektopik
• Kehamilan mola
• Lihat Perdarahan per vaginam pada awal kehamilan
• Plasenta abruptio
• Ruptura uteri
• Plasenta previa
• Lihat Perdarahan per vaginam setelah 22 minggu umur kehamilan atau pada
persalinan sebelum bayi lahir
NYERI KEPALA, GANGGUAN PENGLIHATAN, KEJANG ATAU TIDAK SADAR (KOMA)
 Lakukan penilaian awal dan cepat
 Stabilkan kondisi pasien jika perlu
 Rujuk segera

Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Kejang Eklampsia • Stabilkan pasien sesuai prosedur untuk
• Diastolik ≥ 90 mmHg kejang/ tidak sadar (koma)
setelah 20 minggu • Rujuk segera
kehamilan
• Proteinuria ≥ 2+

• Mulut terkatup rapat Tetanus • Kontrol spasme dengan Diazepam 10 mg IV


dan mengunyah (2 menit)
• Atasi penyebab sepsis
• Berikan Benzil penisilin 2 juta IU IV setiap 4
jam
• Rujuk segera
NYERI KEPALA, GANGGUAN PENGLIHATAN, KEJANG ATAU TIDAK SADAR (KOMA)
 Lakukan penilaian awal dan cepat
 Stabilkan kondisi pasien jika perlu
 Rujuk segera

Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Kejang Epilepsi Jika ibu mengalami kejang
• Riwayat kejang lama • Berikan Diazepam 10 mg IV (2 menit)
• Tekanan darah normal • Ulangi jika kejang muncul kembali setelah
10 menit.
• Rujuk segera

• Demam (≥ 38 oC) Malaria Jika terjadi kejang


• Menggigil/ kaku komplikasi • Berikan Diazepam 10 mg IV (2 menit)
• Sakit kepala Jika didiagnosa eklampsia
• Nyeri otot/persendian • Cegah kejang berikutnya dengan Magnesi-
• Koma um sulfat (MgSO4)
• Anemia • Rujuk segera
Jika didiagnosa malaria komplikasi dan ibu
masih sadar
• Berikan 3 tablet Sulfadoxine pyrimethamine
ATAU Chloroquine
• Rujuk segera
KEMAJUAN PERSALINAN YANG KURANG MEMUASKAN

Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Pada persalinan lebih  Obstruksi • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
dari 12 jam  Kelainan ukuran besar.
• Presentasi lain dari presentasi • Berikan infus normal saline atau Ringer’s
pada vertex atau kelainan laktat dengan kecepatan 3 mL per menit
letak selama 6 jam
• Rujuk segera
DEMAM SELAMA KEHAMILAN DAN PERSALINAN (SUHU 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam/ menggigil Abortus septik • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Bau tidak enak dari PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
saluran vagina pada jam PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8
umur kehamilan 22 jam sampai ibu 48 jam bebas demam.
minggu Sebelum 16 minggu
• Uterus lembek • Jika AVM ada
• Lakukan AVM
• Jika AVM tidak ada
• Rujuk segera
Setelah 16 minggu
• Rujuk segera setelah memberikan
antibiotik
• Demam/menggigil Amnionitis • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Bau tidak enak dari PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
cairan ketuban setelah jam
hamil 22 minggu • Rujuk untuk melahirkan bayi.
• Nyeri abdomen
DEMAM SELAMA KEHAMILAN DAN PERSALINAN (SUHU 38 oC ATAU LEBIH)

Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam/ menggigil Malaria Jika ibu masih sadar
• Sakit kepala komplikasi • Berikan 3 tablet Sulfadoxine pyrimethamine
• Tidak sadar atau ATAU Kloroquin dan rujuk segera
koma Jika ibu tidak sadar atau kejang
• Anemia • Berikan Diazepam 10 mg IV secara pelan-
• Kejang pelan selama 2 menit
• Rujuk segera

• Demam Tifoid • Berikan Ampisilin 1 g per oral 4 kali sehari


• Sakit kepala ATAU Amoksisilin 1 g per oral 3 kali sehari
• Batuk kering selama 14 hari
• Rasa tidak enak • Terapi alternatif akan tergantung pada pola
badan sensitivitas lokal
• Anorexia • Rujuk segera
• Limpa membesar
DEMAM SETELAH BAYI LAHIR (TEMPERATUR 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam/ Metritis • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
menggigil Keterlambatan atau PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
• Nyeri abdomen tindakan yang tidak jam PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8
bawah sesuai dapat meng- jam sampai ibu tidak mengalami demam
• Purulen , lokhia akibatkan : selama 48 jam.
berbau • Abses pelvik • Rujuk segera
• Uterus lembek • Peritonitis
• Syok septik
• Trombosis vena
dalam
• Emboli paru-paru
• Infeksi pelvis kronik
• Rintang tubal dan
infertilitas
• Luka dan nyeri Selulitis luka • Segera berikan Penisilin G 2 juta IU IV tiap
• Eritema dan 6 jam
edema di luar • PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV tiap 24
insisi jam
• PLUS Metronidazole 500 mg IV tiap 8 jam
• Rujuk segera
DEMAM SETELAH BAYI LAHIR (TEMPERATUR 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Gejala dan tanda- Malaria • Beri infus Quinine dihidroklorid 20 mg/kg BB
tanda seperti malaria komplikasi dalam cairan IV (5% Dextrose, Normal
bukan komplikasi saline atau Ringer laktat) selama 4 jam.
• Koma • Tunggu 4 jam setelah pemberian dosis
• Anemia tersebut selesai
• Kemudian beri infus Quinine dihidroklorid 10
mg/kg BB selama 4 jam
• Ulangi setiap 8 jam

• Demam Tifoid • Rujuk segera


• Sakit kepala
• Batuk kering
• Merasa tidak enak
badan
• Anorexia
• Limpa membesar
NYERI ABDOMEN PADA AWAL KEHAMILAN (SEBELUM 22 MINGGU)
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam / menggigil Peritonitis • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
ringan ukuran besar.
• Nyeri abdomen bawah • Berikan infus Normal saline atau Ringer
• Tidak ada bunyi usus laktat dengan kecepatan 1 L dalam 6 – 8
jam kalau tidak syok.
• Segera berikan Penisilin G 2 juta IU IV
setiap 6 jam.
• PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
jam
• PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
• Rujuk segera
• Nyeri abdomen Kehamilan • Segera upayakan transportasi untuk
• Perdarahan ringan ektopik laparatomi
• Serviks tertutup • Jika tidak terjadi Ruptur, pasang infus IV
• Uterus agak lebih besar dan berikan infus Ringer laktat atau Normal
dari biasanya saline dengan kecepatan 1 L dalam 6 – 8
• Uterus lebih lembek jam.
dari biasanya
NYERI ABDOMEN PADA KEHAMILAN TUA ATAU PASCA PERSALINAN
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Nyeri abdomen tetap Abruptio • Mulai infus IV (dua jika memungkinkan)
atau hilang timbul plasenta memakai kanula atau jarum ukuran besar.
• Perdarahan setelah • Segera berikan infus Normal saline atau
kehamilan 22 minggu Ringer laktat dengan kecepatan 1 L dalam
15 – 20 menit.
• Berikan paling kurang 2 L cairan pada 1 jam
pertama.
• Rujuk segera
• Nyeri abdomen berat Ruptura uteri • Mulai infus IV (dua jika memungkinkan)
(dapat berkurang setelah memakai kanula atau jarum ukuran besar.
ruptur) • Segera berikan infus Normal saline atau
• Perdarahan (intra Ringer laktat dengan kecepatan 1 L dalam
abdomen dan / atau 15 – 20 menit.
pervaginum) • Berikan paling kurang 2 L cairan pada satu
jam pertama.
• Rujuk segera
• Nyeri abdomen Amnionitis • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Sekret vagina cair dan PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
berbau setelah jam.
kehamilan 22 minggu • Rujuk untuk persalinan
• Demam / menggigil
NYERI ABDOMEN PADA KEHAMILAN TUA ATAU PASCA PERSALINAN
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Nyeri abdomen bawah Metritis • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Demam / menggigil PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
• Lokhia dengan pus dan jam PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8
bau jam sampai ibu 48 jam bebas demam
• Uterus terasa lunak • Rujuk segera

• Demam tindak tinggi / Peritonitis • Lakukan sedotan dengan sonde


menggigil • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
• Nyeri abdomen bawah ukuran besar.
• Bunyi usus tidak • Segera berikan infus Normal saline atau
terdengar Ringer laktat dengan kecepatan 1 L dalam
15 – 20 menit
• Berikan paling kurang 2 L cairan pada 1 jam
pertama.
• Segera berikan Penisilin G 2 juta unit IV
setiap 6 jam
• PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
jam
• PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
• Rujuk segera
SUKAR BERNAPAS
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Sesak napas Anemia berat • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
• Pucat pada konjungtiva, ukuran besar.
lidah, kuku, dan/atau • Berikan infus normal saline atau Ringer’s
telapak tangan laktat dengan kecepatan 1 L selama 8 jam.
• Hemoglobin ≤ 7 g/dL • Rujuk segera untuk transfusi
• Hematokrit ≤ 20%

Gejala dan tanda-tanda Gagal jantung • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
anemia berat disertai: karena anemia ukuran besar.
• Edema • Berikan infus normal saline atau Ringer’s
• Batuk laktat dengan kecepatn 1 L selama 8 jam
• Rales • Rujuk segera untuk transfusi
• Edema tungkai
• Hepatomegali
• Vena leher menonjol

• Sesak napas Gagal jantung • Mulai infus IV dengan kanula/jarum besar


• Bising diastolik dan/atau karena • Berikan infus Normal saline atau Ringer
sistolik dengan thrill penyakit laktat 1 L selama 12 jam.
yang jelas jantung • Posisikan ibu bertumpu pada sisi kiri
• Berikan Oksigen 4-6 L/menit jika tersedia
• Rujuk segera
MERUJUK IBU UNTUK PERAWATAN LANJUT
• Setelah manajemen gawat darurat, diskusikan dengan ibu dan
keluarganya tentang perlunya ibu dirujuk.
• Segera siapkan kendaraan dan dana yang dibutuhkan (sumber
bantuan dana yang mungkin)
• Informasikan hal ini ke pusat rujukan melalui radio atau telefon
• Berikan ibu surat rujukan yang berisi informasi berikut ini :
• Nama, umur, dan alamat
• Riwayat obstetrik (paritas, umur kehamilan, komplikasi
antenatal)
• Riwayat komplikasi obstetri sebelumnya yang relevan
• Masalah spesifik sebab ibu dirujuk
• Tindakan yang sudah diberikan dan hasilnya
MERUJUK IBU UNTUK PERAWATAN LANJUT

• Yang perlu bersama ibu dalam perjalanan ke tempat rujukan:


• Petugas kesehatan yang sudah dilatih tentang perawatan persalinan bayi.
• Obat-obatan gawat darurat esensial dan bahan-bahan lain yang diperlukan
• Anggota keluarga yang bisa mendonorkan darah
• Jika ada bayi, sertakan anggota keluarga yang bisa menjaga dan merawat bayi.
MERUJUK IBU UNTUK PERAWATAN LANJUT

• Selama dalam perjalanan ke tempat rujukan:


• Terus berikan infus IV
• Upayakan agar ibu (dan bayinya jika sudah lahir) tetap hangat, tetapi jangan
sampai berlebihan
• Jika perjalanan cukup jauh, berikan tindakan yang sesuai selama perjalanan
• Catat semua cairan IV yang sudah diberikan, pengobatan, waktu pemberian
tindakan dan obat serta kondisi ibu
Peralatan dan Bahan Gawat Darurat :
(1)
• Ambu bag (resusitator manual)
• Sungkup muka
• Silinder oksigen dengan flow-meter dan
katup aliran, kunci silinder, dan selang
• Mesin penghisap / suction
(manual/elektrik) dengan selang dan
tabung
• Kateter hisap yang fleksibel
Peralatan dan Bahan Gawatdarurat :
(2)

• Guedel (ukuran 90 mm dan 100 mm)


• Selang nasofaring (ukuran 28 dan 30)
• Pelumas untuk intubasi nasogastrik
• Turniket
• Alat pengukur tekanan darah
• Stetoskop
• Senter
• Baskom muntah
• Bidai lengan
Peralatan dan Bahan Gawatdarurat :
(3)
• Selimut
• Cairan infus (Garam fisiologis dan Dekstrosa 5%)
• Set infus, jarum Ø 14 atau 16, dan selang
• Plester
• Kasa pembalut
• Antiseptik
• Spuit hipodermik (5,10,20 ml) dan jarum
• Spuit insulin
• Benang jahit kromik 3.0 / 2.0 & jarum atraumatik
• Kateter Foley (Ø 16 atau 18) dan kantong penampung
• Formulir pencatatan (Grafik cairan, formulir laboratorium,
grafik per jam, dll)
Medikamentosa Gawat Darurat :
(1)
• Antibiotik
• Ampisilin
• Steroid
• Amoksilin • Hidrokortison
• Benzatin penisilin • Betametason
• Benzil penisilin • Deksametason
• Cefazolin • Anti kejang
• Ceftriakson • Magnesium sulfat
• Kloksasilin • Diazepam
• Eritromisin • Antihipertensi
• Gentamisin • Hidralazin
• Metronidazol • Nifedipin
• Trimetoprim- • Labetolol
Sulfametoksazol
Medikamentosa Gawatdarurat :
(2)
• Uterotonika
• Oksitosin *
• Analgetik
• Ergometrin * • Parasetamol
• Metil ergometrin • Indometasin
• Misoprostol • Petidin
• Prostaglandin E2 • Morfin
• 15-metil prostaglandin F2α • Cairan infus
• Anestetik • Garam fisiologis
• Ketamin • Dekstrosa 5%
• Lignokain 1% atau 2% • Glukosa (10%, 50%)
• Halotan • Ringer Laktat (RL)
• Akuades steril

* Simpan dalam lemari pendingin


PENILAIAN AWAL & CEPAT

SYOK
• Perhatikan
• Kecepatan bernapas (≥ 30 kali/menit)
• Kulit dingin dan lembab
• Pucat sekitar konjungtiva, telapak tangan dan sekitar mulut
• Perspirasi
• Gelisah dan bingung
• Tidak sadarkan diri
• Periksa
• Denyut jantung (≥ 110 kali/menit) dan lemah
• Tekanan darah, sistolik 90 mmHg atau kurang
• Produksi urin : < 30 ml/jam
STABILISASI PASIEN

• Minta bantuan
• Miringkan ibu ke samping untuk meminimalkan risiko aspirasi jika ia muntah dan
untuk memastikan agar jalan napas membuka
• Pastikan bahwa ibu bernapas
• Jaga agar ibu tetap hangat tetapi JANGAN sampai berlebihan
• Tinggikan posisi kaki
• Mulai berikan Infus secara IV atau larutan rehidrasi per oral
STABILISASI PASIEN

• Monitor tanda-tanda vital setiap 15 menit


• Nilai ulang respon ibu terhadap cairan dalam 30 menit untuk melihat apakah kondisinya
membaik. Tanda-tanda kondisi ibu membaik adalah :
• Denyut jantung ≤ 90 kali/menit
• Tekanan darah : sistolik ≥ 100 mmHg
• Rasa bingung dan gelisah berkurang
• Produksi urin : ≥ 30 mL/jam
• Jika kondisi ibu membaik, atur kecepatan cairan infus IV menjadi 1 L dalam 6 jam. Tentukan
penyebab syok dan berikan tindakan atau rujuk jika perlu.
• Jika ibu tidak membaik atau kondisinya tidak stabil, segera rujuk.
Pertimbangkan
• Abortus inkomplit • Lihat perdarahan per vaginam setelah
• Kehamilan ektopik persalinan

• Plasenta previa • Abortus septik

• Ruptura uteri • Metritis

• Lihat perdarahan per vaginam pada awal • Petritonitis


kehamilan • Lihat demam setelah persalinan
• Atonia uteri • Ruptura uteri
• Retensio plasenta • Lihat nyeri abdomen pada kehamilan lanjut
• Laserasi atau setelah persalinan

Anda mungkin juga menyukai