Anda di halaman 1dari 44

BAB 2

TANDA, GEJALA, DIAGNOSA,


PENATALAKSANAAN
Dr R Soerjo Hadijono SpOG(K), DTRM&B(Ch)
Dr.Djoko Waspodo SpOG(K)
JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK – KESEHATAN REPRODUKSI
PERDARAHAN PERVAGINAM

• Perdarahan ringan : daya serap darah ke


duk atau kain alas lebih dari 5 menit
• Perdarahan berat : daya serap darah ke
duk atau kain alas kurang dari 5 menit.
JENIS ABORTUS

• Abortus spontan: adalah gugurnya kehamilan


sebelum 22 minggu umur kehamilan. Tahap-
tahap abortus spontan termasuk :
– Abortus imminens: kehamilan dapat berlanjut
– Abortus insipiens: kehamilan tidak akan berlanjut
dan akan berkembang menjadi abortus
inkomplit/komplit
– Abortus inkomplit: hasil konsepsi belum dikeluarkan
seluruhnya
– Abortus komplit: seluruh hasil konsepsi telah
dikeluarkan.
JENIS ABORTUS

• Abortus yang disengaja adalah suatu proses


dihentikannya kehamilan sebelum janin
mencapai vitabilitas (22 minggu).
• Abortus tidak aman adalah suatu prosedur
yang dilakukan oleh orang yang tidak terlatih
atau dalam lingkungan yang tidak memenuhi
standar medis minimal (pencegahan infeksi)
atau keduanya.
• Abortus septik adalah abortus yang
mengalami komplikasi berupa infeksi. Sepsis
bisa terjadi setelah abortus spontan atau
abortus tidak aman.
Jika dicurigai abortus tidak aman

• Periksa tanda-tanda infeksi atau perlukaan


uterus, vagina atau usus.
• Jika ada infeksi, berikan antibiotik sebelum
mulai melakukan aspirasi vakum manual (AVM)
jika memungkinkan, atau rujuk untuk AVM
• Jika ada perlukaan uterus, vagina atau usus,
berikan infus IV dan rujuk segera untuk
tindakan operasi atau AVM.
• Jika digunakan obat-obatan lokal, jamu atau
bahan-bahan lainnya, lakukan irigasi vagina
untuk mengeluarkan bahan-bahan tersebut.
ABORTUS TIDAK AMAN

• Berikan konseling kepada ibu tentang kesehatan


reproduksi dan KB.
• Bantu ibu untuk memilih dan memperoleh
metode KB yang paling sesuai, jika ibu tertarik
ikut KB.
• Identifikasi pelayanan kesehatan reproduksi
lainnya yang diperlukan, seperti tetanus
profilaksis atau booster, penanganan Infeksi
Menular Seksual, atau penapisan kanker serviks.
PERDARAHAN PERVAGINAM
PADA AWAL KEHAMILAN
(Sampai Umur Kehamilan 22 Minggu )

• Lakukan penilaian awal dan cepat


• Stabilkan kondisi pasien mengikuti
prosedur syok
• Jika tidak diperlukan stabilisasi kondisi
pasien, atau setelah menstabilkan kondisi
ibu, periksa tanda dan gejala untuk
mencari kemungkinan diagnosa dan
penatalaksanaannya.
PERDARAHAN
PERVAGINAM PADA AWAL
KEHAMILAN
Sampai Umur Kehamilan 22 Minggu
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Abortus imminens Tidak perlu perawatan medis; tindak lanjuti
ringan pada pemeriksaan klinik antenatal.
Serviks Hindari bekerja berat dan hubungan suami istri.
tertutup Jangan berikan hormon atau tokolitik
Uterus masih Jika perdarahan tidak berhenti Rujuk
dalam batas (kemungkinan kehamilan ektopik, kembar atau
wajar kehamilan mola)
Perdarahan Kehamilan ektopik Segera sediakan transportasi untuk laparotomi
ringan Tidak terjadi ruptura: Jika tidak ruptura
Nyeri Gejala kehamilan Pasang infus IV dan berikan RL atau Normal
abdomen awal saline 1 L dalam 6 – 8 jam
Serviks Nyeri pelvis dan Jika ruptura dan dalam keadaan syok
tertutup abdomen Pasang infus IV dan berikan RL atau Normal
Uterus lebih Terjadi ruptura : saline 1 L dalam 15 – 20 menit (secepat
besar dari Tanda-tanda syok mungkin)
biasanya Pingsan, lemah Ulangi memberikan 1 L berikutnya setiap 30
Uterus lebih Denyut jantung 100 menit dengan kecepatan 30 mL/menit (1L
lembek dari / menit dalam 6 – 8 jam) jika denyut jantung lambat
biasanya Sistolik 90 mmHg sampai kurang dari 100 kali per menit, sistolik
Nyeri abdomen dan meningkat sampai 100 mmHg atau lebih.
pelvis akut Catat waktu dan jumlah cairan yang diberikan.
Nyeri berat
Pucat
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Abortus komplit Pengeluaran uterus biasanya tidak perlu
ringan Amati adanya perdarahan berat
Serviks tertutup Berikan Ergometrine 0.2 mg IM atau Misroprostol
Uterus lebih kecil 400 ug per oral
dari sebelumnya Rujuk jika perdarahan tidak segera berhenti
Uterus > lembek
dari biasa
Perdarahan berat Abortus Jika AVM tidak ada
Serviks insipiens Stabilkan kondisi ibu dan rujuk segera
berdilatasi Berikan Ergometrine 0,2 mg IM (ulangi setelah 15
Uterus lebih kecil menit jika perlu) ATAU Misoprostol 400 ug per oral
atau uterus (ulangi sekali lagi setelah 4 jam jika perlu)
masih dalam Jika ada AVM
batas wajar Kehamilan kurang dari 16 minggu
• Lakukan AVM
Kehamilan lebih dari 16 minggu
• Tunggu ekspulsi hasil konsepsi secara spontan.
Jika perlu berikan infus Oksitosin 40 IU dalam 1 L
Normal saline / Ringer laktat 40 tetes per menit
untuk membantu ekspulsi.
• Lakukan AVM untuk mengeluarkan sisa hasil
konsepsi.
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Abortus Jika terjadi perdarahan ringan - sedang dan kehamilan
berat inkomplit < 16 minggu
Serviks Pakai ring forceps, keluarkan hasil konsepsi yang
berdilatasi muncul melalui serviks.
Uterus lebih Berikan Ergometrine 0.2 mg IM (ulangi setelah 15 menit
kecil dari jika perlu) ATAU Misoprostol 400 ug per oral (ulangi
sebelumnya sekali lagi setelah 4 jam jika perlu).
Jika perdarahan berat dan kehamilan < 16 minggu
Jika ada AVM, lakukan AVM
Jika AVM tidak ada. lakukan kuretase
Jika AVM dan kuretase tidak ada Rujuk
Jika perdarahan berat dan kehamilan > 16 minggu
Jika AVM tidak ada Stabilkan ibu dan segera rujuk
Berikan Ergometrine 0.2 mg IM (ulangi setelah 15 menit
jika perlu) ATAU Misoprostol 400 ug per oral (ulangi
sekali lagi setelah 4 jam jika perlu)
Jika AVM ada
Berikan infus Oksitosin 40 IU dalam 1 L NaCl 0.9% atau
RL 40 tetes/menit sampai pengeluaran hasil konsepsi.
Jika perlu, berikan Misoprostol 200 ug pervaginam tiap 4
jam sampai terjadi pengeluaran hasil konsepsi (jangan
berikan melebihi 800 ug)
Evakuasi dengan AVM.
PERDARAHAN PERVAGINAM
SETELAH 22 MINGGU
KEHAMILAN ATAU DALAM
PERSALINAN SEBELUM BAYI
LAHIR
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan berat Kehamilan mola Jika diagnosanya tidak pasti dan/atau AVM
Serviks berdilatasi tidak ada, stabilisasi kondisi pasien dan
Uterus lebih besar segera rujuk (lihat penilaian awal dan cepat,
dari pada hal 9 dan Prosedur stabilisasi syok, hal 4).
sebelumnya Jika diagnosanya pasti dan ada AVM, lakukan
Uterus lebih AVM (siapkan 3 spuit yang direbus dan siap
lembek dari digunakan)
biasanya Jika dilatasi serviks diperlukan
Keluarnya Gunakan blok paraservikal
sebagian hasil Setelah AVM dimulai, berikan infus Oksitosin 20
konsepsi, yang unit dalam 1 L Normal saline atau Ringer laktat
menyerupai dengan kecepatan 60 tetes per menit untuk
anggur mencegah perdarahan

Perdarahan Abruptio plasenta Mulai infus IV (dua jika memungkinkan) memakai


intermiten atau Ruptura uteri kanula atau jarum ukuran besar.
nyeri abdomen Plasenta previa Segera berikan infus Normal saline atau Ringer
konstan laktat dengan kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit.
Nyeri abdomen Berikan paling sedikit 2 L cairan dalam 1 jam
berat pertama
Rujuk segera
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Atonia uteri Lakukan masase fundus uteri melalui perut ibu
pervaginam Berikan Oksitosin
meningkat IV : infus 20 unit dalam 1 L Normal saline atau Ringer
dalam 24 jam laktat pada kecepatan 60 tetes per menit sampai
pertama setelah uterus berkontraksi, kemudian 20 unit dalam 1 L
bayi lahir Normal saline atau Ringer laktat pada kecepatan 40
Uterus lembek tetes per menit. Jangan berikan lebih dari 3 L.
dan tidak PLUS
berkontraksi IM : 10 unit
Jika Oksitosin tidak ada
Berikan ergometrin/metil-ergometrin (jangan berikan
jika ada tanda atau gejala pre-eklampsia, hipertensi
atau penyakit jantung)
IM atau IV : berikan infus 0,2 mg secara pelan-pelan.
Ulangi pemberian infus 0,2 IM setelah 15 menit.
Jika diperlukan, berikan 0,2 mg IM atau IV (secara
pelan-pelan) setiap 4 jam.
Jika perdarahan berlanjut
Periksa dan keluarkan fragmen-fragmen retensio
plasenta.
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Atonia uteri Jika perdarahan tidak berhenti setelah
pervaginam penatalaksanaan
meningkat Lakukan kompresi bimanual uterus atau kompresi
dalam 24 jam aorta (lihat hal. 22)
pertama setelah Jika perdarahan tidak berhenti setelah kompresi
bayi lahir Mulai infus IV (dua jika memungkinkan) memakai
Uterus lembek kanula atau jarum ukuran besar.
dan tidak Segera berikan infus Normal saline atau Ringer laktat
berkontraksi pada kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit.
Berikan paling kurang 2 L cairan dalam 1 jam
pertama.
Rujuk segera
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Robekan serviks, Periksa ibu dengan hati-hati dan perbaiki robekan
pervaginam vagina atau serviks, vagina atau perineum.
meningkat dalam perineum Jika perdarahan tidak segera berhenti
24 jam pertama Segera rujuk
setelah bayi lahir.
Fundus uteri tidak Uterus terbalik Mulai pasang infus (dua jika memungkinkan)
terasa pada memakai kanula atau jarum ukuran besar
palpasi abdominal Segera berikan infus Normal saline atau Ringer
Nyeri ringan atau laktat pada kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit.
nyeri berat Berikan paling kurang 2 L cairan dalam 1 jam
pertama.
Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis :
ampisilin 2 g IV PLUS metronidazole 500 mg IV;
ATAU Berikan cefazolin 1 g IV PLUS
metronidazole 500 mg IV
Rujuk segera
Jika demam dan / atau ada bau tidak enak dari
vagina
Berikan ampisilin 2 g IV setiap 6 jam PLUS
gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24 jam PLUS
metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam.
Rujuk segera
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Plasenta Fragmen Pastikan kandung kemih kosong (kateterisasi jika perlu).
belum lahir retensio Jika plasenta terlihat Minta ibu mendorong keluar.
dalam 30 plasenta Jika terasa ada plasenta atau fragmen plasenta di
menit setelah dalam vagina. Keluarkan dengan tangan (pakai sarung
bayi lahir. tangan steril atau di-DTT, balut jari tangan dengan kasa
Bagian steril)
permukaan Jika plasenta belum lahir dan tidak terlihat atau
plasenta ibu tertinggal Berikan Oksitosin 10 unit IM
tidak keluar Jika plasenta tidak keluar setelah 30 menit pemberian
atau selaput Oksitosin dan uterus berkontraksi, lakukan (traksi)
berpembulu peregangan tali pusat terkendali.
robek Jika peregangan tali pusat terkendali tidak berhasil
(mungkin tidak Mulai pasang infus IV (dua jika memungkinkan) memakai
ada kanula atau jarum ukuran besar. Segera beri infus Normal
perdarahan) saline atau Ringer laktat pada kecepatan 1 L dalam 15 –
20 menit. Berikan paling kurang 2 L cairan pada 1 jam
pertama. Lakukan pengeluaran plasenta secara manual.
Jika ada tanda-tanda infeksi
Berikan Ampsilin 2 g IV tiap 6 jam PLUS Gentamisin
5mg/kg BB IV setiap 24 jam PLUS Metronidazole 500 mg
IV setiap 8 jam.
Jika plasenta atau fragmen plasenta tidak dapat
dikeluarkan ATAU perdarahan tidak segera berhenti
Segera rujuk
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Perdarahan Berikan Oksitosin
terjadi lebih dari pospartum IV : berikan infus 20 unit dalam 1 L Normal saline atau
24 jam setelah tertunda Ringer laktat dengan kecepatan 60 tetes per menit
bayi lahir sampai uterus berkontraksi, kemudian 20 unit dalam 1
Uterus lebih L Normal saline atau Ringer laktat dengan kecepatan
lembek dan 40 tetes per menit. Jangan berikan lebih dari 3 L PLUS
lebih besar dari IV : 10 unit
semestinya Jika Oksitosin tidak ada
beberapa lama Berikan ergometrin/metil-ergometrin (KI pada tanda /
setelah bayi gejala pre-eklampsia, hipertensi / penyakit jantung).
lahir IM atau IV : secara pelan-pelan berikan infus 0,2 mg.
Ulangi 0,2 mg IM setelah 15 menit.
Jika diperlukan, berikan 0,2 mg IM atau IV (secara
pelan-pelan) setiap 4 jam.
Jika serviks berdilatasi
Lakukan eksplorasi uterus dengan tangan (pakai
sarung tangan steril atau di DTT) untuk mengeluarkan
bekuan-bekuan besar dan fragmen plasenta.
Jika serviks tidak berdilatasi dan AVM tidak ada,
ATAU jika perdarahan tidak berhenti
Rujuk segera
Jika serviks tidak berdilatasi dan ada AVM
Lakukan AVM untuk mengeluarkan fragmen plasenta
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Perdarahan Jika haemoglobin dibawah 7 g/dL atau hematokrit
terjadi lebih dari pospartum dibawah 20 % (anemia berat).
24 jam setelah tertunda Berikan ferrous sulfat atau ferrous fumerate 120 mg
bayi lahir melalui mulut
Uterus lebih PLUS asam folik 400 ug melalui mulut.
lembek dan Rujuk segera
lebih besar dari Jika ada demam dan/atau bau tidak enak dari
semestinya vagina
beberapa lama Berikan ampisilin 2 g IV setiap 6 jam PLUS
setelah bayi gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24 jam PLUS
lahir metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam.
Rujuk segera
KOMPRESI BIMANUAL UTERUS

• Pakai sarung tangan steril atau di-DTT,


masukkan tangan ke dalam vagina dan
keluarkan semua bekuan-bekuan darah dari
bagian bawah uterus atau serviks
• Bentuk kepalan tangan
• Tempatkan kepalan tangan pada forniks anterior
dan dorong ke dinding anterior uterus
• Tangan lainnya menekan dalam kearah
abdomen di belakang uterus, tekanan dilakukan
pada dinding posterior uterus
• Pertahankan kompresi sampai perdarahan
berhenti dan uterus berkontraksi
KOMPRESI AORTA

• Lakukan tekanan ke bawah dengan kepalan


tangan tertutup di atas aorta abdomen langsung
melalui dinding abdomen :
– Titik kompresi persis berada di atas umbulikus dan
sedikit ke kiri.
– Denyutan aortik dapat dirasakan dengan mudah
melalui dinding abdomen anterior dalam periode
pospartum.
• Tangan lainnya, meraba denyutan arteri
femoralis pada lipatan paha untuk mencek
kompresi yang adekuat.
• Pertahankan kompresi sampai perdarahan
berhenti.
KOMPRESI AORTA
PLASENTA MANUAL

• Kaji indikasi
• Mulai infus IV
• Berikan dukungan emosional dan besarkan hati ibu.
Gunakan bahasa yang lemah lembut untuk membantu ibu
supaya rileks.
• Lakukan kateterisasi kandung kemih atau pastikan
kandung kemih kosong.
• Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis :
• Ampisilin 2 g IV PLUS Metronidazole 500 mg IV
• ATAU Cefazolin 1 g IV PLUS Metronidazole 500 mg IV
• Jepit tali pusat dengan klem. Tarik tali pusat dengan hati-
hati sampai sejajar lantai
• Pakai sarung tangan panjang sampai ke siku yang steril
atau di-DTT, masukkan tangan yang lain ke dalam vagina
sampai menjangkau ke dalam uterus
• Biarkan tali pusat keluar dan pindahkan tangan yang satu
ke atas abdomen untuk menahan fundus uteri dan
memberikan gaya tarik berlawanan (counter traction)
selama pengeluaran plasenta untuk mencegah inversio
uteri.
• Pindahkan jari-jari tangan dalam uterus secara lateral
sampai posisinya ke pinggir plasenta.
• Jika tali pusat telah terlepas lebih dulu, masukkan tangan
ke dalam rongga uterus. Telusuri rongga uterus sampai
ditemukan tepi batas antara plasenta dan dinding uterus.
• Pisahkan plasenta dari sisi implantasi dengan merapatkan
seluruh jari-jari tangan dan dengan ujung jari-jari tangan
sedikit demi sedikit lepaskan plasenta dari dinding uterus.
• Terus gerakan ujung jari-jari tangan secara pelan-pelan
menyusuri seluruh tepi plasenta hingga seluruh plasenta
terpisah dari dinding uterus.
• Jika plasenta tidak dapat dilepaskan dari
permukaan uterus dengan gerakan lateral ujung jari-
jari tangan pada tepi batas plasenta dan dinding uterus,
keluarkan fragmen-fragmen plasenta secara perlahan-
lahan. Jika jaringan tersebut melekat sangat kuat
sehingga sulit dikeluarkan, kemungkinan plasenta
akreta dan rujuk segera untuk laparatomi dan
kemungkinan histerektomi subtotal.
• Pegang plasenta dan pelan-pelan keluarkan tangan dari
uterus bersama plasenta.
• Dengan tangan lainnya, tetap tahan fundus dengan
menekannya pada arah yang berlawanan saat tangan dan
plasenta dikeluarkan.
• Telusuri bagian dalam rongga uterus untuk memastikan
tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada
dinding uterus.
• Berikan Oksitosin 20 unit dalam 1 L cairan IV (Normal
saline atau Ringer laktat) dengan kecepatan 60 tetes per
menit.
• Minta bantuan petugas lain untuk melakukan masase
fundus uteri untuk merangsang kontraksi uterus yang
lebih kuat.
• Jika masih terjadi perdarahan yang banyak, berikan
Ergometrine 0,2 mg IM.
• Periksa permukaan uterus plasenta untuk memastikan
apakah plasenta lengkap atau tidak. Jika masih ada
sisa plasenta atau jaringan yang tertinggal, lakukan
eksplorasi ke dalam rongga uteri untuk mengeluarkannya.
• Periksa ibu dengan saksama dan perbaiki robekan serviks,
vagina atau episiotomi
MASALAH

• Jika plasenta tertahan (terjepit)


akibat tarikan jaringan atau jika jam
dan harinya telah lewat sejak
kelahiran bayi, maka plasenta
manual sulit dilakukan. Rujuk
segera.
PENGELOLAAN PASCA-
TINDAKAN
• Pantau tanda-tanda vital setiap 30 menit
selama 6 jam berikutnya atau sampai
pasien stabil.
• Palpasi fundus uteri untuk memastikan
bahwa uterus tetap berkontraksi dengan
baik
• Periksa kelebihan lokhia
• Teruskan infus cairan IV
NYERI KEPALA, GANGGUAN
PENGLIHATAN, KEJANG
ATAU TIDAK SADAR (KOMA)
Ibu hamil atau ibu yang baru saja melahirkan
mengeluh sakit kepala berat atau penglihatan
kabur atau ibu hamil mengalami tekanan
darah tinggi atau terdapat proteinuria.
• Ibu hamil atau ibu yang baru melahirkan
mengeluh sakit kepala berat, penglihatan kabur,
mengalami tekanan darah tinggi, periksa urin
untuk identifikasi proteinuria.
• Sebagian kecil ibu dengan eklampsia memiliki
tekanan darah yang normal. Karena itu semua
ibu dengan eklampsia dilakukan penatalaksa-
naan kejang sampai ada diagnosis berikutnya.
• Ibu hamil yang tinggal di daerah endemi malaria
dengan demam, nyeri kepala, atau kejang,
maka malaria tidak dapat ditinggalkan. Oleh
karena itu ibu perlu diberi tindakan baik untuk
malaria maupun eklampsia.
NYERI KEPALA, GANGGUAN PENGLIHATAN, KEJANG ATAU TIDAK SADAR (KOMA)
Lakukan penilaian awal dan cepat
Stabilkan kondisi pasien jika perlu
Rujuk segera

Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Kejang Eklampsia • Stabilkan pasien sesuai prosedur untuk
• Diastolik 90 mmHg kejang/ tidak sadar (koma)
setelah 20 minggu • Rujuk segera
kehamilan
• Proteinuria 2+

• Mulut terkatup rapat Tetanus • Kontrol spasme dengan Diazepam 10 mg IV


dan mengunyah (2 menit)
• Atasi penyebab sepsis
• Berikan Benzil penisilin 2 juta IU IV setiap 4
jam
• Rujuk segera
NYERI KEPALA, GANGGUAN PENGLIHATAN, KEJANG ATAU TIDAK SADAR (KOMA)
Lakukan penilaian awal dan cepat
Stabilkan kondisi pasien jika perlu
Rujuk segera
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Kejang Epilepsi Jika ibu mengalami kejang
• Riwayat kejang lama • Berikan Diazepam 10 mg IV (2 menit)
• Tekanan darah normal • Ulangi jika kejang muncul kembali setelah
10 menit.
• Rujuk segera

• Demam ( 38 oC) Malaria Jika terjadi kejang


• Menggigil/ kaku komplikasi • Berikan Diazepam 10 mg IV (2 menit)
• Sakit kepala Jika didiagnosa eklampsia
• Nyeri otot/persendian • Cegah kejang berikutnya dengan Magnesi-
• Koma um sulfat (MgSO4)
• Anemia • Rujuk segera
Jika didiagnosa malaria komplikasi dan ibu
masih sadar
• Berikan 3 tablet Sulfadoxine pyrimethamine
ATAU Chloroquine
• Rujuk segera
MAGNESIUM SULFAT UNTUK PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
Dosis awal MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% (5 menit)
Dosis pemeliharaan
Diikuti dengan MgSO4 (40%) 10 g IM dengan 1
ml Lignokain (terbagi 5 g bokong kiri &
bokong kanan dalam semprit yang sama)
Pasien akan merasa agak panas pada saat
Sebelum pemberian pemberian MgSO4
MgSO4 ulangan, Frekuensi pernafasan minimal 16 kali/menit
lakukan Refleks patella (+)
pemeriksaan: Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir
Hentikan pemberian
MgSO4, jika: Frekuensi pernafasan < 16 kali/menit
Refleks patella (-), bradipnea (<16 kali/menit)
Siapkan antidotum Urin < 30 ml/jam pada hari ke 2
Jika terjadi henti nafas:
Bantu pernafasan dengan ventilator
Berikan Kalsium glukonas 1 g (20 ml dalam
larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai
pernafasan mulai lagi
KEMAJUAN PERSALINAN YANG KURANG MEMUASKAN

Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Pada persalinan lebih Obstruksi • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
dari 12 jam Kelainan ukuran besar.
• Presentasi lain dari presentasi • Berikan infus normal saline atau Ringer’s
pada vertex atau kelainan laktat dengan kecepatan 3 mL per menit
letak selama 6 jam
• Rujuk segera
DEMAM SELAMA KEHAMILAN DAN PERSALINAN (SUHU 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam/ menggigil Abortus septik • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Bau tidak enak dari PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
saluran vagina pada jam PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap
umur kehamilan 22 8 jam sampai ibu 48 jam bebas demam.
minggu Sebelum 16 minggu
• Uterus lembek • Jika AVM ada
• Lakukan AVM
• Jika AVM tidak ada
• Rujuk segera
Setelah 16 minggu
• Rujuk segera setelah memberikan
antibiotik
• Demam/menggigil Amnionitis • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Bau tidak enak dari PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
cairan ketuban setelah jam
hamil 22 minggu • Rujuk untuk melahirkan bayi.
• Nyeri abdomen
DEMAM SELAMA KEHAMILAN DAN PERSALINAN (SUHU 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam/ menggigil Malaria Jika ibu masih sadar
• Sakit kepala komplikasi • Berikan 3 tablet Sulfadoxine pyrimethamine
• Tidak sadar atau ATAU Kloroquin dan rujuk segera
koma Jika ibu tidak sadar atau kejang
• Anemia • Berikan Diazepam 10 mg IV secara pelan-
• Kejang pelan selama 2 menit
• Rujuk segera

• Demam Tifoid • Berikan Ampisilin 1 g per oral 4 kali sehari


• Sakit kepala ATAU Amoksisilin 1 g per oral 3 kali sehari
• Batuk kering selama 14 hari
• Rasa tidak enak • Terapi alternatif akan tergantung pada pola
badan sensitivitas lokal
• Anorexia • Rujuk segera
• Limpa membesar
DEMAM SETELAH BAYI LAHIR (TEMPERATUR 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam/ Metritis • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
menggigil Keterlambatan atau PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
• Nyeri abdomen tindakan yang tidak jam PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8
bawah sesuai dapat meng- jam sampai ibu tidak mengalami demam
• Purulen , lokhia akibatkan : selama 48 jam.
berbau • Abses pelvik • Rujuk segera
• Uterus lembek • Peritonitis
• Syok septik
• Trombosis vena
dalam
• Emboli paru-paru
• Infeksi pelvis kronik
• Rintang tubal dan
infertilitas
• Luka dan nyeri Selulitis luka • Segera berikan Penisilin G 2 juta IU IV tiap
• Eritema dan 6 jam
edema di luar • PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV tiap 24
insisi jam
• PLUS Metronidazole 500 mg IV tiap 8 jam
• Rujuk segera
DEMAM SETELAH BAYI LAHIR (TEMPERATUR 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Gejala dan tanda- Malaria • Beri infus Quinine dihidroklorid 20 mg/kg BB
tanda seperti malaria komplikasi dalam cairan IV (5% Dextrose, Normal
bukan komplikasi saline atau Ringer laktat) selama 4 jam.
• Koma • Tunggu 4 jam setelah pemberian dosis
• Anemia tersebut selesai
• Kemudian beri infus Quinine dihidroklorid 10
mg/kg BB selama 4 jam
• Ulangi setiap 8 jam

• Demam Tifoid • Rujuk segera


• Sakit kepala
• Batuk kering
• Merasa tidak enak
badan
• Anorexia
• Limpa membesar
NYERI ABDOMEN PADA AWAL KEHAMILAN (SEBELUM 22 MINGGU)
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam / menggigil Peritonitis • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
ringan ukuran besar.
• Nyeri abdomen bawah • Berikan infus Normal saline atau Ringer
• Tidak ada bunyi usus laktat dengan kecepatan 1 L dalam 6 – 8
jam kalau tidak syok.
• Segera berikan Penisilin G 2 juta IU IV
setiap 6 jam.
• PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
jam
• PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8
jam
• Rujuk segera
• Nyeri abdomen Kehamilan • Segera upayakan transportasi untuk
• Perdarahan ringan ektopik laparatomi
• Serviks tertutup • Jika tidak terjadi Ruptur, pasang infus IV
• Uterus agak lebih besar dan berikan infus Ringer laktat atau Normal
dari biasanya saline dengan kecepatan 1 L dalam 6 – 8
• Uterus lebih lembek jam.
dari biasanya
NYERI ABDOMEN PADA KEHAMILAN TUA ATAU PASCA PERSALINAN
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Nyeri abdomen tetap Abruptio • Mulai infus IV (dua jika memungkinkan)
atau hilang timbul plasenta memakai kanula atau jarum ukuran besar.
• Perdarahan setelah • Segera berikan infus Normal saline atau
kehamilan 22 minggu Ringer laktat dengan kecepatan 1 L dalam
15 – 20 menit.
• Berikan paling kurang 2 L cairan pada 1 jam
pertama.
• Rujuk segera
• Nyeri abdomen berat Ruptura uteri • Mulai infus IV (dua jika memungkinkan)
(dapat berkurang memakai kanula atau jarum ukuran besar.
setelah ruptur) • Segera berikan infus Normal saline atau
• Perdarahan (intra Ringer laktat dengan kecepatan 1 L dalam
abdomen dan / atau 15 – 20 menit.
pervaginum) • Berikan paling kurang 2 L cairan pada satu
jam pertama.
• Rujuk segera
• Nyeri abdomen Amnionitis • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Sekret vagina cair dan PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
berbau setelah jam.
kehamilan 22 minggu • Rujuk untuk persalinan
• Demam / menggigil
NYERI ABDOMEN PADA KEHAMILAN TUA ATAU PASCA PERSALINAN
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Nyeri abdomen bawah Metritis • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Demam / menggigil PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
• Lokhia dengan pus dan jam PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8
bau jam sampai ibu 48 jam bebas demam
• Uterus terasa lunak • Rujuk segera
• Demam tindak tinggi / Peritonitis • Lakukan sedotan dengan sonde
menggigil • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
• Nyeri abdomen bawah ukuran besar.
• Bunyi usus tidak • Segera berikan infus Normal saline atau
terdengar Ringer laktat dengan kecepatan 1 L dalam
15 – 20 menit
• Berikan paling kurang 2 L cairan pada 1 jam
pertama.
• Segera berikan Penisilin G 2 juta unit IV
setiap 6 jam
• PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
jam
• PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
• Rujuk segera
SUKAR BERNAPAS
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Sesak napas Anemia berat • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
• Pucat pada konjungtiva, ukuran besar.
lidah, kuku, dan/atau • Berikan infus normal saline atau Ringer’s
telapak tangan laktat dengan kecepatan 1 L selama 8 jam.
• Hemoglobin 7 g/dL • Rujuk segera untuk transfusi
• Hematokrit 20%
Gejala dan tanda-tanda Gagal jantung • Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
anemia berat disertai: karena anemia ukuran besar.
• Edema • Berikan infus normal saline atau Ringer’s
• Batuk laktat dengan kecepatn 1 L selama 8 jam
• Rales • Rujuk segera untuk transfusi
• Edema tungkai
• Hepatomegali
• Vena leher menonjol
• Sesak napas Gagal jantung • Mulai infus IV dengan kanula/jarum besar
• Bising diastolik dan/atau karena • Berikan infus Normal saline atau Ringer
sistolik dengan thrill penyakit laktat 1 L selama 12 jam.
yang jelas jantung • Posisikan ibu bertumpu pada sisi kiri
• Berikan Oksigen 4-6 L/menit jika tersedia
• Rujuk segera
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN ANDA

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK – KESEHATAN REPRODUKSI

Anda mungkin juga menyukai