Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEBIDANAN PADA

Gawat Darurat Bidang


Obstetri
Penyebab Kematian Ibu Di Indonesia
(SKRT ’95)

2. Penyebab Tidak Langsung


15%

4. Abortus 1. Perdarahan
11% 42%

6. Partus Lama
9%

5. Infeksi
3. Eklampsia 10%
13%
GAWAT DARURAT

OBSTETRI GINEKOLOGI

IBU JANIN IBU


Macam:
 Perdarahan
 Nyeri kepala, kejang, tidak sadar (koma)
 Demam
 Nyeri Abdomen
 Sukar Bernapas
PERDARAHAN PERVAGINAM PADA
AWAL KEHAMILAN

Sampai Umur Kehamilan 22 Minggu


Saat terjadinya perdarahan:
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
 Perdarahan Abortus imminens  Tidak perlu perawatan medis; tindak lanjuti
ringan pada pemeriksaan klinik antenatal.
 Serviks  Hindari bekerja berat dan hubungan suami istri.
tertutup  Jangan berikan hormon atau tokolitik
 Uterus masih  Jika perdarahan tidak berhenti  Rujuk
dalam batas  (kemungkinan kehamilan ektopik, kembar atau
wajar kehamilan mola)
 Perdarahan Kehamilan ektopik  Segera sediakan transportasi untuk laparotomi
ringan Tidak terjadi ruptura: Jika tidak ruptura
 Nyeri  Gejala kehamilan  Pasang infus IV dan berikan RL atau Normal
abdomen awal saline 1 L dalam 6 – 8 jam
 Serviks  Nyeri pelvis dan Jika ruptura dan dalam keadaan syok
tertutup abdomen  Pasang infus IV dan berikan RL atau Normal
 Uterus lebih Terjadi ruptura : saline 1 L dalam 15 – 20 menit (secepat
besar dari  Tanda-tanda syok mungkin)
biasanya  Pingsan, lemah  Ulangi memberikan 1 L berikutnya setiap 30
 Uterus lebih  Denyut jantung ≥ 100 / menit dengan kecepatan 30 mL/menit (1L
lembek dari menit dalam 6 – 8 jam) jika denyut jantung lambat
biasanya  Sistolik ≤ 90 mmHg sampai kurang dari 100 kali per menit, sistolik
 Nyeri abdomen dan meningkat sampai 100 mmHg atau lebih.
pelvis akut  Catat waktu dan jumlah cairan yang diberikan.
 Nyeri berat
 Pucat
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
 Perdarahan Abortus komplit  Pengeluaran uterus biasanya tidak perlu
ringan  Amati adanya perdarahan berat
 Serviks tertutup  Berikan Ergometrine 0.2 mg IM atau Misroprostol
 Uterus lebih kecil 400 ug per oral
dari sebelumnya  Rujuk jika perdarahan tidak segera berhenti
 Uterus > lembek
dari biasa
 Perdarahan berat Abortus Jika AVM tidak ada
 Serviks insipiens  Stabilkan kondisi ibu dan rujuk segera
berdilatasi  Berikan Ergometrine 0,2 mg IM (ulangi setelah 15
 Uterus lebih kecil menit jika perlu) ATAU Misoprostol 400 ug per
atau uterus oral (ulangi sekali lagi setelah 4 jam jika perlu)
masih dalam Jika ada AVM
batas wajar  Kehamilan kurang dari 16 minggu
• Lakukan AVM
 Kehamilan lebih dari 16 minggu
• Tunggu ekspulsi hasil konsepsi secara spontan.
Jika perlu berikan infus Oksitosin 40 IU dalam 1 L
Normal saline / Ringer laktat 40 tetes per menit
untuk membantu ekspulsi.
• Lakukan AVM untuk mengeluarkan sisa hasil
konsepsi.
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Abortus Jika terjadi perdarahan ringan - sedang dan kehamilan
berat inkomplit < 16 minggu
Serviks  Pakai ring forceps, keluarkan hasil konsepsi yang
berdilatasi muncul melalui serviks.
Uterus lebih  Berikan Ergometrine 0.2 mg IM (ulangi setelah 15 menit
kecil dari jika perlu) ATAU Misoprostol 400 ug per oral (ulangi
sebelumnya sekali lagi setelah 4 jam jika perlu).
Jika perdarahan berat dan kehamilan < 16 minggu
 Jika ada AVM, lakukan AVM
 Jika AVM tidak ada. lakukan kuretase
 Jika AVM dan kuretase tidak ada  Rujuk
Jika perdarahan berat dan kehamilan > 16 minggu
 Jika AVM tidak ada  Stabilkan ibu dan segera rujuk
 Berikan Ergometrine 0.2 mg IM (ulangi setelah 15 menit
jika perlu) ATAU Misoprostol 400 ug per oral (ulangi
sekali lagi setelah 4 jam jika perlu)
 Jika AVM ada
 Berikan infus Oksitosin 40 IU dalam 1 L NaCl 0.9% atau
RL 40 tetes/menit sampai pengeluaran hasil konsepsi.
 Jika perlu, berikan Misoprostol 200 ug pervaginam tiap 4
jam sampai terjadi pengeluaran hasil konsepsi (jangan
berikan melebihi 800 ug)
 Evakuasi dengan AVM.
PERDARAHAN PERVAGINAM
SETELAH 22 MINGGU KEHAMILAN
ATAU DALAM PERSALINAN
SEBELUM BAYI LAHIR
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan berat Kehamilan mola Jika diagnosanya tidak pasti dan/atau AVM
Serviks berdilatasi tidak ada, stabilisasi kondisi pasien dan
Uterus lebih besar segera rujuk (lihat penilaian awal dan cepat,
dari pada hal 9 dan Prosedur stabilisasi syok, hal 4).
sebelumnya Jika diagnosanya pasti dan ada AVM, lakukan
Uterus lebih AVM (siapkan 3 spuit yang direbus dan siap
lembek dari digunakan)
biasanya Jika dilatasi serviks diperlukan
Keluarnya Gunakan blok paraservikal
sebagian hasil Setelah AVM dimulai, berikan infus Oksitosin 20
konsepsi, yang unit dalam 1 L Normal saline atau Ringer laktat
menyerupai anggur dengan kecepatan 60 tetes per menit untuk
mencegah perdarahan

Perdarahan Abruptio plasenta Mulai infus IV (dua jika memungkinkan) memakai


intermiten atau Ruptura uteri kanula atau jarum ukuran besar.
nyeri abdomen Plasenta previa Segera berikan infus Normal saline atau Ringer
konstan laktat dengan kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit.
Nyeri abdomen Berikan paling sedikit 2 L cairan dalam 1 jam
berat pertama
Rujuk segera
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Atonia uteri Jika perdarahan tidak berhenti setelah
pervaginam penatalaksanaan
meningkat Lakukan kompresi bimanual uterus atau kompresi
dalam 24 jam aorta (lihat hal. 22)
pertama setelah Jika perdarahan tidak berhenti setelah kompresi
bayi lahir Mulai infus IV (dua jika memungkinkan) memakai
Uterus lembek kanula atau jarum ukuran besar.
dan tidak Segera berikan infus Normal saline atau Ringer laktat
berkontraksi pada kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit.
Berikan paling kurang 2 L cairan dalam 1 jam
pertama.
Rujuk segera
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Atonia uteri Lakukan masase fundus uteri melalui perut ibu
pervaginam Berikan Oksitosin
meningkat IV : infus 20 unit dalam 1 L Normal saline atau Ringer
dalam 24 jam laktat pada kecepatan 60 tetes per menit sampai
pertama setelah uterus berkontraksi, kemudian 20 unit dalam 1 L
bayi lahir Normal saline atau Ringer laktat pada kecepatan 40
Uterus lembek tetes per menit. Jangan berikan lebih dari 3 L.
dan tidak PLUS
berkontraksi IM : 10 unit
Jika Oksitosin tidak ada
Berikan ergometrin/metil-ergometrin (jangan berikan
jika ada tanda atau gejala pre-eklampsia, hipertensi
atau penyakit jantung)
IM atau IV : berikan infus 0,2 mg secara pelan-pelan.
Ulangi pemberian infus 0,2 IM setelah 15 menit.
Jika diperlukan, berikan 0,2 mg IM atau IV (secara
pelan-pelan) setiap 4 jam.
Jika perdarahan berlanjut
Periksa dan keluarkan fragmen-fragmen retensio
plasenta.
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Robekan serviks, Periksa ibu dengan hati-hati dan perbaiki robekan
pervaginam vagina atau serviks, vagina atau perineum.
meningkat dalam perineum Jika perdarahan tidak segera berhenti
24 jam pertama Segera rujuk
setelah bayi lahir.
Fundus uteri tidak Uterus terbalik Mulai pasang infus (dua jika memungkinkan)
terasa pada memakai kanula atau jarum ukuran besar
palpasi abdominal Segera berikan infus Normal saline atau Ringer
Nyeri ringan atau laktat pada kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit.
nyeri berat Berikan paling kurang 2 L cairan dalam 1 jam
pertama.
Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis :
ampisilin 2 g IV PLUS metronidazole 500 mg IV;
ATAU Berikan cefazolin 1 g IV PLUS
metronidazole 500 mg IV
Rujuk segera
Jika demam dan / atau ada bau tidak enak dari
vagina
Berikan ampisilin 2 g IV setiap 6 jam PLUS
gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24 jam PLUS
metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam.
Rujuk segera
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Plasenta Fragmen Pastikan kandung kemih kosong (kateterisasi jika perlu).
belum lahir retensio Jika plasenta terlihat  Minta ibu mendorong keluar.
dalam 30 plasenta Jika terasa ada plasenta atau fragmen plasenta di
menit setelah dalam vagina. Keluarkan dengan tangan (pakai sarung
bayi lahir. tangan steril atau di-DTT, balut jari tangan dengan kasa
Bagian steril)
permukaan Jika plasenta belum lahir dan tidak terlihat atau
plasenta ibu tertinggal  Berikan Oksitosin 10 unit IM
tidak keluar Jika plasenta tidak keluar setelah 30 menit pemberian
atau selaput Oksitosin dan uterus berkontraksi, lakukan (traksi)
berpembulu peregangan tali pusat terkendali.
robek Jika peregangan tali pusat terkendali tidak berhasil
(mungkin tidak Mulai pasang infus IV (dua jika memungkinkan) memakai
ada kanula atau jarum ukuran besar. Segera beri infus Normal
perdarahan) saline atau Ringer laktat pada kecepatan 1 L dalam 15 –
20 menit. Berikan paling kurang 2 L cairan pada 1 jam
pertama. Lakukan pengeluaran plasenta secara manual.
Jika ada tanda-tanda infeksi
Berikan Ampsilin 2 g IV tiap 6 jam PLUS Gentamisin
5mg/kg BB IV setiap 24 jam PLUS Metronidazole 500 mg
IV setiap 8 jam.
Jika plasenta atau fragmen plasenta tidak dapat
dikeluarkan ATAU perdarahan tidak segera berhenti
Segera rujuk
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Perdarahan Berikan Oksitosin
terjadi lebih dari pospartum IV : berikan infus 20 unit dalam 1 L Normal saline atau
24 jam setelah tertunda Ringer laktat dengan kecepatan 60 tetes per menit
bayi lahir sampai uterus berkontraksi, kemudian 20 unit dalam 1
Uterus lebih L Normal saline atau Ringer laktat dengan kecepatan
lembek dan 40 tetes per menit. Jangan berikan lebih dari 3 L PLUS
lebih besar dari IV : 10 unit
semestinya Jika Oksitosin tidak ada
beberapa lama Berikan ergometrin/metil-ergometrin (KI pada tanda /
setelah bayi gejala pre-eklampsia, hipertensi / penyakit jantung).
lahir IM atau IV : secara pelan-pelan berikan infus 0,2 mg.
Ulangi 0,2 mg IM setelah 15 menit.
Jika diperlukan, berikan 0,2 mg IM atau IV (secara
pelan-pelan) setiap 4 jam.
Jika serviks berdilatasi
Lakukan eksplorasi uterus dengan tangan (pakai
sarung tangan steril atau di DTT) untuk mengeluarkan
bekuan-bekuan besar dan fragmen plasenta.
Jika serviks tidak berdilatasi, ATAU jika perdarahan
tidak berhenti
Rujuk segera
Tanda/Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Diagnosa
Perdarahan Perdarahan Jika haemoglobin dibawah 7 g/dL atau hematokrit
terjadi lebih dari pospartum dibawah 20 % (anemia berat).
24 jam setelah tertunda Berikan ferrous sulfat atau ferrous fumerate 120 mg
bayi lahir melalui mulut
Uterus lebih PLUS asam folik 400 ug melalui mulut.
lembek dan Rujuk segera
lebih besar dari Jika ada demam dan/atau bau tidak enak dari
semestinya vagina
beberapa lama Berikan ampisilin 2 g IV setiap 6 jam PLUS
setelah bayi gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24 jam PLUS
lahir metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam.
Rujuk segera
SEBAB DARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

PRIMER SEKUNDER

•ATONIA UTERI •SISA PLASENTA


•RETENSIO PLASENTA •ENDOMETRITIS
/ SISA PLASENTA
• ROBEKAN JLN LAHIR
•KEL. PEMBEKUAN DRH SUB INVOLUSIO
•INVERSIO UTERI
PENYEBAB
 TONUS
 TISSUE
 TRAUMA
 THROMBIN
BAGAN PENANGANAN ATONIA UTERI
( SITUASI SENDIRI )
Masase fundus uteri
Segera ssdh plasenta lahir
(maksimal 15 detik)

ya
Uterus kontraksi? Evaluasi rutin
tidak
Evaluasi / bersihkan bekuan darah /sel.ketuban
KBI maksimal 5 menit

Uterus kontraksi? ya Pertahankan KBI 1 – 2 mnt


Keluarkan tangan secara hati2
tidak
Lakukan pengawasan kala IV
Ajarkan keluarga KBE
Keluarkan tangan secara hati2
Suntik ergometrin 0,2 im
Pasang infus + 20 IU oks , guyur
Jika kontraksi (-),Lakukan KBI lagi
BAGAN PENANGANAN ATONIA UTERI
( SITUASI SENDIRI )
Ajarkan keluarga KBE
Keluarkan tangan secara hati2
Suntik ergometrin 0,2 im
Pasang infus + 20 IU oks , guyur
Lakukan KBI lagi

Uterus kontraksi ? ya Pengawasan kala IV

tidak Lakukan kompresi aorta abdominalis


Dapat diberikan misoprostol per rectal

Rujuk ke RS utk persiapan laparotomi


(bisa dilakukan pemasangan tampon kondom kateter)
Lanjutkan infus + 20 IU oksitosin minimal 500 cc / jam
Sampai tempat rujukan
KOMPRESI BIMANUAL INTERNAL
Kompresi Bimanual Eksternal
Sayeba’s - 2003 - Bangladesh
NYERI KEPALA, GANGGUAN PENGLIHATAN,
KEJANG
ATAU TIDAK SADAR (KOMA)

Ibu hamil atau ibu yang baru saja melahirkan


mengeluh sakit kepala berat atau penglihatan
kabur atau ibu hamil mengalami tekanan
darah tinggi atau terdapat proteinuria.
NYERI KEPALA, GANGGUAN PENGLIHATAN, KEJANG ATAU TIDAK SADAR (KOMA)
 Lakukan penilaian awal dan cepat
 Stabilkan kondisi pasien jika perlu
 Rujuk segera

Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Kejang Eklampsia • Stabilkan pasien sesuai prosedur untuk
• Diastolik ≥ 90 mmHg kejang/ tidak sadar (koma)
setelah 20 minggu • Rujuk segera
kehamilan
• Proteinuria ≥ 2+

• Mulut terkatup rapat Tetanus • Kontrol spasme dengan Diazepam 10 mg IV


dan mengunyah (2 menit)
• Atasi penyebab sepsis
• Berikan Benzil penisilin 2 juta IU IV setiap 4
jam
• Rujuk segera
NYERI KEPALA, GANGGUAN PENGLIHATAN, KEJANG ATAU TIDAK SADAR (KOMA)
 Lakukan penilaian awal dan cepat
 Stabilkan kondisi pasien jika perlu
 Rujuk segera
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Kejang Epilepsi Jika ibu mengalami kejang
• Riwayat kejang lama • Berikan Diazepam 10 mg IV (2 menit)
• Tekanan darah normal • Ulangi jika kejang muncul kembali setelah
10 menit.
• Rujuk segera

• Demam (≥ 38 oC) Malaria Jika terjadi kejang


• Menggigil/ kaku komplikasi • Berikan Diazepam 10 mg IV (2 menit)
• Sakit kepala Jika didiagnosa eklampsia
• Nyeri otot/persendian • Cegah kejang berikutnya dengan Magnesi-
• Koma um sulfat (MgSO4)
• Anemia • Rujuk segera
Jika didiagnosa malaria komplikasi dan ibu
masih sadar
• Berikan 3 tablet Sulfadoxine pyrimethamine
ATAU Chloroquine
• Rujuk segera
MAGNESIUM SULFAT UNTUK PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
Dosis awal MgSO4 4 g IV sebagai larutan 20% (5 menit)
Dosis pemeliharaan Diikuti dengan MgSO4 (40%) 10 g IM dengan 1
ml Lignokain (terbagi 5 g bokong kiri &
bokong kanan dalam semprit yang sama)
Pasien akan merasa agak panas pada saat
pemberian MgSO4, diulang setiap 6 jam
Sebelum pemberian Frekuensi pernafasan minimal 16 kali/menit
MgSO4 ulangan, Refleks patella (+)
lakukan Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir
pemeriksaan:
Hentikan pemberian Frekuensi pernafasan < 16 kali/menit
MgSO4, jika: Refleks patella (-), bradipnea (<16 kali/menit)
Urin < 30 ml/jam pada hari ke 2
Siapkan antidotum Jika terjadi henti nafas:
Bantu pernafasan dengan ventilator
Berikan Kalsium glukonas 1 g (20 ml dalam
larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai
pernafasan mulai lagi
Demam
DEMAM SELAMA KEHAMILAN DAN PERSALINAN (SUHU 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam/ menggigil Abortus septik • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Bau tidak enak dari PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
saluran vagina pada jam PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8
umur kehamilan 22 jam sampai ibu 48 jam bebas demam.
minggu Sebelum 16 minggu
• Uterus lembek • Jika AVM ada
• Lakukan AVM
• Jika AVM tidak ada
• Rujuk segera
Setelah 16 minggu
• Rujuk segera setelah memberikan
antibiotik
• Demam/menggigil Amnionitis • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Bau tidak enak dari PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
cairan ketuban setelah jam
hamil 22 minggu • Rujuk untuk melahirkan bayi.
• Nyeri abdomen
DEMAM SELAMA KEHAMILAN DAN PERSALINAN (SUHU 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam/ menggigil Malaria Jika ibu masih sadar
• Sakit kepala komplikasi • Berikan 3 tablet Sulfadoxine pyrimethamine
• Tidak sadar atau ATAU Kloroquin dan rujuk segera
koma Jika ibu tidak sadar atau kejang
• Anemia • Berikan Diazepam 10 mg IV secara pelan-
• Kejang pelan selama 2 menit
• Rujuk segera

• Demam Tifoid • Berikan Ampisilin 1 g per oral 4 kali sehari


• Sakit kepala ATAU Amoksisilin 1 g per oral 3 kali sehari
• Batuk kering selama 14 hari
• Rasa tidak enak • Terapi alternatif akan tergantung pada pola
badan sensitivitas lokal
• Anorexia • Rujuk segera
• Limpa membesar
DEMAM SETELAH BAYI LAHIR (TEMPERATUR 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Demam/ Metritis • Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
menggigil Keterlambatan atau PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
• Nyeri abdomen tindakan yang tidak jam PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8
bawah sesuai dapat meng- jam sampai ibu tidak mengalami demam
• Purulen , lokhia akibatkan : selama 48 jam.
berbau • Abses pelvik • Rujuk segera
• Uterus lembek • Peritonitis
• Syok septik
• Trombosis vena
dalam
• Emboli paru-paru
• Infeksi pelvis kronik
• Rintang tubal dan
infertilitas
• Luka dan nyeri Selulitis luka • Segera berikan Penisilin G 2 juta IU IV tiap
• Eritema dan 6 jam
edema di luar • PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV tiap 24
insisi jam
• PLUS Metronidazole 500 mg IV tiap 8 jam
• Rujuk segera
DEMAM SETELAH BAYI LAHIR (TEMPERATUR 38 oC ATAU LEBIH)
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
• Gejala dan tanda- Malaria • Beri infus Quinine dihidroklorid 20 mg/kg BB
tanda seperti malaria komplikasi dalam cairan IV (5% Dextrose, Normal
bukan komplikasi saline atau Ringer laktat) selama 4 jam.
• Koma • Tunggu 4 jam setelah pemberian dosis
• Anemia tersebut selesai
• Kemudian beri infus Quinine dihidroklorid 10
mg/kg BB selama 4 jam
• Ulangi setiap 8 jam

• Demam Tifoid • Rujuk segera


• Sakit kepala
• Batuk kering
• Merasa tidak enak
badan
• Anorexia
• Limpa membesar
NYERI PERUT/ABDOMEN
NYERI ABDOMEN PADA AWAL KEHAMILAN (SEBELUM 22 MINGGU)
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
 Demam / menggigil Peritonitis  Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
ringan ukuran besar.
 Nyeri abdomen bawah  Berikan infus Normal saline atau Ringer
 Tidak ada bunyi usus laktat dengan kecepatan 1 L dalam 6 – 8
jam kalau tidak syok.
 Segera berikan Penisilin G 2 juta IU IV
setiap 6 jam.
 PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
jam
 PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
 Rujuk segera

 Nyeri abdomen Kehamilan  Segera upayakan transportasi untuk


 Perdarahan ringan ektopik laparatomi
 Serviks tertutup  Jika tidak terjadi Ruptur, pasang infus IV
 Uterus agak lebih besar dan berikan infus Ringer laktat atau Normal
dari biasanya saline dengan kecepatan 1 L dalam 6 – 8
 Uterus lebih lembek jam.
dari biasanya
NYERI ABDOMEN PADA KEHAMILAN TUA ATAU PASCA PERSALINAN
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
 Nyeri abdomen tetap Abruptio  Mulai infus IV (dua jika memungkinkan)
atau hilang timbul plasenta memakai kanula atau jarum ukuran besar.
 Perdarahan setelah  Segera berikan infus Normal saline atau
kehamilan 22 minggu Ringer laktat dengan kecepatan 1 L dalam
15 – 20 menit.
 Berikan paling kurang 2 L cairan pada 1 jam
pertama.
 Rujuk segera
 Nyeri abdomen berat Ruptura uteri  Mulai infus IV (dua jika memungkinkan)
(dapat berkurang setelah memakai kanula atau jarum ukuran besar.
ruptur)  Segera berikan infus Normal saline atau
 Perdarahan (intra Ringer laktat dengan kecepatan 1 L dalam
abdomen dan / atau 15 – 20 menit.
pervaginum)  Berikan paling kurang 2 L cairan pada satu
jam pertama.
 Rujuk segera
 Nyeri abdomen Amnionitis  Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
 Sekret vagina cair dan PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
berbau setelah jam.
kehamilan 22 minggu  Rujuk untuk persalinan
 Demam / menggigil
NYERI ABDOMEN PADA KEHAMILAN TUA ATAU PASCA PERSALINAN
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
 Nyeri abdomen bawah Metritis  Segera berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
 Demam / menggigil PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
 Lokhia dengan pus dan jam PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8
bau jam sampai ibu 48 jam bebas demam
 Uterus terasa lunak  Rujuk segera
 Demam tindak tinggi / Peritonitis  Lakukan sedotan dengan sonde
menggigil  Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
 Nyeri abdomen bawah ukuran besar.
 Bunyi usus tidak  Segera berikan infus Normal saline atau
terdengar Ringer laktat dengan kecepatan 1 L dalam
15 – 20 menit
 Berikan paling kurang 2 L cairan pada 1 jam
pertama.
 Segera berikan Penisilin G 2 juta unit IV
setiap 6 jam
 PLUS Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24
jam
 PLUS Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
 Rujuk segera
SUKAR BERNAPAS
SUKAR BERNAPAS
Kemungkinan
Tanda/ Gejala Penatalaksanaan
Diagnosa
 Sesak napas Anemia berat  Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
 Pucat pada konjungtiva, ukuran besar.
lidah, kuku, dan/atau  Berikan infus normal saline atau Ringer’s
telapak tangan laktat dengan kecepatan 1 L selama 8 jam.
 Hemoglobin ≤ 7 g/dL  Rujuk segera untuk transfusi
 Hematokrit ≤ 20%
Gejala dan tanda-tanda Gagal jantung  Mulai infus IV memakai kanula atau jarum
anemia berat disertai: karena anemia ukuran besar.
 Edema  Berikan infus normal saline atau Ringer’s
 Batuk laktat dengan kecepatn 1 L selama 8 jam
 Rales  Rujuk segera untuk transfusi
 Edema tungkai
 Hepatomegali
 Vena leher menonjol

 Sesak napas Gagal jantung  Mulai infus IV dengan kanula/jarum besar


 Bising diastolik dan/atau karena  Berikan infus Normal saline atau Ringer
sistolik dengan thrill penyakit laktat 1 L selama 12 jam.
yang jelas jantung  Posisikan ibu bertumpu pada sisi kiri
 Berikan Oksigen 4-6 L/menit jika tersedia
 Rujuk segera
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN ANDA

Anda mungkin juga menyukai