S konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dengan batasan hasil kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. • Etiologi : – Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi – Kelainan pada plasenta – Faktor ibu penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu, hormonal – Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu gangguan pada mulut rahim, kelainan bentuk rahim terutama rahim, mioma uteri, dan kelainan bawaan pada rahim. • Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya amenore, tanda-tanda kehamilan, perdarahan hebat per vagina, pengeluaran jaringan plasenta dan kemungkinan kematian janin PATOGENESIS
Abortus dimulai dari perdarahan kedalam desidua basalis
diikuti dengan nekrotik jaringan disekitar perdarahan jika terjadi lebih awal, ovum akan tertinggal kontraksi uterus ekpulsi.
Apabila kantung gestasi dibuka ditemukan fetus
maserasi yang kecil atau tidak adanya fetus sama sekali (blighted ovum). Pada kehamilan < 8 minggu hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya vili korialis belum menembus desidua basalis terlalu dalam.
Pada kehamilan 8-14 minggu vili korialis telah masuk
kedalam sebagian keluar dan sebagian tertinggal.
Perdarahan yang banyak karena hilangnya kontraksi
dihasilkan dari aktivitas kontraksi dan restraksi myometrium. KLASIFIKASI ABORTUS
• Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu
termasuk tanda-tanda vital • Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik <90 mmHg). Jika terdapat syok, lakukan tatalaksana awal syok. • Jika tidak terlihat tanda-tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan evaluasi mengenai kondisi ibu karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat • Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi, berikan kombinasi antibiotik sampai ibu bebas demam untuk 48 jam • Segera rujuk ibu kerumah sakit • Semua ibu yang menglami abortus perlu mendapatkan dukungan emosional dan konseling kontrasepsi pasca abortus • Lakukan tatalaksana selanjutnya sesuai jenis abortus TATALAKSANA SESUAI JENIS ABORTUS ABORTUS IMMINENS ABORTUS INSIPIENS ABORTUS INKOMPLIT o Tirah baring o Jika usia kehamilan kurang dari 16 o Jika perdarahan berhenti, Ergometrin o Dilarang melakukan aktivitas minggu, evakuasi uterus dilakukan 0,2 mg IV atau misoprostol 400mcg fisik berlebih dan berhubungan dengan aspirasi vakum manual. per oral diberikan. o Jika evakuasi tidak dapat segera o Jika perdarahan banyak atau terus seksual dilakukan maka, Ergometrin 0,2 mg IM berlangsung, dan usia kehamilan o Jika perdarahan berhenti, atau Misoprostol 400mcg per oral dapat kurang dari 16 minggu, hasil konsepsi lakukan ANC lanjutan diberikan. dievakuasi dengan aspirasi vakum o Jika perdarahan berlanjut, o Kemudian persediaan untuk pengeluaran manual. kondisi janin dinilai konfirmasi hasil konsepsi dari uterus dilakukan o Jika evakuasi belum dapat dilakukan kemungkinan adanya penyebab dengan segera. dengan segera, Ergometrin 0,2mg IM lain dilakukan dengan segera. o Usia kehamilan lebih dari 16 minggu, atau Misoprostol 400mcg per oral ekpulsi spontan hasil konsepsi ditunggu, dapat diberikan. kemudian sisa-sisa hasil konsepsi o Jika kehamilan lebih dari 16 minggu, dievakuasi. infus oksitosin 20 unit diberikan o Jika perlu, infus 20 unit oxytoxin dalam dalam 500ml cairan IV (garam 500 cc cairan IV (garam fisiologik atau fisiologik atau RL) dengan kecepatan larutan Ringer Laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit sampai terjadi 40 tetes per menit diberikan untuk ekspulsi hasil konsepsi. membantu ekspulsi hasil konsepsi. o Jika perlu Misoprostol 200mcg o Setelah penanganan, kondisi ibu tetap pervaginam diberikan setiap 4 jam dipantau. sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi. o Hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus segera dievakuasi. ABORTUS KOMPLIT ABORTUS INFEKSIOSUS MISSED ABORTION o Pada kasus ini, evakuasi o Diberikan Penisillin 4x 1juta unit o Kehamilan kurang dari 12 tidak perlu dilakukan lagi. atau ampicillin 4x 1gram minggu tindakan evakuasi o Observasi ditambah gentamisin 2x80mg dan dapat dilakukan dilatasi metronidazol 2x1gram. dan kuretase bila serviks o Apabila terdapat anemia o Selanjutnya, antibiotik uterus memungkinkan. sedang, tablet sulfas dilanjutkan dengan hasil kultur. o Bila umur kehamilan di atas ferrosus 600mg/hari selama o Tindakan kuretase dilaksanakan 12 minggu atau kurang dari 20 2 minggu diberikan, jika bila tubuh dalam keadaan minggu dengan keadaan anemia berat diberikan membaik minimal 6 jam setelah serviks uterus yang masih transfusi darah. antibiotika adekuat telah kaku induksi terlebih o Seterusnya diberikan. dahulu untuk mengeluarkan lanjutkan o Pada saat tindakan, uterus harus janin atau mematangkan dengan konseling asuhan dilindungi dengan uterotonik kanalis servikalis. pasca keguguran dan untuk mencegah komplikasi. o Setelah janin atau jaringan pemantauan lanjut jika konsepsi berhasil keluar perlu. dengan induksi kuretase sebersih mungkin. PROGNOSIS
o Prognosis keberhasilan kehamilan
tergantung dari etiologi abortus spontan sebelumnya. o Perbaikan endokrin yang abnormal pada wanita dengan abortus yang rekuren mempunyai prognosis yang baik sekitar >90 %. KEHAMILAN EKTOPIK • Definisi Kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar cavum uterus. • Biasanya KE hasil konsepsi mati, terjadi abortus di tuba • KE Terganggu jika sudah rupture dimulai UK 6- 10 mgg • Etiologi: – Faktor mekanis kelainan anatomis tuba, massa, infeksi pada tuba – Faktor fungsional perkembangan duktus abnormal DIAGNOSIS TATA LAKSANA
• Amenore • Pemberian Methorekstat 1
mg/kgBB untuk menghentikan • Sakit pada bagian bawah perut biasanya proliferasi trofoblas hanya 1 sisi • Operasi salpingotomi untuk • Nyeri pada tulang panggul mengeluarkan hasil konsepsi, tuba • Perdarahan ringan pada vagina dipertahankan • Nyeri tekan (+), teraba massa pada cavum douglasi • Nyeri goyang (+) • Kadar hormone HCG cenderung rendah • USG menentukan letak konsepsi • Kuldosentesis pungsi cavum douglas